All language subtitles for My Boss ep 29 [VIU subindo]

BOSKU

EPISODE 29

(Qian Heng, terima kasih sudah membawaku
ke tempat persembunyian rahasiamu.)

Cukup.

Kurasa kalian sangat penasaran, ya?

Cepat ke dapur.

Ayo.

Kau tak tahu
aku langsung sadar saat itu.

Kau memeluk dan mencium Pengacara Qian.

Itu Pengacara Qian. Astaga.

Aku segera berbalik.

Aku bahkan tak berani bernapas.

Aku sangat penasaran
kapan kau berpacaran dengan bos kita.

Cheng Yao, saat pertama kali
bergabung dengan kami,

kupikir kau punya potensi besar.

Aku tak tahu
kau punya potensi sebesar ini.

Kau benar-benar menjadi bos wanita kami.

Kau juga merasa aku ada benarnya, 'kan?

Begini, bos kita memecat
13 asisten wanita berturut-turut.

Tapi sekarang dia tak memecatmu.

Kau berhasil menjinakkannya.

Cheng Yao, aku serius.

Kau benar-benar mengesankan.

Kau menakjubkan.
Kau benar-benar membuatku terkesan.

Karena dia bisa memecat
13 asisten wanita berturut-turut,

aku yakin dia juga bisa
memecatmu sekarang.

Tidak.

Dia bercanda.

Leluconnya sudah berakhir.

-Terutama, kami...
-Kami tak melihat apa pun.

Baiklah. Kalian bisa berhenti pura-pura
karena sudah melihat kami.

Aku akan mentraktir kalian
makan siang hari ini.

Kalian sebaiknya merahasiakannya.

Terima kasih, Bos.

-Terima kasih, Bos.
-Lanjutkan pekerjaanmu.

Yao Yao,
ayahku mau aku pulang malam ini.

Dia bilang ada acara penting
yang perlu kuhadiri.

Aku tak bisa menemanimu malam ini.

Mau makan siang apa?
Aku akan memesankannya untukmu.

Baik.

Mari makan.

Ada suwiran daging babi rasa ikan
dan iga babi asam manis.

Kami mendambakannya dua hari lalu.

Terima kasih, Bos.

Bos, katakan,

apa aku bukan lagi
kesayanganmu sekarang?

Sebaiknya, kau tak iri padanya.

Kau tak bisa menanggung akibatnya.

Aku hanya bercanda.
Jangan bilang kalian percaya padaku?

Cinta yang ditunjukkan bos padaku

adalah jenis cinta
yang melampaui semua hasrat duniawi.

Bos, jangan khawatir.

Kau bisa menikmati hubunganmu.

Aku masih di sini untuk Junheng & Co.

Yu Fei, apa yang kau lakukan?

Bos meletakkan hidangan ini di depan
Cheng Yao karena dia menyukainya.

Kau tak paham?
Kenapa kau memindahkannya?

Karena Tan Ying juga menyukainya.

Dia sangat menyebalkan.

Kau sangat peduli pada Tan Ying.
Kenapa tak kau peduli padaku?

Mereka pasangan.
Jangan bilang kalian adalah pasangan?

Kau baru menyadarinya sekarang?

Sadar apa?

Aku tak membocorkannya.

Selama acara pembentukan tim,

Tan Cing berpura-pura
cedera pergelangan kaki

agar dia bisa menghabiskan
lebih banyak waktu dengan Yu Fei.

Sepertinya pergelangan kakiku terkilir.
Aku tak bisa jalan.

Kepedulian Yu Fei pada Tan Ying
sudah melebihi rekan kerja pada umumnya.

Waktu itu di depan lift,

kau membawakan tasnya.
Kau pikir aku tak melihatnya?

Kau makan hotpot lagi?
Lihatlah jerawatmu.

Apa aku punya jerawat?

Bos, Cheng Yao.

Sudah kubilang.

Bao Rui, sebagai seorang pengacara,
punya mata yang tajam sangatlah penting.

Masih banyak yang harus kau tingkatkan.

Coba ini.

Cheng Yao.

Kau tahu soal ini?

Aku sudah memberitahumu.
Kau tak memercayaiku.

Ya. Kami pacaran sekarang.

Siapa yang kau coba tipu?

Kenapa tak bilang kita berempat pacaran?

Cukup. Mari makan.

Ayah.

(Yao Yao.)

Apa kau ada waktu luang malam ini?

Ya, aku bebas malam ini.

-Ada apa?
-Ibumu dan Ayah di Jiangcheng hari ini.

Ayo makan malam bersama kami nanti.

Kenapa kalian ada di Jiangcheng?

Kau ingat teman sekelas Ayah
yang eksentrik itu?

(Kemarin adalah reuni kelas kami.)

(Kami berkompetisi sepanjang malam.)

Tapi tak ada pemenangnya.

Hari ini, Ayah mau mengajaknya keluar
dan melanjutkannya.

Kami akan bertanding
dengan anak-anak kami.

(Ayah pikir bisa menang dengan jumlah.)

Tapi kakakmu sibuk.

(Jadi, makan malamlah
dengan kami nanti.)

Pakai sepatu hak paling tinggi
yang bisa kau temukan.

(Ayah dengar putranya yang eksentrik)

tingginya 186 cm.

Kita harus cukup menonjol
dan menunjukkan siapa bosnya.

Kenakan juga pakaian termahalmu.

Jika kau tak punya,
Ayah akan transfer uang untukmu.

Belilah sekarang.

Bagaimanapun, malam ini,
Ayah harus mengalahkannya.

Baik.

Yao Yao?

-Apa yang kau lakukan di sini?
-Aku hanya pergi sebentar.

Siapa yang akan temui
dengan gaun mewah itu?

Tidak. Aku datang
untuk makan malam bersama ayahku.

Kupakai pakaian kakakku.

Kau datang untuk menemui ayahmu?

Jangan bilang dia mengatur
kencan buta untukmu?

Tidak. Ayahku makan malam
bersama temannya.

Dia mau aku membuatnya bangga.

Jangan gugup.

Siapa bilang aku gugup? Aku hanya tanya.

Aku akan mencari ayahku lebih dulu.

Kau juga harus pergi.

Yao Yao, kau tak perlu mengantarku.

Aku sudah di sini.
Kau harus pergi mencari ayahmu.

Ayahku juga ada di sini.

Putraku pengacara terkenal sekarang.
Kau tahu?

Qian, berhentilah membual
tentang putramu ke mana pun kau pergi.

Bukankah dia luar biasa?

Dengar, kedua putriku adalah pengacara.

Kedua putrimu pengacara?

Putraku bukan hanya pengacara,
tapi dia juga bos firma hukum.

Kedua putrimu tak bisa
dibandingkan dengan dia.

Dengar.

Tidak peduli
seberapa tinggi jabatannya...

Apa yang kau lakukan di sini?

Yao Yao, bukankah Ayah
sudah menyuruhmu putus

dengan gigolo yang selingkuh darimu ini?

Siapa yang kau hina?

Dia putraku.

Kenapa putraku menjadi gigolo?

Kau tak lihat? Dia sudah punya pacar.

Paman Qian.

Yao Yao.

Yao Yao.

Bukankah kau bilang dia miskin
dan bekerja di kota lain?

Apa yang terjadi?

Kau bilang putraku bekerja di kota lain?

Bagian plot ini sangat menarik.

Sepertinya aku pernah melihat ini
dalam drama.

Ibu.

-Yao Yao.
-Paman Qian.

Apa kau benar-benar putrinya?

Apa kau sudah melakukan tes DNA?

-Ayah!
-Bagaimana orang sepertimu

bisa melahirkan putri cantik
seperti ini?

Jaga kata-katamu!

Dengar, kaulah yang harus
melakukan tes DNA

dengan orang ini.

Kalian terlihat sangat berbeda.

Lucu sekali.

Semua orang tahu
kami adalah ayah dan anak.

Berhentilah membual.

Kaulah yang membual.

Ayah!

Paman Cheng, sudah cukup.

Paman dan Bibi Cheng.

Izinkan aku memperkenalkan diri lagi.

Aku Qian Heng,
mitra pendiri Junheng & Co.

Aku bosnya Cheng Yao dan pacarnya.

Ada sedikit kesalahpahaman sebelum ini.

Tapi Cheng Yao dan aku
serius dengan hubungan kami.

Kami punya hubungan yang baik.

Kuharap kami bisa mendapatkan restu
dari kedua keluarga.

Yao Yao, lihat.

Kau menolak saat kuberikan padamu
terakhir kali.

Kali ini, kau tak bisa menolak.

Kau tak boleh melepaskannya.

Kau sama sekali tak boleh melepasnya.

Qian Heng.

Kubeli ini saat trip terakhirku.

Abaikan saja kualitasnya yang buruk.

-Terimalah.
-Tidak, aku...

Bibi Cheng, ini terlalu berharga.

-Kalau begitu, akan kuterima.
-Terimalah.

Terima kasih.

Baiklah. Kalian harus duduk dulu.

Ya, duduk dulu.

Kita bisa duduk dan bicara.

Karena sudah seperti ini, jangan sampai

kita mengganggu hubungan anak-anak kita.

Cheng Yao, walau ayahmu
punya selera yang buruk,

seleramu luar biasa.

Kau langsung menyukai Heng.

Kau bahkan merayunya.

Kau membuatku terkesan.

Kau pasti salah.

Bukan karena putriku merayu putramu.

Putramulah yang merayu putriku.

Dengar.

Untuk merayu putriku,

putramu menyewa unit yang sama
dengan putriku

dan membujuk dia untuk bergabung
dengan Junheng & Co.

Kenapa?

Dia melakukannya agar bisa
membuat putriku jatuh cinta padanya.

Omong kosong apa itu?

Orang normal mana pun bisa tahu
putrimu merayu putraku.

Putramu merayu putriku.

Tidak peduli putramu merayu putriku

-atau sebaliknya...
-Cukup.

Tidak peduli siapa yang merayu siapa.

Hal yang terpenting,
kita makan malam bersama hari ini.

Kita mungkin akan menjadi besan
di masa depan juga.

Silakan, Bu Cheng.

Terima kasih sudah membesarkan
putri yang luar biasa

untuk menjadi menantu kami.

Aku sangat menyukai Cheng Yao.

Terima kasih. Ayo.

Terima kasih atas pujiannya.

Cukup.

Sayang, sudah cukup.

Ya. Anak-anak harus bertanggung jawab
atas hubungan mereka.

Aku tak keberatan
selama anak-anak bahagia.

Aku tak punya komentar.

Tapi Qian, kau masih belum bisa
pandai bicara setelah sekian lama.

Kau harus belajar dari istrimu.

Aku tak pernah mengira kau berakhir
seperti ini suatu hari nanti.

Ingat caramu memperlakukanku
saat kita masih sekolah?

Lihatlah dirimu sekarang.

Setelah bertahun-tahun,
anakmu harus memanggilku Ayah juga.

Omong kosong.

Beraninya kau bicara
soal masa sekolah kita?

Jika kau hebat,

minumlah.

Tidak ada yang bisa mengintimidasiku
dalam hal minum.

-Ayo.
-Ayo.

Ayo.

Paman dan Bibi Cheng.

Biar aku saja.
Ayahku bilang dia yang bayar.

Tidak mungkin.

Ayahmu setuju
membiarkan kita berpacaran.

Bagaimana bisa kubiarkan dia yang bayar?

Baiklah.

Pak, sudah selesai.

Terima kasih.

Aku mau membawamu ke tempat khusus.

Kau mau pergi ke sana bersamaku?

Tentu.

Tapi bagaimana dengan mereka?

Kau mau melihat mereka bertengkar lagi?

Biarkan saja mereka minum sendiri.

Ayo pergi.

Chen, lama tak bertemu.

Qian Heng?

Ini?

Kau belum pernah membawa gadis ke sini.

Ini Cheng Yao, pacarku.

Sudah lama sekali sejak kau datang.
Kupikir kau mati karena kelelahan.

Jadi, kau pergi mencari pacar.
Bagus untukmu.

Jaga mulutmu. Jangan menakuti dia.

Jaga mulutku?

Dari semua orang yang menyuruhku begitu,
kau bukan salah satu dari mereka.

Saat pertama kali datang ke sini,

kau bilang mau mengajariku soal hukum
pada percakapan pertama kita.

Kau bacakan artikel hukum
selama lima menit.

Apa kau menjaga mulutmu saat itu?

Cukup.

Dia terlihat cukup baik.

Kurasa insomnianya sudah sembuh.

Aku berasumsi itu semua berkatmu.

Bagaimana kau tahu?

Aku pernah memainkan adegan seperti itu.

Apa kau seorang aktor?

Aku memerankan
beberapa drama idola sebelumnya.

Tidak terlalu populer.

CEO yang dingin
dan suka memerintah seperti dia

selalu ditaklukkan
oleh tokoh wanita sepertimu.

Aku memainkan peran itu sebelumnya.

Cukup. Berhenti mengobrol.

Ini tokoku. Kenapa aku harus diam?

Omong-omong,

mengenai piringan hitam
yang kau beli dariku,

ada pria tua
menawarkan harga yang tinggi.

Dia menginginkannya apa pun caranya.

Bawa ke sini.
Aku akan membagi keuntungannya denganmu.

Tidak. Aku sudah menghadiahkannya.

Kau sudah menghadiahkan harta itu?

Berikan pada siapa?
Apa dia mengerti itu sangat berharga?

Kau benar-benar memberikannya, ya?

Orang itu pasti sangat spesial bagimu.

Baiklah. Tidak usah buru-buru.

Kuberikan diskon jika ada yang kau suka.

-Terima kasih.
-Diskon?

Sebaiknya berikan padaku dengan gratis.

Ayo.

Di sini.

Tempat ini sangat bagus.

Tentu saja.
Ini tempat persembunyian rahasiaku.

Tempat persembunyian rahasia?

Aku mau membawamu ke sini
setelah kencan kita di taman hiburan.

Aku datang ke sini

setiap kali tak bisa tidur.

Saat itu, aku tak bisa memahaminya.

Walau aku tak suka membuang-buang waktu,

aku suka melakukan hal-hal
yang tak berarti bersamamu.

Aku merasa sangat santai saat bersamamu.

Aku belum pernah merasakan ini.

Benarkah? Apa aku seistimewa itu?

Tentu saja.
Bukankah Chen sudah bilang begitu?

Orang itu pasti sangat spesial bagiku.

Ya, ini dia.

Aku ingat kau bilang
menyukai band ini, 'kan?

Kau tahu itu?

Aku suka band ini.

Itu karena menurutku musik mereka
berhubungan erat dengan kehidupan.

Saat masih kecil,

aku bermimpi menjadi
pengacara yang luar biasa.

Aku bisa melindungi kakakku
dan keluargaku.

Juga, aku bisa membantu mereka
yang membutuhkan bantuanku.

Tapi setelah bergabung
dengan industri ini,

kutemukan semuanya
tak sesederhana yang kukira.

Tapi untungnya aku bergabung
dengan Junheng & Co.

Aku bertemu denganmu.

Aku makin dekat dengan impianku.

Peralatan di sini cukup bagus.

Kau mau mencobanya?

Baik.

Qian Heng.

Apa yang kau butuhkan?

(Tidak perlu basa-basi.)

Aku dalam masalah besar kali ini.

Cheng Xi memberitahuku

orang tuanya ada di sini.

Mereka bersikeras

untuk makan bersamaku.

Aku tak bisa menolaknya.

(Apa yang harus kulakukan sekarang?)

Aku belum siap secara mental.

Tapi sekarang
aku harus menemui orang tuanya.

Kawan, aku tak pernah menyangka
harus bertemu orang tuanya sekarang.

Ini jauh lebih cepat dari perkiraanku.

Ini memang masalah besar.

Ya.

Makanya meneleponmu
untuk minta pendapatmu.

Aku harus bertemu orang tuanya
dan makan bersama mereka.

Aku tak bisa pergi dengan tangan kosong.

Tidak sopan jika aku seperti itu.

Apa yang harus kubeli?

Begini saja. Datanglah menemuiku.

Aku berada di unit yang kita sewa
saat memulai bisnis.

-Kita mengobrol langsung.
-Baiklah.

Tunggu aku.

Kita bisa mendiskusikannya
secara langsung.

Qian Heng, kau mengubah tempat ini.

Kau masih ingat? Kita bekerja

di ruang tamu ini.

Kau masih ingat meja panjang
yang kita miliki?

Meja kerja.

Kita bekerja di sana setiap hari.

Aku ingat kau suka gaya minimalis.

Lihatlah dirimu sekarang.

Ini... Kau sudah mengubah gayamu

cukup banyak, ya?

Kau punya sudut pandang
gadis muda sekarang.

Ini cukup bagus.

Kenapa kau punya foto Cheng Xi di sini?

Aku tahu.

Kau sengaja
agar aku bisa melihatnya, 'kan?

Kau merindukanku.
Kau mau aku kembali ke sini, 'kan?

Qian Heng, itu mustahil.

Menurut perkembanganku dengan Cheng Xi,

kami akan mendapatkan akta nikah
setelah bertemu orang tuanya. Paham?

Bukannya aku mengkritikmu.

Tapi kau sudah tak muda lagi.

Kau harus berhenti memikirkan pekerjaan.

Kau harus mempertimbangkan masa depanmu.

Aku tak punya waktu mengurus pria lajang
sepertimu setelah aku menikah.

Apa yang akan kau lakukan saat itu?

Kau memang orang yang licik.

Qian Heng selalu lebih unggul dariku
sejak kami masih kuliah.

Dia selalu di juara pertama
dan aku kedua.

Setelah itu, saat kami mulai bekerja,
dia menjadi terkenal

sementara aku menjadi tukang
di perusahaan.

Aku hanya bisa mengejeknya
dalam hal menjalin hubungan.

Tidak kusangka.

Dia tak hanya merayu adik iparku
dengan dana perusahaan,

tapi dia juga bertemu orang tuanya
satu hari lebih awal dariku.

Aku tak bisa hidup dengan ini.

Setahuku,

dia tak unggul satu hari darimu.

Yao Yao memberitahuku

dia sudah berpacaran cukup lama.

Itu artinya kau tahu soal ini juga.

Aku satu-satunya
yang tak tahu apa-apa, ya?

Ya, kau benar.

Aku bahkan membual soal itu di depannya.

Lebih dari sekali.

Aku bodoh sekali.

Mereka bahkan tinggal serumah sekarang.

Tidak kusangka aku membual soal itu.

-Kenapa aku membual padanya?
-Ya.

Kalian berdua adalah
mitra pendiri Junheng & Co.

Kenapa kalian bersikap
seperti anak-anak?

Walau Qian Heng bertemu orang tuaku
lebih awal darimu,

kau lebih baik darinya

dalam hal membuat orang tua bahagia.

Tentu saja.

Dengan kepribadiannya,

aku pasti punya kesempatan
untuk mengejeknya di masa depan.

Selain itu, dia juga harus
memanggilku "Kakak Ipar".

Aku merasa senang memikirkannya.

(Pengacara Wu, Departemen Personalia
sudah menyelesaikan proses merekrutku.)

(Aku tak sabar
untuk bertemu denganmu Senin depan.)

Matilah aku kali ini.

Kita harus pragmatis.
Jangan terlalu teoretis.

Kita harus memberikan
hasil yang jelas pada klien.

Baiklah. Kalau begitu, ajukan gugatan.

Kau harus melihat
apa yang diajukan penggugat.

Pertama, temukan bukti yang sesuai.

Kedua, periksa rantai bukti mereka
untuk melihat apa ada celah.

Serang mereka dari kedua arah.

Apa semua kasus ini ditangani
oleh pengadilan yang sama?

Baiklah. Aku akan menyerahkan kasusnya
akhir bulan ini.

Silakan.

Terima kasih.

Pengacara Wu sibuk pagi ini.
Dia akan tiba nanti.

Aku akan mencetak materinya
dan membagikannya pada kalian nanti.

-Apa?
-Terima kasih.

Pengacara Wu mengajukan cuti?

Seharusnya tidak.

Kudengar dia memesan satu set
setelan baru belakangan ini.

Dia tak akan melewatkan kesempatan

untuk memamerkan setelan barunya
di depan semua rekannya.

Kurasa ada hal yang lain.

Ada tugas yang kita kerjakan
bersama dengan Pengacara Wu.

Tapi dia mematikan ponselnya.

Dia mematikan ponselnya?

Ada apa? Ada yang menagih utang padanya?

Cheng Yao, kau tahu yang terjadi?

Utang apa?

Apa kau menyimak?

Ini drama modern,
bukan drama zaman dahulu.

Tapi aku bertemu dengan
pahlawan wanita di lift pagi ini.

Kata-katanya seperti belati
dan punya aura yang mendominasi.

Aku belum pernah
melihat pahlawan wanita.

Kata-kata seperti belati?
Bukankah itu...

-Pengacara Qian.
-Ini berbeda.

Dia juga punya aura yang lembut.

Jadi, dia versi perempuan Pengacara Qian
yang lembut.

Baiklah. Ada dua pengumuman
yang harus kusampaikan.

Pengacara Liang?

Pertama, Li Meng mengundurkan diri
karena gagal dalam penilaian.

Kuharap itu bisa menjadi peringatan.

Jangan lupa untuk punya ekspektasi
pada diri sendiri.

Kedua, Junheng sekarang
punya mitra bisnis baru.

Mari kita sambut Pengacara Liang Yi Ran.

Halo, Semuanya. Aku Liang Yi Ran.

Aku yakin tak perlu
memperkenalkan diri...

Apa dia orang yang merayu Pengacara Qian
di kampus?

Pengacara Liang sangat hebat dalam
menangani kasus-kasus rumah tangga.

Junheng & Co menyelesaikan
proyek bersama dia sebelumnya.

Mulai hari ini dan seterusnya,
dia adalah salah satu dari kita.

Kuharap kalian semua
bisa belajar darinya.

(Dia menjadi mitra Junheng & Co
di usia yang sangat muda.)

(Dia luar biasa.)

Ayo.

Singkirkan pekerjaan kalian.

Lihatlah majalah mingguan pengacara.

Silakan lihat.

Junheng menguasai majalah pengacara
pekan ini.

Berikan padaku.

Apa itu?

Aku harus mengatakan sesuatu.

Pengacara Liang adalah terbaik kedua
dalam hal mengenal Pengacara Qian.

Dia tak butuh waktu
untuk beradaptasi dengan Junheng & Co.

Seseorang harus sangat profesional
dan cakap untuk melakukan itu.

Terbaik kedua, ya?

Itu berarti Pengacara Liang
di belakang Pengacara Wu.

Itu artinya Pengacara Liang luar biasa.

Pewaris Junheng,
kau bersikap rendah hati hari ini.

Pengacara Wu? Itu aku.

Lupakan. Bukan masalah.

Sebenarnya, aku tak peduli

siapa yang paling mengenal
Pengacara Qian.

Aku baik-baik saja
karena Pengacara Qian paling mengenalku.

Aku mulai berdoa dalam hati

saat pertama kali bekerja bersama
dengan Pengacara Liang.

Kupikir akan sangat bagus
jika kami bisa bekerja sama lagi.

Pengacara Qian membaca pikiranku.

Dia merekrut Pengacara Liang
secara langsung.

Dia pasti berusaha keras
untuk melakukan itu.

(Jadi, dia satu-satunya orang di kampus)

(yang bisa bersaing
dengan Pengacara Qian.)

Kita pertama kali bertemu hari ini.

Kubelikan kalian minuman.

-Terima kasih, Pengacara Liang.
-Sama-sama.

-Terima kasih, Pengacara Liang.
-Silakan.

-Ini berat.
-Terima kasih, Pengacara Liang.

-Tidak apa-apa.
-Tidak apa-apa.

Pengacara Liang.

Kita pernah bertemu. Siapa aku?

Pengacara Bao Rui.

Kau Tan Ying.

Pengacara Liang, apa kau mengenalku?

Tan Ying adalah ratu Junheng & Co.

Dia terlihat tegas dan membosankan
di permukaan.

Tapi dia tangguh saat di pengadilan.

Yu Fei.

Pengacara Liang, kau menyanjungku.

Kudengar kalian berdua
sering muncul bersama.

Pengacara Liang,
kupikir kepribadianmu itu tegas.

Aku tak menyangka kau akan begitu usil.

Kau tak seperti Pengacara Qian.

Kau pasti Cheng Yao.

Menurutku, kau manis
saat aku melihatmu di depan lift.

Banyak orang di industri ini bilang
kau bintang yang sedang naik daun.

Pantas saja Pengacara Qian,
yang tak pernah merekrut asisten wanita,

membuat pengecualian untukmu.

Kita memang bisa belajar banyak
dari Pengacara Qian.

Tapi Bao membagikan konsep kerjamu
pada kami saat dia kembali.

Pengacara Liang,
aku masih harus banyak belajar darimu.

-Terima kasih.
-Lihat sampulnya.

Pengacara Liang dan Pengacara Qian
seperti pasangan yang serasi.

Benar sekali.

Sebenarnya ada Majalah A dan B,
keduanya independen.

Tapi mereka memotong anggarannya.

Mereka mencoba hal yang tak biasa
untuk menarik calon pengacara.

Untuk menghindari kesalahpahaman,
Bao Rui,

singkirkan semua
majalah pengacara mingguan.

Berhenti membacanya.

Berhenti membacanya.

Benar. Wawancaranya agak tergesa-gesa.

Pengacara Liang,
karena kau sudah bergabung dengan firma,

aku bisa tanya langsung padamu

jika ada pertanyaan
soal pengelolaan dana.

-Tentu saja.
-Aku tak bisa menjawab pertanyaanmu?

Aku harus tanya pada ahlinya.

Kurasa aku punya pertanyaan juga.

-Pertanyaan apa?
-Aku juga punya pertanyaan.

Aku juga.

Aku juga.

Baik. Aku akan menjawab satu per satu.

Bagaimana kau bisa menjadi sehebat ini?

Bisakah kau membimbingku?

Aku mau menanyakan sesuatu padamu.

Bos, aku tak punya pertanyaan untuknya.

Itu karena kuberikan hatiku
sepenuhnya padamu.

Berikan majalahnya.

Terima kasih, Pengacara Liang.

Kau membuat masalah
untuk dirimu sendiri.

Masuk.

Senior.

-Pengacara Liang.
-Kubawakan hadiah untukmu.

Ini album peringatan ke-80 kampus kita.

Profesor kita menyuruhku
untuk memberikannya padamu.

Sampaikan terima kasihku padanya.

Kau tak mau melihatnya?

Semua orang punya
jumlah memori yang terbatas.

Aku hanya mau mengingat
klien yang membayarku

dan karyawan yang bekerja padaku.

Aku akan menghadiri makan malam alumni.

Tapi aku tak sempat
mengingat semua wajah mereka.

Benar.

Karena kita bisa melihatnya,

tak perlu membuang waktu
untuk mengingatnya.

Tapi ini hanya ada satu di dunia.

Aku ingat kau suka
patung Dewi Keadilan di kampus kita.

Kau sering berfoto di sana.

Setelah itu kampus pindah lokasi.

Kuminta seseorang mendapatkan sisanya
dan mengubahnya menjadi ini.

Kusiapkan sebagai kejutan untukmu.

Sejujurnya, ibuku menyumbangkan
patung itu ke kampus kita.

Patung itu dibuat
berdasarkan wajah nenekku.

Dia memerintahkanku
pergi ke sana sepekan sekali.

Suatu hari, dia tiba-tiba merasa takut
pada patung itu.

Dia menyuruh orang
untuk menghancurkannya.

Terima kasih atas hadiahnya.

Maaf, Pengacara Liang.

Aku akan menemui klien nanti.

Aku tak bisa menemanimu.

Omong-omong,

akan kuminta Bao Rui membuang ini.
Kau tak akan keberatan, 'kan?

Aku hanya mau mempromosikan citraku
karena baru bergabung di sini.

Senior, kau tak keberatan
mengajakku berkeliling, 'kan?

Itu bukan salahmu.

Perusahaan majalah itu
tak menepati janjinya.

Mereka bahkan mengedit foto-foto kita
dan menyatukannya.

Aku akan merekomendasikanmu
jika ada pemotretan majalah lain kali.

Kau akan mewakili firma.

Aku paling benci aktivitas seperti ini.

Jangan khawatir.
Aku melihat kerja kerasmu.

Kami akan mengadakan makan malam
untuk menyambutmu nanti.

Terima kasih, Senior.

Ketua Klub,
apa Senior Qian Heng punya pacar?

Kudengar dia memenangkan kontes
beberapa kali berturut-turut.

Jika bergabung dengan klub,
apa aku bisa berlatih bersama dia?

Aku sangat senang
bergabung dengan klub debat.

Senior Qian Heng,
aku akan mengalahkanmu.

Baiklah. Aku akan menunggumu.

Aku melihat kontes terakhir.
Kau melakukannya dengan baik.

Terima kasih, Senior.

Sudah bertahun-tahun.

Kami akhirnya berdiri berdampingan.

(Yi Ran, aku akan mengirimkan
alamat restorannya nanti.)

(Sampai jumpa nanti malam.)

Apa yang kau pikirkan?

Aku memikirkan mitra wanita akhirnya
bergabung dengan firma hukum kita.

Aku harus belajar darinya.

Aku punya selera yang bagus, 'kan?

Tapi kau bisa belajar dariku
jika perlu mempelajari sesuatu.

Walau Liang Yi Ran hebat
dalam pekerjaannya,

aku di level yang berbeda
dalam hal mengajar orang.

Sulit mengatakannya.

Pengacara Liang
jauh lebih mudah didekati.

Juga, dia bisa jawab pertanyaan mendalam
dengan cara yang sederhana.

-Bisakah kau melakukan itu?
-Aku...

Andai saja aku sehebat Pengacara Liang.

Bukankah aku lebih unggul darinya?

Kenapa aku merasakan ada kecemburuan?

Siapa yang bilang begitu?

Berhentilah cemburu.

Kurasa Pengacara Qian tak merekrutnya
karena alasan yang kau pikirkan.

Aku tak cemburu.

Aku melakukan itu
untuk fokus pada pekerjaan.

Tapi aku iri dengan
kepercayaan diri Pengacara Liang.

Tapi apa gunanya cemburu?

Bekerja keras adalah
hal yang terpenting.

Kau tahu siapa yang meraih
penjualan tertinggi bulan ini?

-Siapa?
-Siapa?

Aku baru saja melihatnya.

Aku.

Selamat.

Aku yakin akan
menggantikan Pengacara Liang

di sampul majalah

dalam beberapa tahun lagi.

Cheng Yao, aku yakin padamu.

Aku yakin kau akan ada di sampul majalah
dalam sepuluh tahun.

Sederhananya, Pengacara Qian
dan Pengacara Liang adalah setara.

Mereka masih setara dalam hal kemampuan
setelah lima tahun.

Lima tahun?

Jangan berpikir sejauh itu.

Coba pikirkan masa kini.
Mari kita berpesta hari ini.

Bao Rui,
kau meraih penjualan tertinggi, 'kan?

-Traktir kami makan malam.
-Bukan masalah.

Makanlah. Aku yang traktir.

Tapi...

Hanya kita berempat, ya?

Mari kita kembali dan lembur
setelah makan.

Ayo. Jangan diam saja.

Tunggu.

Tunggu.

Di mana terasi yang kutaruh?

-Di mana?
-Kau tak memesan terasi.

Benarkah?

Kupikir sudah kupesan.

Bagaimana dengan babat yang kumasukkan?

Kurasa belum diproses.

Bukankah aku memesan babat tadi?

Kau hanya memesan sup
untuk ikan dengan acar kubis.

Kau tak pesan yang lain.

Bukankah acar kubis termasuk makanan?

Bisakah kau memesan sesuatu
yang normal sekali saja?

Seperti rebung, akar teratai,
dan sawi putih.

Kita harus punya pola makan
yang seimbang.

Kata-kata yang bagus.

Bicara soal diet seimbang,
aku teringat sesuatu.

Junheng & Co akhirnya seimbang sekarang.

Dulu mitra kita semuanya pria.

Sekarang, ada mitra wanita.

Jumlah gender akhirnya seimbang.

Dalam hatiku, Pengacara Liang adalah...

-Minum air ini.
-Aku tak haus.

-Kau haus.
-Aku tak haus.

Kau haus.

Tiba-tiba aku merasa haus.

Cheng Yao, kau tahu,
kau pacar Pengacara Qian, 'kan?

Pengacara Liang adalah mitranya.

Jadi, kalian tak ada di jalan yang sama.

Benar.

Coba pikir.

Dia hanya bisa memilikimu
sebagai pacarnya.

Tapi dia bisa punya
banyak mitra bisnis wanita.

-Menurutku, kau haus.
-Ya, aku harus minum.

Maksudnya, pekerjaan hanyalah
bagian kecil dari kehidupan.

Kau bisa memikirkan

kegembiraan berkencan dengan
Pengacara Qian di luar pekerjaan.

Ya, itulah maksudku.

Tidak apa-apa.

Aku tak tergila-gila dengan cinta.

Aku harus berusaha
untuk meningkatkan diri.

Aku tak bisa hanya fokus
pada hubunganku saja.

Kau tak tergila-gila dengan cinta?

Ya.

Aku penasaran siapa orang

yang mengganggu Pengacara Qian
dan minta dicium serta dipeluk

selama acara pembentukan tim kita?

Apa kau mau aku menggendongmu lagi
jika kau mabuk malam ini?

Pengacara Qian, kebetulan sekali.

Apa kau di sini untuk makan malam juga?

Bao Rui mentraktir kami hari ini.

Sebaiknya kita pergi dari sini sekarang.

-Ya, ayo pergi.
-Kalian belum makan.

-Tidak apa-apa. Kami akan pesan makanan.
-Aku tak begitu lapar.

Begini, Bos.

Aku mentraktir mereka makan.

Secara teori, aku sudah membayarnya.

Kurasa aku bisa
mendengarkan percakapanmu.

-Apa aku benar?
-Pergi.

Maaf mengganggumu.

Aku bahkan belum makan.

Apa yang kau lakukan?
Mereka belum makan.

-Mereka kenyang.
-Tapi mereka belum makan.

Apa makan malam penyambutan
Pengacara Liang sudah selesai?

Belum selesai.

Tapi aku tak perlu pergi.

Kudengar pacarku lembur.

Aku datang menemaninya.

Kau mau menemaniku?

Bisakah kau memasak untukku di rumah?

Kita sedang makan hotpot di sini.
Kenapa aku harus memasak?

Aku tak makan siang.
Sepertinya maagku kambuh.

Aku mau makan bubur yang kau buat.

Bagaimana dengan makanan ini?

Aku mau makan bubur.

-Ayo pulang.
-Ayo.

Ayo cepat.

Sayang sekali.

Makanlah. Kau mau sayuran, 'kan?

Kupesan acar kubis.
Bisa tambah sepuasnya.

Tapi ikannya tidak.

Ayo pergi setelah makan.

Makanlah buburnya sendiri
setelah matang.

Ada materi yang harus kubaca.

Kenapa terburu-buru?

Aku termotivasi oleh Pengacara Liang.

Aku mau menjadi pengacara luar biasa
seperti dia secepatnya.

Yao Yao.

Maaf.

Sebagai pacarmu,

seharusnya aku tak pergi ke pemotretan
dengan gadis lain tanpa izinmu.

Aku sudah membuatmu marah dan kesal.

Aku tak mau menghadiri pemotretan itu.

Makanya suasana hatiku buruk
setelah pemotretan.

Aku lupa memberitahumu.

Tentu saja,
ini salahku karena melupakannya.

Tapi aku mau melakukan pemotretan
denganmu jika kau bersedia.

Jika kau iri padanya,

akan kuberi tahu Wu Jun
untuk menghubungi mereka.

Kita akan melakukan pemotretan
untuk edisi berikutnya.

Makanya kau terburu-buru
menangani masalah ini.

Kau pikir aku cemburu, ya?

Maaf.

Apa kau bodoh?
Tentu saja aku tak akan cemburu.

Buburnya akan gosong
jika kau tak melepaskanku.

Kau yakin tak cemburu?

Ya.

Baiklah.

Aku hanya mengagumi Pengacara Liang
dari sudut pandang pekerjaan.

Sedangkan untuk hubungan kita,

menurutku kepribadian kita
lebih cocok satu sama lain.

Makanlah. Hati-hati. Masih panas.

Aku mau ke kamar untuk membaca materi.

Kenapa kau pergi ke kamar?

Kau bisa membacanya di sampingku.

Tidak. Kau terlalu tampan.

Aku tak bisa fokus pada pekerjaan
jika kau ada di sisiku.

Kenapa dia begitu jujur?

Panas sekali.