All language subtitles for Pancho.Villa.El.Centauro.del.Norte.S01E01.SPANISH.DSNP.WEB-DL.DD+5.1.H.264-playWEB.id

Kisah ini terinspirasi
oleh kejadian nyata.

Tokoh dan peristiwa yang ditayangkan
dibuat untuk tujuan artistik.

Setiap kecocokan dengan kenyataan
hanyalah kebetulan.

Aku rela mati demi Kota Parral.

Jangan katakan itu, Jenderal.

Aku selalu mengatakannya.

Dahulu seorang Anak Kudus berpesan
agar aku tidak kembali ke tempat ini

karena mimpiku.

Namun, mimpi hanyalah mimpi. Benar, 'kan?

Lihat, mereka memasang tanggul.

Hidup Jenderal Pancho Villa!

Hidup!

Hidupku tragis, selalu jadi buron.

Mereka membunuhku
pada tanggal 20 Juli 1923.

Setidaknya itulah anggapan para pengecut,

tapi mereka tak berani menatap
mata orang yang mereka bunuh.

PANCHO VILLA:
THE CENTAUR OF THE NORTH

Jenderal Porfirio Díaz menjadi presiden
saat Benito Juárez meninggal pada 1872.

Dia mengangkat dirinya sebagai presiden.

Dia sangat suka memerintah,
dia memilih dirinya sendiri berulang kali.

Tidak kurang dari delapan kali.

Didukung oleh polisi dan militer,
dia memerintah dengan tangan besi.

Keluarga dan teman-temannya
memegang jabatan tinggi dan menjadi kaya.

Sementara itu, di tempat lain,

pemilik lahan mengeksploitasi dan mengatur
kehidupan buruh dan keluarga mereka.

Dia dapat dukungan dari negara kuat Eropa
dan Amerika Serikat,

sehingga mereka mengeksploitasi tambang,
rel kereta, dan sebagian besar lahan kami.

Setiap upaya untuk mengungkapkannya
berakhir dengan pembantaian gelap,

penembakan, atau eksekusi.

Perintah tertingginya
adalah bunuh mereka secepatnya.

Peternakan Cogojito, Durango, 1894.

Aku tak peduli jika itu sedikit.
Bekerjalah atau akan kupaksa kau.

Bagaimana bisa?

Jangan merengek, dasar Indian berengsek.

Hei, lihatlah, keponakanmu.

Hei, Berengsek, kerja.

Lihat apa kau? Ayo. Kerja.

Kau tak bisa memahaminya.

Aku bisa. Ayahku mengajariku.

Bagaimana denganmu? Bisakah kau membaca?

- Sedikit.
- Doroteo!

Pulanglah.

Pak Agustín mengganggu Marianita.

Pergilah, Pak Agustín.
Kenapa kau ingin mengambil Marianita?

Jangan serakah.

Itu hakku sebagai pemilik lahan ini,
Micaela.

Apa masalahnya? Putrimu cantik.

Dia sudah dewasa sekarang.

Mau apa kau, Doroteo? Kembali bekerja!

Apa? Jika kau lancang,
kau akan digantung, Indian Berengsek.

Lari, Doroteo! Lari, Nak!

Tangkap dia!

Hubungi polisi!

Ayo!

Berhenti.

Di sini, bersama.

- Kau lihat dia jatuh?
- Ya, Jenderal.

Dia pasti akan mati.

Ayo pergi!

Tenanglah, Kuda.

Mau ke mana, Bung?

Itu kudaku.

Aku tidak tahu.

Aku baru melihatnya.
Aku akan turun, jadi tenanglah.

Ignacio Parra.

Aku Doroteo Arango.

Itu temanku, Refugio Alvarado.

Kenapa seorang pemuda sepertimu
bersembunyi di gua ini,

dengan luka lecet
dan pistol yang kehabisan peluru?

Kalian pengawal atau polisi?

Lantas kau siapa?

Kau lagi bersembunyi, ya?

Apa yang kau lakukan?

Aku menembak putra pemilik lahan dua kali.

Wah! Nekat sekali anak ini.

Apa kau tahu kau bisa dihukum gantung
atas perbuatanmu?

Dia mengganggu adik perempuanku.

Gawat, itu jahat sekali.

Mereka akan mencarimu
untuk sementara waktu.

Kita sudah terbiasa dicari, 'kan, Bung?

Benar.

Ayo pergi.

Tunggu.

Boleh aku ikut kalian?

Kini aku tak punya tempat tinggal
dan harus pergi jauh.

Untuk sementara saja.

Tahu cara menggunakan ini?

Tentu saja.

Aku telah membunuh tikus dan kelinci
saat masih kecil.

Hei, Nak, membunuh hewan kecil
tidak sama dengan membunuh manusia.

Jika ada yang tidak beres,
itu harus dilakukan.

Paham?

Baiklah.

Aku ingin belajar
dan mengikuti perintah kalian.

Cukup bilang siapa yang akan kutembak.

Ayo pergi.

Pindah ke negara bagian lain

karena tidak baik tinggal terlalu lama
di satu tempat, ya?

Kau harus belajar, Nak.

Ayo pergi.

Hei, tapi aku tak punya kuda.

Kembali, Bajingan!

- Ayo pergi.
- Kuda-kudaku!

Cepat!

Ayo bilang kalian mau bagaimana.

Mau bekerja sama atau mati?

Beri tahu bos kalian
bahwa lahan ini dahulu milik kami

sampai pemerintah menyerahkannya
kepada bos kalian.

Jadi, kupikir
beberapa ekor kuda sudah cukup.

Telungkup!

Jika aku jadi kalian, aku takkan bergerak.

Ayo pergi.

- Kukira kau mau membunuh mereka.
- Kenapa?

Bahkan bandit pun harus punya harga diri.

Cepat, ambil kuda lainnya. Ayo.

Cepat!

Apa yang akan kita ambil dari sini?

Apa pun yang bisa kita ambil
dari tanah ini, Doroteo.

Mineralnya milik Pak Burkhead.

Semua diangkut keledai ke perbatasan.

Apa? Terlalu sedikit bagimu?

Aku bahkan belum pernah memegang
seratus peso.

Kalau begitu, biasakanlah.

Namun, jangan berlebihan, ya?

Dan yang paling penting,

jangan coba-coba
menggigit tangan yang memberi.

- Paham?
- Tentu saja, Pak Tigre.

Kau seperti keluargaku sendiri.

Tepat sekali.

Sekarang aku seperti seorang ayah.

Dan jika kau melakukannya dengan benar,
kelak kau akan jadi ayah bagi orang lain.

Kau akan lindungi mereka.

Namun, jangan sampai menerima pengkhianat.

Bagaimana cara kita mengetahuinya?

Mudah, Nak.

Tatapan lama,
langkah pendek, dan niat buruk.

Ayo pergi.

- Tidak.
- Apa? Kau bukan pria jantan, ya?

Aku seorang pria, tapi aku tak minum itu.

- Apa itu masalah?
- Tidak sama sekali.

Lebih baik untuk kita saja. Benar, Bung?

- Kita bisa minum lebih banyak.
- Benar.

- Tenanglah.
- Berdiri.

- Di sini.
- Jika kalian tak macam-macam...

Beberapa tahun kemudian.

- ...takkan ada masalah.
- Lebih cepat.

Cepat, Bung.

Setelah beberapa tahun, anggota bertambah,
termasuk rampasan kami.

Lihatlah, ini disembunyikan dengan baik,
tapi aku menemukannya.

Namun, kejahatan kami juga makin tenar.

DICARI
IMBALAN 15.000 DOLAR

Tidak kusangka kehidupan buronan
akan membawaku sejauh ini.

Sudah tidak terhitung berapa kali
kami melintasi setiap gunung.

Aku bahkan sudah mengenal
letak setiap gua.

Dan aku sudah sangat mengenal rutenya.

Dari gunung tertinggi
sampai tempat terpencil.

Namun, aku mulai merindukan keluargaku.

Aku punya urusan keluarga.
Maukah kalian menungguku?

Baiklah,
kami akan menunggumu di tempat teduh.

Baiklah, sampai nanti.

Doroteo.

Nak.

Syukurlah, Tuhan masih melindungimu.

Mereka membicarakanmu dan temanmu
bahkan saat misa.

Untunglah Pak Agustín bisa pulih.

Namun, jika mereka melihatmu,
mereka akan membekukmu, waspadalah.

Lihat apa kubawakan untuk Ibu.

Astaga, Nak.

Dari mana kau mendapatkan uang ini?

Jika kau tetap bersama mereka,
kau tak akan selamat.

Perampokan adalah perbuatan tercela.
Kau tahu Ibu selalu mengingatkanmu.

Takdir membawaku ke sini.
Aku tak mencari pengampunan.

Hasrat untuk menyokong keluarga
keluar dari penderitaanku.

Lebih baik aku jadi bandit
daripada keluargaku hidup serbakekurangan.

Baiklah, tak apa-apa.

Di mana adik perempuanku?

Dia pergi.

Pergi? Pergi ke mana dia?

Bersama Santos Llano.

Polisi itu.

Adikku bersama seorang polisi.

- Orang yang mengejarku.
- Adikmu tak mengetahuinya.

Dia diberi tahu bahwa kau jatuh ke jurang.

Waktu berlalu, lalu mereka menawarkan
perlindungan kepadanya.

Perlindungan dari apa?

Restuilah aku,
dan itu akan menjadi kehendak Tuhan.

Doroteo.

Bawa pulang adikmu.

Ambil uangnya.

Santos!

- Siapa mereka?
- Aku tak mau tahu.

Masuklah ke rumah dan jangan keluar.

Doroteo, mau apa kau?

Aku mau mengakhiri
perbuatanmu yang tak tahu malu.

Santos, semoga kau masih mengingatku
karena urusan kita belum selesai.

Kami akan menikah secara sah, sungguh.

Terimalah ini karena itu sudah terlambat.

Tidak, Santos. Santos!

Refugio!

Bawa adikku ke rumah ibuku.

- Dia akan memberitahumu lokasinya.
- Santos.

Berdiri!

Bunuh aku juga!

Pulanglah. Jaga ibu dan saudara kita.

Itu tugasmu.

Jangan pengaruhi aku.

Santos.

- Apa yang kau bawa?
- Roti. Biarkan aku lewat.

- Jual sedikit kepada kami.
- Tidak bisa.

Aku membawanya ke perkebunan Santa Isabel.
Ini untuk pemilik.

Jika itu untuk pemilik lahan,
berikan saja kepada kami.

Bajingan itu selalu merampas
roti orang miskin.

Aku harus menangani urusanku.
Minggir, Berengsek!

Itu tidak benar, Reza.

Tentu itu tidak benar.
Orang yang menghinaku harus mati.

Banyak yang telah dibunuh
karena hal yang lebih sepele. Tak apa-apa.

Haruskah kau membunuh orang demi roti?

Kau pernah bilang
bahwa bandit pun punya harga diri.

Doroteo. Pada saat ini kau harus tahu
bahwa di daerah ini, nyawa tidak berharga.

Jika Reza tersinggung,

itu haknya untuk meluruskannya.

Itu caranya. Harga dirinya.

Kurasa membunuh orang yang tak bersenjata
sama sekali tak punya harga diri.

Kelak kau akan tahu, Doroteo.

Dan jika kau mau menembak,
sebaiknya kau punya peluru yang cukup

dan kecepatan untuk membunuh kami semua.

Jika begitu caranya...

aku berhenti saja.

Kuharap kalian tak menembakku
dari belakang saat aku pergi.

Aku pernah menyelamatkan kalian semua.

Lebih dari sekali.

Aku tak ingat lagi secara pasti.

Jadi, bagaimana sekarang?
Haruskah aku menembaknya?

Tidak usah.

Pria yang sudah mendapatkan
rasa hormat kita

tak perlu mati seperti itu.

Apa yang kau bawa?

Sirop obat.

Lalu untuk perlindungannya?

Apa kau meminta pertolongan Tuhan?

Ada banyak perampokan di sekitar sini.

Dan asal kau tahu,
aku tak suka kebohongan.

Barang ini bukan milikku.
Ini punya pemilik gudang.

Mari kita lihat.

Oper ke sini. Secara perlahan.

Kau benar.

Ada banyak perampokan di sekitar sini.

Makanya kami berada di sini.

Mau tarik pelatuknya?

Kita berdua bisa mati hari ini.

Bagus.

Siapa namamu?

Pancho. Francisco.

Francisco apa?

Aku sadar jika mereka tahu nama asliku,
mereka akan mengabarkannya.

Entah bagaimana aku teringat
kepada nama belakang kakekku.

Villa.

Pancho. Pancho Villa.

Kalian kenal nama itu?

Baguslah.

Masih terlalu dini untuk menegakkan
keadilan sesuai harapan Pak Porfirio.

Keadilan itu sederhana.

Mereka akan membawamu
ke jalan terbengkalai

dan langsung menembakmu dari belakang.

Lalu bilang bahwa kau berusaha kabur.

Berhenti.

Mereka menyebutnya hukum pelarian.

Kau mau minum air, Tawanan?

Selagi aku kencing.

Balikkan badanmu. Jangan melihatku.

Selesai. Ayo pergi.

Mungkin aku akan dihukum ringan
karena menyerah tanpa perlawanan.

Yang jelas, hakim tak akan memberiku
hukuman tembak mati.

Perhatian, Prajurit!
Genggam erat senapan kalian!

Namun, aku dihukum di barak.

Bidik!

Tembak!

Prajurit Villa, maju!

Kau penembak yang jitu.
Kau pernah menembak, 'kan?

Kurang lebih begitu.

Aku mau mempromosikanmu jadi instruktur.
Bagaimana menurutmu?

Baiklah.

- Aku bertahan selama setahun.
- Kemarilah.

Sebagian besar hiburan kami
adalah sabung ayam.

Aku belajar banyak hal
dari kapten yang baik kepadaku.

Ayo.

Namun, sisanya
adalah aturan dan hukuman yang berat.

Itu tak berlaku untukku.

Jadi, aku mencuri tali kekang kuda

dan mulai beraksi.

Sebagai desertir,
aku bekerja sebagai tukang batu,

penjaga toko, dan bahkan penambang,
tanpa pengalaman sama sekali.

- Hei.
- Hati-hati.

Víctor!

Ya ampun!

Panggil dokter!

Baik, Pak.

Tenanglah, Pancho.

Ada kemungkinan gangren.

Jika itu terjadi,
aku harus mengamputasinya dari sini.

Jika kau memotong kakiku,
aku akan mencekikmu.

Nak.

Dokter, biar aku menyembuhkannya.

Jika sains tidak bisa menyembuhkannya?

Aku akan mengambil tanaman ranti.

Konon itu beracun.

Jika iblis yang memakainya,
itu pasti beracun.

Mau kembali ke pertambangan?

Segala sesuatu ada sebabnya.

Aku hampir kehilangan kakiku.

- Aku harus melakukan hal yang kuketahui.
- Apa itu?

Kau mengingatkanku kepada ibuku.
Aku merindukannya.

Semoga Bunda Maria menuntunmu.

Terima kasih atas semuanya.

Dan itulah caraku kembali

ke jalur penderitaan yang tidak kuketahui.

Aku segera kembali ke kampung halaman
untuk menjenguk ibuku.

Beberapa tahun telah berlalu.

Aku tak tahu persis berapa lama.

Hipólito.

Lihatlah dirimu. Kau sudah sangat besar.

Doroteo. Siapa yang mengabarimu?

Mengabariku apa?

Ibu kita...

meninggal tadi pagi.

Mereka sedang mempersiapkan pemakamannya.

- Bawa aku ke sana.
- Ada banyak polisi yang menunggumu.

Setelah beberapa saat,
aku kembali ke Chihuahua.

Aku bekerja dengan benar lagi.

Namun, itu tidak berhasil.

Pemerintah yang korup
selalu mengenakan denda.

Dan mereka menimbun daging di pasar.

Hei, kuberikan ini kepadamu secara gratis.

Aku hampir tak punya apa-apa lagi.

Seperti yang kubilang,
biar kau tak perlu mencuci pakaian lagi.

Itu pasti.

Aku menunaikan janjiku.

Lebih gawat lagi,

orang yang mencariku berhasil menemukanku.

Pak Francisco Villa?

Kurasa aku melihatnya di sana.

Kau melihat seorang pria lewat di sini?

Sampai nanti, Sayang.

Selamat malam.

Bagaimana cuaca di luar?

- Dingin, 'kan?
- Ya.

Minumlah sotol supaya hangat. Aku traktir.

- Hei, Pak...
- Tidak usah. Terima kasih.

Aku lebih suka kopi.

Setiap orang punya kelemahan, 'kan?

Aku minta kopi untuk temanku.

Tomás Urbina.
Senang bertemu denganmu. Dan kau?

Pancho Villa.

Terima kasih.

Katakanlah, Bung.

Kenapa kau datang ke San Bartolo
malam-malam begini?

Aku cuma singgah.

- Dan kau?
- Sama.

Aku cuma singgah.

Konon orang yang keluar malam-malam begini
adalah anak malam.

Seperti...

Seperti serigala?

Kau membawa pistol yang bagus.

Kau juga.

Apa yang kau cari?

Jangan khawatir, Bung.

Hei.

Katakanlah.

Kau suka hewan ternak?

Ya.

Tahukah kau?

Aku melihat sebuah peternakan
di ujung jalan,

dan kurasa mereka punya
hewan ternak tambahan.

Kau paham?

Kurasa kita sudah bisa saling memahami.

Ya.

- Bersulang.
- Bersulang.

Keesokan harinya,
kami mencuri dua kuda dan banyak sapi.

Itulah awal dari persahabatan
yang langgeng dan kokoh.

Ayo lihat apakah dia sudah pergi.

Ikuti jejaknya...

Urbina?

Urbina, bangun.

Ada polisi.

- Diam dan bangun.
- Kubilang mereka akan datang.

Bangun.

Sial.

Kau minum sebotol lagi, ya?

Makanya aku tak suka minum alkohol.

Kami mengembara seperti ini
di seluruh wilayah Chihuahua dan Durango.

Polisi selalu mengejar kami.

Terkadang kami memberikan curian kami
kepada orang miskin.

Jadi, mereka akan melindungi kami.
Membantu kami bersembunyi.

Mereka akan mengecoh polisi.

- Untuk membeli buku.
- Terima kasih.

- Sudah, Bung.
- Ayo pergi.

Aku ingin pensiun dengan penghasilan ini.

Jadi, aku membangun rumah adobe
dengan tiga kamar sendiri.

Meski sederhana,
ini seperti istanaku sendiri.

Halo. Kubawakan kau sebotol sotol.

Salah satu minuman yang bisa memabukkanmu.

Dengar, Sobat, saat aku datang ke sini,

kurasa aku melihat seseorang mengawasimu.

Jika mereka mengenaliku,

mereka pasti sudah datang, 'kan?

Entah apa yang kau rasakan,

tapi yang pasti,
aku sudah lelah melarikan diri.

Ya.

Aku kenal seseorang
di sisi lain perbatasan.

Dia bisa beri kita
pekerjaan dan perlindungan.

Apa pendapatmu?

Apa pendapatmu
soal bisbol elitmu, Doroteo?

Yang terbaik, Pak Burkhead.

Panggil aku Pancho Villa saja.

Itu nama yang bagus.

Pancho "Vila".

Villa.

Biar kuperkenalkan kau
kepada temanku, Urbina.

Dia tahu banyak soal ayam sabung.
Dia bisa melatih ayamnya.

Dia juga mahir bermain poker.

Dia bisa diandalkan.

Jadi, jika kau butuh sesuatu,
aku dan dia siap untuk membantumu.

Tentu saja.

Jadi, katakan, Pak. Selain pertambangan,
kau juga mengelola sabung ayam?

Aku suka berjudi.

Permainan favoritku adalah

sabung ayam.

Jadi, aku harus menyeberangkan hewanku
melewati perbatasan.

Di antara barang lain.

Tentu saja.

Kami bisa menyeberangkan ayam sabungmu
dan barang lainnya melewati perbatasan.

Cukup katakan berapa upahnya.

Tiga dolar seminggu.

Untuk setiap barang.

Jika ada tambahan barang,
upahnya kutambahkan lagi.

Begitu ya...

- Bersulang.
- Sepakat. Bersulang.

Bersulang.

Mereka adalah anak buahku.

Baiklah, ayo mulai.

Kelinci.

Ini dia. Kita menang lagi.

- Ya, 'kan, Pancho?
- Kita berhasil.

- Akan kuambil lagi.
- Baiklah.

Terkadang ada masalah
dengan para penambang.

Jadi, kami membantu Pak Burkhead
menyelesaikannya.

Hei, berkumpul. Cepat!

Aku bisa bicara dengan temanku,
Pak Burkhead, untuk memperbaiki kondisi.

Meski aku tahu kalian mencuri.

Dan aku tak akan bisa menerimanya.

Kalian kenal aku.
Sebaiknya kalian bekerja.

Percayalah kepadaku.
Aku akan memercayai kalian.

Jika tidak, temanku, Urbina,

akan berurusan
dengan pekerja yang tidak patuh.

Dan kita tidak menginginkannya, 'kan?

Tentu saja tidak.

Cepat. Ayo.

Hijau. Ayolah, Hijau. Kalahkan dia, ayo.

Ayo, Merah.

Kami menjadi sangat sukses,

sehingga penghasilan kami jauh lebih besar
daripada kesepakatan dengan orang Amerika.

Ya! Ayo!

Kalahkan dia, Hijau. Ayo!

Hanya beberapa ciuman? Aku akan membantumu
agar kau tak perlu menjual kacang lagi.

Lebih baik besok kita menikah
dan memperbaiki nasibmu.

- Hei, Bung.
- Tunggu, Bung.

- Tidak.
- Tunggu.

- Kabur!
- Apa?

Mereka menemukan kita. Kabur.

Jika kau menipu orang,
suatu saat kau pasti ditipu.

Sebaiknya kau menyelesaikan perselisihan
sebelum terjadi pertumpahan darah.

Terutama darahmu.

Terjemahan subtitle oleh Alex