All language subtitles for Only for Love ep 27 [VIU subindo]

DEMI CINTA

EPISODE 27

Ibu. Ayah. Aku pergi sebentar.

Cepat sekali. Mau ke mana?

Tidak makan bersama kami?

Tidak. Aku pergi.

Kenapa kau belum membalas pesanku?

Setelah infus selesai,
kembali ke hotel untuk istirahat.

Kita akan pulang.

Bukankah kita baru tiba kemarin?

Kenapa sudah mau pulang?

Kau sakit.

Aku masih baik-baik saja.

Lalu, kenapa kau ada di rumah sakit?

Kita baru tiba

dan aku harus pergi
tanpa melakukan apa pun.

Aku harus kembali bekerja
setelah tiba di rumah.

Jangan pergi bekerja.

Tidak, bukan itu maksudku.

Aku menyukai pekerjaan ini.

Aku belajar banyak hal
dan membantuku berkembang.

Jika kau sakit, jangan pergi bekerja.

Tetap di rumah dan istirahat.

Paman, kau benar.

Jadi,

aku akan mengambil cuti beberapa hari
dan istirahat di rumah.

Aku akan duduk di belakang.

Halo, Nona. Aku mau tanya

apa ada pasien bernama Qin Shi Yue.

Setelah infus selesai,
dia dibawa pulang oleh keluarganya.

-Baik, terima kasih.
-Sama-sama.

Dia sudah pergi.

Apa kau merasa lebih baik sekarang?

(Aku di rumah sakit. Di mana kau?)

Yi.

Matahari sudah terbit. Kau...

Matahari baru saja terbit dari barat.

Ada apa? Suasana hatimu buruk?

Tidak apa-apa, Bu. Keluar dulu.

Aku mau ganti pakaian.

Kau harus memperhatikan putrimu.

Ini Tahun Baru.
Kenapa dia bangun pagi-pagi sekali?

Dia seperti kerasukan.

Jika dia bangun siang,
kau pasti mau memarahinya.

Saat dia bangun pagi,
kau masih belum puas.

Kurasa kau hanya mencari masalah.

Dalam dua hari,
saat putrimu pergi ke Jiangcheng,

kau pasti akan merindukannya.

-Apa kau tak bisa diam saja?
-Baiklah.

Ibu dan Ayah, aku ada urusan malam ini.
Aku tak akan pulang untuk makan malam.

Tampaknya suasana hatinya sedang buruk.

Dia putri kandungku.
Bagaimana mungkin aku tak tahu?

DUNIA LAUT QING'AN

Ayo kembali ke akuarium.

Baik, Pak Shi.

Kau tak datang?

Datang untuk berakting denganmu?

(Tidak apa-apa.)

(Bukankah itu yang kau katakan?)

(Hanya dengan memahami secara mendalam
orang yang kau wawancarai,)

(kau bisa menulis artikel wawancara
yang lebih mendalam.)

Maaf.

Maaf.

(Kau punya karier)

(dan menyukai kariermu.)

(Saat kau fokus pada pekerjaanmu,)

(kau bersinar cemerlang.)

(Semua kebanggaan yang kumiliki
dalam hubungan kita)

(tak ada apa-apanya
dibandingkan dengan itu.)

(Aku juga pernah merasa tersesat
dan tak berdaya karena sinarmu.)

(Tapi aku tahu kalau sinar itulah
yang membuatku tertarik padamu.)

(Semoga pancaran sinarmu
menjadi makin memesona.)

(Sinarku juga menjadi lebih memesona)

(agar bisa bersinar bersama sinarmu,)

(dan tak ada yang bisa memasukinya.)

(Shi Yan.)

(Aku pasti akan mencintaimu
dengan baik.)

(Aku tak akan mengecewakanmu.)

Dia sudah berusia 20-an.

Pulang dan hanya tidur sepanjang hari.

Apa bedanya dia dan babi?

Ini Tahun Baru.

Dia terus tidur sepanjang hari.

Kurasa dia akan tetap
di ranjang selamanya.

Dia tak mau membantu.

Dia sangat malas.

Entah bagaimana dia menghabiskan
hari-harinya di Jiangcheng.

Kenapa kau begitu khawatir?

Anak-anak akan mendapatkan berkatnya
masing-masing.

Kau tak melahirkannya.

Tentu saja, kau tak perlu khawatir.

Itu benar.

Semoga putrimu adalah
orang yang diberkati.

Jadi, dia bisa mendapatkan pria
untuk melayaninya.

Jika tidak, cepat atau lambat
dia akan mati kelaparan.

Benar.

Kau...

Waktunya makan. Bangun.

Apa Ibu harus mengundangmu?

Cepat.

Silakan, Nak. Makan yang banyak.

Cicipi masakan ayahmu.

Aku membungkusnya.
Tidak, aku menggulungnya.

Apa yang kau bungkus?

Aku kenyang.

Mau tidur secepat ini?

Kau sudah tidur sepanjang hari.

Apa kau akan menjadi dewa tidur?

Aku begadang semalaman menonton drama.

Aku sangat lelah.
Jangan khawatirkan aku.

Tentu saja Ibu harus mengkhawatirkanmu.

Kau gadis kecil.

Ibu akan bertemu teman
untuk bermain mahjong besok.

Lalu, pergi ke rumahnya
untuk makan malam.

Kau mau ikut?

Kau sudah di sini selama beberapa hari.

Kau belum menemui Yu You.

Aku tak mau pergi.

Tidak mau?

Bisakah kau mendapatkan pacar
dari ranjang atau dalam mimpi?

Yu You adalah anak yang baik.

Ada begitu banyak gadis muda
yang mengejarnya.

Kau hanya tidur seharian

dan tak menjaga hubungan.

Pai tak jatuh dari langit.

Anak-anak akan mendapatkan berkatnya
masing-masing.

Apa yang kau khawatirkan?

Diam.

Cepat makan.

Membuat siomai memang tak mudah.

Bahkan ada isian daun bawang.

Dia tidur sepanjang hari kemarin.

Sekarang, dia tak keluar untuk sarapan.

Sepertinya ada yang tak beres.

Aku akan memeriksanya.

Yi.

Apa terjadi sesuatu?

Apa kau demam?

Tidak.

Apa pekerjaan tak berjalan dengan baik?

Atau ada hal lain yang terjadi?

Jika pekerjaan tak berjalan dengan baik,

selalu ada cara untuk mengatasinya.

Jika itu tak berhasil,
bicaralah dengan ayahmu.

Ayahmu bisa menyelesaikan
masalah apa pun.

Jika kau benar-benar tak bisa sukses
di kota besar,

kembali ke sini.

Qing'an adalah tempat yang sangat indah.

Kami bisa membelikanmu rumah dan mobil.

Kita masih bisa menjalani kehidupan
yang nyaman.

Jika kau punya masalah hubungan,

cukup kuatkan dirimu
dan lanjutkan hidupmu.

Kau masih muda.

Kau akan bertemu lebih banyak pria
di masa depan.

Tidak ada orang yang tak tergantikan.

Tunggu beberapa tahun lagi.

Kau akan punya anak
dan keluarga sendiri.

Saat kau melihat ke belakang,
kenangan yang tak terlupakan itu

akan memudar seiring berjalannya waktu.

Dampaknya bahkan lebih singkat
dibandingkan alis semi-permanen.

Ibu.

Aku sudah melakukan hal yang salah.

Kalau begitu, biarlah.

Siapa yang tak melakukan kesalahan
saat masih muda?

Tapi jangan mengulanginya di masa depan.

Tidak ada masa depan.

Gadis bodoh.

Kenapa bicara seperti itu?

Apa maksudmu "tak ada masa depan"?

Waktu adalah harapan.

Hidup masih penuh harapan.

Sudah lebih baik?

Kalau begitu, cepat bangun.

Akan seperti apa dirimu jika berbaring
di ranjang sepanjang hari?

Omong-omong, jangan lupa
meneruskan tautan voting

untuk guru paling populer di Qing'an
ke teman-temanmu,

jadi mereka bisa memilih Ibu.

Bruce benar-benar kejam.

Tidak ada kemajuan yang nyata saat ini.

Dia sungguh kejam

dan tak berterima kasih.

Universitas Qing'an.

UNIVERSITAS QING'AN

Halo.

Siapa itu?

Siapa kau?

Halo, Bibi. Aku Yi Yang.

Aku mencari Shu Yi.

Mencari Yi?

Nak, aku belum pernah melihatmu.

Aku tak pernah mendengar dia
menyebutkan apa pun tentangmu.

Aku baru mengenal Shu Yi belum lama ini.

Aku mau bertemu Shu Yi.

Nak.

Apa itu kau?

Apa kau bertengkar dengannya
dan membuatnya kesal?

Aku? Tidak, itu bukan aku.

Kau terlihat sangat muda.

Lebih muda dari Yi, 'kan?

Menjadi muda bukanlah sebuah alasan.

Seseorang harus mengambil inisiatif
dalam suatu hubungan.

Tapi kalian tak melakukannya.

Bagaimana mungkin ada masa depan?

Kau tak boleh proaktif saat mengejar Yi,

tapi mengabaikannya
setelah mendapatkannya.

Tidak, Bibi. Bukan aku.

Untungnya, ini belum terlambat.

Lain kali,
kau harus langsung menghiburnya.

Tidak. Tidak boleh ada lain kali.

Yi sudah dimanja sejak dia masih kecil.

Dia selalu sangat baik.

Tidak bisa dipungkiri
kalau dia sedikit sombong.

Tapi dia adalah gadis sederhana
dengan hati yang lembut.

Kau harus bersikap lebih baik.

Rayu dia sedikit.

Jadi, dia tak akan marah.

Apa kau memahami ucapanku?

Ya, aku paham.

Kalau begitu, cepat masuk.

Ayo, silakan duduk.

Yi. Lihat siapa yang datang!

Siapa?

Kenapa itu kau?

Bagaimana kau bisa datang?

Zheng Shu Yi. Selamat Tahun Baru.

Selamat Tahun Baru.

Yi.

Yi Yang datang jauh-jauh
dari Jiangcheng untuk menemuimu.

Kau harus melayaninya dengan baik.

Ayahmu pergi memancing.

Ibu mau bermain mahjong dengan teman.

Ibu pergi dulu.

Sejak kapan Ibu punya teman
bermain mahjong?

-Bukankah...
-Terima kasih, Bibi.

Qing'an tak besar.
Lihatlah rencana perjalanan.

Mau pergi ke mana? Aku akan membantumu.

Ada kereta berkecepatan tinggi
ke Jiangcheng besok.

Ada yang harus kulakukan.
Aku tak bisa menemanimu.

Apa kau lapar?

Cobalah dan lihat
apa sesuai dengan seleramu.

Kenapa kau datang ke Qing'an?

Kau pasti tahu aku datang ke Qing'an
untukmu, 'kan?

Kau pasti tahu aku datang ke Qing'an
untukmu, 'kan?

Zheng Shu Yi.

Seorang pria pergi ribuan kilometer
hanya untuk menemuimu saat Tahun Baru.

Jelas tak ada alasan lain.

Hentikan, Dik.

Pulanglah setelah selesai bermain-main.

Kau bisa memanggilku adik jika mau.

Zheng Shu Yi.

Jika kau menolakku karena alasan ini,

aku merasa agak tak adil.

Ya. Kau benar.

Maaf.

Tapi itu sungguh mustahil.

Apa aku masih tak punya kesempatan
bahkan setelah kau putus?

Siapa bilang kami putus?

Setelah makan, bawa aku ke SMA-mu
untuk melihatnya.

Ayo pergi. Pintunya ditutup.

Apa arti ekspresimu?

Sayang sekali

karena

aku mau tahu masa lalumu
dan seperti apa dirimu.

Shu Yi.

Kuharap kau bisa gunakan kesempatan ini
untuk mempertimbangkanku.

Yi Yang.

Ini bukan kesempatan.

Aku sudah punya seseorang di hatiku.

Aku tahu.

-Tapi dia sudah pergi.
-Dia sudah pergi.

Aku bisa menunggu atau mengejarnya.

Kau bisa mengejarnya

dan aku bisa menyusulnya juga.

Apa kau bisa mengendarai sepeda?

Mari kita berlomba.

Yi Yang, terima kasih untuk hari ini.

Bagaimana kau mau
berterima kasih padaku?

Bagaimana kalau memberiku kesempatan
untuk mengejarmu?

Aku tak sedang bernegosiasi denganmu.

Tidak ada tawar-menawar.

Sudah cukup.

Tidak kusangka tiga pria idaman
seperti kita akan berakhir seperti ini.

(Apa kau merasa lebih baik?)

(Saat aku pergi ke rumah sakit
hari itu,)

(perawat bilang kau sudah pergi.)

(Ini Tahun Baru.)

(Setelah mengalami
semua nasib buruk ini,)

(semuanya akan berbalik, 'kan?)

(Rumah sakit?)

Ada yang harus kulakukan. Aku pergi.

(Di rumah sakit mana kau berada?)

(Apa yang terjadi?)

(Cepat jawab.)

Menurutku, seharusnya yang ini
berwarna merah jambu dan biru.

Apa kau baik-baik saja?

Aku? Ada apa denganku?

Bukankah kau bilang berada
di rumah sakit?

Aku baik-baik saja.

Ikut aku.

Lepaskan dia.
Siapa kau berani membawanya pergi?

Lepaskan dia.

-Bukan urusanmu.
-Tidak apa-apa, Nian Nian.

-Apa?
-Teman.

Apa kau akan menikah dengannya?

Apa hubungan itu denganmu?

Shan Shan.

Jangan menikah dengannya.

Aku bisa memberimu apa pun
yang dia bisa berikan.

Apa kau tahu yang kau bicarakan?

Cinta bukanlah hal yang bisa dilelang.

Bukan hal yang bisa kau peroleh
dengan menaikkan taruhannya.

Jadi...

Apa kau menyukaiku?

Biarkan aku jawab lebih dulu.

Bi Ruo Shan.

Aku sangat menyukaimu.

Sebenarnya, saat aku masih kecil,

aku menyaksikan orang tuaku bercerai.

Pada waktu itu,

ibuku memberi tahu ayahku

kalau dia tak mau
menyia-nyiakan gairah mereka lagi.

Dia bosan dengan hal itu.

Tidak peduli seberapa baik ayahku,

dia tak mau
memperjuangkan pernikahannya.

Kilasan kenangan ini

tertanam dalam di pikiranku.

Sejak itu,

aku merasa pernikahan bukanlah akhir
dari sebuah hubungan.

Setiap hubungan pada akhirnya akan layu.

Satu-satunya hal yang bisa tetap segar
dan bertahan lama

mungkin hubungan yang tak jelas.

Jadi,

aku selalu mengikuti aturan itu.

Bukan karena aku menyukai
hubungan seperti ini,

tapi dengan begini,
setidaknya aku tak akan kehilanganmu.

Setelah kau menolakku terakhir kali,

kupikir kita sebaiknya menjauh saja.

Tapi

walaupun aku bisa membodohi semua orang,
tak bisa membodohi diriku sendiri.

Shan Shan.

Aku ingin sekali bertemu denganmu
di tempat lain selain bar atau hotel.

Aku mau berkencan denganmu
seperti pasangan normal.

Aku mau membangun hubungan denganmu

yang memberikan rasa aman
pada kita berdua.

Aku juga bisa sedih.

Tapi aku bersedia memperlihatkan
sisi diriku yang paling rentan padamu.

Shan Shan,

aku bisa kehilangan segalanya,

tapi aku tak bisa kehilanganmu.

Aku bersedia memberikanmu
hal yang paling berharga

sebagai imbalan atas kesempatan
untuk bersamamu.

Tapi

kita berdua tak pandai menjaga
hubungan yang setia dan jangka panjang.

Aku bersedia berusaha keras

untukmu,

untuk kita.

Bisakah kita bekerja keras bersama?

Kalau begitu, aku tak akan menikahimu.

Aku belum siap untuk menikah.

Kita berdua tak pernah
menjalin hubungan serius.

Mari kita mulai dengan berkencan.

Saat bekerja,
pekerjaan adalah prioritas utama.

Zheng Shu Yi, kau bisa melakukannya.

Ada oleh-oleh untuk kalian.

-Terima kasih.
-Terima kasih.

Terima kasih.

(Shu Yi, aku masih merasa
tak enak badan.)

(Aku tak akan bekerja hari ini.)

(Istirahatlah dengan baik.)

Shu Yi.

Apa oleh-oleh khas Qing'an?

Apa yang bawa?

Qing'an terkenal
dengan wanita cantiknya.

Apa kau menginginkanku?

Dasar tak tahu malu.

Shan Shan,

dia tahu semuanya.

Apa kau sudah kembali?

Bisakah aku pergi ke tempatmu?

Apa masalahnya?
Kau bisa tinggal selama mungkin,

jadi kau tak perlu sendirian
dan terlalu banyak berpikir.

Baik. Aku menunggumu.

Halo, Sayang.

Aku tak bisa makan malam bersamamu
hari ini.

Berapa hari? Aku akan merindukanmu.

(Aku tak tahu.)

Kenapa kau tak menyuruhnya pulang?
Aku sudah terbiasa tidur di ranjangmu.

(Mustahil.)

Aku tak peduli.

Dalam dua hari,
kau harus menebusnya padaku.

Baik. Aku akan menebusnya
dalam dua hari.

Jangan bicarakan sekarang.
Aku akan pulang untuk berkemas.

Bagaimana aku harus
menjelaskannya padanya?

Apa yang harus kulakukan sekarang?

Berbaikan saja dengannya.

Beri tahu dia
pada awalnya kau mendekatinya

untuk membalas dendam pada bajingan itu

dan menyelesaikan wawancara.

Tapi secara tak sengaja salah mengira
dia adalah paman gadis itu.

Semua itu tak ada artinya sekarang.

Faktanya adalah dia tak suka

kau mendekatinya bukan karena dirinya.

Dia masih belum bisa
mencerna semua fakta ini.

Tapi aku sudah jatuh cinta padanya.

Aku mau jujur padanya dan meminta maaf.

Tapi dia bahkan tak mau mendengarkanku.

Dia bahkan tak mau menghubungiku.

Baiklah.

Dia masih marah sekarang.

Berikan dia waktu.

Lalu, carilah kesempatan
untuk bicara dengannya dengan baik.

Mungkin dia akan memaafkanmu.

Benar, 'kan?

Kalian berdua sudah berpacaran.

Dia juga menyukaimu.

Ini tak seburuk yang kau pikirkan.

Benarkah?

Benar.

Jangan khawatir.

Hanya untuk beberapa hari.

Jangan telepon aku. Kirimkan pesan saja
jika ada yang mau kau sampaikan.

Baik, kita akan makan siang nanti.

Sudah bangun?

Aku sudah selesai. Mandilah.

Shan Shan. Aku pergi kerja.

Aku akan kembali ke rumahku sendiri
malam ini.

Bukankah kau seharusnya tinggal
selama beberapa hari?

Tidak. Aku tak terbiasa
dengan ranjangnya.

Dia tak menyadari sesuatu, 'kan?

(Dia masih sangat muda,
tapi sudah sangat mampu.)

(Yi Yang luar biasa.)

(Apa dia akan tinggal di negara ini?)

(Yi Yang benar-benar genius, 'kan?)

(Bagaimana dia bisa memulai bisnis,)

(melakukan litbang
dan punya banyak hobi?)

(Bagaimana dia mengalokasikan waktunya?)

(Apa ada adegan di balik layar
atau pascakredit?)

Bu Yi, apa kau mencariku?

Aku sudah bicara dengan Pemred.

Idemu bisa dicoba lebih dulu.

Kau bertanggung jawab
atas bentuk waktu rilis.

Terima kasih, Bu Yi.

Nn. Zheng.

Sepertinya kau tertarik padaku.

Kau sangat suka mewawancaraiku.

Pak Yi, itu karena para pembaca
penasaran denganmu.

Baiklah, aku mengerti.

Wawancara tambahan, 'kan?

Aku akan menceritakan semuanya padamu.

Ada banyak temanku yang memilih
pulang kampung untuk memulai bisnis.

Lingkungan di Tiongkok
sangat baik sekarang

dan semua orang mau sukses
di kampung halaman.

Saat aku pulang ke rumah,

sepertinya aku
sudah menemukan jati diriku

dan tujuan baru.

Aku harus tetap di sini.

Ya.

Peluang di Tiongkok selalu lebih baik
dibandingkan di luar negeri.

Kau sudah menjawab
pertanyaan terakhirku.

Wawancara kita sudah selesai.

Apa kau pernah memikirkan
membuat liputan khusus

tentang orang-orang yang pulang
dan memulai bisnis?

Kewirausahaan orang yang pulang?

Aku pernah punya ide ini.

Jadi, kau bisa membuat drafnya.

Jika kau mau membuat liputan khusus ini,

aku bisa memperkenalkanmu
pada beberapa orang.

Benarkah?

Terima kasih.

Omong-omong,

aku mau menambahkan
segmen interaktif ke wawancaramu.

Bagaimana menurutmu?

Bagaimana kita akan berinteraksi?