All language subtitles for Only for Love ep 21 [VIU subindo]

DEMI CINTA

EPISODE 21

Minum sendirian
mungkin agak membosankan.

Apa kau tahu cara bermain tebak jari?
Ayo kita bermain itu.

Aku tak tahu.

Tapi kau bisa mengajariku.

Baiklah, aku akan mengajarimu.

Ayo lagi.

Kita tak bisa bermain lagi. Kau mabuk.

Aku tak mabuk.

Shi Yan, kau cukup hebat.

Kau belum kalah satu putaran pun.

Aku tak hebat.

Aku gagal total hari ini.

Shi Yan.

Kepergian Bruce membuatku lengah.

Kami tak siap sama sekali.

Aku membayar mahal untuk mengundangnya
bergabung dengan Le'an Technology.

Aku hanya tak mengira

ada seseorang yang lebih hebat
dan cakap dariku.

Tidak, dia tak sehebat kau.

Hanya kau yang berpikir begitu.

Tidak.

Hari ini, para direktur bertanya padaku
kenapa Bruce pergi.

Apa rencana selanjutnya
untuk Le'an Technology?

Apa rencana Yunchuang?

Aku tak bisa menjawab.

Aku bahkan tak tahu
bagaimana semua ini terjadi.

Itu bukan masalahmu.

Kau hanya seorang investor.

Entah Bruce tetap tinggal atau pergi,
juga masalah Le'an Technology,

bukanlah hal
yang bisa kau selesaikan sendiri.

Bagaimana dengan Chen Kang? Apa katanya?

Chen Kang juga baru mengetahui hal ini.

Bruce mengompensasi
semua kerugian ekonomi.

Hasil penelitian sebelumnya
juga disimpan di Le'an Technology.

Hanya saja setelah ini...

Chen Kang tak tahu
apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Biar kuberi tahu sebuah rahasia.

Saat magang,

ada artikel yang harus terus kurevisi.

Aku terus merevisinya sampai 27 kali
dan akhirnya disetujui.

Kau tahu hasilnya?

Artikel itu disimpan
dan tak dipublikasikan.

Pada waktu itu,

aku tak tahu harus berbuat apa.

Tidak ada yang bisa membantuku.

Aku bahkan tak yakin
apa bisa menjadi jurnalis.

Aku merasa sangat kalah
hingga lupa untuk menangis.

Kenapa kau tak tanya
apa yang terjadi selanjutnya?

Apa yang terjadi?

Lalu aku berpikir,

akan sangat memalukan jika aku terjatuh
hanya dalam satu kali percobaan.

Artikelku tak dipublikasikan kali ini.

Kalau begitu, aku akan tulis yang bagus
untuk edisi berikutnya.

Lalu setelah artikel itu,
aku akan dapatkan halaman depan.

Artikel untuk halaman depan
tak mungkin disimpan, 'kan?

Di tahun pertama magang, aku benar-benar
mendapat artikel halaman depan.

Aku anak magang pertama
yang mendapat artikel halaman depan.

Shi Yan.

Siapa yang tak mengalami kemunduran?

Mereka yang tak menghadapi kemunduran
tak akan berhasil.

Kakimu begitu panjang,
tak ada rintangan yang tak bisa dilalui.

Saat mengerjakan liputan khusus
untuk Yunchuang,

aku terus berpikir,

Shi Yan sangat luar biasa.

Dia cerdas, ambisius,
dan bertanggung jawab.

Jika dia tak berhasil, siapa lagi?

-Shu Yi.
-Carilah kata "kesulitan" di internet,

lalu cari kata "solusi".

Kau akan menemukan kalau selalu ada
lebih banyak solusi daripada kesulitan.

Aku...

Jadi...

Shi Yan.

Kau pasti bisa.

Kau mendirikan Yunchuang
dan membawanya sampai seperti sekarang.

Kau luar biasa.
Kau harus percaya pada diri sendiri.

-Zheng Shu Yi.
-Biar kuselesaikan dulu.

Sekarang, kau

punya aku,

Guan Ji,

Yu You,

Chen Sheng,

dan aku...

Juga Guan Ji.

Lalu...

Pikirkan aku saja.

Jangan selalu memikirkan kesulitan.

Zheng Shu Yi, diamlah.

Baiklah. Sekarang, silakan kau bicara.

Aku mau menciummu.

Pagi, Pak Shi.

(Pagi, Shi Yan.)

(Bruce sudah mengambil keputusan.
Mustahil bisa menyelamatkan situasi.)

Sudah diduga.

Hal paling mendesak saat ini adalah
memikirkan solusinya sesegera mungkin.

Aku akan rapat dengan Le'an hari ini,
dan mendiskusikannya dengan Chen Kang.

(Pagi.)

Dia bangun pagi-pagi sekali.

Sungguh sulit bagi CEO-ku.
Dia bahkan harus bekerja di akhir pekan.

(Pagi. Kekasihmu tiba-tiba muncul.)

Jika aku lembur di perusahaannya,
pakaianku tak boleh terlalu mencolok.

Tapi Shi Yan menyukai warna merah.

Tapi...

Shi Yan tak mungkin
memintaku bekerja, 'kan?

Dia hanya mau bersamaku.

QIN SHI YUE

Gawat!

Aku lupa sudah minta Yu You dan Yue
pergi ke galeri seni hari ini.

(Shu Yi, kau sudah bangun?)

(Aku sudah sangat siap.)

(Haruskah kita berangkat sekarang?)

-(Apa kau mau kujemput?)
-Tidak usah.

Aku sudah siap. Aku pergi sekarang.

(Baiklah. Kita bertemu nanti.
Sampai jumpa.)

Sampai jumpa.

(Aku akan pergi ke galeri seni
bersama Shi Yue dan Yu You dulu,)

(lalu pergi ke Yunchuang
untuk lembur bersamamu.)

Sedikit rasa cemburu
bisa menyenangkan suasana hati,

dan jika berlebihan akan membuatmu sedih
dan berbahaya bagi kesehatanmu.

Demi dirimu, aku tak akan memberitahumu.

Aku akan cepat menyelesaikan pertarungan
dan mendatangimu.

Shu Yi, lihat.

Orang yang fokus pada akademisi
memang berbeda.

Dia sangat berbudaya.

Berbeda dengan pamanku.

(Pamanku sepertinya juga cukup baik.)

Berbeda dengan pamanku.

Dia punya perkembangan moralitas

kecerdasan, fisik, dan seni
yang komprehensif.

Sebaik apa pun kau memujinya di sini,
dia tak akan mendengarnya.

Apa kau tak tidur nyenyak semalam?

Tidak mungkin. Aku sudah pakai
tiga lapis concealer dan masih terlihat?

Tidak, hanya terlihat sedikit
jika dari jarak dekat.

Syukurlah.

-Ayo pergi.
-Ayo.

Profesor Yu.

Kau sudah sampai.

Profesor Yu,
apa kau sudah menunggu lama?

Tidak, aku juga baru sampai.

Baguslah.

Ayo masuk.

Halo.

Shu Yi.

Raphael, apa kau tahu tentangnya?

Kalau begitu,
beri aku ruang untuk beraksi.

Aku profesional.

Itu hebat.

Studi dan transformasi Raphael
terhadap karya Da Vinci

sudah memberinya kesuksesan
yang luar biasa.

Fitur halus dan sapuan kuas dinamis
yang disaringnya

melemahkan kontras cahaya dan bayangan,

menciptakan seni realistik yang luhur,
tenteram dan jernih.

Kau hebat sekali, Yue.

Aku tak tahu
kau punya pengembangan artistik.

Aku sama sekali tak hebat.

Aku sudah menghafal informasi
dari Baidu Baike beberapa malam ini.

Begitu melihat lukisan-lukisan ini,
aku lupa semuanya.

Aku hanya asal bicara.
Aku bahkan tak tahu apa yang kukatakan.

Tapi Profesor Yu kutipu
sama seperti kau.

Itu sudah cukup.

Raphael terkenal
untuk lukisan Perawan miliknya.

Dia tampak berwibawa, anggun,
dengan garis-garis indah dan lembut.

Wanita dalam lukisannya cantik,
lembut dan jelas.

(Yi, bagaimana pamerannya
dengan Profesor Yu?)

(Kau pasti menikmati pameran
bersama Yu You.)

(Ibu tak akan mengganggumu.)

(Kami ada acara di akademi sore ini.)

Shi Yue?

Siapa ini?

Ibunya.

Tidak apa-apa.

Ibunya adalah dekan akademi seni,

tapi bukan berarti dia paham seni.

Apa kau menghiburku?

Tentu saja.

Begini, ayahmu dan pamanmu
paham keuangan,

tapi kau juga tak tahu apa-apa
tentang itu, 'kan?

Terima kasih, Shu Yi.

Guan Ji,

kau menang lagi.

Seperti biasa,
ayo kita minum setelah ini.

Hubungi Yao Yao dan Meng Meng
untuk datang.

Kalian pergilah.

Hari ini aku tak ikut.

Guan Ji, ada apa denganmu?

Kami kesulitan mengajakmu pergi.

Apa kau sudah menjadi kalem
dan berhenti bermain?

Ayo pergi.

Ayo.

Kita hampir selesai.
Aku harus pergi untuk bekerja lembur.

Lembur?

Shu Yi, apa kau harus lembur hari ini?

(Yue, kau tak perlu terlalu mencurigakan
hal-hal tertentu.)

Tidak apa-apa. Aku akan mengantarmu.

Tidak usah.

Taksiku sudah tiba.

Sampai jumpa.

Hati-hati di jalan.

(Bagaimana cara membuatnya
tetap tinggal?)

(Kami akhirnya punya waktu berdua.
Aku tak boleh membiarkan dia pergi.)

(Makan? Belanja? Menonton film?)

Nn. Qin...

Saat membeli tiket pameran seni,
aku juga mendapat dua tiket film.

Ini film seni.
Mari kita menonton bersama.

Bukankah seharusnya ada tiga tiket?

Benar.

Kenapa tiket menontonnya hanya dua?

Aku punya waktu luang.

Itu bagus!

(Apa laporan untuk Juhe sudah siap?)

(Ini akhir pekan.)

(Kau lajang, makanya bisa lembur.)

(Tapi Yu You adalah pria normal.)

(Dia mungkin sedang berkencan
atau bertemu seseorang.)

(Dengan siapa kau pergi ke pameran?)

(Aku, atasanku,)

(dan temannya.)

(Teman apa?)

(Kencan buta terakhir kali itu.)

Sepertinya sudah terlambat untuk pulang
dan berganti pakaian sekarang.

(Bukankah kau berjanji
akan lembur denganku?)

(Apa kau bekerja dari jarak jauh?)

(Aku ada di sini.)

(Aku tak mengira akan menghabiskan
akhir pekan dengan lembur bersamamu.)

(Apa kau merasa sedikit terharu?)

(Maaf.)

(Pergilah ke lantai delapan
untuk mengambil dokumen dari Pak Qiu,)

(lalu datang ke lantai 12.)

Dia benar-benar memperlakukanku
seperti pesuruh.

Apa kau tak punya sekretaris?

Tunggu sebentar!

(Kau kira? Kau tahu?)

Apa kau sadar di mana posisimu?

Kau bahkan tak tahu
siapa yang penting dan tidak,

tapi kau langsung mengubah jadwalku!

Apa Zheng Shu Yi adalah jurnalis biasa?

Apa kau tahu siapa dia?

Apa ini sesederhana yang kau kira?

Nn. Zheng.

Aku tak tahu kenapa kau datang
ke perusahaan kami pada akhir pekan,

tapi aku mau mengingatkanmu.

Istri Pak Qiu adalah wakil manajer
sebuah perusahaan operasi media mandiri.

Jika ada perselingkuhan
yang terjadi dalam pernikahannya,

dengan kemampuannya,

dia bisa menjadikannya skandal publik
hanya dengan satu kata.

Kau mengingatkan aku?

Kenapa? Apa kau sudah
membuka lembaran baru?

Nn. Zheng, ini adalah informasi publik
yang bisa jadi referensimu.

Jika kurang, aku akan minta seseorang
menyiapkan lebih banyak nanti.

Ini sudah cukup.

(Ibunya adalah dekan akademi seni.)

(Dia pasti tumbuh
di bawah pengaruh seni.)

(Walau begitu, dia tak mengungkap
omong kosongku tadi.)

(Dia bahkan menemaniku
menonton film seni yang membosankan.)

(Kalau begitu, mungkin)

(Yu You juga punya perasaan
padaku, 'kan?)

(Kebetulan. Itu murni kebetulan.)

(Hari ini,
aku harus bersandar di bahunya.)

Apa kau baik-baik saja?

Apa kau kelelahan?

Ya, sedikit.

Bagaimana kalau

aku mengantarmu pulang?

Ya.

Yu You sudah menghubungi Bruce.

Bruce bersikeras pada keputusannya.

Tapi Le'an Technology juga punya rencana
penelitian sendiri sebelum Bruce datang.

Bruce meninggalkan hasil penelitiannya
selama periode ini.

Jadi, kau harus punya
komunikasi internal

dan segera kembali ke jalur penelitianmu
untuk meminimalkan kerugian.

(Mungkinkah itu Qin Le Zhi?)

Kau berpakaian sangat bagus.
Ke mana kau pergi tadi?

Bagaimana menurutmu?

Tentu saja aku berpakaian sangat bagus
hanya untuk dilihatmu.

Kau lapar?

Tidak.

Lalu, kenapa kau terus menatapku?

(Benar-benar memanjakan mata.)

Memang kenapa jika aku menatapmu?

Jika kau tak melihatku,
bagaimana kau tahu aku sedang menatapmu?

Waktu itu, sepertinya kau pernah bilang
kalau punya keponakan.

Dia pasti menjalani hidup bahagia, 'kan?

Dia bisa bersenang-senang setiap hari
dan tak perlu bekerja.

Siapa bilang dia tak harus bekerja?

Seorang putri dari keluarga kaya
juga perlu bekerja?

Kupikir dia bisa langsung mewarisi
bisnis keluarga.

Dia tak punya kemampuan.

Harapan terhadapnya sudah cukup tinggi

jika dia bisa mencabut akar rumput
dengan baik.

Tidak ada yang bisa mewarisi
bisnis keluarga tanpa berusaha.

Begitu rupanya.
Kau mentor yang cukup baik.

Kenapa memalingkan wajahmu?

Apa aku tak boleh menatapmu?

Aku khawatir kau akan terpukau
dengan kecantikanku

dan tak bisa mengendalikan diri.

Aku memang terpukau.

Apa yang kau takutkan?

Apa kau takut aku akan memakanmu?

Aku menantikannya.

Apa kau tak merasa malu?

Kau yang memulainya, 'kan?

Apa kau mendengarkan semua ucapanku?

Aku dengar.

Kapan aku tak mendengarkanmu?

Kau minta aku datang untuk lembur,
aku datang.

Tapi sekarang,

aku sedikit lapar.

Di siang hari bolong, ini kantormu.

Bukankah itu tak pantas?

Apa yang tak pantas?

Orang mengejar keindahan dan kesenangan.

Siapa bilang kita tak bisa melakukannya
di kantor pada siang hari bolong?

Kalau kau bilang begitu, aku ada
urusan mendesak dan perlu ke toilet.

Rapikan barang-barang di depanmu.
Bersiaplah untuk makan siang.

Apa?

Apa kau tak diperbolehkan makan
di kantor pada siang hari?

Perusahaan kami punya aturan yang ketat.
Kami tak diperbolehkan makan di kantor.

Masuk.

Terima kasih.

(Lembur, dokumen, makan di kantor.)

(Ini memang hari yang produktif.)

Aku akan pergi rapat.
Tinggallah di sini sebentar.

Apa kau biasanya makan kue
setelah makan?

Jika kau mau makan...

Tidak.

(Aku merasa situasinya tak berjalan
seperti yang kubayangkan.)

(Apa kau ada waktu malam ini?)

(Tempat yang sama.)

(Aku akan menjemputmu.)

(Ada apa?)

(Sepertinya aku melenceng
dari jalur awal)

(dan berlari ke arah yang berbeda.)

(Kalian sangat cepat.)

(Apa yang kau pikirkan?)

(Tapi menurutku dia...)

(Kenapa dia?)

(Dia sangat hebat.)

(Sangat bagus hebat
sampai aku tak bisa mengendalikan diri.)

(Jadi, apa rencanamu sekarang?)

Awalnya aku mendekatinya
demi artikel halaman depan.

Aku mau mendapatkan wawancara eksklusif
dan menjatuhkannya

untuk mengesankan Yue Xing Zhou.

Tapi sekarang,

sepertinya aku tak peduli
orang lain akan terkesan atau tidak.

Karena aku yakin

dia menyukaiku.

Dia cemburu padaku.

Dia juga bersikap santai di depanku.

Jadi,

aku mau bersamanya,

menghadapi masa depan
yang belum diketahui,

menghabiskan sisa hidupku bersamanya

dan mengatasi semua kesulitan.

Tunggulah sebentar.

(Sebenarnya, aku sudah lama mau bilang,)

(kurasa)

(walau kau tak mengincar itu, )

(mengejar orang ini saja
sudah lebih dari sepadan.)

(Tidak hanya itu,
ini seperti mendapatkan jackpot.)

(Adikku, semangat.)

(Aku sangat berharap
kau menikah dengan keluarga kaya.)

Kau sudah bangun.

Apa yang kau lakukan di sini?

Ini kantorku.

Lalu tadi...

Aku sedang mencuci tangan. Ada apa?

(Pintu kamar mandi ditutup.)

(Dia mungkin tak mendengar apa pun.)

Tidak ada apa-apa.

Aku hanya terkejut.

Benarkah? Kenapa aku tak menyadari
sebelumnya kalau kau sangat pemalu?

Kau sudah mengubah kantorku
menjadi hotel.

Kau tak bekerja.

Itu tak benar.

Aku takut setengah mati.

Ucapanmu tadi hampir didengar Shi Yan.

(Adikku, semangat.)

(Aku sangat berharap
kau menikah dengan keluarga kaya.)

(Zheng Shu Yi,
apa ini alasanmu mendekatiku?)

(Sudahlah.)

(Tidak peduli apa tujuanmu,)

(aku hanya mau dirimu.)

Kalian tak melihatnya?

Ayo kita pergi ke ruang rapat.

Baik.

Apa kau mau kunyalakan AC?

Ya, terima kasih.

Profesor Yu,
kita baru saja melewati perusahaanmu.

Kenapa?

Aku sering pergi
ke Kawasan Pusat Bisnis.

Perusahaan mana yang kau kunjungi?

Mal IFC.

Apa kau pergi untuk wawancara?

Meningkatkan profit Mal IFC.

Pria dilahirkan dengan keinginan
untuk menaklukkan.

Ketahuilah.

Terkadang dengan pria-pria ini,

saat kau terlalu sering mengejar,
mereka menjadi bingung.

Pada saat kritis,
kau harus bersikap serius,

dan tak memberi mereka pilihan
selain menghadapinya.

Profesor Yu.

Apa kau punya pacar?

Tidak.

Apa pendapatmu tentang aku?

Lumayan baik.

(Kelihatannya menjanjikan.)

(Maka selanjutnya...)

Kalau begitu...

Pergi ke rumahmu.

Hari Sabtu?

Perjalanan dua hari keliling kota
seharusnya tak menjadi masalah.

Tapi aku harus membawa laptopku.
Mungkin aku tiba-tiba perlu bekerja.

Tunggu sampai aku selesai rapat
pada hari Senin.

Kabari jika ada sesuatu yang penting,
aku akan menghubungimu kembali.

Kau sibuk?

Aku ada urusan. Sudah dulu.

Apa?

Hari Sabtu dan Minggu depan,
konferensi cip akan diadakan di Fucheng.

-Apa kau tak akan pergi?
-Konferensi cip?

Tentu saja aku mau pergi.

Masalahnya,
aku tak punya kualifikasi untuk masuk.

Kau memilikinya sekarang.

Kenapa?

Apa kau tak mau pergi?

Atau kau mau jalan-jalan keliling kota
bersama teman lama itu?

Tidak, aku...

Bahkan konferensi cip pun
tak menarik bagimu.

Tentu saja konferensi cip itu menarik,

tapi yang lebih menarik adalah...

Bolehkah aku menemanimu sepanjang acara?

Ya.

Sepanjang acara,

termasuk saat makan dan menginap.

Bagaimana?

Kalau begitu,
aku mau mengajukan permintaan lain.

Silakan.

Jika kau ada waktu pada hari Jumat,
bisa pergi lebih awal untuk jalan-jalan?

Anggap saja itu membantuku relaks
untuk menemukan inspirasi.

Baik.

-Itu Yi Yang.
-Ya.

Siaran langsungnya beberapa waktu lalu
menjadi berita hangat.

Dia terlihat sangat muda.

Aku tak mengira
dia menjadi begitu tampan.

Dia datang untuk menemui Shu Yi lagi?

Entahlah.

Ayo pergi.

-Pak Yi, silakan diminum.
-Terima kasih.

Pak Yi, konferensi persmu sebelumnya
benar-benar membuka mata.

Aku sangat berharap punya kesempatan
untuk berbicara denganmu.

Sebagai jurnalis senior
di Financial Introduce,

aku bisa membantumu
membuat artikel berkualitas tinggi

untuk memperluas reputasimu
di industri ini.

Bisakah kau mengingatkan
Nn. Zheng Shu Yi untukku?

Silakan tunggu sebentar.

-Kau sudah datang.
-Pak Yi.

Nn. Zheng, aku datang
untuk minta diwawancara denganmu.

Kenapa kau begitu gigih memintaku
melakukan wawancara ini?

Karena aku sangat menyukaimu.