All language subtitles for Sur.Les.Chemins.Noirs.2023.WEBRip.x264.AAC-[YTS.MX]-Indonesian

Kau tidur?

Ya.

Kau bermimpi?

Aku bermimpi tentang…

Aku tidur di bawah pohon pinus…

Di semak-semak.

Mereka mengatakan padaku…

Aku mungkin tidak akan
pernah bisa berjalan lagi.

Dapatkan Bonus 50% Auto Jadi Sultan
LXWHITELABEL.COM

Beberapa laki-laki berharap
untuk tercatat dalam sejarah.

Namun sebagian dari kita lebih memilih
untuk menghilang ke dalam lanskap.

Terus lanjutkan!

Sialan!

- Selamat tinggal.
- Semoga harimu menyenangkan.

Katakan padaku apa yang kau pikirkan.

Apa ini?

Sebuah artikel tentang Diagonal Kosong.

Apa yang akan kau lakukan dengannya?

Mengabaikannya.

Kenapa tidak menulis
tentang kecelakaanmu?

Tubuhmu sedang dalam perjalanan.

Aku mengerti apa yang kau maksud.
Aku akan menulisnya.

Sementara aku berjalan.

Seperti yang selalu kulakukan.

Aku akan mulai,

di taman Mercantour di tenggara,
dan berjalan ke Massif Central.

Lalu aku akan menuju
barat laut melintasi Loire

menuju Selat,

tebing La Hague

ke laut.

Pierre, itu gila,
kau menyadarinya?

Kau masih menggunakan kruk.

Kau datang ke sini dengan lift,
bukan melalui jendela.

Aku jadi gila.

Aku belum pernah ke Cantal.

Tapi kenapa harus sekarang?

Aku tidak ingin kau
berakhir di dasar jurang!

- Aku tahu apa yang kulakukan.
- Benar kah?

Tolong jangan katakan itu padaku.
Kau tahu apa yang kau lakukan!

Jaraknya lebih dari 1.000 kilometer.

1.300.

KILOMETER 17 DI LEMBAH ROYA.

Keselamatanku terletak pada gerakan,
dan gerakan akan jadi doaku.

Jika aku menyelesaikan perjalananku
aku akan mencapai penebusan.

Aku ingin mengambil jalan tersembunyi.

Melalui semak-semak, sepanjang jalan yang
menghubungkan desa-desa yang ditinggalkan.

MASSIF MERCANTOUR
VALLEY MERVEILLES

Penyeberangan Perancis masih bisa
dilakukan dengan menggunakan peta,

jika kau menerima jalan memutar
dan memaksa melewatinya.

Jauh dari jalan raya,

ada Perancis yang teduh,
aman dari hiruk pikuk.

Pedesaan dengan pepohonan
rowan dan burung hantu.

Saat itulah malam hari saat tulang
punggungku menangis minta ampun.

20 tahun mendaki punggung bukit hingga
akhirnya berjalan seperti perempuan tua.

Tiga hari berjalan di atas scree
sudah merusak punggungku.

Kenapa menghancurkan tubuhku dan berjalan
ke utara melintasi negara yang hancur?

Untungnya, aku tahu tempat
perlindungan keberadaanku,

kebebasan pegunungan dan
hutan di bawah bintang-bintang.

- Halo.
- Hai.

Kudengar kau makan keju.

- Bolehkah aku membelinya?
- Ya.

Ikuti aku, aku akan membawanya.

Kau bisa mencoba yang
berbahan dasar susu sapi.

Terima kasih.

Jika kau ingin…

Yang ini lebih enak.

- Bagus.
- Bukankah sulit berjalan sendirian?

Tidak.

- Berapa harganya?
- 5 euro.

Terima kasih.

Ambil ini gratis.

Kau sudah lama tinggal di sini?

Hampir dua tahun.

Kami dulu tinggal di dekat Montpellier.

- Kau tau?
- Ya.

- Kau berjalan di jalan setapak?
- Tidak.

Kebanyakan orang yang kami lihat tersesat.

- Wisatawan tidak datang ke sini.
- Aku tidak tersesat.

Butuh tempat tidur untuk malam ini?

Aku masih punya cara untuk pergi.

- Oke.
- Oke.

Terima kasih.

Terima kasih.

- Selamat tinggal.
- Selamat tinggal.

Aku mendengar suara tembakan tadi malam.

Senjata gas, untuk menakuti serigala.

- Serius?
- Ya.

Punya air?

Ya.

Ada mata air di belakang.

- Aku baik-baik saja terimakasih.
- Oke. Hati-hati.

Namun keadaan berubah
menjadi lebih buruk.

Berlipat ganda…

Tekun, membeton di atas tanah,

menduduki lembah-lembah.

Mereka menjajah dataran tinggi,
membunuh dewa dan hewan liar.

Mereka melepaskan keturunannya

dan herbivora hasil
rekayasa genetika mereka.

30 tahun yang lalu,
saat berjalan-jalan di Abruzzo…

Serigala kembali ke Mercantour.

Mereka melindungi herbivora

dari hewan liar di sini.

Jika aku serigala, aku akan berpikir:

"Berkembang? Sungguh lelucon!"

KILOMETER 45 BARRES DE L'ILLION

sialan.

Betapa bodohnya!

Ruang angkasa.

Ini memberikan bantuan pada mereka
yang bersedia berlutut di depan peta.

Kau membukanya,

dan itu mengungkapkan jalan rahasianya.

Aku bermimpi menciptakan
persaudaraan Wandering Paths.

Tidak puas dengan menawarkan
jaringan jalan raya,

jalan setapak adalah
pelarian dari zaman.

Sial!

"Ada dua jenis laki-laki," kata Napoleon.

LEMBAH VAR KILOMETER 102.

“Orang-orang yang memberi perintah
dan orang-orang yang menaati.”

Hari ini, sambil meremas kaus kakiku
di dasar sungai berlumpur di Var…

Kukira Kaisar…

Iupa tentang tipe ketiga.

Laki-laki yang melarikan diri.

"Baginda," aku akan menyebutnya,

"Melarikan diri itu memberi perintah."

Setidaknya ia memberi tahu takdir
tidak menguasaimu.

Setidaknya ia memberi tahu
takdir tidak menguasaimu.

Permisi, kau punya korek?

Ya.

Terima kasih.

KILOMETER 138 KOTA DESA BRAUX.

Terima kasih.

Maukah kau memberikan kertas itu padaku?

Tentu, tapi isinya tidak banyak.

- Kecuali 5G, mungkin.
- 5G, ya.

Aku tidak melihat apa yang berubah.

Mereka bilang akan
menciptakan lapangan kerja.

Orang-orang yang pindah
ke sini menginginkan broadband

sebelum bertanya tentang sekolah.

- Pedesaan?
- Tepat.

Lalu mereka mengeluh
tentang ayam jago!

- Mau minuman?
- Tidak, terima kasih.

Aku tahu siapa kau.

Kau penulis yang melintasi Prancis.

Aku melihat artikel di koran
beberapa hari yang lalu.

Mereka bilang kau mengalami kecelakaan.

Maaf bertanya, tapi apa yang terjadi?

- Aku tidak bermaksud mempermalukanmu.
- Tidak, tidak apa-apa.

Aku…

Aku terpeleset.

Tergelincir?

Aku jatuh.

Dan kau akan menulis
tentang pengalaman jatuhmu?

Ya.

Ya…

Dan tentang akibatnya.

Ibuku meninggal sebagaimana dia masih
hidup, meninggalkan kami dalam kesulitan.

Dan aku terjatuh dari atap
tempat aku bercanda, mabuk.

Aku terjatuh dari ambang jendela
dan terhempas ke tanah.

8 meter sudah cukup untuk mematahkan tulang
rusukku, tulang belakangku, tengkorakku.

Aku terjatuh ke tumpukan tulang.

Aku akan lama menyesali
musim gugur itu: Saat itu,

Aku punya fisik yang memungkinkanku
untuk hidup sepenuhnya.

Aku berusia 50 tahun di 8 meter.

Namun fungsi kakiku sudah pulih.
Aku tidak menyerah.

Aku sudah mendapatkan
kembali apa yang penting:

Hak untuk keluar

dan menemui tunangan yang
tidak pernah mengecewakan:

Bebas.

Berada di udara terbuka adalah takdirku.

Seribu lagi…

Dari satu milimeter…

Akan melumpuhkanku…

Dan aku akan ditolak…

Oleh hak istimewa itu.

Menghabiskan hidupku…

Di kursi roda…

Akan mengurangiku…

Untuk mengambil…

Sebuah senjata…

Dan memasukkannya ke dalam mulutku.

- Aku suka apa yang kau lakukan.
- Terima kasih.

Terima kasih.

- Halo.
- Halo.

- Terima kasih, semoga harimu menyenangkan.
- Terima kasih.

- Halo.
- Halo.

- Halo.
- Halo.

- Untuk...
- Anna.

Bolehkah aku bertanya sesuatu?

Tentu saja.

Apa yang paling kau
rindukan di gubukmu?

Apa yang paling kurindukan di gubukku?

Mungkin wiski yang enak
dan beberapa cerutu Honduras.

Tapi yang terpenting aku merindukanmu.

Maaf.

Terima kasih.

KILOMETER 209 BIARA GANAGOBIE.

Ini, ucapkan doa untuk seseorang.

Ini pertama kalinya wajahku yang penuh bekas
luka menimbulkan belas kasihan seperti itu.

Kejatuhanku membuatku tuli di satu telinga,

dan aku sering kehilangan keseimbangan.

Indra penciumanku tertembak,

dan aku tidak lagi menghirup
nafas Provence yang memabukkan,

ketajaman rockrose

dan batu kapur panas
yang berbau cahaya.

Ini ruanganmu, kecil
namun kondusif untuk meditasi.

Berdoa dan makan
dilakukan pada saat-saat ini.

“Aku akan menjadikanmu bangsa yang besar,
dan kau akan menjadi berkah.

“Aku akan menyangkal mereka
yang menyangkalmu.

“Siapa pun yang mengutukmu,
aku akan menegurnya.

“Kau akan diberkati
seluruh kaum di muka bumi.

“Abraham pergi seperti yang
diperintahkan Tuhan padanya.

“Abraham berumur tujuh puluh lima tahun

"saat dia meninggalkan Haran."

“Dia mengambil istrinya Sarai,
dan keponakannya Lot, .

semua harta benda
yang diperolehnya.”

Santo Petrus menyambut
orang lain di biara ini.

Kau peka terhadap spiritualitas?

Ya.

Aku percaya ini pengalaman spiritual
tertinggi yang mungkin dicapai melalui materi.

30 tahun yang lalu,
aku menyentuh batu ini

dan tahu aku akan tinggal
di sini sepanjang hidupku.

Ayo!

- Siap.
- Oke.

Pierre!

- Pierre, aku tidak bisa melihatmu!
- Kau bisa!

Aku tidak bisa melangkah lebih jauh.

Bisa, ayolah.

- Kau ada di mana?
- Istirahat.

Saat kau melakukannya lagi,
dorong dengan jari kakimu.

Super.

Bagus sekali, sayangku.

Ayo.

Seiring berjalannya waktu, kekuatanku
kembali seiring dengan ritme langkahku.

KILOMETER 239 GUNUNG LURE.

Penyembuhan adalah proses
yang mirip dengan tumbuhan.

Kesehatan menyebar dengan sendirinya
ke dalam tubuh seperti getah.

Menyebar…

Mengairi semuanya…

Dan kau sembuh.

KILOMETER 310 DESA SÉGURET.

Di Séguret, aku tinggal bersama seorang bibi
tersayang yang menyambutku seperti seorang ibu.

Ya?

Tolong, nona, hanya beberapa koin
untuk menghibur

pekerja kereta api yang malang.

Pierre?

Pierre. Itu kau bukan?

Bagaimana kau tahu?

- Suaramu.
- Aku mengubahnya!

Tentu!

Aku tidak tahu kau ada di sini.

Masuklah, itu terbuka.

Oh, aku membuka botol
tanpa berpikir, aku bodoh.

Tidak. Memangnya kenapa?

Alkohol tidak bersalah,
hanya pemabuk yang bersalah.

- Lalu sekarang?
- Sudah berakhir.

Setidaknya, kuharap demikian.

Aku pergi ke rehabilitasi.

Sekali minum lagi aku mati.

Kau tidak apa-apa?

Beberapa bulan terakhir ini sungguh sulit.

Aku tidak bisa terbiasa
dengan kepergiannya.

Tentu saja, melihatmu
membuatku sedikit terguncang.

Tapi aku senang kau ada di sini.

Aku tidak terbiasa dengan reuni keluarga.

Maka aku semakin bahagia kau datang.

Ketidakhadiran membuat
ide menjadi lebih kuat.

Tapi itu…

- Itu juga tidak buruk.
- Tidak, bukan itu.

Béatrice sangat bangga padamu, sayang.

Dia sering mengatakannya.

Kau harus berhenti khawatir.

Yang aneh dari foto itu …

Aku merasa aku melindunginya.

Padahal dalam kehidupan,
justru sebaliknya.

Dia sangat kuat.

Kau punya tempat tidur gantung?

Ibumu memberikannya padaku.

Saat dia kembali dari Brasil.

- Aku akan tidur di dalamnya.
- Tapi…

Aku sudah menyiapkan kamar di lantai dua.

Motifku berjuang di pedesaan
berjumlah puluhan.

Tapi alasan sebenarnya aku melarikan diri

terkandung dalam selembar kertas
yang disekrup di bagian bawah tasku.

Sayangku,

Aku menulis ini di tepi sungai Nil,
dekat bendungan Hammadi,

150 kilometer dari Luxor.

Ayahmu dan aku sangat senang kau
mendapatkan ijazah sekolah menengahmu.

Aku tidak sabar untuk memeluk dan
mengucapkan selamat padamu.

Matahari juga menyapamu,
anak baik.

Sungguh luar biasa.
Andai saja kau bisa melihatnya.

Ayahmu mengambil foto.

Mungkin satu atau dua.

Dia berusaha lagi untuk
memasukkan keindahan ke dalam kotak.

Jauh lebih baik untuk dilihat.

Penderitaan ini akhirnya
berakhir, sayangku.

Aku sangat lega untukmu.

Hidupmu dimulai.

Aku tahu ini akan
panjang dan indah.

Indah sepertimu…

Tidak ada jalan yang berkelok-kelok,
tidak ada puncak yang tidak bisa dicapai…

Tidak ada Amazon yang ganas
yang berani melawanmu.

Kau akan berjalan ke depan.

Kami akan mengejarmu.

Petualangannya akan indah.

Hidupmu akan luar biasa!

Para dewa sudah lama
memanjakan keluarga.

Mereka sudah membenamkan
kita dalam kebaikan mereka.

Mungkin mereka mengawasi sebagian
dari kita, seperti dalam dongeng.

- Bagaimana?
- Oke.

Senyum mereka berubah menjadi seringai.

Aku sekarang harus menghormati sumpah
yang kubuat saat dalam penderitaan.

Tertahan di tempat tidurku, aku berkata,
hampir dengan suara keras:

“Jika aku selamat, aku akan melintasi
Prancis dengan berjalan kaki.”

Aku melihat diriku berada di jalan berbatu.

Aku memimpikan bivak, berjalan
melewati rerumputan panjang.

Mimpi itu selalu sirna
saat pintu terbuka

Sudah waktunya untuk buah rebus.

Pak?

Kau tidak apa apa?

Kau baik-baik saja, pak?

Kau tidak apa apa?

- Mau berdiri?
- Ya.

Tunggu sebentar, aku akan membantumu.

- Pelan-pelan!
- Maaf.

Satu dua tiga.

- Bolehkah aku melepaskannya?
- Ya oke.

- Kukira kau sudah mati.
- Tidak tidak.

Hanya sedikit linglung.

- Aku butuh tongkatku.
- Tentu.

- Mau kemana kau?
- Eh?

Lewat sini.

Ini namanya Naussac.

Teman-temanku bilang ini bagus.

Dan…

Tidak terlalu jauh dari Avignon.

Aku dari sana tiga hari yang lalu.

Aku akan sampai di sana lusa.

Aku tidak segila kau, paling
lama hanya empat, lima hari.

Kau pikir aku gila?

Aku tidak bermaksud seperti itu.
Kau harus berani.

Berani melakukan apa?

Melakukan perjalanan jauh.

Oh sial!

Tempat ini sungguh luar biasa.

- Bagaimana kalau kita istirahat?
- Tidak.

Sial! Sungguh menyebalkan.

KILOMETER 357 VALLON-PONT-D'ARC.

Tolong, aku benar-benar kelelahan.

Seberapa jauh kita sudah melangkah?

Lihat di peta.

Punya garam?

Tidak.

Jika aku tahu, aku akan
mengambil beberapa dari bar.

Pasta tanpa garam rasanya tidak enak.

Jika kau melihat wajahku,
aku mengalami kecelakaan.

Tidak.

Ayahku juga mengalami kecelakaan.

Dengan sepeda motornya.

Hanya saja dia tidak seberuntung kau.

Dia meninggal.

Kapan?

Saat itu bulan April.

Dia dan temannya
sedang berkendara.

Dia menabrak lubang…

Lalu sebatang pohon,
dia meninggal di tempat.

Temannya mengatakan dia bahkan tidak mabuk.

Saat itu sore hari.

Ibuku percaya pada Tuhan.

Jadi dia menganggapnya
biasa saja, maksudku…

Tidak biasa, tapi…

Itukah sebabnya kau berjalan?

Dan kau?
Kenapa kau berjalan?

Aku selalu berjalan.

Setiap orang berjalan dengan
kecepatannya masing-masing.

Itu sebabnya sulit
berjalan dengan orang lain.

Jika seseorang keluar dari
langkah rekan-rekannya,

dia mendengar
genderang yang berbeda.

Menyenangkan.

Itu Thoreau, Henry David Thoreau.

- Zorro?
- Thoreau!

Aku belum pernah mendengar tentang dia.

Dia seorang penulis hebat.
Dia banyak menulis tentang alam dan…

Sambil berjalan.

Maaf, tapi sekolah bukanlah kesukaanku.

Sastra bukanlah sekolah.

Tidak tapi…

Ini sekolah jenis lain.

- Banyak penulis tidak pernah bersekolah.
- Ya, tapi aku tidak peduli tentang itu.

Maaf, tapi itu sebenarnya bukan kesukaanku.

Bukan kesukaanmu?

Kau benar, tetaplah apa adanya.

Apa yang sedang kau tulis?

Kartu untuk seorang teman.

Ingin mengiriminya pesan?

Apa dia benar-benar temanmu?

Ya. Kenapa?

Karena kartu ini jelek!

- Ini mengerikan.
- Perlihatkan padaku.

Kau benar, ini jelek.

Di situ.

Dilan!

Kau berjalan terlalu cepat.

Maaf.

Jangan minta maaf.

- Pelan-pelan.
- Kemarin aku melihatmu berjalan cepat.

Teruskanlah.

Tidak, aku tidak terburu-buru,
aku akan menunggu.

Melewati Wandering Paths,

menemukan tempat terbuka
di balik semak duri adalah…

Cara untuk melarikan diri dari intrik kota…

Dan layar mati yang mengelilinginya.

Meninggalkannya…

Berarti membuka celah di benteng.

Tidak punya narsisme aktivis…

Atau kemarahan penyabot…

Aku lebih suka yang melarikan diri.

Sial!

Astaga!

Apa?

Tidak ada untukku?

Dia berhenti, dia menyukaiku.

Dia membawaku kembali ke miliknya.

Aku bersumpah!

Aku kembali ke rumahnya, mabuk,

Aku menyalakan lampu
dengan kakiku, dia tertawa.

Aku tidur dengannya.

Aku bangun, tidak ada seorang pun di sana.

Aku berpikir: "Sial, apa ini mimpi?
Aku tidak mengerti."

"Apa yang terjadi?"

Dan itu apartemennya juga!

Kau lihat? Dia pergi
bahkan tanpa sarapan.

- Maaf.
- Tidak ada apa-apa.

Ya.

- Lewat sana?
- Tunggu, karena…

Jika kau meneruskan jalan ini,

kau akan berakhir…

Di Jalan Mende.

Ialu ikuti Espaillac
dan langsung ke Naussac.

- Ya.
- Oke?

Ya.

Aku pergi ke sini.

Mau ikut aku ke rumah,

menghabiskan beberapa hari
bersama teman-temanku?

Ini diluar jalurku, aku pergi ke utara.

Ya…

- Tetap saja...
- Apa?

Baiklah…

Mereka sebenarnya bukan temanku.

Aku tidak begitu mengenal mereka.

Senang bertemu denganmu.

Aku sangat menyukaimu.

Sungguh.

Menyenangkan.

- Semoga perjalananmu menyenangkan.
- Kau juga.

Dilan!

Ini buku yang
kuceritakan padamu.

- Thoreau?
- Ya.

Aku ingin kau membacanya.

Ya.

Aku akan membacanya, aku berjanji.

Sedangkan untuk belajar,

pertama-tama aku harus
mendapatkan pekerjaan dan menetap.

Kemudian...

Tapi aku akan membacanya, karena
tidak terlalu panjang. Pasti.

Oke.

Hei, Pierre!

Jaga dirimu.

Selamat tinggal.

Jalan mengembara
membawaku ke Perancis

itu ilegal dan tidak nyata.

Ilegal karena kau bisa tidur
di dekat api terlarang,

bertemu orang-orang aneh,

pengembara, gipsi, petani.

Mereka orang gila.

Ini bagus.

Perjalanan yang aman.

Tidak nyata karena hantu.

Sialan!

Dapatkan Bonus 50% Auto Jadi Sultan
LXWHITELABEL.COM

KILOMETER 525 SUNGAI TRUYÈRE.

- Sudah menunggu lama?
- Ya.

Senang melihatmu.

Terima kasih.

- Berat badanmu bertambah beberapa kilogram.
- Itu sebabnya aku di sini.

Arnaud sudah tinggal
di Siberia selama 30 tahun.

Meskipun dia sering kali
tidak mempunyai uang rubel,

dia sudah mengumpulkan kenangan
yang tak ternilai harganya di sana.

Dia melintasi tepian Kamchatka,

delta Sungai Amur
dan Danau Baikal.

Dia menikah di tepi sungai Lena dengan
perempuan yang dia panggil Tanyushka.

Dia temanku, dan aku senang bisa
ditemani selama beberapa hari.

Kau tidak apa-apa?

Khorosho.

Khorosho.

Arnaud berjalan cepat.

Aku berjuang untuk mengikutinya.

Ayo.

Cantal, Arnaud, Arnaud, Cantal.

Hai.

Sungguh menakjubkan di sini.

Tapi hey…

KILOMETER 543 PLOMB DU CANTAL.

Kita harus lewat Bec de l'aigle.
Bagaimana menurutmu?

Jalan kita masih panjang.

Gerakkan dirimu.

Ini tidak akan mudah.

Apa… Pierre!

Ada apa? Sialan!
Bernapas!

Kau akan baik-baik saja. Bernapas!

Tetaplah bersamaku!

Sedikit lagi.

Itu tidak terlalu buruk.

Musim panas mendatang, kau
bisa pergi ke pusat rehabilitasi.

Musim panas mendatang aku
akan berjalan melintasi Prancis.

Baiklah, jika kau berkata begitu.

- Sampai jumpa lagi.
- Oke.

Aku akan pergi.

Ya.

Bisakah kau mengambilkanku
buku dari Brieux's?

- Aku mungkin tidak datang besok.
- Tidak perlu terburu-buru.

Kau tidak apa-apa?

Ya.

Aku baik-baik saja.

Anna?

- Mereka tidak bisa menahannya di sini.
- Lihat apa kata dokter.

Oke?

Ya.

Kau menakuti aku.

Saat aku melihatmu di tanah…

Aku minta maaf.

Tidak…

Beruntung kita tidak
berada di punggung bukit,

kalau tidak ambulans tidak akan datang.

Sudah diduga, itu gunung berapi.

Jadi…

- Mau air?
- Ya.

Terima kasih.

- Minum obatmu?
- Eh?

Obat-obatmu.

Jika kau tidak membawanya, lupakan berjalan
kaki. Para dokter tidak akan membiarkanmu.

- Atau yang lain...
- Atau apa?

- Ini sudah berakhir, kita pulang.
- Kembali ke Paris?

- Mereka ingin memindahkanmu.
- Aku tidak peduli.

Aku sudah berjalan selama berminggu-minggu,
aku tidak mau berhenti.

Aku sudah bicara dengan ayahmu dan adikmu.

- Mereka mengandalkanku...
- Aku juga.

Jika aku berhenti, aku gagal.

Dokter magang bilang kau dehidrasi.

Apa yang diketahui oleh pekerja magang?

Permisi.
Dokter ingin menemuimu.

Ikuti aku.

Oke.

Ini aneh, tapi…

Saat kau mengalami kecelakaan,
aku tidak takut kehilanganmu.

Aku tahu kau akan hidup.

Itu bukan kecelakaanmu,

Ini hidupmu.

Kaulah yang menghancurkan hubungan kita.

Begitu kau bisa berjalan,
kau akan menghilang.

Ini.

Para dokter tidak
melarangku berjalan lagi,

mereka juga tidak menyarankanku
untuk melakukannya.

Pikiranku beralih ke Vialatte:
"Siput tidak pernah mundur."

- Napasmu kembali?
- Ya.

Mungkin kita bisa tidur di sana.

- Kita bisa bivak di sini, tidak apa-apa...
- Tidak, tidak.

Malam ini kita tidur di bawah atap.

Ya?

Seperti borjuis.

Tidak.

Seperti kembar siam.

Ayolah.

Tunggu.

- Ya siapa?
- Halo.

Bisakah kami mendapatkan air?

Air?

- Tentu saja, masuklah.
- Terima kasih.

Bagaimana menurutmu?

Bagus sekali.

Kau membuatnya sendiri?

Adikku yang membuatnya,
aku hanya meminumnya.

Kemarin kami melihat
beberapa sapi

berwarna coklat kemerahan
di ladang dekat Lantiers.

- Mereka milikmu?
- Ya, Lantier sampai Miravas.

Anakku menjaga mereka.

Aku pensiun dan
menyerahkannya padanya.

Dan sebelum kau, ayahmu?

Ya, ayahku datang ke sini
sebagai penggembala

setelah perang, pada tahun '46.

Lalu dia bertemu dengan putri bosnya.

Mereka menikah dan
mengambil alih pertanian.

Anak petani, ayah petani,
kini sudah pensiun.

- Cerita yang bagus.
- Ya.

Dan sementara itu?

Sementara itu…

Istriku meninggal dalam
usia muda, terlalu muda.

Sementara itu, aku menjadi tua.

Sekarang aku menderita radang sendi.

- Aku tidak bisa berjalan.
- Tapi kau sedang berobat?

Setiap Kamis taksi
membawaku ke Aurillac.

Jauh.

Ya, setengah jam.

Aku lebih suka
dokternya ada di sini,

tapi uangnya dialihkan ke tempat lain.

Para petani tetap di sini
dan para dokter pergi.

Bagaimana keadaannya?

- Ada banyak orang?
- Ya, ada 8 peternakan dan 3 peternakan di sini.

Kami punya 4 atau 5 ekor sapi,
kami membuat

3 Saint-Nectaire sehari.

Sekarang mereka
berpenghasilan 150,

dan mereka hampir tidak mampu
membayar kembali pinjaman mereka.

Aku suka kejunya.

Ya.

Ya, tapi aku tidak makan banyak sekarang.

Aku lebih suka salami.

Ini belum berakhir!

Tiba-tiba ada terlalu banyak hal.

Produksi yang terlalu banyak,

terlalu banyak gerakan,

terlalu banyak energi.

Di otak, hal itu menyebabkan epilepsi.

Dalam sejarah disebut masifikasi.

Di masyarakat, hal ini menyebabkan krisis.

Aku selalu menjadi musuh
pemikiran terbelakang.

Takut menjadi biasa-biasa saja.

Aku menganggap nostalgia
sebagai penyakit yang memalukan,

lebih buruk dari sirosis hati,

yang masih dianggap sebagai
harga dari waktu yang baik.

Namun sekarang aku bertanya-tanya apa
kemajuan perkembangan dari sebuah kesalahan.

- Sampai jumpa hari Sabtu.
- Semoga harimu menyenangkan.

- Halo.
- Halo.

Aku juga mengharapkan
parsel dengan nama Girard.

- Tunggu di sini, aku akan memeriksanya.
- Oke.

- Ini untuk kembali.
- Oke.

- Aku tidak punya selotip Scotch.
- Aku akan melakukannya.

- Ada apotek di sini?
- Tidak.

- Kau juga apotekernya.
- Ya, mungkin saja seperti itu.

- Semua yang terbaik.
- Terima kasih, selamat tinggal.

Melewati desa-desa ini
sungguh mengecewakan.

Apa yang tidak ditutup, dijual,

dan apa yang dijual tidak
bisa menemukan pembeli.

Sepanjang Creuse,

Aku mengembara dalam
keadaan mabuk kering.

Obat epilepsiku
membuatku tercengang.

Untuk ini aku menambahkan
colchicine untuk jantungku

dan produk untuk
meringankan sakit kakiku.

Aku sudah membakar hidupku.

Membakar perahuku.

“Cobalah untuk tidak terjatuh,” pikirku
sambil melintasi jembatan di atas sungai.

Selamatkan wilayah ini
dari polusi bahan kimia.

KILOMETER 658 POETS' PATH

Sialan!

- Kau tidak apa-apa?
- Ya.

Kau terluka.

- Tidak.
- Ya, kau terluka.

- Tidak
- Ya.

Kakimu sakit.

Sepatu botku sakit.

Sepatu botmu tidak sakit,
kakimu sakit.

Oke, kakiku sakit.

Terlalu baru.
Kau seharusnya memakai sepatu kets tua.

Aku tidak punya.

Tunggu aku!

Adikku sudah bergabung
denganku malam sebelumnya.

Aku sudah menjanjikannya
langkah yang mudah.

Malam hari akan terasa hangat, kataku.
Dia akan tidur dengan nyaman.

Dia bisa kembali ke Paris
keesokan harinya.

Aku belum pernah tidur di luar.

Di bawah bintang-bintang?

Ya, di bawah bintang-bintang.

Kau membuat pengorbanan
besar untuk tidur denganku.

Saat Arnaud pergi,

Aku tidak suka
meninggalkanmu sendirian.

Aku tidak tahu kau khawatir…

Aku seharusnya membawamu sebelumnya.

Ya, kau seharusnya melakukannya.

Aku selalu tahu kami
akan mendapat panggilan telepon.

Semua orang di rumah tahu
kami akan mendapat telepon.

Untuk mengatakan kau ditemukan tewas,

di Siberia, atau di suatu tempat,

dibekukan, atau dimakan beruang.

Yang lebih buruk lagi, kami
sudah terbiasa dengan gagasan itu.

Sungguh tak tertahankan.

Kami ketakutan.

Ibu juga,

Dia sangat takut.

Dia takut, tapi dia sangat marah.

Kau yang selalu dia inginkan.

Bebas.

Apa kau pernah memikirkan dia?

Aku tidak pernah berhenti memikirkannya,

sepanjang waktu.

Aku memikirkannya sepanjang waktu.

Saat aku melihat salib, aku memikirkannya.

Saat menyeberangi sungai juga.

Sepanjang waktu.

Tapi aku belum mati.

Dan aku tidak akan mati.

- Tidak pernah.
- Oke.

- Aku menentangnya.
- Aku juga.

- Kau menyakitiku.
- Maaf.

Kau sangat mengganggu!

Apa maksudnya takut,
pintu…

Takut dan pintunya?

Oh ya…

“Jika rasa takut mengetuk pintumu
kau cukup berani untuk membukanya,

"kau akan melihat tidak
ada seorang pun di sana."

Kau laki-laki yang aneh.

Dengan cara apa?

Entahlah, kau gila.

- Bukan hanya sebagai saudara.
- Secara pribadi.

- Ya.
- Ya.

Kau berbeda.

- Aku senang kau jadi lebih baik.
- Aku tetap pada jalurku.

- Berikan Ayah ciuman untukku.
- Oke.

- Halo.
- Halo.

Apa dia menulis?

Anna.

Tidak.

- Ini dia.
- Terima kasih.

Kemana tujuanmu?

Châteauroux.

Kau ketinggalan bus.

- Aku akan berjalan kaki.
- Ke Châteauroux?

- Itu sebuah perjalanan.
- Ya.

Bovril akan menyuruhmu tidur.

Tapi menghangatkanmu.

Kopi dan brendi, kalau begitu.

Aku tidak diperbolehkan.

Aku sedang menjalani pengobatan.

Aku akan minum, lalu naik bus.

Aku tidak bisa diganggu.

Aku akan mencoba menyelesaikannya,
kapan kau berangkat?

Beritahu aku!

Kau tidak menandatangani
kontrak dengannya, oke?

KILOMETER 682 BOURGANEUF.

KILOMETER 715 DEKAT ARDENTES.

Malam.

KILOMETER 772 DI
SUNGAI LOIRE.

KILOMETER 834
PANTAI VIEILLE ÉGLISE.

Jacques!

Jacques!

Ayo kita minum lagi.

- Ayo.
- Sangat pintar!

Untuk bintang-bintang!

Tidak! Pierre!

Pak?

Pak?

Kau tidak apa apa?

Aku baik-baik saja.

- Apa kau yakin?
- Ya.

Apa yang terjadi?

Andre, kau punya ponsel?

Kau tahu aku tidak membawanya.

- Kami akan membantumu.
- Tidak apa-apa.

Kau perlu beristirahat.

Ya, aku akan segera beristirahat.

Kau perlu istirahat sekarang.

Di negara bagianmu, ini gila.

Alih Bahasa: Kuda Lumping
Medan, 3 Desember 2023

Jalan tersebut sudah memenuhi perannya.

Berjalan sudah mengangkatku bahkan
sebelum mengambil langkah terakhir.

Gunung Saint-Michel,

dengan keindahannya
yang tak bisa dijelaskan,

membatalkan seluruh dunia,
mengangkat langit dan menutupi laut.

KILOMETER 1.121
TELUK MONT SAINT MICHEL.

“Ini sudah berakhir,” kataku.

Takdir biarkan aku
berjalan sepuasnya

dan tidur di bawah bintang-bintang,
di pos-pos terdepan yang bisa dihuni

Tepian, semak belukar,

di sebelah tebing.

Negara itu ada di sana,
di bawah punggungku.

Tidak ada yang tahu apa yang akan
dihasilkan oleh transformasi tersebut.

Bangsa bukanlah reptil

Mereka tidak tahu bagaimana
mereka akan berevolusi.

Kau harus selalu mengikuti kartunya,

percaya janji mereka.

Seberangi seluruh negeri
untuk menutup bab buruk.

Aku belajar satu hal…

Kau masih bisa terus maju
dan mengalahkan alam.

Masih ada lembah-lembah gelap tanpa
seorang pun yang memberitahumu jalannya.

Dan hari-hari yang berangin bisa diikuti
oleh malam-malam di tempat megah.

Kau hanya perlu menemukannya.

Retakan selalu ada.

Masih merupakan jadi jalan pengembaraan.

Dapatkan Bonus 50% Auto Jadi Sultan
LXWHITELABEL.COM