All language subtitles for CSI.Crime.Scene.Investigation.S15E07.Road.to.Recovery.720p.AMZN.WEB-DL.DDP5.1.H.264-NTb

Baiklah, Rekan-rekan.

Tampaknya seseorang berendam,
lalu terjadi masalah semalam.

Terima kasih.

Rumah ini sudah dua bulan dipasarkan.

Kondisinya kosong.

Tetangga melihat anak-anak
melompati pagar,

memakai kolam tiap saat.

Tak ada yang lihat apa pun tadi malam?

Ya.

Hei, Akers, kita sudah tahu siapa dia?

Belum. Tak ada identitas.

Tak ada mobil di luar.
Kami mendatangi rumah-rumah.

Dia bukan dari lingkungan ini.

Entah bagaimana dia kemari.

Mungkin dia datang dengan temannya
yang kemudian kabur.

Aku tak yakin akan memakai kata "teman".

Ada memar, seperti bekas jari,
di lehernya.

Lihat ini.

Ada kulit di bawah kuku jarinya.

Dia melawan.

Mungkin saat ditenggelamkan.

Ya, tunggu.

Greg, pinjam UV mini sebentar.

- Angkat pergelangan tangan itu.
- Ya.

Greg, lihat itu.

Gelang kelab dan stempel tangan.

Pesta tak dimulai di sini.

Tampaknya dia bersenang-senang semalam.

Berpesta seolah-olah tak ada hari esok.

Malangnya, itu berlaku baginya.

Jadi, ini gadis pesta kita.

Dia sangat muda. Sungguh sia-sia.

Kau mengambil uji DNA serangan seksual?

Ya, bukti aktivitas seksual terbaru.

Aku tak yakin apakah itu paksaan,
tapi jelas agresif.

- Tak ada sperma.
- Tetap mungkin terjadi perkosaan.

Itu hanya berarti si penyerang
cukup pandai untuk memakai kondom.

Ada petunjuk siapa dia?

Masih tak dikenal.

Namun, pakaian murahan,
banyak perhiasan imitasi.

Mungkin pekerja seks.

Kau tak tahu banyak
soal pakaian wanita, ya?

"Sepatu murahan" ini sekitar...

- 1.200 dolar.
- Apa?

Ya. Dan ini...

Ya. Aku melihatnya
di lantai atas Mediterranean.

- 2.000 dolar, saat obral.
- Benda kecil itu?

Ya, gadis ini punya banyak uang.

Ya, atau seseorang boros demi dia.

Jika begitu...

Ini mungkin sungguhan.

Astaga. Berlian yang sangat besar.

Mungkin diasuransikan.

Itu artinya mungkin ada
nomor seri tergrafir.

Ini asli.

Nyaris sempurna.

Benarkah?

- Sebesar apa?
- Kukira ukuran tak masalah.

Pikiranmu salah.

- Sebesar apa?
- Hampir empat karat.

Namun, aku tak lihat grafir.

Tak ada nomor seri atau tanda identitas.

Tak akan membantu mengidentifikasi korban.

Ada cara lain
untuk mengidentifikasi berlian sekarang.

Kau lihat itu?

Maksudmu pola refraksi itu?

Ya.

Pola itu unik bagi berlian itu.

Seperti sidik jari.

Dan ini bisa terdaftar
di basis data asuransi.

Kita hanya perlu melihat
apakah pola khusus ini ada dalam sistem.

Berlian terdaftar atas nama Martin Fox,
St. George, Utah.

Itu istriku.

Sepanjang perjalanan ke sini,
aku berharap itu kesalahan.

Siapa yang lakukan ini kepadanya,
Tn. Russell?

Pada tahap investigasi ini,
kami belum siap menentukan tersangka.

Bisa setidaknya beri tahu aku kejadiannya?

Tn. Fox, kami perlu waktu
untuk mempelajari bukti

- sebelum bisa...
- Namun, dia mabuk, ya?

Kau tahu itu.

Kadar alkohol darah istrimu
dua kali dari batas yang sah.

Ada bukti beberapa zat terlarang
di tubuhnya.

Adakah keterlibatan pria?

Bukan kali pertama.
Daycia tak suka berpesta sendirian.

Tn. Fox, aku turut berduka,

tapi aku tak akan memberimu
detail apa pun.

Delapan ribu dolar sepekan.

Seharusnya dia aman.

- Dia seharusnya membaik.
- Apa yang 8.000 dolar sepekan?

Rehabilitasi.

Daycia direhabilitasi di Vegas.

Sudah tiga pekan.

Ini panti rehabilitasi? Sungguh?

Aku khawatir akan kecanduan
tinggal di tempat seperti ini.

Mungkin itu idenya.

Kau bayar banyak untuk tinggal di sini

agar tak ada uang
untuk mendukung kebiasaanmu.

Aku memeriksa situs web mereka.

Mereka mengeklaim tingkat kesuksesan
tertinggi di negara bagian.

- Sungguh?
- Ya, mereka memanjakanmu

dalam suasana mewah, selaras, dan tenang.

Tampaknya mereka punya itu semua.

Jangan katakan aku tak peduli
akan anak-anakku, Zach.

- Mereka yang terpenting dalam hidupku.
- Benarkah?

Karena kedengarannya kau memilih pil
daripada anak-anakmu tiap kali.

Haruskah aku duduk mendengarkan ini?

Dari dia?

Aku tahu sulit mendengar
yang Zach harus katakan, Karen.

Namun, bukankah itu inti masalahnya?

Kecanduan ini menguasai seluruh hidupmu.

Menyingkirkan lainnya.

Atau kau bisa terus membantah.

Itu yang kulakukan.

Sampai surat cerai

dan ancaman kehilangan anak-anakku
membuka mataku.

Biar kubuka.

Hai. Aku CSI Stokes. Ini Finlay.

Kami dari departemen kepolisian.

Kami ingin tanya beberapa hal kepadamu
jika itu tak masalah.

Astaga, ini soal Daycia, ya?

Maaf, siapa kau?

Adam King. Aku mengelola Desert Peace.

Daycia menghilang. Dia tak pulang semalam.

Seburuk apa?

Sangat buruk.

Dia tewas.

Kita harus rehat.

Ini kamar Daycia.

Jadi, seperti inilah delapan ribu sepekan.

Pemulihan seharusnya
tak menjadi proses yang menyiksa.

Kami berusaha memanjakan pasien,

membuat mereka senyaman mungkin.

Dan makin lama mereka tinggal,
makin baik, 'kan?

Dari segi klinis, ya.

Namun, kurasa bukan itu maksudmu.

Kapan kali terakhir kau melihat Daycia?

Sekitar pukul 21.00 tadi malam.

Dia di dapur hendak makan sesuatu.

Tentu menyelinap pergi sesudahnya.

Apa maksudmu "menyelinap pergi"?

Itu hal biasa pada perawatan di sini?

Tak ada yang namanya perawatan biasa
di Desert Peace.

Tiap pasien menerima
rencana perawatan khusus.

Apakah Daycia punya
rencana perawatan khusus

yang izinkan dia untuk pergi mabuk?

- Kau mau aku bagaimana, Tn. Stokes?
- Mengawasinya, salah satunya.

Mereka tak dikurung.
Pasien di sini karena pilihan.

Aku tak bisa paksa orang tinggal di sini.

Khususnya orang seperti Daycia.

Apa maksudmu?

Dia sudah cemas
dalam menyembuhkan kecanduan.

Kalau aku menekannya...

Kalau aku menerapkan batasan...

dia tentu akan kabur dari sini,

dan aku tak punya peluang membantunya.

Dan tak ada peluang
dapat delapan ribu dolar itu.

Ada lagi yang menyelinap pergi semalam?
Pasien lain?

Tidak.

Zach, Len, dan Karen di sini.

Mereka berkomitmen untuk bersih.

Maksudmu, Daycia tidak?

Daycia dimasukkan oleh suaminya.
Bukan karena dia mau sembuh.

Aku tak bermaksud mencela.

Aku sendiri gagal dalam enam rehabilitasi
sebelum serius ingin pulih.

Dari angka statistik...

nasib banyak pecandu seperti Daycia.

Ini stempel tangan bergambar mahkota.

Bisa beri tahu aku apakah kalian memakai
stempel mahkota tadi malam?

Kenapa itu rahasia hak milik?

Memangnya kau tahu apa itu "hak milik"?

Halo?

Tak berjalan selancar yang aku mau.

Mencoba mencari tahu di kelab mana
korban kita semalam?

Sejauh ini, kupersempit jadi empat.

Gadis muda cantik pergi sendirian
makin lama makin teler?

Si pembunuh bisa melihatnya
di mana saja di jalan,

lalu memutuskan mengikutinya.

Masalahnya, dia pergi ke banyak tempat,

entah berapa ratus orang dia temui?

Hei. Ada sesuatu untuk kami?

Aku mengekstrak DNA dari jaringan

yang ditemukan di bawah kuku korban.

Katakan kau menemukan kecocokan.

Seandainya bisa, tapi tidak...

DNA pada sampel sangat rusak,
mungkin karena terendam dalam kolam.

Aku hanya bisa mengetik empat lokus.

Tak cukup untuk dimasukkan di CODIS.

Tak ada kecocokan CODIS.

Pekerjaanmu berkurang.

Ya.

Aku mulai tanpa kau.
Semoga kau tak keberatan.

Tak masalah. Aku hanya ingin melihat
apakah kau menemukan sesuatu.

Sejauh ini, tak ada kejutan.

Semua indikasi menunjukkan dia sudah lama
menjadi alkoholik dan pemakai narkoba.

Meski dari luar tampak cantik,
organ dalamnya berkata lain.

Kau sudah periksa bekas jari
di tengkuknya?

Ya. Terjadi sebelum kematian.

Konsisten dengan seseorang
menenggelamkannya.

Paru-parunya menunjukkan hal sama.

Berat.

Berisi air.

Tanda dia tenggelam.

Greg, kolam tempat kau menemukannya,
klorin atau salin?

Klorin. Kenapa?

Kalau lebih dekat lagi,
kau bisa mengembus tengkukku.

Itu maumu.

Ada masalah apa dengan air kolam
dari paru-paru korban?

Kata Greg ada semacam masalah.

Kupikir itu bukan air kolam renang.

Tak cocok dengan sampel yang dibawa Nick.

Kadar pH kurang lebih sama,
tapi kadar klorin terlalu rendah.

Lebih mendekati air keran biasa.

Apa hasil GCMS?

Waktunya pas. Ayo lihat.

Jejak natrium myreth sulfat,
pantenol, metil glisina.

Semua bahan sabun.

Apa minyak organiknya?

Ekstrak Lavandula augustifolia.

Lavendel.

Cairan dalam paru-paru korban
adalah air mandi.

Ya.

Bahannya sama persis
dengan kandungan air dalam paru-parunya.

Kalian dilarang masuk tanpa izin.

Surat perintah di tanganmu mengizinkan.
Kami berhak menggeledah TKP.

TKP?

- Kau ini bicara apa?
- Daycia tak tenggelam di kolam renang.

Dia dibunuh di sini.

Hai.

Aku sudah menelepon perusahaan taksi.

Bicara dengan penugasan
yang semalam menyuruh sopir

mengantar pelanggan ke alamat ini
pada pukul 03.00.

Dua orang. Pria dan wanita.

Jadi, Daycia membawa pulang pembunuhnya.

Baiklah. Mereka pulang pukul 03.00.

Daycia, seperti kita tahu, memakai pil.

Lalu mereka mandi di bak.

Mungkin dia...

menolak ajakan seks pria itu atau...

seks menjadi tak terkendali?
Bagaimanapun juga...

pria itu lalu menenggelamkannya.

Namun, lihatlah ke sekeliling.
Bak mandi, handuk...

Semua bersih dan kering.
Seolah-olah tak terjadi apa pun.

Jadi, setelah Daycia tewas,
pria itu membersihkan.

Mengeluarkan jasad dari bak,

lalu menghapus
tanda mereka pernah di sini.

Jika mereka datang dengan taksi,

bagaimana pembunuh membawa jasad Daycia

ke kolam renang yang berjarak 1,6 km?

Pertanyaan bagus.

Sementara itu, perusahaan taksi
berusaha mencari si sopir,

dan kita cari tahu
ke mana perginya bukti dari kamar ini.

Baik, aku akan bicara
kepada orang lain di sini.

Ini rehabilitasi.
Beroperasi sepanjang waktu.

Jadi, aku yakin seseorang melihat sesuatu.

Semoga saja.

Aku bergadang,

berkali-kali mandi air panas
agar tak merasa dingin...

memeluk kloset dan muntah.

Aku tak dengar apa pun.

Andai aku mendengar sesuatu.

Mungkin aku bisa coba menolongnya.

Aku menonton film di laptop,
dan memasang penyuara jemala.

Begitu banyak pencandu.

Mereka bisa menjadi orang yang baik,

tapi saat memakai narkoba,
mereka membuat pilihan buruk.

Daycia masih muda, kekanak-kanakan, dan...

membiarkan kecanduan
mengacaukan penilaiannya.

Bagiku, Daycia tak akan pernah bersih
karena dia tak perlu bersih.

Apa pun yang terjadi,
suami kaya menunggunya di rumah.

Kau tak akan terpuruk
jika ada jaring penyelamat seperti itu.

Ini sungguh membuatku kacau.

Aku datang untuk menjadi sehat.

Bukan ini yang kuperlukan.

Semalam bukan malam pertama
dia pergi mabuk dan berpesta.

Dia pergi berpesta dan belanja

kapan pun dia mau.

Aku tak mau memberinya
begitu banyak kebebasan, tapi...

Adam bosnya.

Kali ini, aku harus sembuh.

Aku tak punya pilihan. Taruhannya...

taruhannya terlalu tinggi.

Kalau gagal...

aku kehilangan anak-anakku.

Kekhawatiran terbesarku adalah
dampak Daycia terhadap pasien lain.

Dia berpengaruh buruk.

Ini menyebalkan.

Aku sulit percaya dia lakukan ini.

Jika terserah kepadaku,
dia tak akan pernah berada di sini.

Hei.

Jadi, ini taksi yang membawa korban
pulang tadi pagi.

Baiklah.

Jika si pembunuh pulang bersamanya,

semoga dia meninggalkan jejak.

Semoga saja, karena aku baru bicara
dengan si sopir.

- Memberimu deskripsi?
- Tidak.

Dia hanya ingat pria itu berkulit putih.

Mungkin tak bisa berhenti menatap
gadis cantik.

Ya, mungkin.

Katanya kondisi wanita itu cukup buruk,

tapi dia pikir Daycia tak dalam bahaya.

Aku yakin Daycia juga tak berpikir begitu.
Sampai detik terakhir.

- Telepon aku jika kau temukan sesuatu.
- Baik.

Aku pernah lihat banyak orang
mengais ke bak sampah,

tapi tak pernah secantik ini.

- Bagaimana jika kubantu ambilkan untukmu?
- Kau Zach?

Lebih baik kau tak menyentuh apa pun.

Ya. Bukti.

Aku hanya ingin membantu.

Kau mau membantu?
Ceritakan kepadaku soal Daycia.

Kami pikir dia membawa pulang pria
tadi malam.

Tampaknya gadis itu suka berpesta.
Mungkin bukan kali pertamanya.

- Pernah lihat dia dengan seseorang?
- Di sini tidak.

Namun, di tempat lain, dengan seseorang?

Jangan beri tahu Twyla, tapi...

aku menuruti bujukan Daycia
untuk pergi suatu malam.

Satu hal yang harus kau tahu soal aku.

Wanita cantik adalah kelemahanku.

Mungkin kecanduan terberatku.

Jadi, kau pergi ke kelab
dan melihatnya berkencan dengan seseorang.

Ada orang di salah satu kelab,
koboi yang memandanginya.

Pria yang lebih tua.

Aku tak begitu memikirkannya
karena semua pria memandangi Daycia.

Tak lama kemudian,
aku pergi ke bar untuk minum,

dan saat kembali,

kulihat Daycia keluar pintu
bersama si pria koboi.

Jadi, dia memilih, lalu pergi begitu saja?

Dia ada di grup esoknya.
Dia tak mengatakannya. Aku juga tidak.

Tak pernah dibahas lagi.

Baiklah. Aku akan berlari.
Harus jernihkan pikiranku.

Semua pembicaraan
tentang jeruji dan wanita ini...

mulai menarikku ke arah berbeda, kau tahu?

Aku mungkin perlu bicara
denganmu lagi nanti.

Jangan terlalu keras kepadaku.
Ingat kelemahanku.

Mana mungkin aku lupa?

Dapat.

Hei. Aku dapat kabar lebih baik
daripada sebelumnya.

Aku bisa mengambil DNA dari handuk.
Dua kontributor.

Aku berasumsi satu dari korban.

- Satunya lagi?
- Pria tak dikenal, tak ada di CODIS,

tapi ini menarik.

DNA dari handuk
punya empat lokus inti sama

dengan DNA di bawah kuku korban.

Pria tak dikenal yang sama, si pembunuh.

Masih tak ada cara mengidentifikasinya.

Apa yang kau kerjakan?

Potongan lilin ini ditemukan
di kantong bersama bukti lain.

Kupikir asalnya dari lilin ini.

Meleleh saat lilinnya masih panas.

Dasarnya halus,

seperti tepi bak mandi.

Kupikir lilin ini terguling
saat pembunuhan.

Setelah lilin mengeras,

pembunuh memakai kikir kuku indah ini

untuk mencongkel dan membersihkannya.

Tampak ada sesuatu tercetak di sana.

Kupikir itu tangan
atau lengan si pembunuh.

Kalau bisa menyatukannya,
aku mungkin bisa...

Hei, kau lihat Nick?

Tidak baru-baru ini.

Aku dapat hasil AFIS untuk sidik jari
dari taksi. Juga milikmu.

Cocok dengan penangkapan menyetir
saat mabuk pada 2007.

Sidik jari orang ini ada di mana-mana.

Sidik jari siapa?

Adam dan aku baru bicara

tentang bagaimana kami harus memproses
terkait dengan kematian Daycia.

Kami setuju akan merugikan perawatanmu
jika kami tutup,

bahkan sebentar saja.

Tak akan mudah, tapi kami perlu...

memulihkan suasana normal...

Hei, Semuanya.

Tuk, tuk.

Sebelum kau mulai bicara lagi,
jawabannya ya, kami bawa surat perintah.

Namun, kali ini perintah penangkapan.

Aku tak percaya ini.

Kau bicara soal penangkapan?

Borgol dia, Akers.

Adam King, kau ditangkap
atas pembunuhan Daycia Fox.

- Letakkan tanganmu di punggung.
- Adam, apa ini? Apa yang terjadi?

Aku tak tahu. Ini kesalahan.
Aku tak membunuh Daycia.

Kau tahu itu.

- Ayo jalan.
- Kalian tahu itu.

Ini konyol. Aku tak membunuhnya.

Dia pasienku. Aku membantunya.

- Kau dengar aku?
- Ya, aku dengar.

Kau akan punya banyak waktu
untuk memohon kasusmu di pengadilan.

Namun, sekarang... Tn. Fox?

Berlutut!

Tiarap!

Adam?

Hubungi paramedis, Akers. Panggil mereka.

Ini Petugas Akers.
Kirim paramedis ke lokasiku.

Tn. Fox,

kupikir kau orang yang berakal sehat.

Apakah kau memikirkan akibatnya?

Aku memercayainya.

Kuambil hal paling berharga dalam hidupku

dan kuserahkan kepada Adam King.

Dia mengkhianati kepercayaan itu.

Jadi, kau datang dan menembaknya?

Kau beruntung tak menembak dirimu sendiri.

Dan kau beruntung
tak menembak salah satu petugasku.

Kau tak mengenal Daycia, Tn. Russell.

Aku tahu kau tahu tentang dia,

kebiasaannya minum dan berpesta,
juga pergumulannya.

Kau tak tahu...

dirinya sebelum...

penyakit ini menguasainya.

Menghancurkannya.

Menghancurkan segalanya.

Jujur saja, aku tak peduli
apa yang terjadi sekarang.

Sebaiknya dia tak minum itu.
Dia mantan pencandu narkoba.

Penghilang rasa sakit
mungkin bukan ide bagus, benar, Adam?

Kurasa kau harus menahan sakitnya.

Terima kasih.

Aku tahu kau pikir aku semacam monster,

bahwa aku membunuh Daycia, tapi kau salah.

Ini diambil dari kamera lalu lintas
sekitar lima blok dari rumah

tempat jasad Daycia ditemukan.

Ini kau akan membuang jasad Daycia.

Kau mau mengatakan lagi
kau tak membunuhnya?

Tidak.

Aku hanya memindahkan jasadnya.

Dari rehabilitasi ke kolam renang.
Namun, dia sudah mati. Sumpah.

Itu bahkan bukan upaya bagus
untuk berbohong.

Kami menemukan sidik jarimu di taksi.

Dan kau membersihkan TKP di kamar mandi.

Aku tahu itu.

Saat Daycia tak pulang tadi malam,
aku pergi mencarinya.

Bukan kali pertama aku harus mencarinya.

Setelah mencari di beberapa kelab,

kutemukan dia.

Kubawa pulang dengan taksi.

Kutidurkan dia.

Itu masih tak menjelaskan
sampai ke sini, Adam.

Setelah beberapa jam,
kuperiksa keadaannya,

untuk lihat apakah dia tak apa-apa.

Dia tak di tempat tidur.

Kutemukan dia di bak mandi.

Daycia.

Tidak.

Dia sudah mati.

Kupikir dia hanya pingsan,

tergelincir ke dalam air.

Bahwa itu kecelakaan.

- Seharusnya kau telepon 911.
- Harusnya.

Namun, aku panik.

Daycia bukan kematian pertama
di Desert Peace.

Ada overdosis delapan bulan lalu.

Reaksi terhadap klinik sungguh menakutkan.

Jadi, kau memindahkan jasadnya
karena takut pada reaksi negatif?

Ada tiga pasien lain
yang harus kupikirkan,

yang memperjuangkan nyawa
dan bergantung kepadaku.

Jadi...

Kubersihkan semua
dan kupindahkan jasadnya.

Membuat terlihat dia tak pulang.

Dia berkata jujur tentang satu hal.

Delapan bulan lalu,
ada satu kematian di Desert Peace.

Pasien wanita overdosis obat tidur.

Jadi, Adam, menutupi kematian Daycia,

berusaha menghindari citra buruk

dan mungkin kenaikan
premi asuransinya, benar?

Apakah kita percaya
saat dia berkata tak membunuh Daycia?

Aku pribadi tak akan percaya.

Namun, kuambil sampel DNA-nya,

dan hasilnya tak cocok dengan yang ada
di handuk mandi

atau di bawah kuku korban.

Itu menunjukkan pelaku bukan dia, jadi...

apa yang kita dapat?

Suatu saat antara perjalanan taksi pulang
dan Adam memeriksa keadaan Daycia,

seseorang masuk ke kamar mandi Daycia
dan membunuhnya.

Hei, Nick, ini cincin.

Yang tercetak di lilin,

itu dua jari dan cincin.

Daycia memakai cincin berlian
saat kita menemukannya.

Tidak. Itu bukan cincin Daycia.

Cincin berbeda.
Kupikir itu cincin si pembunuh.

Kau benar. Itu cincin pria.

Ya, dan ada tulisannya,
atau minimal, sebagian kecil.

- 21, 12.
- Seperti cincin kelas.

Setidaknya itu yang kupikir.

Namun, itu ratusan tahun lagi,
jadi mustahil itu cincin kelas.

Bagaimana jika itu bukan tahun?
Bagaimana jika itu... skor?

Dari pertandingan. 21-12.

Buat apa mengukir skor di cincin?

Jika itu cincin kejuaraan,
skor sering ditulis di cincin.

- Zach.
- Apa?

Zach Alton, dia pasien pusat rehabilitasi.

Dia dahulu atlet di WLVU.

Futbol, kurasa. Mari kita lihat.

Di sini. Tahun 2007. WLVU Mustangs
menang kejuaraan asosiasi.

- 21-12?
- 21-12.

Aku...

khawatir tak punya kabar baik untukmu.

DNA-mu cocok dengan yang kami temukan
di handuk di kamar mandi Daycia.

Juga cocok dengan DNA
yang kami temukan di bawah kukunya,

yang tak mengejutkan,
mengingat bekas cakaran di dadamu.

Mengenai darahmu...

kami menemukan jejak diazepam
dan oksikodon,

obat yang juga ada dalam darah Daycia
dan yang kami temukan...

di kamar mandinya.

Seperti bisa kau lihat,

buktinya menunjukkan dengan jelas.

Kecuali kau mau menambahkan sesuatu.

Maksudku...

untuk apa aku membunuhnya?

Untuk apa aku melakukan apa pun?

Itu tak masuk akal.

Kau hendak mengatakan tak ingat apa pun?

Aku hanya ingat sebagian.

Aku ingat ada di ranjang, tidur.

Entah pukul berapa saat itu.

Lalu...

Daycia masuk ke kamar dengan busana minim.

Zach.

Aku akan mandi.
Dan bak mandinya sangat besar.

Kau mau menemani?

Kau tahu ini ide buruk.

Kuduga ini juga ide buruk?

Wanita cantik.

- Mereka...
- Kelemahanmu. Ya, aku pernah dengar.

Kami paham.

Jadi, kau masuk ke bak...

Segelas disusul segelas lagi,

dia mengeluarkan pil, lalu...

Entah, kurasa saat itu aku pikir,

jangan tanggung-tanggung.

Namun, sisanya...

aku tak bisa,

demi hidupku...

mengingatnya.

Semuanya gelap.

Aku bangun esok paginya

sendirian di ranjang,
dan Daycia tak ada, jadi...

Jadi, kau bersikap biasa saja?

Aku tak tahu aku membunuhnya.

Sayangnya, itu tak membuat
kejahatanmu berkurang.

Aku dapat SMS-mu, Dok. Ada darurat apa?

Hanya memeriksa bagian jaringan
dari organ korban tenggelammu.

Lihatlah.

- Apa yang kulihat?
- Jaringan paru-paru, khususnya alveolus.

Itu kantong kecil
tempat oksigen dan CO2 bertukar.

Alveolusnya pecah,
meletus seperti balon mungil.

Kenapa? Apa sebabnya?

Normalnya karena barotrauma.

Kau tahu, dekompresi.

Penyelam naik terlalu cepat,

menyebabkan kelebihan tekanan air
di paru-paru.

Namun, kerusakan di sini disebabkan
kelebihan tekanan air.

Akibat tenggelam?

Bukan, itu masalahnya.

Jika tenggelam,
tak ada tekanan dihasilkan.

Tak cukup tekanan
untuk meletuskan alveolus.

Paru-paru gadis ini diisi aliran air
cukup deras hingga alveolus

melebar melewati kapasitas.

Menurutmu apa yang terjadi?

Satu-satunya skenario yang kupikirkan,
seseorang memompakan air ke paru-parunya

dengan paksa, dengan sengaja.

Seperti selang dimasukkan
ke tenggorokannya.

Lalu air dipompakan masuk.

Menurutku, setelah dia mati.

Jadi, dia tak tenggelam.

Pembunuh ingin membuat terlihat
serasa dia tenggelam.

Lebih mungkin sebab kematian
karena kehabisan napas,

yang akhirnya berakibat sama
seperti tenggelam...

otak kekurangan oksigen.

Ada benda asing di paru-parunya,

yaitu flek organik
yang tak bisa kuidentifikasi

dan kukirim ke Hodges untuk dianalisis.

Namun, intinya, kita bekerja
dengan sebab kematian yang salah.

Dengan sebab kematian yang salah,

kemungkinan kau menangkap
pembunuh yang salah.

Pada saat kematian Daycia,

si bintang futbol, Zach,
sedang minum-minum,

dan minum dua obat resep,
jadi, dia cukup teler.

Dia tak menyangkal membunuh Daycia.

Dia mengaku.

Katanya tak ingat apa pun.

Kau pikir Zach tak bertanggung jawab
atas pembunuhan itu?

Menurut dokter, tenggelamnya dibuat
dengan memompa air ke tubuhnya.

Jika begitu,

artinya pembunuh memasukkan selang
ke trakea, ke paru-parunya.

Itu tak mudah.

Pada dasarnya, melakukan intubasi.

Aku pernah melihat dokter IGD
kesulitan melakukannya.

Minimal perlu ketangkasan.

Zach mabuk dan teler,

jadi tak mungkin bisa melakukannya.

Jika bukan Zach pembunuhnya,
apa yang kita tahu?

Kita tahu Adam membawa pulang
Daycia dengan taksi

pada pukul 03.00,
dan berkata dia menidurkan Daycia.

Ayo, Adam!

Aku tak lelah!

Semua mencoba tidur, ya?

Aku tak akan bisa tidur.

Berbaringlah saja di ranjang.

Kita tahu Daycia tak siap untuk tidur,

jadi dia pergi dan membujuk Zach

untuk mandi.

Kau tak melihat sesuatu yang kau mau?

Ayolah, Zach.

Mereka masuk ke bak mandi, bercinta,

meninggalkan bekas di leher Daycia,
dan cakaran pada Zach,

tapi juga meninggalkan Daycia
yang masih hidup.

Mandi perlu 45 menit,
paling lama satu jam.

Itu memberi si pembunuh banyak waktu
untuk membereskan urusan.

Jadi, Zach dan Adam tak dihitung,

ada tiga orang lain di rumah itu,
yang kita tahu.

Ada dua pasien, Karen dan Len...

dan staf bernama Twyla.

Pada saat ini, siapa pun dari ketiganya
adalah kandidat.

- Morgan?
- Hei. Hodges, ada apa?

Aku perlu bantuan soal konteks.

Dokter Robbins menemukan
zat asing di paru-paru korbanmu,

mengirimiku sampel untuk analisis.

Apa yang dia temukan?

Semuanya organik.

Terutama kombinasi nitrogen, fosfor,
potasium, dan karbon.

Sebagian nitrogen telah menjadi amonia.

Apa yang bisa kubantu?

Masalahnya,
yang ditunjukkan oleh bahan kimia

dan proporsi khususnya adalah kotoran.

Khususnya, kotoran ikan atau burung.

Entah bagaimana itu bisa masuk
ke paru-paru korban.

- Kotoran ikan.
- Namun, itu tak masuk akal.

Sebenarnya, Hodges, itu sangat masuk akal.

Lihat ini.

Selang.

Tampaknya ukuran tepat
untuk dimasukkan ke tenggorokan orang.

Ya. Kini, kau hanya perlu...

pompa untuk memompa.

Set jejak yang sama muncul di mana-mana.

Jejak itu terlacak ke terapis internal,
Twyla Owens.

Kau bilang dia mengurus tangki ikan,

jadi, masuk akal sidik jarinya
ada di mana- mana.

Di mana-mana, kecuali di selang plastik.

Tak ada sidik jari di sana.
Sudah dihapus bersih.

Bagaimana pompanya?

Ada banyak sidik jarinya di situ,

dan tak ada sidik jari orang lain.

Kenapa si pembunuh
tak membersihkan pompa itu?

Karena si pembunuh tak memakai pompa.

Ada retakan di badan pompa.

Ya, dan kondisinya kering.

Tak mungkin ini bagian senjata pembunuh.

Ya, tapi pembunuh tentu memakai sesuatu

untuk memaksa air masuk
ke paru-paru Daycia.

Kata Dok
alveolusnya meletus seperti balon.

Mungkin si pembunuh
memompakan air dengan cara sama

seperti meletuskan balon.

Mungkin dia memakai mulut.

Jika begitu,

mungkin si pembunuh meninggalkan
yang kita perlu.

Ini gila.

Ini sangat gila.

Tinggal dua hari lagi
aku menamatkan program ini.

Dua hari dari...

memeluk anak-anakku lagi.

Ini lelucon gila?

Begini, kematian Daycia
tak ada hubungannya denganku.

Tertulis kau petugas medis darurat
saat kuliah. Itu benar?

Ya.

Mereka mengajarimu
cara mengintubasi pasien, 'kan?

Ya. Lalu apa?

Sayang sekali mereka
tak mengajarimu soal DNA,

karena DNA-mu tertinggal di selang itu
saat kau meniupnya.

Kami juga temukan bantal

yang kau pakai untuk membekap Daycia.

Dengar...

Kami punya semua yang kami perlu.

Kami tahu kau pelakunya.

Dari semua orang di rumah itu,

kau yang paling berisiko kehilangan.

Kenapa kau lakukan...

Karena aku paling berisiko kehilangan,
karena...

Karena anak-anakku.

Kau tahu siapa itu Daycia?

Daycia adalah...

Dia adalah iblis kecil.

Dan iblis kecil itu duduk di bahumu,

menggodamu agar berbuat buruk.

Tunggu. Apa maksudmu?

Daycia menggodamu? Apa?

- Dengan alkohol?
- Aku bangun...

pergi ke toilet di malam buta.

Mungkin pukul 04.00 lewat.

Aku kembali ke kamar.

Ada botol di nakasku.

Sebotol bourbon, merek favoritku,
berhiaskan pita.

- Kau pikir Daycia menaruhnya.
- Aku tahu Daycia yang menaruhnya.

Seperti yang kubilang,
dia adalah iblis kecil.

Jadi, aku bangun dan mendatanginya.

Apa-apaan ini, Daycia?
Kenapa kau menaruh ini di kamarku?

Astaga, Len, santai saja. Itu hadiah.

Kau tahu
betapa penting program ini bagiku.

Aku harus bersih
agar tak kehilangan anak-anak.

- Kau tahu kau mau minum.
- Hentikan.

Jangan buat aku menghabiskannya sendiri.

Dia tak mau berhenti.

Dia tak mau mundur.

Dia terus menggoda.
Dia terus berusaha membuatku minum.

Aku hanya ingin membungkamnya.

Dengan bantal, maksudku.

Ayolah, itu bantal.

Kubekapkan di wajahnya
agar dia berhenti bicara.

Hentikan!

Jangan, hentikan!

Aku berupaya mati-matian.
Aku tak akan menyia-nyiakan hidupku.

Maafkan aku.

Bak mandi di kamar Daycia sudah penuh,

jadi, kupikir sebaiknya
kubuat seperti kecelakaan.

Membuat dia tampak tenggelam tak sengaja.

Kumasukkan dia ke air.

Aku mengambil selang dari akuarium,
dan membuat dia tampak tenggelam.

Bagian gilanya adalah,

aku berhasil, kau tahu?

Aku tak minum.

Bahkan setelah dia mati...

dan ruang itu senyap.

Kuambil botol itu, lalu kutuang ke toilet.

Tak kusentuh.

Tak kusesap.

Aku harus lakukan itu.

Untuk mereka.

Kami akan pergi,

dan kamar itu resmi kubebaskan.

Bagus. Ada dua pasien baru datang.

Kau tak membuang waktu, ya?

Tak bisa.

Banyak orang perlu bantuan.

Aku sangat keras tempo hari
saat bicara kepadamu tentang Daycia,

dan seharusnya tidak.

Dia tak memahami kecanduannya.

Dia tak sadar melawan penyakit.

Kebanyakan tidak.

Pasien masuk dengan berpikir...

mereka hanya perlu luangkan waktu.

Menaklukkan kecanduan itu upaya.

Upaya sangat keras.

Sayangnya, tak semua orang
siap menerima tantangan.

Aku tak tahu caramu melakukannya.

Akan kukatakan hal yang sama kepadamu.

Kurasa kita hanya terus melakukannya.

Jika bukan kita, siapa lagi?

Semoga berhasil.