All language subtitles for CSI.Crime.Scene.Investigation.S14E15.Love.for.Sale.720p.AMZN.WEB-DL.DDP5.1.H.264-NTb

Astaga, kau tahu sifku
sudah hampir selesai saat kau telepon?

Ya, aku berpikir menunggu 10 menit,
menyerahkan ini ke sif pagi.

Tapi demi kebaikan korban,
pilihanku jatuh ke tim terbaik.

Astaga, dia tampak sangat muda.

Usianya 16 tahun. Baru dapat SIM.

Namanya Debbie Logan.

Pelat Nevada. Dia penduduk lokal?

Coba kulihat. Alamatnya di Rowan.

Itu sekitar berapa, 50 km?

Mobil terdaftar atas nama orang tuanya,
alamat sama.

Tak ada uang dan nomor telepon.

Mungkin berawal dari perampokan.

Ya, ada yang menghantam kepalanya.

Tapi kupikir tak terjadi di mobil.

Darahnya kurang banyak.

Dia jelas sempat terkapar di tanah.

Pakaiannya kotor.

Di rambutnya ada semacam perada biru.

Aku telah hubungi orang tuanya.
Tak sadar anaknya pergi.

Mereka kira dia masih tidur.

Buku aljabar, buku kajian Alkitab.

Menurutku dia tak minggat.

Jadi bertanya-tanya
ke mana dia menyelinap semalam, ya?

Ya, tapi yang sungguh ingin kutahu,
bagaimana dia bisa berakhir di sini?

Terenyuh rasanya
saat melihat mereka sebelia ini.

Aku mengerti maksudmu.

Sayangnya kisah ini akan memburuk.

Menemukan kulit di bawah kukunya.

Aku berinisiatif meminta peralatan SAE.

- Hasilnya?
- Sampel menunjukkan adanya sperma.

Ditambah memar vagina
dan luka lecet yang dideritanya,

harus kukatakan
dia mengalami serangan seksual.

Luka ini sebab kematiannya?

Cedera benturan dan cedera otak serius.

Waktu kematian, antara tengah malam
dan pukul 03.00.

Soal senjatanya?

Tepiannya tak rata dan bergerigi,

jadi, bukan yang bermata pisau
atau berujung tajam.

Lalu sayatan di lututnya ini?

Sebelum atau setelah kematian?

Mari kita lihat.

Ada semacam serat kertas menempel di sana.

Mungkin tisu kamar kecil.

Mungkin ada yang menyekanya,
untuk hentikan pendarahan.

Menjadikan sayatan ini terjadi
sebelum pukulan mematikan itu.

Tunggu.

Ada yang lain.

Tertanam lebih dalam.

Tampaknya potongan kaca.

Memang. Akan kubawa ke Hodges.

Kau baik-baik saja?

- Finn, kau baik saja?
- Ya.

Ya, hanya...

Hanya saja gadis 16 tahun harus menghadapi
horor perkosaan dan pembunuhan,

aku tak pernah memahami itu.

Kami bahkan tak tahu dia keluar.

Kami kira dia masih tidur.

Lalu, detektif itu menelepon.

Apa putrimu biasa menyelinap dari rumah?

Tidak sama sekali.

Apa dia mengatakan sesuatu
sebelum pergi tidur?

Aku tak tahu. Tak ada di rumah.

Aku memimpin kebaktian jemaat.

Dia tak bilang apa pun.

Hanya malam biasa.
Dia mengerjakan PR-nya, lalu naik.

Aku tak mengerti.

Kenapa dia meninggalkan rumah?
Dia mau ke mana?

- Dia punya pacar?
- Tidak.

Dia bahkan tak bicara soal pria.
Dia tak suka pria.

Jika begitu, apa kesukaannya?

Entahlah. Hal yang biasa

untuk anak 16 tahun, kurasa.

Kumpul dengan teman-teman, ke sekolah.

Dia tak meneleponmu
dan bilang dalam masalah, bukan?

Sebenarnya, teleponnya ada pada kami,
kami ambil darinya.

Bukan karena dia nakal.

Nilainya turun. Dia harus memperjuangkan
teleponnya.

Dengar, Tn. Russell, aku tahu pikiranmu.

Aku sering menangani para keluarga
yang anaknya lepas kendali.

Dan itu...

Itu bukan Debbie.

Dia giat di sekolah, membantu di gerejaku,

dia mengajarkan Alkitab
untuk anak prasekolah.

Dia anak yang manis.

Jarak sandaran kursi ke pedal 112 cm.

Terlalu ke belakang untuk tinggi korban.

Siapa pun yang membuang jasadnya,
mungkin telah menyetel kursinya.

Seseorang yang tinggi.

Menilai dari jarak, sekitar 180 cm.

Berhasil mendapatkan sidik jari
dari tombol pengatur kursi?

Tidak, sejauh ini semua sudah didebui.

Dugaanku, pembunuh memakai sarung tangan

atau dia lap semua sebelum lari.

- Kemarin hujan, bukan?
- Ya, untuk beberapa lama.

Pamflet ini tak rusak atau luntur.

Mungkin ditaruh di mobil semalam.

"Menu sarapan spesial 3 dolar 99 sen."

- "Kedai Makan Patty."
- Ini dia.

Akhirnya.

- Dapat sidik jari?
- Ya, besar dan menggiurkan.

Mungkin dari orang terakhir
yang menyentuh mobil.

Pembunuh.

Hei.

Aku tahu kau akan bilang apa.

- "Aku mau dibuat terpukau."
- Jangan patok standarnya setinggi itu.

Apa yang kau tahu soal pecahan kaca itu?

Pertama, itu tua.

- Berapa usianya?
- Setidaknya 100 tahun.

Fluoresensi sinar X menunjukkan
kadar mangan yang tinggi.

Mangan sendiri telah dihilangkan
dari proses pembuatan kaca

Sebelum awal Perang Dunia Pertama.

Fakta menariknya,

kaca mangan jernih saat diproduksi.

Tapi seiring waktu,
sinar matahari menjadikannya ungu.

Apa lagi?

Potongan kaca itu melengkung.

Dihitung dari lengkungannya,

aku memastikan bahwa potongan ini
berasal dari sebuah botol

dengan radius dasar 2,5 cm lebih.

Sesuatu seperti botol obat ini.

- Hebat, Hodges.
- Halo, semua.

Aku telah memproses sperma
dari alat penyerangan seksual.

DNA sperma cocok dengan DNA jaringan
yang ditemukan di bawah kuku jari korban.

Jadi, dia melawan penyerangnya.

Ya, tapi profil DNA tak ada di sistem.

- Maaf.
- Ya, sangat disayangkan.

Apa orang tua membantu
dalam mengetahui keberadaan putrinya?

Sebenarnya tidak. Itu agak aneh.

Aku tak merasakan koneksi dari mereka.

Ayahnya selalu pergi untuk urusan gereja,
tapi ibunya...

Dia tampaknya tak tahu
soal siapa putrinya.

Kita mungkin punya sesuatu.

Aku menemukan sidik jari
di pegangan pintu penumpang mobil korban.

Cocok dengan sidik jari di pamflet ini.

- Apa yang kau pikirkan?
- Ada yang coba bobol mobil itu semalam.

Orang yang berkeliling
menaruh pamflet di kaca depan.

Memberikannya peluang bagus
untuk memeriksa barang berharga di mobil.

Menurutku, dia melihat sesuatu
di dalam mobil korban

karena dia coba pegangan pintu.

Apa yang kau lakukan?
Menyingkir dari mobilku.

Ernesto Pena.

Telah bicara dengan bosmu di kedai.
Katanya kau diberikan

tambahan 50 dolar per pekan.

untuk bagikan pamflet
setelah kerja tiap malam.

Cara bagus mencari tambahan, ya?

Setiap tambahan membantu.

Tapi kau menemukan cara lain
untuk mendapatkan tambahan, bukan?

Aku bingung, tak paham maksudmu.

Semua ini di bagasi mobilmu.

Dugaanku, saat kami geledah apartemenmu,

akan menemukan lebih banyak.

Tapi, itu sebuah lompatan,

dari membobol mobil
ke pemerkosaan dan pembunuhan.

Apa maksudmu?

Aku tak pernah melukai orang.

Kau bukan sekadar melukainya, Ernesto.

Tidak.

Kalian salah tangkap. Aku tak lakukan itu.

Kau meninggalkan sidik jarimu
pada pegangan pintu mobilnya dan pamflet.

Begitulah kami menemukanmu.
Saat DNA-mu terbukti sesuai

dengan yang kutemukan pada gadis itu...

Baik.

Uji saja aku bila kalian mau.

Kalian akan lihat kalian salah.

Aku tak lakukan itu.

Aku bahkan tak membobol mobil semalam.

Lalu kenapa kami menemukan sidik jarimu
pada pintu mobilnya?

Aku mungkin mampir di satu tempat
saat pulang.

Mengerti? Di sana ada selusin mobil,

tapi isinya tak ada yang layak dicuri.

Jadi, kubuang pamfletnya ke tempat sampah
dan pergi pulang.

Tolonglah, aku berkata jujur.

Baik. Di mana tempat itu?
Di mana mobil gadis itu?

Sebuah gedung selepas jalan raya,
jauh di Brime County.

Katakan tepatnya di mana.

Tempat apa ini?

Aku tak tahu.

Aku tak melihat tanda apa pun.

Tapi aku tak melihat ada pamflet restoran
di mobil-mobil ini juga.

Ya,

Ernesto bilang dia membuang
sebagian besar di tempat sampah.

Tidak. Kosong.

Mungkin dia mempermainkan kita.

Tapi mungkin juga tidak.

Jadi, bagaimana menurutmu?

Kita periksa?

PRIVAT

BEL

Baiklah.

Kalian pasti Harris bersaudara?

Kalian tiba lebih awal.

Ya, lalu lintas lancar.

Aku akan bawa kalian ke dalam.
Suzanne akan datang sebentar lagi.

Tapi kalian bisa mulai pilih.

Ada potongan ini di rambut korban.

Dia pernah ada di sini.

Beri tahu saja jika mau pesan minuman,
tapi sementara ini,

silakan lihat pilihan yang ada.

Gugur sudah teori gadis kecil yang lugu.

Remaja guru Kajian Alkitab
menghabiskan malam terakhir hidupnya

di rumah bordil.

- Hai.
- Maaf, nona-nona,

tapi, kami datang untuk urusan pekerjaan.

Kami punya diskon penegak hukum
tiap hari sampai pukul 10.00.

Senang mendengarnya, tapi tidak hari ini.

Ayolah.

Pasti ada yang menarik untukmu di sini.

Kami tak ingin buang waktumu, nona-nona.

Ini tak akan terjadi.

Aku serius.

Kalian dengar dia.

Tuan-tuan.

Jelas kalian bukan Harris bersaudara.

Kami dari CSI Las Vegas.

Kami meyakini ada seorang gadis
bernama Debbie di sini semalam.

- Usia 16 tahun.
- Ini rumah bordil legal berizin.

Memasukkan anak di bawah umur
akan melanggar hukum.

Tak akan kuizinkan itu.

- Bisa lihat fotonya?
- Tentu.

Dia tak ada di sini.

Ada kamera pengawas di sini?

Rekaman dari semalam
yang bisa mendukung keteranganmu?

Kamera tak bagus untuk bisnis.

Pelangganku tak melanggar hukum.

Tak berarti mereka tak melanggar janji,
jika kalian paham maksudku.

Jadi, kami boleh lihat-lihat?

Tentu saja.

Dengan satu syarat.

Jika kau melihat yang kau suka,

beri tahu aku.

Baik, Bu.

Dia di sana.

Sulit membayangkan korban di sini.

Dia tampak begitu polos.

Aku jamin semua gadis
yang baru kita temui itu

punya seorang ayah di rumah
yang akan mengatakan hal sama.

ORANG ASIA

Kita akan tunggu yang itu.

Baik.

Kita punya Ruang Sekolah, Ruang Merah,

Ruang Koboi,

dan...

Ruang Hutan.

Pilih yang mana?

PEJANTAN PETERNAKAN

Nick, kemarilah.

Ada kaca antik dalam lutut korban.

Ada bagian tak berdebu.

Botol hilang.

Tak ada pecahan kaca di tempat sampah.

Aku menemukan sesuatu di sini,

dan berwarna ungu.

Hei. Aku menemukan darah.

Semua keluar.

Ini konyol.

Sudah kubilang ini rumah bordil legal.

Semua gadisku bersertifikasi dan berizin.

Kecuali untuk yang 16 tahun, bukan?

Hati-hati dengan tuduhanmu, Detektif.
Aku punya teman pejabat.

Bagus. Setelah kita selesai,
kau mungkin perlu menelepon mereka.

Aku tak perlu menunggu selama itu.
Roger, tolonglah.

- Lakukan sesuatu.
- Ikut aku.

Pak polisi.

Tidak, Rog. Tak masalah.

Kami tak butuh bantuanmu saat ini.

Aku Roger Ridley.

Penyelia Brine County.

Aku tahu Suzanne bisa agak kasar,

tapi ketahuilah,
tempat ini sepenuhnya legal.

Apa itu posisi resmimu, Tn. Ridley?

Atau kau bicara
sebagai pelanggan yang puas?

Keduanya.

Maksudku, aku sudah lama kenal Suzanne.

Aku bantu mendapatkan izin tempat ini.

Jadi, aku hanya minta kau kesampingkan
prasangka atas prostitusi.

Ini hanya bisnis seperti bisnis lainnya.

Aku tak kemari
karena punya masalah dengan prostitusi.

Aku kemari karena punya masalah
dengan gadis 16 tahun dibunuh.

Lihat yang kubuat
dengan Proyek Bantu Rumah.

Bagus, bukan?

Kau tak berpikir aku bisa.

Tapi ini rumah ketiga yang kubuat.

Menyenangkan menjadi
sukarelawan Bantu Rumah.

Aku rasa jika gagal di sekolah,
aku bisa jadi pekerja bangunan.

- Sedang apa?
- Menyiksa diriku sendiri.

Aku sedang memeriksa komputer korban,

melihat surelnya,
dan halaman Agenda Teman-nya.

Hanya coba cari tahu
bagaimana gadis sepertinya

berakhir di sebuah rumah bordil,
dan tewas.

dalam sebuah mobil di pinggir jalan.

Semua tentangnya begitu positif dan polos.

Kau tahu, Detektif Crawford akan membawa
pemilik rumah bordil kemari.

- Mungkin kau mau di sana.
- Baik.

Mengajak seorang wanita, Detektif?

Agar kami bisa berpautan?

Aku ragu kita punya banyak kesamaan.

Bisnis seks membuatmu tak nyaman?

Bukan. Perdagangan gadis muda
memang membuatku mual.

Kalian pikir aku orang macam apa?

Kami punya bukti DNA bahwa Debbie Logan
ada di rumah bordilmu saat itu.

Lalu dia ditemukan tewas,
mengalami serangan seksual.

Mau kami percaya tak ada hubungannya?

Aku menjalankan bisnis legal.

Ya, kau memang menjalankan bisnis.

Kau suka hasilkan uang, bukan?

Misalkan klien datang,
menawarkan banyak uang padamu.

Tapi dia suka gadis muda.

Kau orang yang selalu memenuhi pesanan.

Jadi, kau mengirimkan Debbie Logan.

Kami sudah punya cukup bukti
untuk tutup usahamu.

Jika kau tahu siapa pembunuhnya,
saatnya untuk bicara.

Kecuali kau mau dikenakan
tuduhan pembunuhan juga.

Aku tak tahu pembunuhnya.

Dia sudah mati saat pertama kulihat.

Pramutama barku, Rex, menemukannya.

Suzanne, ada seorang gadis di luar.

- Sepertinya dia mati.
- Apa? Di mana?

Dia ada di luar, di tempat parkir.

Aku tak tahu apa pun
soa dia berada dalam rumah bordil.

Itu satu-satunya saat aku melihatnya.

Jadi, ini tempatnya.

Dia ada di sini, sebelah mobilnya.

Aku baru melihatnya
setelah buang sampah ke bak sampah,

lalu kembali ke dalam.

Kenapa tak melaporkannya?
Ada apa denganmu?

Aku pergi ke Ny. Suzanne.
Aku kira dia akan melaporkannya.

Tapi tidak.

Ya, aku disuruh menyingkirkan jasadnya,
bawa sejauh mungkin dari sini.

Jadi, itu yang kulakukan.

Aku menemukan kunci di tasnya,

lalu menaruhnya dalam mobil.

Aku coba menutupi darahnya

agar tak ada yang akan tahu.

Lalu aku bawa dia pergi dari sini,

jauh dari rumah bordil.

Aku bawa dia ke jalan raya,
parkir mobilnya,

dan menumpang pulang.

Kau bodoh.

- Kau tahu itu?
- Ayolah, aku...

Aku tak coba menyembunyikannya.

Aku taruh dia di tempat yang kutahu
dia akan ditemukan.

Darah, punyamu.

Puntung rokok, punyaku.

Koin satu sen tahun 1926.

Nilainya pasti tinggi sekarang.

Mungkin dua kali atau tiga kali lipat.

Ada rumor di kantor
bahwa kau pernah ke rumah bordil.

Apa benar?

Dahulu sekali.

Ceritanya panjang,
dan tak berakhir bahagia.

Bukan permainan kata.

Aku pertaruhkan dua puntung rokokmu,
pembuka kaleng karatan dan koin satu sen,

dan menaikkan sepotong pirus.

Jangan bilang aku pelit.

Aku telah bicara ke gadis-gadis itu.

Beberapa bilang bahwa pramutama bar
hanya keluar sebentar,

cukup lama untuk buang sampah,

lalu da kembali ke dalam
mencari Madam Suzanne.

Jika kita percaya mereka,
Rex bukan pembunuhnya.

Kita tetap perlu menemukan
senjata pembunuh.

Lihat ini.

Jejak sepatu.

Tampak cukup baru.

Meruncing, seperti depan sepatu bot.

Atau sepatu hak tinggi.

Di dalam sana banyak.

Atau,

pembunuh meninggalkannya
saat membuang ini.

Bersesuaian dengan cedera kepala korban.

Satu hal yang lebih sulit
daripada dapatkan darah dari batu,

adalah dapatkan sidik jari.

- Tak ada apa-apa?
- Tak ada yang bisa dipakai.

Terlalu kabur.

Pembunuh mungkin pakai sarung tangan.

Masih memeriksa sidik jari
dari rumah bordil itu?

Ya, sudah memproses 100 pengangkatan.

Mungkin masih ada setidaknya 100 lagi,

Rumah bordil ternyata tempat populer.

- Mengejutkan.
- Kliennya menarik juga.

Sudah kutemukan dua anggota dewan kota,

mantan artis cilik,

dan bintang musik rok masa lalu.

Itu menarik. Salah satu sidik jari
dari rumah bordil,

Ruang Koboi, bersesuaian

dengan satu sampel sidik jari yang diambil

sebelum memproses mobil korban.

- Dapat sebuah nama?
- Mari kita lihat.

Itu ayah gadis itu.

Sidik jarinya memenuhi rumah bordil.

Di sana saat itu.

Ini hampir sebuah klise.

Seorang pendeta yang dihormati

menurutkan kesenangan ragawi.

Aku telah periksa ke sekretarismu,
Tn. Logan.

Kau mengosongkan jadwalmu
untuk "alasan pribadi" tiap Selasa malam.

Pada waktu yang sama, catatan bankmu
menunjukkan kau menarik 500 dolar,

rutin per pekan.

Seperti pelanggan tetap, bukan?

Tak ada yang ilegal soal aku ke sana.

Agak munafik, bukan?

Yang terjadi di sana antara aku dan Tuhan.

Kau melewatkan intinya, Tn. Logan.

Kami tak sungguh peduli
yang terjadi antara kau dan Tuhan.

Atau antara kau dan PSK favoritmu
dalam hal ini.

Masalah kami kau pelanggan tetap
rumah bordil yang sama

tempat putrimu dibunuh dua malam lalu.

Itu masalah kami.

Tunggu.

Debbie di rumah bordil itu?

Jangan pura-pura terkejut.
Kami tak memercayainya.

Kalian tak berpikir
aku terlibat kematian Debbie, bukan?

Biar kukatakan pendapatku.

Menurutku Debbie mengetahui
kegiatan Selasa malammu.

Dia memergokimu.

Ayah, bagaimana bisa?

Kita harus bicara.

- Ayah munafik.
- Dengarkan ayah.

- Semua tentang Ayah bohong.
- Ini harus jadi rahasia kita.

Tidak, dengarkan ayah!

Pertengkaran terjadi di Ruang Koboi.

Di sanalah lutut Debbie terluka.
Lalu dia lari keluar.

Dugaanku kau mengikutinya
karena tahu harus menghentikannya.

Debbie, jika kau cerita,
ayah akan kehilangan gereja,

kehilangan semuanya.

Lalu ibumu,
kau ingin menyakitinya seperti itu?

Jangan coba bicara padaku.
Seharusnya Ayah pikirkan itu.

Jangan pergi dariku.

Entah kalian tinggal
di dunia gila macam apa.

Tapi aku tak akan pernah
menyakiti putriku.

Kalian tak perlu memercayaiku.
Aku tak di rumah bordil Selasa itu.

Ada urusan darurat.

Salah satu jemaatku meninggal,

aku melayani keluarga itu, semalaman.

Ini nomor telepon mereka.

Hubungi dan periksalah jika tak percaya.

Baik. Jadi, kita hanya menguji
sepatu dan bot dengan depan runcing.

Jadi, sepatu karet,
apa pun dengan depan bulat, tak perlu.

Ini buang waktu.

Tak bisakah Pangeran Tampan ini
menguji sepatu itu sendiri?

- Kenapa kami harus ada di sini?
- Karena jejaknya akan beda

dengan bobot kaki kalian
di dalam sepatu yang menekan.

Baiklah.

Aku hanya butuh yang kanan.

Kau boleh duduk.

Baik, berdiri.

Coba tak bergerak.

Baik, sekarang angkat.

Bagus. Lepaskan sepatunya
dan tinggalkan saja di sana.

Hei, Finn.

Ya?

Lihatlah ini.

Ada kaca tertancap di sol.

Mirip kaca dalam lutut korban.

Saat kutanyai mereka sebelumnya,

Kirsten mengaku
tak pernah berada di Ruang Koboi.

Kau berbohong padaku.

Kau mengaku tak pernah berada
di Ruang Koboi.

Itu tak benar, bukan?

Astaga, seorang PSK
yang tak bisa dipercaya.

- Mengejutkan, bukan?
- Ini bukan bahan lelucon.

Siapa yang bercanda?

Aku tahu soal dua penangkapan narkobamu.

Sangat mudah bagiku menelepon
dan minta izin prostitusimu dicabut.

Kecuali kau punya keahlian lain
yang tak kuketahui.

Baik. Aku melihatnya.

Dia datang, kubukakan pintu belakang.

Aku tempatkan di Ruang Koboi
agar Madam Suzanne tak melihatnya.

Dia akan mengamuk
jika melihat anak kecil di sini.

- Kenapa dia kemari?
- Aku tak tahu.

Terkadang ada gadis sepertinya.

Biasanya anak yang minggat.

Mereka pikir kehidupan glamor prostitusi
akan jadi jawaban.

Dia tak minggat.

Terserah.

Kubilang tempatnya bukan di sini.

Saat dia memecahkan botol itu,
kuantar dia keluar.

Itu kali terakhir aku melihatnya.

Itu kebohongan terburuk.

Tahu gadis itu baru 16 tahun?

Ada yang memerkosa dan menyerangnya,
lalu memukul kepalanya dengan batu.

Aku tak tahu seperti apa hidupmu

atau apa yang menimpamu,

tapi tak ada yang pantas mengalami itu.

Kirsten.

Jangan bicara lagi.

Sedang apa kau di sini?

Aku hubungi pengacara.
Dia tak perlu bicara padamu.

Aku rasa kita sudah selesai.

Kirsten.

Menyelamatkannya dari pengakuan.

Berterima kasih pun tidak.

Pernah bertanya untuk apa repot begini?

Apa kau akan membayarkan
pengacaranya juga?

Jika harus.

Kenapa kau lakukan itu?

Karena dia jatuh cinta padanya.

Dia Nona Selasa Malam, bukan?

Dia putriku.

Tapi kukira Debbie anak tunggal.

Tidak. Dia punya seorang kakak.

Kirsten berusia 17 tahun saat minggat.
Sejak itu kami renggang.

Jadi, kau kemari tiap Selasa malam...

Dengan begitu aku bisa bicara dengannya.

Aku harus bayar untuk waktunya,
seperti yang lain.

500 dolar sepekan?

Itu bukan apa-apa
untuk kesempatan bicara dengan putriku.

Aku tak pernah menyerah untuknya.

Dan tak akan pernah.

Tn. Logan,

kami meyakini Kirsten mungkin terlibat
dengan kematian Debbie.

Jika begitu, dapatkan buktinya.

Karena akan kupastikan
dia dapat pembela yang terbaik.

Jadi, pendeta kita punya dua putri, ya?

Satu seorang PSK, yang satunya lagi,
setahu kita, bisa dibilang malaikat.

Benar? Jadi, katakanlah
Kirsten pembunuhnya.

Apa motifnya?

Rasa cemburu, bukan?

Ya. Kirsten terjebak jadi PSK,
membiayai diri sendiri,

sementara adiknya di rumah
diperlakukan seperti seorang putri.

Sang ibu telah mencoretnya.

Sang ayah membayar kunjungan mingguan,

tapi mungkin hanya menceramahinya,

menyuruhnya agar seperti adiknya?

- Itu bisa membuatnya lepas kendali.
- Benar.

Menghantamkan batu ke kepala Debbie.

Hei, DB.

Aku coba mengidentifikasi
pelaku penyerangan atas korban kita.

Aku belum punya nama,
tapi saat memproses sampel DNA

dari rumah bordil itu,
aku mendapatkan kecocokan.

Khususnya untuk DNA di seprai
dari Ruang Orang Asia.

Jadi, pelanggan terakhir
di Ruang Orang Asia...

Orang yang memerkosa Debbie Logan.

Aku bertemu orang bodoh ini
di rumah bordil, dia teman muncikari.

Tutup pintunya.

Lari! Hubungi polisi!

Tolong! Hubungi 911!

- Dia bawa pistol!
- Siapa? Ridley?

Bukan. Pendeta itu. Dia akan membunuhnya.

Ayo, semua menyingkir.
Cepat. Ayo, semuanya.

Berengsek.

Teganya kau lakukan itu pada putriku?

Ke putri tercintaku?

Tn. Logan, letakkan pistolmu!

Dia harus mati.

Aku harus membunuhnya
atas perbuatannya pada Debbie.

Ayolah, Jim. Kau tak boleh begini.

Dia telah memerkosa dan membunuh putriku.

Demi Tuhan, aku tak lakukan itu.

Jangan bohong!

Lihat, ada bukti.

- Dia melawan.
- Tahan.

Dengarkan aku.

Kau tahu ini salah.

Salah bagaimana? Dia pantas menerimanya.

Memang. Tapi biar kami yang tangani.

Jangan kau.

Tidak.

- Aku harus lakukan ini.
- Dengar.

Aku tak bisa mengutip kitab suci,

tak punya firman Tuhan untukmu,

tapi aku tahu ini, jika kau menembaknya,

Detektif Crawford di belakangmu
akan menembak belakang kepalamu.

Tak ada yang menginginkan itu.

Jadi, bagaimana bila

aku ulurkan tanganku dan ambil pistol itu.

Baik?

Tenanglah. Ya?

Bagus.

Demi Tuhan, kalian seharusnya tembak dia.

Diam, bodoh.

Ayo.

Jangan bergerak.

Dia lakukan semua itu. Dialah pelakunya.

Kami tahu.

- Tapi bagaimana kau tahu?
- Dari Kirsten.

Debbie menjelaskan semua padanya
malam itu.

Karena itu Debbie ke rumah bordil?

- Dia mencari kakaknya?
- Bukan, dia mau menemuiku.

Dia pikir aku di sana dengan Kirsten.

Debbie sedih dan ingin

memberitahuku perbuatannya itu,
bagaimana dia memerkosanya.

Permisi.

Tolong menepi.

Kau bisa singkirkan ini. Semua sudah aman.

Tak apa, Jim.

Borgol dia, dan antar ke mobil untukku.

Tapi dudukkan saja sebentar.

Dia akan kembali naik mobilku.

Semoga kalian cukup pintar untuk sadar
bahwa dia keliru.

Itu pasti karena rasa duka.

Begini saja, kau lihatlah bukti ini.

Kami akan tarik kesimpulan sendiri.

Itu perbuatan para PSK,
mereka tak bisa menahan diri.

Ya. Kau tahu maksudku.

- Tentu.
- Buka.

- Maaf?
- Mulutmu. Buka mulutmu.

Tahu ini akan mengungkap apa, bukan?

Bahwa kau memerkosa gadis 16 tahun.

Memerkosa?

Tak ada pemerkosaan.

Jika ada yang terjadi,
itu kemauan bersama.

Harap dicatat, aku kira dia 18 tahun.

Kau tahu itu tak benar.

Karena itu kau bunuh, untuk membungkamnya.

Ayolah, kalian melantur.

Pertama, jangan gambarkan dia
seperti seorang malaikat.

- Dia bukan perawan.
- Kau tahu itu bohong.

Dia dibayar untuk itu.

Jika tak percaya,
tanyalah wanita yang jadi muncikarinya.

Apa maksudmu? Madam Suzanne?

Bukan Suzanne. Sudah kubilang,
Suzanne taat aturan.

Baik. Lalu siapa maksudmu?

Bisa beri tahu kenapa aku di sini?

Aku seharusnya di kebaktian putriku.

Ini keterlaluan.

Ny. Logan, kami telah bicara
dengan kenalanmu.

Penyelia Brime County, Roger Ridley.

Asal kau tahu, dia di ruang tahanan bawah.

Dia menandatangani penyataan tersumpah

yang menyebut dia telah membayarmu
1.200 dolar, dengan imbalan

kau akan mengatur
dia bisa bercinta dengan putrimu Debbie.

Itu menjijikkan.

Itu perkataan yang buruk.

Kenapa dia berkata begitu?

Entahlah.

Aku tak tahu.

Aku dan suamiku sangat vokal
menentang pemilihan Tn. Ridley tahun lalu.

Aku hanya bisa berpikir
dia coba membalas kami.

Kau tak akan memercayai
ucapan seorang pedofil kotor dan mesum

dibanding ucapanku, istri pendeta.

Kau tak selalu jadi istri pendeta, bukan?

Ini laporan penahanan
Kepolisian Las Vegas.

Satu dari tahun 1989, dua dari tahun 1990.

Transaksi prostitusi.

Baik.

Lalu apa?

Aku mantan PSK. Itu sudah lama.

Kau masih muda, sangat muda saat itu.

Lalu suamimu datang dan menyelamatkanmu.

"Menyelamatkanku."

Itu lucu sebenarnya.

Kau pernah kenal orang macam itu,

yang menyelamatkan banyak binatang?

Lalu lihat mereka
dengan hewan peliharaan dan sadar

mereka tak peduli soal hewan-hewan itu.

Hanya ingin dunia berpikir
mereka istimewa.

Itulah Jim.

Semua sumbangannya,

semua pekerjaan misionarisnya,

waktu yang dia habiskan
menolong jemaatnya...

Menurutmu itu tak tulus.

Dia hanya ingin semua berpikir dia hebat.

Dapat pengakuan.

Dia jelas membantu
dalam membalikkan hidupmu.

Kau terdengar seperti mereka.

Aku harus bersyukur memilikinya.

Hidupku sebelum Jim baik-baik saja.

Maksudmu sebagai PSK.

Cukup bagus untukmu,
cukup bagus untuk putrimu, bukan?

Berapa usia Kirsten
saat pertama kau menjualnya?

- 15 tahun?
- Ya, berapa usianya?

Saat usiaku 15 tahun, aku bekerja.

Sepertinya Kirsten terlalu takut
untuk mengadu ke ayahnya.

- Menutup mulutnya.
- Sayang Debbie tak bisa.

Setelah diperkosa Penyelia Ridley,

dia lari ke rumah bordil
untuk beri tahu ayahnya kejadian itu.

Juga memberitahukannya
apa yang telah kau lakukan.

Untungnya, dia tak ada.

Tapi kau ada. Kau menunggu di luar.

- Ibu?
- Dasar berengsek.

Kau pikir kau lebih baik
daripada Kirsten! Daripada ibu!

Semua ini bohong.

- Kalian tak bisa buktikan ini.
- Ya, kami bisa.

Kami punya sepasang sepatu
yang ditemukan di tempat sampah

di belakang rumahmu,
dengan darah pada sepatu.

Aku yakin saat mengujinya,

itu akan sesuai dengan jejak sepatu
yang kau tinggalkan di TKP.

Juga menemukan batu pirus
di jalan kerikil, di luar rumah bordil.

Cocok dengan sebuah gelang
di laci meja riasmu.

Ya, kami bisa buktikan ini, Ny. Logan.

Mereka bukan putriku, kalian tahu itu.

Mereka anak angkat.

Ide Jim.

Dua penyelamatan lain.

Aku tak pernah inginkan mereka.

Tn. Logan,

istrimu akan tetap dalam tahanan.

Akan didakwa untuk pembunuhan. Maaf.

Jadi, itu benar?

Dia membunuh Debbie?

Ya, Pak.

Lalu perkataan Ridley juga benar?

Dia menjual mereka?

Kirsten, selama bertahun-tahun,
sampai dia minggat, ya.

Dia pun baru mulai dengan Debbie.

Selama ini, Kirsten...

tak pernah cerita.

Mungkin telah mencoba, tapi tak kusadari.
Entah bagaimana aku bisa sebuta ini.

Selama ini

semua menyibukkanku.

Para jemaatku membutuhkanku, tapi...

Aku menelantarkan mereka
yang paling membutuhkanku.

Kini aku kehilangan mereka.

Mungkin tidak semua.

Kau masih bisa menyelamatkan putrimu.

Kurasa dia yang akan menyelamatkanku.