All language subtitles for EP25_ Story of Kunning Palace [WeTV Subindo]

Asalkan bisa masuk ke Istana Ning An,

aku rela mengorbankan segalanya.

[Istana Ning An]

Membersihkan sisi raja, membunuh pejabat licik.

Titah Kaisar menentukan hidup dan mati.

Semuanya,

bagai sebuah mimpi.

Aku pernah berutang pada banyak orang.

Zhang Zhe, bantulah aku.

Setelah ini aku akan menjadi orang baik.

Aku yang memanjakannya, tentu aku yang menikahinya.

Ada beberapa hal,

yang tidak bisa diberikan olehmu.

Namun, dia bisa.

Xuening ingin hidup.

Hanya Guru yang bisa membantuku.

Siapa pun berhak melarikan diri di dunia ini,

tapi hanya aku yang tidak boleh.

Aku ingin menebus penyesalan dan kesalahan

di masa lalu.

Apakah Tuan Zhang percaya dengan takdir kehidupan sebelumnya?

Hamba lebih bersedia percaya pada hal di depan mata.

Menyambut Kaisar.

Kembali ke tanah air, kembali ke kampung halaman.

Nona Kedua Ning, apa sebenarnya yang kamu takutkan?

Tapi tanpa disadari,

selalu ada sepasang tangan tak terlihat

yang mengembalikan semuanya ke semula.

Dendam telah dibalas, kesalahan telah ditebus.

Pada akhirnya, siapa kamu sebenarnya?

Tempat yang makmur, medan perang.

Kekonyolan seumur hidup, pengorbanan cinta yang sia-sia.

[Story of Kunning Palace]

[Episode 25]

Menurut hamba,

hubungan darah paling kuat.

Sebanyak apa pun orang lain membicarakannya,

lebih baik tanyakan pada Adipati Agung.

Lancang!

Aku adalah Putra Mahkota.

Mana boleh kamu menang dariku?

Aku mau kamu mengaku kalah.

Putra Mahkota.

Kalah menang sudah ditentukan.

Mana boleh curang?

Kamu yang curang.

Aku mau bilang pada Paman,

kelak tidak akan bermain denganmu lagi.

Kakak Sepupu.

Aku salah.

Kamu jangan marah lagi.

Kita bertanding sekali lagi.

Kali ini, aku pasti akan membiarkanmu menang.

Boleh?

Tidak boleh!

Xue Dingfei!

Ayah.

Dari awal aku sudah bilang padamu,

harus menghormati Putra Mahkota.

Kamu masih kecil,

hanya tahu memperjuangkan kegagahan sesaat.

Tidak menghormati yang lebih tinggi darimu.

Benar-benar mempermalukan Keluarga Xue!

Ayah.

Tetaplah di sini

sampai kamu menyadari kesalahanmu.

Ayah.

Benar, Adipati Agung.

Identitas Tuan Muda Dingfei

tidak hanya menyangkut Keluarga Xue,

tapi juga menyangkut urusan negara.

Waktu itu Pangeran Dingfei

adalah hamba setia yang melindungi Kaisar.

Dan Tuan Muda Dingfei yang sekarang

adalah hamba yang berjasa dalam memberantas pemberontakan.

Saat itu di Tongzhou,

Adipati Agung masih tidak berani memercayai identitas Tuan Muda Dingfei.

Tapi sungguh tidak terpikirkan olehku,

orang yang begitu setia dan berani,

jika bukan putra Adipati Agung,

lantas siapa lagi?

Kaisar.

Bekas luka di belakang telinga anak ini

memang sama dengan milik putraku.

Hanya saja, saat itu hamba fokus pada pemberontak,

tidak memikirkan hal lain.

Di sini, aku juga harus berterima kasih pada Guru Muda.

Waktu Dingfei masih kecil,

hamba selalu mengajarinya

untuk setia pada Kaisar dan mencintai negara.

Kini Dingfei membantu memberantas pemberontakan Tongzhou,

kembali dengan berjasa.

Ini disebabkan oleh kesetiaan Keluarga Xue

terhadap Dinasti Qian dan Kaisar.

Bagus.

Dingfei.

Cepat berdiri.

Terima kasih, Kaisar.

Langit memberkati Dinasti Qian,

melindungi Pangeran Xue kembali.

Adipati Agung setia, tiada duanya di dunia ini.

Mulai hari ini,

kamu adalah pengganti Xie Wei.

Kelak,

namamu

adalah Xue Dingfei.

Waktu itu kalau bukan karena Dingfei,

aku mungkin sudah mati.

Kini juga berkat kerja sama darimu untuk memberantas pemberontakan,

aku harus memberimu hadiah besar.

- Terima...
- Tunggu, Kaisar.

Hamba masih punya satu hal yang tidak dimengerti.

Mohon Tuan Muda Dingfei menjawabnya.

Dia adalah Menteri Hukum saat ini, Gu Chunfang, Tuan Gu.

Juga merupakan guru Tuan Zhang.

Waktu itu Raja Pingnan memberontak,

mengacaukan ibu kota demi menemukan Putra Mahkota.

Tuan Muda Dingfei keluar atas nama Putra Mahkota,

seharusnya lebih diwaspadai oleh pemberontak.

Bagaimana caranya bisa selamat?

Kaisar.

Masalah waktu itu

juga berkaitan dengan penangkapan pemberontak.

Jadi menurut hamba,

masalah ini lebih baik didiskusikan secara pribadi.

Perkataan Adipati Agung tidak benar.

Justru karena masalah ini sangat penting,

makanya harus dijelaskan di aula kekaisaran.

Kasus 300 jiwa setia,

adalah duka Dinasti Qian kita.

Seluruh pejabat butuh sebuah penjelasan.

Perkataan Pejabat Zhang masuk akal.

Dingfei.

Lanjutkanlah.

Baik.

Aku malu mengatakannya.

Perang besar waktu itu,

mengakibatkan pertumpahan darah.

Hamba hanya berusia sekitar enam hingga tujuh tahun,

ketakutan hingga pingsan.

Saat terbangun,

hamba sudah ditangkap dan dibawa

oleh pemberontak itu ke Jinling.

Meskipun tidak ingat soal peperangan,

tapi apa yang terjadi di Jinling,

setidaknya masih ingat, 'kan?

Raja Pingnan si tua bangka itu

memenjarakan hamba di Jinling.

Hamba berkali-kali minta mati dan tidak berhasil.

Jadi, hamba ingin tahu

apa sebenarnya rencananya.

Berpura-pura patuh selama bertahun-tahun,

barulah kebetulan menyadari,

ternyata dia ingin menaklukkan hati hamba

agar suatu hari

mencari kesempatan untuk mengantar hamba kembali ke ibu kota.

Mengandalkan hubungan darah,

mewarisi dan mengambil alih

kekuatan militer pengawal kaisar dan Tongzhou secara sah,

serta menjadi bonekanya.

Niat Raja Pemberontak ternyata begitu jahat.

Tampaknya beberapa tahun ini,

kamu pasti telah mengalami banyak siksaan.

Itu semua sudah berlalu.

Hamba hanya sepenuh hati ingin

diam-diam membantu kekaisaran.

Kali ini tanpa sengaja mendapati bahwa pemberontak Feng Mingyu,

membawa bubuk mesiu dalam jumlah besar ke Tongzhou.

Hamba khawatir jika rencana ini berhasil,

maka akan kehilangan garis pertahanan terhadap Jinling.

Oleh karena itu,

hamba memikirkan berbagai cara untuk mengikuti ke utara.

Tidak disangka kemudian, dalam rombongan yang menuju Tongzhou,

hamba menemukan Tuan Zhang.

Memang benar.

Identitas hamba dalam komplotan pemberontak beberapa kali dicurigai.

Jika bukan karena Tuan Muda Dingfei,

hamba mungkin sudah dipenggal.

Pengalaman Dingfei memang penuh liku.

Tapi kamu sepenuh hati demi atasan,

aku mengetahuinya.

Karena kembali dengan selamat dan berjasa besar,

aku akan mengangkatmu sebagai Komandan Setia dan Berani,

menjabat di pasukan istana.

Bisa sering masuk dan berjalan di istana.

Mengenai tempat tinggal...

Hamba memberanikan diri,

memohon Kaisar mengizinkan

agar hamba kembali tinggal di Kediaman Adipati Agung.

Untuk membicarakan

kerinduan berpisah dengan Adipati Agung selama bertahun-tahun.

Bagus sekali kamu begitu berbakti.

Aku izinkan.

Terima kasih, Kaisar.

Untuk pejabat lain dalam pemberantasan pemberontakan Tongzhou,

aku dan Pejabat Gu akan menyusun laporan perang

dan memberi hadiah sesuai jasa.

Menghukum sesuai kesalahan.

Terima kasih atas kebaikan Kaisar.

Malam ini menyiapkan sedikit arak,

semoga Pangeran bisa datang ke rumah kami.

Benar.

Yang penting Pangeran sehat-sehat saja.

Tuan Pangeran.

Aku Chen Ying, Wakil Menteri Hukum.

Hormat kepada Komandan Setia dan Berani.

Saudara Chen terlalu sungkan.

Panggil aku Dingfei saja.

Senang bertemu denganmu.

Senang bertemu denganmu.

Tadi saat mendengar Dingfei membicarakan masa lalu,

selalu menyebut dengan Adipati Agung atau Tuan Adipati Agung,

tapi tidak menyebutnya dengan ayah.

Boleh tahu apa alasannya?

Saudara Chen tidak tahu.

Diasingkan selama 20 tahun,

aku tidak pernah menyesal setia kepada Kaisar.

Namun, hanya ada satu penyesalan.

Yang selalu diingat di hati.

Hal apa?

Nyonya Yan adalah ibu kandungku, anak yang tak berbakti ini.

Meninggal karena merindukanku.

Namun, belum sampai tiga bulan meninggal,

Tuan Adipati Agung sudah menikah lagi.

Meskipun ada perintah Kaisar,

aku juga sulit melupakannya.

Anak durhaka!

Omong kosong apa yang kamu katakan?

Bisa melahirkan seorang anak durhaka,

berarti kamu juga bukan orang yang baik.

Kamu...

Keluarga bangsawan yang terkenal dan terhormat,

menikah lagi,

hamil sebelum menikah.

Melahirkan putri dalam tujuh bulan,

bisa-bisanya tidak ada penyakit,

bahkan hidup dengan baik.

Tuan Adipati Agung,

kamu sungguh tak bersalah pada ibuku.

Kamu bahkan berani tidak menghormati ibu sah.

Benar-benar keterlaluan!

Orang sepertimu,

aku bahkan tidak ingin mengakuimu.

Wanita sialan itu,

memangnya siapa dia?

Dasar anak durhaka!

Aku...

Kenapa?

Masih ingin berlagak seorang ayah di depanku?

Jika ingin aku berbakti padamu,

lebih baik anggap aku sebagai pemberontak

dan bunuh aku.

Semuanya,

hari ini adalah hari pertamaku kembali ke ibu kota.

Aku sudah memesan

makanan di Restoran Cengxiao.

Jika kalian tidak ada urusan,

kita bisa minum bersama

dan berteman.

Baik.

Tuan Pangeran.

Tunggu aku.

Ayo.

Malam ini,

kita minum sampai mabuk.

Tuan Adipati Agung.

Ibu Suri mengundang Anda.

Maksudmu,

Adipati Agung mengorupsi persediaan barang dan senjata di kamp militer Tongzhou?

Menurut hamba,

kesalahan Adipati Agung tidak hanya ini.

Apakah Kaisar masih ingat

kasus Kediaman Adipati Yongyi

bersekongkol dengan pemberontak Raja Pingnan sebelumnya?

Dalam perjalanan hamba ke Tongzhou kali ini,

tidak menemukan bukti apa pun.

Malah mendapati bahwa petugas militer yang ditangkap Adipati Agung

yang dituduh bersekongkol dengan pemberontak, Zhao Xin,

adalah anak dari Zhao Guang,

juru tulis pengawal kaisar yang menyelundupkan senjata militer

dalam kasus korupsi senjata militer.

Jadi, hamba curiga,

semua ini disengajakan oleh Adipati Agung.

Tapi Kaisar dengan mudah percaya

dan memutuskan kesalahan Keluarga Yan.

Zhang Zhe, berani sekali kamu!

Tahukah kamu apa yang sedang kamu katakan?

Jangan marah, Kaisar.

Sifat Tuan Zhang terus terang.

Memang salah bicara.

Tapi dia setia pada atasan,

tidak bermaksud menyinggung.

Kaisar.

Perkataan Tuan Gu masuk akal.

Tuan Zhang berjasa dalam memberantas pemberontakan,

juga orang yang jujur.

Mohon Kaisar jangan marah.

Sudahlah.

Mengingat jasamu kali ini,

aku tidak akan mempermasalahkannya denganmu.

Tapi omong kosong seperti ini

tidak boleh diungkit lagi!

Kaisar boleh tidak mengungkitnya,

tapi hamba tidak bisa tidak mengungkitnya.

Kamu...

Keluarga Yan difitnah dan diasingkan.

Adipati Agung sewenang-wenang.

Hamba

mohon Kaisar mengeluarkan titah

untuk menyidangkan ulang kasus Kediaman Adipati Yongyi.

Kaisar.

Hamba sudah tua, tidak kuat bekerja keras.

Tuan Zhang pasti juga sudah kelelahan.

Jika ada masalah, kita bahas lain hari saja.

Hamba

mohon Kaisar mengizinkan hamba pamit dulu.

Terima kasih, Kaisar.

Kaisar.

Ayo.

Orang lain tidak masalah,

kenapa kamu juga bersaksi untuknya?

Ibu Suri.

Pada pemberantasan pemberontakan kali ini,

beberapa tindakan pengawal kaisar memang ada yang salah.

Awalnya Kaisar sudah tidak senang dengan hamba.

Hamba berpikir seperti ini,

karena tidak bisa menyingkirkannya di jalan,

lebih baik mengawasinya di depan mata.

Dengan begini,

jasa dari dirinya

juga berarti jasa Keluarga Xue.

Tidak ada yang salah.

Tidak cukup seorang Zhang Zhe,

Xie Wei juga melawan Keluarga Xue.

Kini kembali lagi seorang anak durhaka.

Kamu jangan lupa,

waktu itu kalau bukan gara-gara kamu,

apakah Raja Pingnan akan membunuh semuanya?

Jika dia memberi tahu dunia tentang kejadian tahun itu,

seluruh Kediaman Adipati Agung,

termasuk aku,

akan menjadi hujatan publik,

memikul nama buruk ribuan tahun.

Masalah buku keuangan ini,

bagaimana menurutmu?

Persediaan barang dan senjata militer dicuri,

tapi tidak bisa dipastikan merupakan perbuatan Adipati Agung.

Namun,

tak peduli siapa pun yang mencurinya,

merupakan bahaya tersembunyi bagi kekaisaran.

Menurut hamba,

lebih baik biarkan Tuan Zhang menyelidikinya.

Perkataanmu benar.

Berbicara tentang Adipati Agung,

apakah kamu merasa

hari ini di aula kekaisaran,

reaksinya agak aneh?

Kaisar juga sudah menyadarinya?

Kini dia akan tinggal di Kediaman Adipati Agung.

Jika dia ada pergerakan aneh,

hamba pasti turun tangan

untuk membunuhnya.

Tapi karena Kaisar

sudah memberikannya gelar "setia dan berani",

maka lebih baik

tinggalkan dulu masalah ini.

Setelah Shu berhasil menikah dengan Raja Linzi,

saat itu baru bertindak juga tidak terlambat.

Sekarang,

hanya bisa seperti ini untuk sementara.

Ibu Suri.

Hamba dengar

Kaisar mengundang Tabib Kekaisaran Zhu

dari Rumah Sakit Kekaisaran yang sudah pensiun

untuk memeriksa nadi Selir Agung Qin.

Katanya kemungkinan besar adalah seorang pangeran.

Kalau begitu,

maka rencana kita...

Aku harus bagaimana?

Kini Kaisar mengawasinya seperti mengawasi barang kesayangan.

Seluruh Aula Pixiang,

bahkan satu jari tangan pun tidak bisa masuk.

Apa lagi yang bisa kulakukan?

Ibu Suri.

Bagaimana kondisi kesehatan Kaisar

belakangan ini?

Apa maksudmu?

Kuberitahukan padamu.

Urus saja urusan aula kekaisaran dengan baik.

Harem akan kuatur sendiri.

Pengawal kaisar berturut-turut gagal menjalankan tugas.

Di saat penting seperti ini,

Keluarga Xue harus berhati-hati dalam bertindak

agar tidak diincar orang.

Mengerti?

Hamba mengerti.

Secara logis,

Xue Dingfei adalah anak kandung Adipati Agung.

Dari seluruh pejabat kekaisaran, tidak mungkin ada

yang lebih berharap Xue Dingfei bisa kembali dengan selamat daripada dia.

Tapi ekspresinya di aula kekaisaran hari ini

tidak terlihat bahagia, malah seperti...

Takut?

Benar.

Aku curiga

Keluarga Xue menyembunyikan sesuatu dariku.

Selain itu, masalah ini

tidak akan kecil.

Menurut Kaisar,

apakah Ibu Suri mengetahui

kisah di baliknya?

Ibunda dan Paman

selalu sehati sepikiran.

Tapi dalam hati aku mengerti,

negara ini pada hakikatnya bermarga Shen,

bukan bermarga Xue.

Pejabat Xie, apa maksudmu?

Hamba mendapat kebaikan dari Kaisar.

Jadi, paling tahu Kaisar sangat berbakti.

Karena hari ini mengetahui tekad Kaisar,

hamba seharusnya mengorbankan segalanya

untuk melindungi negara Keluarga Shen selamanya demi Kaisar.

Pejabat Xie terlalu berlebihan.

Hamba memberanikan diri,

mohon Kaisar

menyerahkan cap militer Keluarga Yan

kepada hamba untuk disimpan sementara.

Sebelum mengetahui maksud Keluarga Xue,

Pasukan Keluarga Yan tidak boleh jatuh ke tangan Adipati Agung.

Dengan begini, baru bisa menjamin keselamatan Kaisar.

Baik.

Lakukan seperti yang kamu katakan.

Terima kasih, Kaisar.

Kamu itu terlalu jujur.

Bagaimanapun, Kaisar adalah Putra Langit.

Meskipun ada kesalahan,

kamu juga seharusnya tidak menasihatinya seperti itu.

Perkataan Guru benar.

Tapi aku tetap merasa Keluarga Yan difitnah,

harus diperiksa.

Kamu juga sudah bekerja keras.

Sepanjang perjalanan ini,

apakah ada yang salah dengan Guru Xie?

Meskipun emosi Guru tidak stabil,

tapi dia membela keadilan,

dia orang yang baik.

Sepanjang perjalanan ini ada banyak hal yang tidak dapat dijelaskan.

Tapi hari ini dia yang menyelamatkan kita.

Jadi, bisakah kamu

jangan mengatakan hal-hal itu pada kekaisaran?

Hari ini dia tiba-tiba menemukan Xue Dingfei.

Aku selalu merasa ada yang aneh.

Kapan dia mulai

berhubungan dengan pemberontak?

Dan kenapa tidak memberi tahu terlebih dahulu?

Guru Xie sepenuh hati bekerja untuk kekaisaran.

Kali ini di Kuil Shangqing,

juga mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan kami,

tidak ada yang salah.

Kalau begitu,

maka lepaskan dulu masalahnya.

Meskipun Kaisar tidak menyetujui kasus Keluarga Yan,

tapi sebelum kalian kembali,

Kaisar pernah marah karena masalah Xue Yuan

melarikan diri.

Kini Departemen Hukum

bisa menyelidiki secara diam-diam.

Setelah mendapatkan lebih banyak bukti,

baru melapor pada Kaisar.

Kalau begitu, aku segera pergi ke kantor pemerintahan Departemen Hukum.

Jangan buru-buru.

Sebelumnya ibumu datang mencariku,

dan bertanya apa kesalahanmu.

Aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.

Takutnya dia akan mengkhawatirkanmu.

Lebih baik kamu pulang dan menjenguknya dulu.

Aku tahu salah.

Mohon Ayah dan Ibu menghukumku.

Sudahlah.

Tidak perlu memberi hormat.

Guru Xie sudah memberitahuku.

Sebenarnya pemberantasan pemberontakan kali ini,

Ning telah berjasa besar.

Hanya saja,

khawatir akan memengaruhi reputasinya,

jadi tidak memberi tahu Kaisar.

Tapi Guru Xie juga sudah berjanji padaku.

Dia sudah mengingatkan Tuan Zhang dan Adipati Agung Xue,

meminta mereka jangan mengungkit hal ini.

Sudahlah.

Yang penting orangnya selamat.

Masalah ini sampai di sini saja.

Jangan pernah mengungkitnya lagi.

Kamu juga tidak perlu terlalu menyalahkan diri sendiri.

Tuan Besar, apa yang kamu katakan?

Kamu membiarkannya begitu saja?

Beraninya kamu campur tangan urusan pemberontak?

Kamu punya berapa nyawa?

Apakah kamu tidak takut mati?

Ibu.

Adik, jangan simpan ke hati.

Ibu juga mengkhawatirkanmu.

Apa yang aku khawatirkan?

Nona Kedua Jiang

punya pemikiran sendiri.

Mana pernah mendengarkan

nasihat yang ibunya ini katakan sebelumnya?

Aku khawatir...

Aku khawatir jika terjadi sesuatu padanya,

akan melibatkan seluruh Keluarga Jiang kita.

Apa yang kamu katakan?

Ibu tenang saja.

Aku akan menanggung semua akibatnya sendiri.

Tidak akan melibatkan Keluarga Jiang.

Apa katamu?

Kamu...

Sudahlah.

Istriku. Kamu...

Sudahlah.

Apakah kamu ingin membuatku marah baru puas?

- Ning.
- Jangan marah.

Sepanjang perjalanan ini,

kamu pasti sudah lelah.

Kembali ke kamar dan istirahat dulu.

Kita bicarakan semuanya besok.

Istriku, kamu ini.

Jelas-jelas setiap hari kamu mengkhawatirkan gadis ini.

Sekarang dia sudah kembali,

kamu malah tajam mulut mengucapkan kata-kata seperti ini.

Untuk apa kamu seperti ini?

Itu karena aku mengkhawatirkannya.

Nona. Nona.

Nona.

Akhirnya kamu kembali.

Aku kira tidak akan bertemu denganmu lagi.

Tang berdoa setiap hari

untuk mendoakanmu kembali dengan selamat.

Aku tahu kalian khawatir.

Bukankah aku sudah kembali?

Tenang saja, kelak tidak akan lagi.

Tidak ada apa-apa di Tongzhou.

Aku sudah lama sekali tidak mandi dengan benar.

Coba kalian cium.

Aku sudah bau.

Masih tidak segera

siapkan air panas untuk nona kalian?

Baik.

Aku akan mengambil baju ganti.

Tunggu dulu.

Baju ini

kenapa aku tidak pernah melihatnya?

Ini adalah pemberian Bibi Yang

saat Nona ulang tahun.

Kamu dan Nona Pertama satu orang satu.

Kupikir Ibu berharap aku mati di luar.

Tidak disangka masih bisa mengingatku.

Ini bukan sisa yang tidak diinginkan Jiang Xuehui, 'kan?

Nona.

Berbicara tentang orang tua seperti ini,

tidak baik jika didengar orang lain.

[Kediaman Zhang]

Ibu.

Ibu.

Ibu.

Ibu.

Ibu.

Ibu.

Bangunlah.

Zhe sudah kembali.

Bangunlah.

Ibu.

Ibu.

Nona, Nona.

Apa yang terjadi?

Katakan pelan-pelan.

Dengar-dengar,

ibu Tuan Zhang sudah meninggal.

Nona Jiang sudah datang.

Tuan Chen.

Di mana Tuan Zhang?

Dia mengatur rumah duka

dan mengurus Nyonya Besar,

lalu mengurung diri di dalam kamar

dan tidak keluar.

Tuan Zhang sangat berbakti.

Semua orang di Departemen Hukum tahu.

Tapi malah karena masalah ini,

kehilangan ibunya.

Kapan itu terjadi?

Saat kalian di Tongzhou.

Tuan Zhang demi melaksanakan misi,

tidak mengatakan yang sebenarnya kepada keluarganya.

Nyonya Besar mengira Tuan Zhang masuk penjara secara tidak adil,

meminta keadilan ke mana-mana, tapi tidak ada hasil.

Awalnya juga tidak ada masalah.

Siapa sangka hari itu

kebetulan turun salju lebat,

membuat penyakit lama kambuh.

Masalah ini jelas-jelas setelah Zhou Yinzhi memihak ke Keluarga Xue

dan menjebak Zhang Zhe,

kenapa terjadi lebih awal?

Hari bersalju.

Meminta keadilan.

Jelas-jelas sama.

Tuan Gu.

Tuan Gu.

Bagaimana?

Dia telah menemani ibunya selama bertahun-tahun.

Sekarang dia jadi membenci dirinya sendiri.

Bahkan tidak mau meminum seteguk air pun.

Dia selalu keras kepala.

Hal yang sudah diputuskan,

tidak ada yang bisa membujuknya.

Takutnya kali ini akan lebih sulit.

Tuan Gu.

Biarkan aku mencobanya.

Ini adalah nona kedua dari Kediaman Menteri Jiang.

Dia akrab dengan Tuan Zhang.

Tuan.

Chen Ying baru saja mengutus orang untuk mengirimkan kabar,

katanya ibu Tuan Zhang...

sudah meninggal.

Sayang sekali.

Karier Zhang Zhe baru saja dimulai.

Takutnya harus berkabung dan menunda selama tiga tahun.

Kalau begitu, masalah Keluarga Xue,

Tuan mungkin harus mencari orang untuk menyelidikinya lagi.

Sejak Anda membunuh Gongyi Cheng,

sudah membuat rencana.

Selangkah demi selangkah.

Semua orang adalah pionmu,

bisa dibuang kapan saja.

Membunuh untuk menghilangkan bukti.

Tuan Zhang berkabung,

sudah seharusnya pergi untuk melayat.

Siapkan kereta.

Aku pergi melayat.

Baik.

Maaf.

Jika bukan karena kamu menyetujuiku

untuk menyelidiki kasus Keluarga Yan,

kamu tidak akan bergabung dalam rencana ini,

Bibi juga tidak akan...

Tuan Zhang.

Kalau mau salahkan, salahkan saja aku.

Bukan salahmu.

Salahku.

Aku yang sudah mencelakai Ibu.

Saat masih muda,

ayahku dijebak dan dipenjara,

mati secara tidak adil.

Di depan aula pemakaman, Ibu menyuruhku bersumpah,

kelak harus menjadi pejabat yang baik.

Menyelidiki semua ketidakadilan di dunia.

Kamu sudah berhasil melakukannya.

Di seluruh kekaisaran,

tidak ada pejabat yang lebih baik darimu.

Hari ini aku membohongi guru.

Tidak memberi tahu masalah Guru Xie.

Aku tidak setia sebagai pejabat.

Ibu sudah lama sakit.

Aku jelas-jelas tahu apa yang dia inginkan seumur hidup,

hanya berharap aku tidak tergoyahkan,

tidak mengecewakan rakyat.

Namun, aku malah membuatnya mati dengan kebencian.

Orang yang tidak setia dan tidak berbakti sepertiku,

mana bisa dianggap sebagai pejabat yang baik?

Ibu melahirkan dan membesarkanku,

aku malah membunuhnya.

Bahkan tidak bisa mengurus pemakamannya.

Aku tidak berbakti.

Bahkan aku sendiri

juga benci orang sepertiku.

Atas dasar apa terus hidup?

Tidak.

Salahku.

Aku yang sudah membuatmu tidak setia dan tidak berbakti.

Aku yang sudah mencelakai Bibi.

Kamu adalah pejabat yang baik,

adalah orang yang baik.

Kamu seharusnya adalah bulan yang terang di langit.

Pasti bukan orang biasa yang tidak bisa

membedakan benar dan salah di dunia yang kacau ini.

Semua yang terjadi ini

adalah salahku.

Nona Jiang tidak perlu seperti ini.

Semua pilihan dilakukan oleh Zhang Zhe,

tidak ada hubungannya dengan Nona.

Malam saat turun salju di Tongzhou itu,

sudah seharusnya terpikirkan olehku.

Aku jelas-jelas tahu.

Jelas-jelas seharusnya terpikirkan lebih awal olehku.

Tuan Zhang.

Di Kuil Shangqing,

aku pernah bertanya padamu,

apakah kamu percaya manusia memiliki kehidupan sebelumnya?

Terserah kamu percaya

atau tidak percaya.

Aku pernah bermimpi.

Dalam mimpi,

kamu disalahpahami oleh dunia,

dihina dan direndahkan orang.

Malam bersalju yang sama,

Drum Peminta Keadilan yang sama.

Nyonya Besar meminta keadilan untuk anaknya,

meninggal dengan kebencian.

Semua ini

benar-benar pernah terjadi.

Itu hanya sebuah mimpi.

Tidak.

Salahku.

Aku jelas-jelas tahu kamu tinggal di Tongzhou,

akan membuat Nyonya Besar kelelahan hingga meninggal dengan dendam.

Tapi aku demi kasus Keluarga Yan,

tetap tidak memberi tahu apa pun padamu.

Kamu tidak perlu mengatakannya lagi.

Aku tahu kamu bukan orang seperti itu.

Bukan orang seperti itu?

Zhang Zhe.

Apa kamu benar-benar memahamiku?

Sejak di Aula Tai An,

aku sudah tahu sifatmu teguh dan tegas.

Pandai membedakan dan mengatur urusan penjara.

Pernikahanmu dengan Yao Xi,

apakah kamu sungguh mengira aku membela keadilan?

Pejabat yang kompeten dan jujur sepertimu,

siapa yang tidak ingin memeras otak menarikmu ke sisi mereka?

Perjalanan ke Tongzhou,

bukankah kamu bilang aku mempunyai rencana akan semua hal?

Itu karena aku tahu

asalkan ada kamu yang melindungi di sisiku,

aku bisa tenang dan tidak khawatir.

Cukup!

Jangan dibicarakan lagi.

Aku sudah mencelakai ibumu.

Kamu masih terus melindungiku.

Bagaimana bisa ada orang sebodohmu di dunia ini?

Karena sudah dimanfaatkan begitu lama,

kenapa tidak terus memanfaatkan?

Orang sepertiku...

kalau berguna bagiku,

baru layak membuatku memutar otak.

Kini kamu ingin meninggalkan jabatan dan berkabung,

sudah tidak berguna bagiku.

Aku juga malas bersandiwara lagi.

Zhang Zhe.

Terakhir kali kamu membenci dirimu karena kematian ibumu,

kehilangan keinginan untuk bertahan hidup.

Kali ini,

kesalahan mencelakai ibumu,

biar aku saja yang tanggung.

Awalnya aku pikir takdir bisa diubah.

Pada akhirnya,

hal-hal ini tetap tidak berubah.

Dulu reputasimu hancur karena diriku,

lalu mati.

Saat ini jika kita terus bersama,

takutnya akan mencelakaimu lagi.

Jika begitu,

aku lebih memilih berpisah dari sini.

Zhang Zhe.

Maaf.

Bencilah aku.

Hanya berharap kamu bisa hidup dengan baik.

Tuan Gu.

Tuan Xie ternyata juga datang.

Nona Kedua Ning.

Tuan tunggu sebentar, biar aku pergi lihat.

Tuan.

Jangan ikuti lagi.

Kamu adalah orang baik

yang terbaik yang pernah kutemui.

Kalau begitu Permaisuri,

anggap aku mohon padamu.

Pergilah.

Untuk apa Guru kemari?

Apakah datang untuk mentertawakanku?

Tubuh kita adalah pemberian orang tua.

Kecemasan dan kesedihan akan merusak hati dan limpa.

Apa pun yang terjadi,

kamu tidak seharusnya seperti ini.

Orang seperti Guru

tentu tidak akan merasa sedih.

Tapi dunia ini tidak semua orang sama sepertimu.

Setiap orang punya pemikirannya sendiri.

Untuk apa kamu memedulikanku?

Jika kamu benar-benar tegas seperti ini,

aku akan memandang tinggi dirimu.

Tapi kamu jelas-jelas tidak bisa melepaskannya,

kenapa harus memaksakan diri?

Apakah ini termasuk hebat?

Kamu tidak mengerti.

Aku memang tidak mengerti.

Jika kamu menyukainya, seharusnya tak melepaskannya.

Tapi jika kamu melepaskannya,

urus saja hatimu sendiri.

Apakah seumur hidup ini,

Guru tidak pernah tidak bisa

mengontrol perasaan sendiri

demi seseorang ataupun satu hal?

Apakah kamu sungguh bisa begitu tidak terikat menghadapi semua hal?

Apa yang kamu tertawakan?

Yang Guru katakan benar.

Aku memang tidak bisa mengendalikan hatiku sendiri.

Apakah Guru tahu botol giok putih?

Terbuat dari giok putih Longzhou,

sempurna dan tidak bercacat.

Semuanya terbuat dari alam.

Seharusnya adalah rupa yang paling indah di dunia.

Tetapi jika suatu hari

ujung botolnya pecah,

sejak saat itu jadi bercacat.

Meskipun menggunakan cara yang paling hebat di dunia,

juga tidak bisa memperbaikinya ke bentuk semula.

Jadi apa?

Antara aku dan Zhang Zhe

terpisahkan oleh terlalu banyak,

terlalu banyak hal.

Awalnya aku mengira

bisa menganggap semuanya tidak pernah terjadi.

Awalnya mengira bisa ada yang berubah,

tapi ternyata tidak bisa.

Ada beberapa hal

yang kalau akan terjadi, tetap akan terjadi.

Meskipun diperbaiki secara paksa,

juga tetap akan meninggalkan retakan.

Seperti ada celah pada botol putih.

Orang sebaik dia,

tidak seharusnya meninggalkan cela.

Aku lebih bersedia dia membenciku,

juga tidak tega dia membenci dirinya sendiri.

Tapi kenapa aku tidak bisa melakukannya?

Kenapa hatiku

tetap merasa sangat sedih?

Guru mengerti segala hal di dunia,

bisa menebak isi hati orang.

Bisakah berikan aku jawaban juga?

Kenapa?

鈾獶engan sedikit kerelaan鈾?Dialogue: 0,0:39:14.79,0:39:19.10,Descriptive-200,,0,0,0,,鈾玌ntuk menukar setengah kelayakan鈾?Dialogue: 0,0:39:19.84,0:39:26.95,Descriptive-200,,0,0,0,,鈾玀engira menyerah adalah pilihan terbaik dalam kenangan鈾?Dialogue: 0,0:39:24.91,0:39:26.36,Default,,0,0,0,,Botol putih pecah atau tidak,

鈾玃injamkan aku embusan angin鈾?Dialogue: 0,0:39:27.68,0:39:28.88,Default,,0,0,0,,semuanya adalah masalah yang sudah berlalu.

鈾玌ntuk mengejar mimpi yang tak terpecahkan鈾?Dialogue: 0,0:39:30.65,0:39:31.36,Default,,0,0,0,,Nona Kedua Ning.

Karena sudah memilih,

鈾玊api melayang di saat salju turun鈾?Dialogue: 0,0:39:35.40,0:39:36.42,Default,,0,0,0,,maka lihatlah ke depan.

Tapi dia begitu baik.

Bagaimana jika aku tidak bisa melupakannya?

Kalau begitu, cari yang lebih baik.

Guru membohongiku.

Di dunia ini,

tidak akan ada orang yang lebih baik lagi darinya.

Kalau begitu,

cari yang lebih cocok.

Pasti akan ada.

Nona Kedua Ning.

Pasti akan ada.

Maaf.

Nona Kedua Ning.

Karena sudah memilih,

maka lihatlah ke depan.

Tapi dia begitu baik.

Bagaimana jika aku tidak bisa melupakannya?

Kalau begitu, cari yang lebih baik.

Orang sebaik ini saja sudah kulewatkan.

Tidak akan ada lagi.

Nona.

Chang Zhuo sudah kembali.

Biarkan dia masuk.

Nona.

Tuan Zhang...

Bagaimana keadaan Keluarga Zhang?

Aku sudah meminjam nama Tuan Besar

untuk mencari tahu di Keluarga Zhang.

Meskipun Nyonya Besar pergi dengan terburu-buru,

tapi ada Tuan Gu yang membantu mengurus,

pemakamannya juga termasuk sempurna.

Hanya saja,

Tuan Zhang mengurung dirinya di dalam kamar,

tidak ingin bertemu orang.

Tapi dengar-dengar dia mengonsumsi sedikit air dan nasi.

Ada Tuan Gu yang menjaganya,

pasti juga tidak akan

terjadi masalah pada Keluarga Zhang.

Baguslah jika bisa makan.

Baguslah jika bisa makan.

Kamu bantu aku terus mengawasi.

Jika Tuan Zhang ada masalah,

langsung laporkan.

Jika ada kekurangan dalam pemakaman,

kamu hanya perlu membantu.

Mengenai Ayah, aku yang akan memberi tahu.

Baik, Nona.

Nona.

Anda beberapa hari ini

juga makan tidak teratur.

Kalau seperti ini, akan merusak kesehatan.

Apakah ada sesuatu antara Anda dan Tuan Zhang?

Jika ada kesalahpahaman,

cukup jelaskan saja.

Salah paham?

Karena sudah membuat keputusan,

maka tidak seharusnya berbalik lagi.

Ini akan menghalangi orang,

juga mencelakai diri sendiri.

Untuk apa?

Nona.

Nona.

Tadi ada seorang pelayan yang mengantarkan undangan.

Katanya Nona Fangyin mengundang Anda untuk bertemu di kediaman.

Fangyin?

[Dari Fangyin]

Kenapa mengundangku ke Kediaman Lyu?