All language subtitles for EP14_ The Journey of Chongzi [WeTV Subindo]

♪Ayo, tunjukkan kemampuanmu♪

♪Jangan takut terluka♪

♪Terbang di atas langit♪

♪Berdiri di atas awan dengan bangga♪

♪Setetes demi setetes darah♪

♪Mengalir hingga ke ujung jari♪

♪Cepat seka air mata♪

♪Sebelum badai datang♪

♪Malam yang tak terhitung jumlahnya♪

♪Mimpi tiada habisnya♪

♪Bersumpah akan membuat dia bahagia♪

♪Kisah kita yang sudah ditakdirkan♪

♪Akan berlanjut hingga masa tua♪

♪Cinta dan benci bagai penjara
dan belenggu yang berkelana di dunia♪

♪Sudah berapa banyak
kejadian buruk yang dialami♪

♪Melukaimu dengan mengatasnamakan
kebaikan♪

♪Ayo, kita terobos jaring takdir ini♪

♪Mengikuti arah angin♪

♪Mengabaikan sinar rembulan♪

♪Ayo, mari berjuang♪

♪Gunakan seluruh keyakinan♪

♪Ayo, tunjukkan kemampuanmu♪

♪Jangan takut terluka♪

♪Terbang di atas langit♪

♪Berdiri di atas awan dengan bangga♪

=Kelana Chong Zi=

=Episode 14=

Kalian tidak lain hanya khawatir,
aku yang memiliki aura jahat,

akan bereaksi dengan Pedang Roda Takdir.

Asalkan aku mengorbankan ragaku,

maka aku tidak bisa melancarkan
kutukan darah.

Sekalipun ada yang ingin memanfaatkanku,

juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Hal ini tidak boleh dilakukan.

Kudengar, ada sebuah
Cermin Penahan Roh di Nanhua.

Asalkan aku tinggal sementara
di dalam sana

dan Guru menyegelnya
dengan teknik magis,

di dunia yang begitu luas,

kelak pasti akan ditemukan cara
untuk membersihkan aura jahatku.

Beberapa hari ini,

kau berkultivasi di Puncak Zizhu

hanya untuk memikirkan ini?

Aku hanya tidak ingin
menambah masalah bagi Guru.

Karena sudah tahu hasilnya
akan seperti ini,

lebih baik semuanya
dihentikan dulu di sini.

Bagus.

Cara ini bagus.

Aura jahat bawaannya itu,

sekalipun ada cara lain
juga belum tentu berguna.

Jika mengikuti caranya ini,

selain bisa mematahkan
harapan klan iblis,

juga bisa menghilangkan
kekhawatiran kita.

- Cara ini bisa dicoba.
- Ketua Pengawas.

Demi menghilangkan kekhawatiran kalian,

harus menyia-nyiakan
tingkat kultivasinya.

Nyawa orang lain termasuk nyawa,

apakah nyawa dia tidak termasuk nyawa?

Namun, Guru mengasihi
semua makhluk di dunia,

bukankah juga takut aku
akan menjadi iblis?

Lihatlah.

Karena dia ada pemikiran seperti ini,

pasti juga tahu jelas penderitaan
dari aura jahat bawaannya.

Kalau begitu,

mengapa kita tidak bertindak
sesuai keadaan,

sambil menyelam minum air?

Aku tidak mengizinkan
siapa pun mengincarnya.

Klan iblis tidak boleh,

Istana Keabadian juga jangan harap.

Chong'er.

Ayo kita pergi.

Beberapa hari ini siapa pun
tidak boleh naik.

Aku tidak ingin menemui siapa pun.

Ya sudahlah.

Biar aku yang memberi penjelasan
pada Ketua Zhuo.

Siapa pun yang dia maksud tadi,

apakah juga termasuk kita berdua?

Guru, maafkan aku.

Aku membuatmu terpojok.

Ini racun tamak hati.

Guru, aku tidak ingin menikah
dengan orang lain.

Aku tidak mau meninggalkanmu.

Aku hanya ingin menemani Guru
di Puncak Zizhu.

Aku tidak menyukai Tuan Muda Zhuo.

Di dalam hatiku hanya ada Guru.

Paman bilang aku orang yang dipilih
Pedang Roda Takdir.

Dilahirkan dengan aura jahat,

sangat berkemungkinan menyebabkan
bencana besar.

Aku sungguh takut.

Namun,
aku tidak ingin membebani Guru.

Karena itulah aku bilang ingin masuk
ke dalam Cermin Penahan Roh.

Chong'er.

Guru.

Awalnya aku hanya seorang
anak yatim piatu.

Karena ada Guru,
aku baru memiliki semua ini.

Aku ada karena Guru.

Kau adalah Chong Zi.
Kau ada bukan karena siapa-siapa.

Aku hanyalah gurumu.

Kelak...

♪Cinta tidak ada benar dan salah,
hati manusia tersimpan iblis♪

kau tetap harus menjaga sikapmu.

♪Bertemu denganmu♪

♪Takut hanya hayalan,
seorang diri sedih dan gembira♪

♪Rela mengorbankan diri demi dirimu♪

Benar.

Kau hanyalah guruku
dan aku juga hanyalah muridmu.

♪Bertemu denganmu♪

♪Takut seumur hidup, hanya kekecewaan♪

♪Pernah berjanji mulai kini memujamu♪

♪Susah dimengerti♪

♪Cinta tidak ada benar dan salah,
hati manusia tersimpan iblis♪

♪Bertemu denganmu♪

♪Takut hanya khayalan,
seorang diri sedih dan gembira♪

(Racun tamak hati.)

(Sejak kapan Chong'er terkena
racun tamak hati?)

(Bisa-bisanya aku tidak tahu.)

(Lalu tindakannya selama
beberapa waktu ini,)

(adalah karena racun tamak hati?)

(Atau dia menganggap ketergantungan
sebagai cinta?)

(Makanya sikapnya padaku...)

(Lalu aku sendiri?)

(Aku sama sekali tidak keracunan.)

(Jika aku sendiri tidak bisa
membedakannya,)

(lalu bagaimana aku harus
mengajari Chong'er?)

(Istana Chonghua)

(Mungkin...)

(perkataan mereka benar.)

(Mengantarmu pergi,)

(bagi penyucian pedang iblis,
bagi Nanhua,)

(bagi dirimu,)

(adalah pilihan yang lebih baik.)

(Guru,)

(aku telah bersalah.)

(Aku tidak akan berkata
seperti itu lagi.)

(Jangan mengusirku pergi.)

(Kita kembali seperti dahulu lagi,)

(bagaimana?)

Guru.

Kau sungguh tidak peduli dengan
urusan ayahmu lagi?

Murid sudah membuat keputusan.

Mohon Guru menyerahkan
surat ini kepada ibuku

dan beri tahu mereka,

Qin Ke punya cita-cita sendiri.

Aku sungguh tidak ingin ikut dalam
persaingan kekuasaan di alam manusia.

Kau benar-benar sudah berbeda
dengan sebelumnya.

Hanya dengan meniggalkan urusan duniawi,

barulah bisa mengkultivasikan
tulang dewa.

Murid bisa memahami prinsip ini
berkat Chong Zi.

Sebelumnya, aku hanya
menganggapnya seorang

gadis kecil yang masuk
Istana Keabadian karena beruntung.

Namun setelah bergaul dengannya,
aku baru sadar

bahwa dia lebih cerdas dariku.

Pemikirannya lebih teliti.

Justru diriku,
terkesan dangkal di hadapannya.

Guru. Aku ingin membantunya.

Aku ingin membantunya
menahan aura jahat.

Aku sungguh berharap dia
bisa seperti dulu,

tidak ada kekhawatiran,

mempertahankan sifat aslinya.

Qin Ke. Apa kau tahu dia itu...

Aku tahu tidak bisa menandingi
Mahaguru Pelindung.

Namun, Mahaguru Pelindung tidak akan
bisa melindungi Chong Zi seumur hidup,

sedangkan aku bisa.

Aku mau menjadi lebih hebat
dari Mahaguru Pelindung.

Menggantikannya menjaga Chong Zi
dan melindungi Chong Zi.

Surat ini akan kuserahkan
dengan baik kepada ibumu.

Mengenai urusanmu dengan Chong Zi,

kita bicarakan saja setelah kau
benar-benar melebihi Luo Yinfan.

Sebelum itu, jangan mengungkit
hal ini lagi.

(Anak bodoh,
ini demi kebaikanmu.)

(Di dalam hati gadis itu,)

(sudah tidak bisa menaruh orang lain.)

Guru,
izinkan murid pulang sekali saja.

Ayahanda kelelahan karena peperangan,

tubuhnya sudah tidak sesehat dulu.

Aku sebagai putrinya,

saat ini seharusnya kembali
untuk berbakti.

Miaoyuan.

Aku sudah mengingatkanmu saat kau
pertama kali datang ke Nanhua.

Sejak kau berguru di Istana Keabadian,

maka masa lalu di alam manusia
tidak lagi berhubungan denganmu.

Namun, beliau adalah Ayahanda-ku.

Miaoyuan, pernahkah kau berpikir?

Kau cukup berbakat,
juga bersedia menanggung kesulitan.

Kau susah payah berkultivasi
selama bertahun-tahun,

tetapi masih kalah dari orang lain
dalam segala hal.

Pada dasarnya,

adalah karena selain berkultivasi,
ada banyak pikiran yang mengganggumu.

Ada banyak pikiran yang menggangguku?

Lihatlah Chong Zi.

Teknik magis dan teknik pedangnya
tidak sebaik dirimu.

Dia bahkan melakukan
begitu banyak kesalahan,

tetapi dia tetap menebus kesalahannya
dengan membawa kembali pedang iblis.

Coba introspeksi dirimu sendiri.

Setelah bertemu dengan Wan Jie,

apa yang kau pikirkan
dan apa yang kau lakukan?

Guru.

Apakah kau menganggap aku
telah mempermalukanmu?

Berdirilah.

Kau adalah murid yang kupilih sendiri.

Jika kau tidak menyesal,

aku juga menerimanya dengan lapang dada.

Mengenai Ayahandamu,

jika ajalnya sudah dekat,

pergantian dinasti,
itu juga merupakan takdir.

Nasihat Guru sampai di sini.

Kau...

pikirkanlah baik-baik.

(Apa aku sungguh
lebih buruk dari siapa pun?)

Zhenzhu, coba lihat.

Apa ini?

Rumput Qi Han Jun?

Guru bilang di Gunung Nanhua,

dalam satu tahun belum tentu
ada dua sampai tiga batang.

Kakak seperguruan, kau sungguh hebat.

Karena memetik tanaman obat bersamamu,

makanya aku beruntung.

- Ayo pergi.
- Ayo.

(Kakak Seperguruan Zhenzhu
dan kakak Seperguruan Cheng Feng.)

(Ternyata di antara kekasih
adalah seperti ini.)

(Lantas aku dan Guru...)

Jangan merasa hebat karena telah
membawa pedang iblis kembali.

Aku tidak ingin berbicara denganmu,
jangan menggangguku.

Benar.

Semua orang takut akan Wan Jie,

tapi kau tidak takut.

Wan Jie juga tidak melukaimu.

Jangan-jangan kau mempelajari
ilmu hitam?

Sampai sesombong itu.

Tuan Muda Zhuo dari Istana Qinghua

mencintaimu segenap hati.

Qin Ke juga membantumu secara
diam-diam dan terang-terangan.

Atas dasar apa kau?

Aku pernah melihat keadaan
saat kau bersama Wan Jie.

Jelas-jelas kau adalah mata-mata
yang diutus klan iblis.

Kak Miaoyuan, aku dan
Wan Jie seperti apa,

- itu bukan urusanmu.
- Kau...

Lalu,

Kak Qin Ke membantuku
karena hubungan seperguruan.

Mengenai Zhuo Hao,

dia memang sangat baik.

Namun, dia bukan orang yang kusukai.

Aku juga hanya menganggapnya
sebagai teman.

Jika kau tidak senang,

terserah kau saja,
tapi jangan menggangguku.

Jangan harap, kecuali kau
meninggalkan Nanhua.

Menjauh dari kami.

Tampaknya aku akan membuatmu kecewa.

Aku akan seumur hidup berada
di Puncak Zizhu menemani Guru.

Seumur hidup menjadi
duri dalam dagingmu.

Baiklah.

Kalau begitu, hari ini akan kucabut
duri dalam daging itu.

Cukup.

Kau masih mau wajahmu
digambar kura-kura?

Jangan terlalu percaya diri.

Di hatinya tidak ada kau sama sekali.

Zhuo Hao, kenapa kau kemari?

Tadi kau bilang...

hanya menganggapku sebagai teman.

Kau mendengarnya?

Kau tidak ingin meninggalkan
Puncak Zizhu,

karena di sini ada orang yang kau sukai.

Ternyata begitu.

Pantas saja, kau bilang
ingin terus menemaninya.

Jadi, orang yang sesungguhnya kau sukai

adalah gurumu?

Aku...

- Bukan.
- Berarti benar.

Chong Zi.

Apa kau sudah kehilangan akal sehat?

Jika mengikutinya, kau tidak akan
punya akhir yang baik.

Lantas kenapa?

Asalkan bisa menemaninya,
itu sudah sangat baik.

Lalu bagaimana jika suatu hari,
dia menikahi orang lain?

Tidak.

Di hati Luo Yinfan hanya ada dunia.

Dia menikah atau tidak,
masih belum tahu.

Chong Zi. Kau bodoh.

Di dalam hatinya, kau entah
di peringkat berapa.

Masa kau mau menunggunya
hingga selamanya?

Namun, aku berbeda.

Di dalam hatiku, kaulah yang pertama.

Aku bisa memberimu semua
yang kau inginkan.

Aku bisa memberi tahu semua orang,

kau adalah orang yang paling kucintai!

Menikahlah denganku,
kau tidak akan menyesal.

Zhuo Hao, terima kasih atas niat baikmu.

Namun, peringkat pertama di hatimu,

belum tentu yang kumau.

Chong Zi.

Sadarkanlah dirimu.

Jika sadar berarti aku
harus meninggalkannya,

lebih baik aku tidak mau.

Baiklah.

Ternyata benar, semua ini hanya
bertepuk sebelah tangan.

Tenang saja.

Mulai hari ini,

aku tidak akan memijakkan kaki
di Puncak Zizhu.

Juga tidak akan mengganggumu.

Aku hanya ingin bertanya
untuk terakhir kali.

Kau begitu menyukainya,

apakah orang itu tahu?

♪Siapa pun tidak ada
yang bisa sepertimu♪

♪Berpisah beberapa tahun tanpamu,
tidak mengerti bulan yang penuh kasih♪

♪Setelah berbalik,
siapa rela melupakannya♪

(Aula Liuhe)

Luo Yinfan!

Luo Yinfan, kau sama sekali tidak pantas
menjadi Mahaguru Chonghua.

Juga tidak pantas disukai Chong Zi.

Mohon Tuan Muda Zhuo
menjaga lisan dan tangan.

Kurang ajar!

Apa yang kau lakukan?

Kau sudah mempermalukan Qinghua!

Ayah, aku mengaku bersalah.

Ayah, aku mau berlatih pedang.

Berlatih pedang?

Aku mau berlatih pedang,
aku mau belajar teknik magis.

Aku mau belajar teknis magis
terhebat di Istana Qinghua.

Suatu hari nanti, aku mau
mengalahkan Luo Yinfan.

Kalian berdua dengarkan aku.

Pedang iblis saat ini butuh disucikan
dengan air teramat dingin.

Miaoyuan.

Kau bawa beberapa murid untuk pergi
mengambil air Empat Samudra.

Harus setiap hari menyuci pedang iblis,
tidak boleh salah.

Mengenai... tugas mengawasi murid lain,

untuk sementara waktu,

kau serahkan kepada Qin Ke
untuk mengurusnya.

- Murid mengerti.
- Murid mengerti.

Kak Miaoyuan.

Belakangan ini dinasti
di alam manusia berganti,

kau pasti sudah mendengarnya.

Ayahanda dipaksa turun takhta,

dinasti keluarga Sima sudah berakhir.

Kejayaan di alam manusia tidak lagi
berhubungan denganku.

Justru keluarga Qin kalian,

membantu Kaisar baru
dan menjadi hamba berjasa.

Selamat, ya.

Kak Miaoyuan.

Aku tidak ingin dendam
antara generasi orang tua

memengaruhi pertemanan kita.

Aku juga berharap kau
jangan menyalahkanku.

Karena kita sudah datang
berkultivasi ke Nanhua,

kita seharusnya tidak lagi mencemaskan
perebutan kekuasaan di alam manusia.

Kau mengatakannya dengan mudah.

Mereka itu orang tua kandungku.

Aku melihat mereka kesulitan,

mana mungkin aku bisa menganggap
tidak terjadi apa pun?

Kita mungkin tidak bisa menjaga
setiap orang di alam manusia.

Namun, kita bisa menciptakan
Enam Alam yang tidak ada persaingan.

Terlepas dari status tuan putri,

kau tetaplah kakak seperguruan besar
yang mandiri di Nanhua.

Merupakan teladan bagi
adik-adik seperguruan.

Kau seharusnya semakin
menjadi contoh bagi kami.

Kau... mengatakan ini padaku
dengan sepenuh hati?

Kapan aku pernah bercanda
dengan Kak Miaoyuan?

Terima kasih.

Qin Ke.

Kenapa kau datang lagi?

Kakak Seperguruan Duan,
aku ingin mampir sejenak.

Sebaiknya kau jangan terlalu dekat
dengan pedang iblis.

Hati-hati dengan energi iblis.

Namun, nanti Adik Seperguruan
Miaoyuan juga akan kemari.

Ada lebih banyak orang
seharusnya tidak apa-apa.

Paman.

Aku mengatakan hal-hal yang keterlaluan
terhadap Tuan Muda Zhuo,

tapi aku bukan membencinya.

Hanya saja perasaan di antara kami
sudah tidak sama.

Selain itu,

aku juga sudah melihat jelas isi hatiku.

Orang yang kusukai hanyalah Guru.

Mungkin saja aku hanya
bertepuk sebelah tangan.

Namun, apa pun yang kulakukan,

hubungan di antara kami sepertinya
tidak bisa kembali seperti dulu.

Kini aku baru mengerti,

betapa baiknya Guru terhadapku.

Aku yang tidak tahu menghargainya.

Mengacaukan semuanya.

Untungnya,

di Nanhua ini, masih ada kau
yang mendengarkanku.

Jalan yang cepat.

Harus secepatnya membawa
air Empat Samudra ini ke sana.

Gara-gara energi iblis
pedang ini terlalu kuat,

sampai harus mengambil air Empat Samudra
baru bisa menahannya.

Setelah disucikan,

seseorang tidak bisa lagi
bertemu dengan pamannya.

Disucikan?

Disucikan apanya? Kau mau apa?

Kau masih belum tahu, 'kan?

Ini perintah dari gurumu.

Harus menyucikan energi iblis
di dalam pedang sepenuhnya,

agar jiwa murni Wan Jie

- terbang berserakan.
- Kau...

Ada apa dengannya?

Tidak boleh membiarkan mereka
menyucikan Pedang Suci.

Hal ini berhasil atau gagal,

tidak semuanya tergantung padamu.

Juga tergantung pada takdir.

Tidak sempat lagi.

Identitasmu saat ini
tidak boleh terungkap.

Jika tidak, usaha sebelumnya sia-sia.

Bagaimanapun juga,
aku harus mencoba sebisaku.

Jika gagal, barulah kau
yang turun tangan.

Tidak disangka,

Chu Bufu berhasil melepas kendali.

Mau menyembunyikannya dari Luo Yinfan,

untuk sementara aku
tidak punya strategi apa pun.

Demi klan iblis,

aku rela mati tanpa penyesalan.

Aku akan memikirkan cara untuk
membuat kekacauan di ShuoZhou,

untuk memancing Luo Yinfan ke sana.

Begitu dia pergi, rencana jadi
mudah dijalankan.

Kau tidak boleh bertindak gegabah.

Aku akan datang mencarimu lagi.

Kau sudah datang.

Mari.

Duduklah.

Guru.

Apakah Paman tidak tertolong lagi?

Sedikit jiwa murni pun
tidak bisa dipertahankan?

Kau sudah tahu?

Berarti itu benar.

Roh Paman sungguh akan
terbang berserakan,

lenyap sepenuhnya?

Energi iblis pedang ini terlalu kuat.

Tidak boleh disimpan.

Ini bukan keinginanku,

tapi mau tak mau aku harus begitu.

Aku tahu. Demi makhluk di dunia,
demi Enam Alam,

Guru harus berbuat begitu.

Sekalipun dalam pedang iblis,

masih ada kesadaran terakhir Paman.

Seperti diriku.
Dilahirkan dengan aura jahat.

Jadi, aku tidak boleh bebas bergerak,

harus dikekang di Nanhua ini.

Aku terhadapmu...

Sebelum pedang iblis disucikan,

mungkin setiap saat akan ada kekacauan.

Kau kelak, tidak boleh
pergi melihatnya lagi.

Kenapa?

Aku tidak bisa mencegah kalian
menyakiti Paman,

tapi kenapa pertemuan terakhir pun
tidak boleh ada?

Aku sudah mengatakannya dengan jelas.

Nasihatku sampai di sini.

Guru. Biarkan aku menemuinya lagi.

Aku jamin tidak akan melakukan apa-apa.

Lagi pula, ada pembatas yang
melindungi pedang iblis.

Gerbang Tongtian juga
ada yang menjaganya.

Apa sebenarnya yang kau khawatirkan?

Kalian seperti ini terhadap Wan Jie.

Lalu bagaimana dengan aku?

Jika saat ini yang di dalam
pedang adalah aku,

apakah kau juga akan seperti ini padaku?

Melindungi Enam Alam,

adalah tanggung jawabku.

Akhirnya kau mengatakannya.

Menerimaku sebagai murid,

melarangku ke Qinghua,

adalah untuk menaruhku di sisimu,

untuk mengawasiku.

Inikah tanggung jawabmu?

Aku mau ke alam manusia.

Klan iblis mengacau di ShuoZhou.

Kau tetap di Puncak Zizhu,
hati-hati dalam bertindak.

Guru.

Kau bahkan tidak ingin melihatku lagi.

Aku sudah memasang pembatas
di Puncak Zizhu.

Tidak ada yang bisa masuk.

Jangan keluar tanpa izin
dan menimbulkan masalah.

(Pada akhirnya,)

(semua hanya angan-anganku belaka.)

Kau ini...

memang pembuat masalah.

Ke mana pun hanya bisa membuat masalah.

Jika aku meninggalkanmu,

entah siapa yang bisa
membantumu menyelesaikannya.

Hanya aku yang bisa mengaturmu.

Aku suka Zi menemaniku.

Guru suka ditemani oleh
Zi yang mana?

Guru, biar kuperiksa sebentar,

apakah kau ada memakainya.

Sedetik pun tidak berani kulepas.

(Ada masalah di Nanhua?)

Kakak Seperguruan Cheng Feng,
apa yang terjadi?

Klan iblis datang menyerang.

Ketua Pengawas dan Mahaguru Tianji
pergi ke gerbang utama menghadapi musuh.

Aku dan para saudara seperguruan
pergi membantu.

Zhenzhu disuruh menjaga
Gerbang Tongtian.

Dia menyuruhku menyampaikan padamu,
segera lindungi pedang iblis.

Zhenzhu.

Aku tidak apa-apa.

Cepat. Cepat pergi lihat pedang iblis.

Chong Zi.
Pedang iblis sedang disucikan,

untuk apa kau kemari?

Alam iblis menyerang.

Aku datang melihat apakah
Pedang Roda Takdir baik-baik saja.

Dasar pembuat masalah.

Jangan coba-coba mendekati
Pedang Roda Takdir.

Kau kenapa?

Kau... kau meracuniku.

Aku tidak meracunimu.

Kakak seperguruan!

Paman.

Aku sudah kehilangan Guru.

Aku tidak boleh kehilangan dirimu lagi.

Aku pasti akan memikirkan cara.

Ayo, hancurkan pembatas,

maka kau bisa menolongnya.

Siapa kau?

Jiwa murninya masih ada,
masih ada harapan untuk bangkit.

Apa kau tidak ingin menolongnya?

Cepat hancurkan pembatas
mutiara tak bersegi.

Jika tidak, dia akan musnah.

Dia adalah orang yang
paling baik padamu di dunia.

Apa kau sungguh tega membiarkannya mati?

Tidak.
Aku tidak akan mengkhianati Nanhua.

Mereka yang mencampakkanmu duluan.
Bahkan gurumu pun ingin kau mati.

Luo Yinfan datang secepat ini,
kita harus bagaimana?

Kita bukanlah lawannya.

Sebelum ada kabar dari Pedang Suci,
kita tidak boleh mundur.

Kenapa kau kemari? Cepat pulang.

Jangan!
Cepat kembali! Kau akan mati!

Berhasil.
Gawat, trik mengalihkan musuh.

Mundur.

Batu Pembatas Enam Alam.

Mutiara tak bersegi dirusak.

Ini.

- Chong'er.
- Ini.

Chong'er.

Guru.

Dasar pengkhianat!

Sudah kubilang tidak boleh
mempertahankanmu.

Tidak disangka,

beraninya kau menerobos
Batu Pembatas Enam Alam,

menghancurkan mutiara tak bersegi?

Guru, Mahaguru.
Semua gara-gara kelalaianku.

Aku diracuni oleh Chong Zi

sehingga dia menerobos
Batu Pembatas Enam Alam,

menghancurkan mutiara tak bersegi,
merusak format penyucian.

Tidak, bukan aku.
Guru, percayalah padaku.

Aku tidak melakukannya.

Aku menyuruhmu tinggal
di Puncak Zizhu, jangan turun.

Kenapa kau tidak menurut?

Aku...

Mahaguru, hal ini masih
harus diselidiki.

Mahaguru, Chong Zi berkemungkinan
besar dirayu oleh klan iblis.

Mengapa kalian tidak memercayaiku?

Aku sungguh tidak membunuh
saudara seperguruan.

Juga tidak merusak mutiara tak bersegi.

Aku hanya mendengar suara lonceng
dan tahu klan iblis datang menyerang.

- Aku hanya mengkhawatirkan Paman.
- Diam!

Chong'er.

Benar.

Aku memang ingin mencegah
penyucian pedang iblis.

Ular iblis hampa hanya melakukan
hal yang ingin kulakukan,

tapi tidak berani kulakukan.

- Chong Zi.
- Chong Zi, jangan katakan lagi.

Kalian berdua diam!

Guru. Aku tidak mengerti.

Mengapa menyucikan pedang iblis
harus memusnahkan Wan Jie?

Istana Keabadian begitu besar,

masa tidak bisa ditemukan cara
untuk memisahkan roh dan pedang?

Dia menjadi begini demi
melindungi pedang iblis.

Kalian tidak memikirkan cara
untuk menolongnya,

malah ingin memusnahkannya.

Akhirnya kau mengakuinya.

Katakan,
siapa yang memerintahkanmu?

Memisahkan pedang dan roh,
menolong Wan Jie.

Memisahkan demi siapa?
Menolong demi siapa?

Demi Nanhua atau demi klan iblis?

Karena kalian sudah menganggapku iblis,

menyebutku iblis.

Kalau begitu, aku ini iblis!

Seperti Paman Wan Jie.

Tidak bisa dijelaskan.

Paman.

Kini aku bisa mengerti perasaanmu.

Mereka benar-benar begitu takut padaku.

Namun, apa sebenarnya salahku?

Chong'er!

Turun kau!

Chong'er!

Hentikan!

Paman.

Chongzi.

Terima kasih.

Paman.

Paman!

Chong Zi!

Chong Zi, kau kenapa? Chong Zi!

Zhenzhu!

Kalianlah...

- Chong'er.
- Kalianlah yang membunuhnya!

Pecahkan pembatasku.

Ni Lun?

Ternyata dia.

Aura jahat yang sama.

Pecahkan pembatasku,

maka kau bisa membalas
dendam untuknya.

- Chong Zi.
- Chong Zi.

Chong'er.

Guru.

Apakah Chong'er bersalah lagi?

Kalau begitu, biarkan aku
salah hingga akhir!

Jangan biarkan dia bereaksi
dengan pedang iblis.

Cepat hentikan dia!

Hentikan!

- Jangan, Mahaguru!
- Jangan, Mahaguru!

Terima kasih, Guru.

Kali ini,

aku tidak akan salah lagi.

Aku tahu teknik magis Guru sangat hebat.

Semua hal mementingkan orang lain.

Memikirkan dunia, tidak pernah
memikirkan diri sendiri.

Lalu aku berpikir,

karena Guru harus melindungi
makhluk di dunia,

biar aku yang melindungi Guru.

♪Apa kau bisa memahaminya?♪

♪Jika cinta ini dapat berubah
menjadi bintang♪

♪Mungkinkah rasa rindu ini
masih ada di hati?♪

♪Jika kehidupan ini berlalu begitu saja♪

♪Apa kau bisa memahaminya?♪

♪Jika takdir sudah tidak dapat diubah♪

♪Kenapa kau takut
untuk berpegangan tangan?♪

♪Hati ini seperti tahanan♪

♪Siapa yang bisa lari?♪

♪Ketika berpaling,
tidak ada lagi tempat untuk tinggal♪

♪Aku berharap cahaya kembali lagi
ke tatapan matamu♪

♪Harapan terbesar adalah
bisa bersama selamanya♪

♪Rasa cinta dan benci sulit dipisahkan♪

♪Dipermainkan takdir,
masa muda berlalu begitu saja♪

♪Cahaya bulan menyinariku♪

♪Memori masa lalu
dan perasaan cintaku yang dalam♪

♪Di waktu yang berlalu begitu cepat,
kapan kita bisa bertemu lagi♪

♪Memori masa lalu,
benang takdir yang sulit ditebak♪

♪Suka dan duka,
perpisahan dan pertemuan silih berganti♪

♪Ikatan cinta dan kenangan
sulit untuk diputuskan♪

♪Berharap kita bisa bersama selamanya♪

♪Musim semi dan gugur silih berganti,
angin dan awan bertiup♪

♪Kau selalu di hatiku♪