All language subtitles for New Life Begins episode 20 [iQIYI subindo]

[Tersedia subtitle Bahasa Indonesia]

[New Life Begins]

[Episode 20]

Setelah memilih-milih,

akhirnya memilih yang membuka toko buku?

Toko buku ini
adalah bisnis keluarga Tuan Song.

Orang tuanya sudah meninggal,

membesarkan adiknya
dengan mengandalkan toko buku.

Juga mengumpulkan uang
untuk biaya les privat

untuk mempersiapkan ujian.

Aku sudah pernah bertemu dengannya.

Dia orang yang bisa dipercaya.

Tapi latar belakangnya,

membuatku takut dia ingin
mendapat keuntungan dari Songwu.

Nyonya He tenang saja.

Beberapa hari ini, kami mengamati karakternya,

dia bukan orang yang hendak
memanfaatkan orang lain.

Nyonya,

kami ceritakan hal-hal yang terjadi
beberapa hari ini pada Anda,

maka Anda akan mengerti.

Hari itu, kami dan Songwu pergi ke pasar malam.

Akhirnya, kami tak sengaja terpisah.

[Jieyuan]

Ada apa?

Kenapa?

Siapa yang berutang padamu?

Tidak ada yang berutang padaku.

Mari, kuceritakan padamu.

Soal aku membantu Songwu mengejar Song Wu,

setelah Nyonya Besar tahu,

dia memanggil Songwu

dan memarahinya.

Saat itu, aku ada di sana.

Aku berpikir untuk

membela Songwu,

tapi mereka malah menertawaiku.

Apa yang kamu katakan?

Aku bilang,

Songwu jarang-jarang melakukan trik ini,

asal bisa mengikat kuda saat di tepi jurang,

ini bisa dimaafkan.

Lalu, Songwu berkata,

seharusnya bukan mengikat,

tapi menghentikan.

Menghentikan kuda saat di tepi jurang.

Dia bilang, aku menggunakan kata itu,

ada dugaan penyiksaan kuda.

Lalu, Nyonya Besar menghukumku
menyalin buku.

Aku tidak enak hati mengoreksi mereka.

Sungguh tidak berbudaya.

Jelas-jelas itu mengikat.

Iya, benar.

Seharusnya mengikat.

Menghentikan kuda saat di tepi jurang.

Iya, seharusnya memang begitu.

Memang seharusnya seperti itu.

Kamu tidak bisa membuat Nyonya Besar malu

dan membuatnya tidak bisa berkutik.

Benar juga.

Aku berkata padamu,
begitu memikirkan ini, kepalaku jadi sakit.

Tidak bisa, begitu membahas ini, aku...

Sakit, rasanya sakit.

Tidak bisa.

Kamu sedang apa?

Aku yang ingin tanya, kamu sedang apa?

Aku lelah.

Aku ingin bersandar sebentar.

Jika kamu lelah,

Nyonya Besar menghukummu menyalin,

kubantu kamu menyalinnya.

Baik.

Kamu yang menyalin.

Tulisanmu seperti cakar ayam.

Ada apa dengan tulisanku?

Ada apa dengan tulisanku?

Salin saja sendiri.

Malas meladenimu.

Bukan, Shangguan.

Bukan itu maksudku, Shangguan.

Aku salah.

Aku mengalah selangkah,
kita masing-masing salin setengah.

Hari ini, jarang-jarang

Anak Keenam bisa ke istana,

makan bersama Ibumu.

Benar.

Akhir-akhir ini, dia terus sibuk
mengurus masalah Mochuan.

Masalah Mochuan,

Anak Keenam mengurusnya dengan baik.

Aku belum bertanya padamu,

ingin hadiah apa?

Aku punya sebuah permintaan.

Katakan.

Soal pernikahan Tuan Putri Ke Ning,

aku dan Ibu menemukan calon yang tepat.

Mohon Tuan Besar mengabulkan.

Dia orang yang seperti apa?

Seorang peserta ujian.

Rakyat biasa?

Latar belakangnya memang tidak sepadan,

tapi Yin Zheng membawa buku pemberian anak itu.

Kulihat, lumayan bagus.

Sungguh?

Dia memang orang yang berbakat.

Songwu ceroboh,

jika bisa menemukan seseorang
yang dapat diandalkan untuk mengurusinya,

menurutku,

itu sangat bagus.

Tapi, dia adalah putri angkatmu.

Aku juga sudah memberinya gelar.

Pikirkanlah,

seorang Tuan Putri,
menikah dengan seorang rakyat biasa,

cocok tidak?

Meskipun dia miskin,

tapi karakternya sesuai dengan tulisannya.

Jika dia bisa lulus ujian...

Meskipun dia lulus,

Songwu juga tidak boleh menikah dengannya.

Kalau tidak,

semua Tuan Muda dan Tuan Putri Xinchuan

ingin menikah sesuai dengan pilihan hatinya.

Akan jadi apa nantinya?

Bagi putra putri Istana Xinchuan,

pernikahan adalah tanggung jawab.

Tidak boleh sesuka hati.

Terlebih, tidak boleh karena dia seorang,

merusak aturan ini.

Tuan Besar.

Songwu mengerti kekhawatiran Tuan Besar.

Tidak boleh karena Songwu seorang,

merusak aturan Xinchuan.

Jadi, Songwu sukarela meminta

untuk menghilangkan gelar Tuan Putri.

Hentikan perkataanmu!

Ibu Angkat,

Songwu tidak gegabah.

Ini cara yang menguntungkan kedua belah pihak.

Songwu menginginkan pernikahan ini.

Tidak akan menyesal.

Usir aku keluar dari Istana Xinchuan,

juga bisa memperingatkan orang-orang istana,

jika melanggar aturan,

maka akan berakhir seperti diriku.

Tuan Besar.

Tuan Besar.

Songwu hanya ingin menjadi
seorang rakyat biasa.

Mohon Tuan Besar mengabulkan.

Songwu.

Apa kamu tidak akan menyesali

semua perkataanmu tadi?

Songwu tidak akan menyesal.

Song Wu.

Mereka bilang, jika aku adalah Tuan Putri,

aku tidak bisa bersama denganmu.

Jadi, sekarang aku bukan Tuan Putri lagi.

Aku bukan lagi Tuan Putri Ke Ning
Istana Xinchuan,

juga bukan putri angkat Nyonya He lagi.

Mulai sekarang,

aku hanya seorang

orang biasa yang namanya
terdengar sama denganmu,

dan tidak punya apa-apa.

Kamu masih bersedia bersama denganku?

Aku tidak peduli dengan hal itu.

Aku hanya peduli denganmu.

[Paviliun Chengming]

Songwu mempersembahkan secangkir teh
pada Kakak.

Mulai sekarang,
aku hanya seorang rakyat biasa.

Sebelum menikah,

aku tidak bisa tinggal
di rumah Kakak lagi.

Terima kasih atas

perlindungan dan pengertian Kakak
selama bertahun-tahun.

Aku berterima kasih atas banyak hal,

tidak bisa disebutkan satu per satu.

Hanya bisa menunjukkan rasa hormat
dalam hati

dengan secangkir teh.

Tiba-tiba begitu formal,

aku tidak terbiasa.

Tidak peduli kamu Tuan Putri atau bukan,

kita adalah keluarga.

Selamanya, aku adalah Kak Zheng-mu.

Tuan Putri Yuanying,

terima kasih atas ajaranmu

selama ini.

Sudah menyusahkanmu.

Tuan Putri, silakan minum.

Kelak, tempat ini tetap adalah rumahmu.

Silakan pulang kapan saja.

Li Wei, kamu tahu?

Dulu aku sangat membencimu.

Kamu sungguh menyebalkan.

Sudah mau pergi, masih berkata begini.

Tapi sekarang...

Aku benar-benar tidak rela meninggalkanmu.

Jika kelak dia jahat padamu,

menindasmu,

kami tidak akan melepaskannya.

Jinzhan,

Jinping,

aku akan meninggalkan uang untuk kalian.

Kelak saat kalian keluar istana,

itu akan jadi mas kawin kalian.

Nona.

Aku pergi.

Tidak perlu mengantarku.

Terima kasih atas

perlindungan kalian selama ini.

Songwu

pamit.

Sungguh iri padanya,

bisa menjalani kehidupan
yang diinginkannya.

Dia bisa melintasi dunia

sesuka hati.

Kue hari ini hanya menggunakan
setengah porsi gula.

Sudah musim panas,

kurangi makan gula,
tidak akan begitu berminyak.

Enak sekali.

Terima kasih, Koki Liu.

Sudah seharusnya.

Tuan Muda secara resmi bergabung
dengan Departemen Urusan sembilan wilayah sungai.

Menurut aturan dulu,

harus mengadakan pesta kebajikan.

Iya.

Pesta kebajikan?

Delapan wilayah sungai lainnya
akan mengirim utusan

untuk menetap di Xinchuan
demi memudahkan komunikasi.

Penanggung jawab Departemen Urusan
sembilan wilayah sungai menjabat,

harus mengadakan pesta untuk menyambut
para tamu dari delapan wilayah sungai.

Ini adalah pesta kebajikan.

Ini saja tidak tahu,

kamu pasti tidak membaca semua

Tata Upacara Sembilan Wilayah Sungai
yang kusuruh, 'kan?

Pulang nanti, salinlah buku itu.

Tuan Muda sibuk urusan pemerintahan,

kali ini, serahkan saja padaku dan Li Wei.

Dia mau menjadi Nyonya Tuan Muda Keenam,

maka harus bisa mengurus pesta sendirian.

Ini adalah kesempatan bagus.

Setelah pesta kebajikan,
aku akan mencari kesempatan

membujuk Ayah untuk membiarkan
wanita terjun ke bisnis.

Kalian membuka restoran,

juga harus legal,

supaya tidak ada masalah nanti.

Tenanglah,

pesta kebajikan ini,

aku dan Yuanying akan mengurusnya
dengan sangat baik.

Terima kasih atas pengertian Tuan Muda,

kami pasti akan berusaha.

Terima kasih.

Mari, makan.

Menurut ajaran Guru Yuanying,

dan pengalaman pesta peresmian rumah,

aku berusaha membuat proses

pesta kebajikan sesederhana mungkin.

Untuk tempat duduk,

aku membuat utusan Danchuan

dan utusan Mochuan duduk terpisah.

Mereka tidak pernah berurusan
secara pribadi satu sama lain,

semakin jauh semakin baik.

Untuk menu makanan,

aku sudah berdiskusi dengan Liu Baoquan,

memilih sayur pendamping arak
yang lebih hambar.

Dengan begitu, tidak akan ada

orang yang merasa lambungnya tidak enak,

dan pencernaan terganggu setelah memakannya.

Untuk menu arak,

aku tetap menyiapkan air untuk Tuan Muda.

Sisanya, disiapkan sesuai dengan
arak khas masing-masing wilayah sungai.

Detail lainnya,

Guru Yuanying, lihatlah pelan-pelan.

Nyonya,

Selir sangat berusaha kali ini.

Dia begadang bermalam-malam
untuk memikirkannya.

Kamu tidak mau memujiku?

Kali ini,

sudah bisa memberimu nilai 8.

Kemajuanmu sangat besar.

Setelah aku pergi,

kamu pasti akan menjadi Nyonya yang baik.

Bukan menyuruhmu memujiku soal ini.

Kali ini, aku memang ingin
melaksanakan pesta dengan baik,

agar Tuan Besar Xinchuan
bisa melonggarkan aturan,

membiarkan para gadis berbisnis di luar.

Dengan begitu,
kita dan Kak Haitang, serta yang lainnya

bisa terus menjalankan restoran di luar.

Langkah kecil kita

adalah langkah besar bagi wanita Xinchuan.

Kalau begitu,
aku akan menyiapkannya sesuai dengan ini.

Pergilah.

[Introspeksi Diri]

Ini benar-benar cantik?

- Bagaimana kalau ganti yang warnanya lebih polos?
- Jangan.

Yang ini saja.

Selir paling cantik memakai ini.

Iya, Selir.

Pakai warna mencolok saja.

Warna mencolok membuat kulitmu
bersinar seperti giok.

Sungguh?

Aku bahkan sudah malu, kenapa kamu...

Tenaga Selir kuat sekali.

Mari, duduk.

Hari ini, Selir

benar-benar berbeda dengan biasanya.

Iya.

Tapi, Selir kita

memang cantik alami.

Apa kata pepatah?

Kapal busuk pun punya paku yang berharga.

Lihat.

Pesta kali ini,

baik menu makanan, daftar tamu,
maupun urutan acaranya,

semuanya ditetapkan oleh Selir.

Selir kita adalah Nyonya yang sesungguhnya.

Jangan sembarangan bicara.

Tidak baik jika didengar orang lain.

Tapi, ini adalah fakta.

Tidak boleh.

Tidak peduli bagaimana hubungan pribadiku
dengan Tuan Putri Yuanying,

kalian tidak boleh berkata begitu.

Mengerti?

- Baik.
- Baik.

Selir kita cantik sekali.

[Jingyuan]

Tuan Putri.

Naiklah dulu ke kereta.

Selir, ayo kita bicara.

Selir,

itu...

pesta kali ini,
hanya Nyonya yang bisa ikut.

Kenapa?

Pokoknya, Nyonya Besar

yang mengutus orang untuk berpesan seperti itu.

Tapi saat pesta peresmian rumah,

Li Wei juga hadir.

Pesta peresmian rumah diadakan di rumah,

pesta besar kali ini adalah urusan resmi,

juga diadakan di
Departemen Urusan Sembilan Wilayah.

Nyonya Besar juga berpesan secara pribadi,

aku tidak berdaya.

Jangan pedulikan hal ini.

Naiklah saja.

Tidak bisa.

Tidak apa-apa.

Hanya sebuah pesta saja.

Lagi pula, jika aku pergi,

harus bertemu segerombolan kolega Tuan Muda,

aku tidak kenal.

Aku akan ketakutan.

Aku tidak akan pergi.

Di rumah,

masih banyak yang harus diurus.

Waktu itu ke Mochuan,

meninggalkanmu seorang diri
mengurus rumah.

Kali ini, gantian aku dan Baifu.

Tenanglah.

Tapi, Li Wei...

Ada apa?

Ayo.

Baifu sakit.

Aku harus tinggal untuk menjaganya.

Jadi, kalian pergi dulu.

Benar.

Iya.

Tuan Muda, lihatlah,

waktunya sudah tidak pagi lagi,

ini urusan resmi,

jangan menunda lagi.

Jangan menunda waktu.

Cepat pergi.

Ingat saat pulang,

bawakan aku 2 bungkus
kue kacang hijau Chen Ji.

Tidak mungkin lupa.

Tuan Muda tidak mungkin lupa.

Naiklah ke kereta dulu.

Kuberi tahu kamu,

Selir pasti ingin makan ini saat pulang.

Selir, kenapa kamu kembali?

Mana Tuan Muda dan yang lainnya?

Aku mendadak merasa lelah.

Tidak ingin pergi.

Biarkan mereka pergi saja.

Lelah?

Tidak benar.

Tadi Selir sangat ingin pergi.

Mana ada?

Hanya sebuah pesta saja.

Aku sendiri yang menetapkan
menu makanan,

sudah tahu akan makan apa.

Tidak ada yang enak.

Aturannya juga banyak.

Makan juga tidak kenyang.

Baguslah tidak pergi.

Dia menangis.

Ada apa ini?

Bisa dilihat tapi tidak dapat diraih.

Dasar Xinchuan.

Aturan apa ini?

Katanya paling utama di antara
sembilan wilayah sungai.

Kulihat, wilayah sungai lainnya
lebih hebat darimu.

Entah siapa yang membuat aturan ini.

Orang itu pasti

adalah cabai dalam selokan,

berbahaya dan ganas.

Penyu yang makan batu bara,

bajingan berhati hitam.

Selir.

Hati-hati dalam ucapan Anda.

Anda ini memarahi
Tuan Besar Xinchuan sebelumnya.

Benar, Selir.

Kecilkan suaramu.

Nanti jika Tuan Muda Keenam pulang
dan mendengarnya,

kamu akan kesulitan.

Benar.

Dia?

Menurut urutan acaraku,

sekarang dia...

dia sedang minum di meja arak.

Kuharap dia mabuk.

Mengeluarkan bentuk aslinya
di hadapan semua orang.

Mengeluarkan bentuk asli apanya?

Aku juga tidak tahu.

Selir, hati-hati.

Apa maksudnya?

Kamu juga menindasku?

- Tuan Muda!
- Tuan Muda!

Tuan Muda.

Anda tidak apa-apa?

Tuan Muda.

Mari, cepat berdiri.

Siapa?

Tahanlah sedikit.

Aku mengkhawatirkanmu,
jadi sengaja pulang lebih cepat.

Kamu malah

melemparnya dengan tepat.

Maaf,

aku tidak sengaja.

Hari ini, sudah membuatmu menderita.

Aku yang salah.

Kelak, jika sedih tentang sesuatu,

langsung katakan padaku.

Jangan ditahan.

Aturan busuk Xinchuan banyak sekali.

Apa pun ada.

Sepertinya khusus untuk mempersulitku.

Pesta kebajikan kali ini,

aku benar-benar sudah sangat berusaha.

Aku sudah menghabiskan banyak tenaga,

memikirkan banyak ide,

kupikir, akan segera melihat hasilnya.

Akhirnya, malah bersikeras melarangku pergi.

Untuk masalah ini, kamu tidak salah,

aku tidak salah,

Guru Yuanying juga tidak salah.

Tapi semua orang tidak bahagia.

Aku bisa apa?

Aku sudah mengatakannya padamu.

Kamu jangan pedulikan aku.

Biarkan aku menenangkan diri
selama beberapa hari.

Baifu.

Menurutmu, apakah aku keterlaluan?

Tapi aku benar-benar tidak senang.

Kamu adalah anjing Xinchuan.

Kamu suka tempat ini tidak?

Kalau ada kesempatan,
kubawa kamu jalan-jalan ke Jichuan.

Pemandangan di sana sangat bagus,

sangat bebas.

Kamu pasti akan suka.

Pokoknya, 100 kali lebih baik
daripada tempat ini.

Sudah begitu malam belum tidur,
ingin membuat Baifu begadang?

Bukankah kamu juga belum tidur?

Mainlah sendiri.

Aku...

ingin minta maaf padamu.

Kenapa?

Nyonya Besar sengaja membuat aturan ini

demi aku, Tuan Putri Jinchuan.

Di luar tersebar kabar,
Tuan Muda Keenam lebih menyayangimu.

Dia melarangmu pergi karena takut
membuatku kehilangan muka.

Membuatmu sibuk seharian
tapi tidak bisa pergi,

itu kesalahanku.

Itu bukan kesalahanmu.

Jika mau menyalahkan,

salahkan saja aturan Xinchuan
begitu banyak.

Mungkin suatu hari nanti,

kita bisa menjadi

orang yang merubah aturan lama.

Kamu melakukan semua hal
dengan sempurna.

Kukira,

kamu orang yang paling bisa
terbiasa dengan aturan.

Terbiasa bukan berarti setuju.

Hanya saja sementara belum punya
kemampuan uuntuk merubahnya.

Aku kira,

aku lebih hebat daripada
saudara-saudaraku,

lebih cocok ikut serta
dalam perencanaan publik.

Sayangnya, tidak ada pejabat wanita
di Jinchuan.

Aku hanya bisa menurut pada aturan,

menikah kemari.

Soal menjadi pejabat wanita,

sepertinya hanya bisa menjadi mimpi.

Tidak akan.

Asalkan Guru Yuanying ingin melakukannya,

pasti bisa terwujud.

Aku percaya padamu.

Terima kasih.

Mungkin suatu hari nanti,

aku bisa menjadi cukup kuat

untuk merubah aturan,

tidak dipandang sebelah mata lagi
oleh dunia.

Nantinya,

aku berharap bisa membuat
lebih banyak wanita

bisa bebas berkeliling dunia,

punya kebebasan.

Sepertinya aku tidak punya
impian yang begitu mulia.

Aku hanya ingin melewati hidup

dengan baik dan bebas.

Melindungi orang yang ingin kulindungi.

Kuharap kita dan semua wanita di dunia

bisa menjalani hidup yang diinginkannya.

Dengan begitu,

semua kesusahan saat ini akan bermakna.

Adik Keenam.

Kamu dipukuli di rumah?

Melihatmu seperti ini,

aku jadi teringat
saat Shangguan memukulku.

Sama persis.

Semuanya merasa malu.

Apa maksudnya?

Mengataimu jelek.

Kamu yang jelek.

Mari, Adik Keenam.

Bersulang untukmu.

Pesta kebajikan kali ini sangat bagus.

Kepala Departemen Urusan
Sembilan Wilayah Sungai

terus memujimu.

Ini berkat mereka.

Siapa?

Mereka berdua.

Kalian bertiga benar-benar harmonis.

Kenapa berkata begitu?

Kamu sepertinya senang sekali.

Adik Keenam.

Kamu tidak tahu,

hubunganku dan Jing

lumayan harmonis belakangan ini.

Dia sudah sedikit berubah.

Sebelumnya, aku dihukum
Nyonya Besar menyalin buku, 'kan?

Dia membantuku menyalin setengahnya.

Menurutmu, apakah dia...

Berutang padamu?

Ingin kabur?

Bukan, kenapa sembarangan bicara?

Kalian berdua,

tidak hanya jelek,

kalian juga jahat.

Teserah apa maumu.

Kakak Ketiga, kenapa kamu sejak tadi

tidak bersemangat?

Aku tidak mengerti.

Aku begitu baik pada mereka,

kenapa mereka berbuat begitu padaku?

Makanlah sepuasnya.

Terima kasih.

Apakah Tuan Muda Keenam bersungguh-sungguh?

Dia sungguh mendukung kita membuka restoran?

Dia sungguh berkata begitu.

Tapi, tidak tahu apakah
Tuan Besar Xinchuan akan setuju.

Berhasil atau tidak, itu lain cerita.

Tuan Muda Keenam sudah berkata begitu,

itu sudah sangat mengharukan.

Dia sungguh pria yang baik.

Jauh lebih hebat daripada Si Anak Ketiga.

Benar.

Tidak mudah kabur dari sana,

semoga tidak bertemu dia lagi
seumur hidup.

Sebenarnya, memberi tahu Tuan Besar Xinchuan
adalah taktik berbahaya.

Tapi karena identitas kita spesial,

harus memberi tahu orang istana,

kalau tidak, akibatnya fatal.

Hanya saja, jika ditolak,

maka akan gagal sepenuhnya.

Jangan khawatir.

Kami semua mengerti.

Kita semua adalah mitra.

Jika ada risiko,

kita akan tanggung bersama.

Jika gagal,

apa kita akan dicekik mati?

Pasti masih ada cara lain.

Aku pernah berpikir,

sekarang hanya membuka sebuah restoran,

tapi kelak,

mungkin kita bisa membantu
lebih banyak wanita.

Tapi, terlalu jauh
jika membahas ini sekarang.

Biar saja jauh atau tidak.

Kelak jika butuh investasi,

ajaklah aku.

Mari.

Kami juga.

Aku juga termasuk.

Mari, bersulang.

Ini rencana yang aku dan Li Wei buat.

Kita bisa mulai dengan lokasi restoran.

Misalnya saja, Dongshi Gang 48,

ada 20 toko yang pindah kontrak.

Kita bisa berpencar melakukan survei,

baru membuat kesimpulan.

Detail sekali.

Yuanying memang hebat.

Siapa yang mau berbisnis
tidak mengajakku?

Songwu.

Cepat masuk.

Hal yang begitu bagus,
kalian tidak mengajakku?

Sudah makan belum?

Sudah.

Tapi, makanan kalian
terlihat lebih menarik.

Mungkin aku harus makan sekali lagi.

Kenapa kamu kemari?

Membahas soal ini,

kalian para kakak,

jika bukan hari itu aku tidak sengaja

bertemu Kak Haitang di jalan,

entah berapa lama lagi
kalian mau merahasiakannya dariku.

Bukan sengaja merahasiakannya.

Bukankah kamu mau menikah
dengan Tuan Song?

Takut kamu kelelahan.

Jadi tidak memberitahumu.

Kamu mau menikah?

Selamat.

Selamat.

Terima kasih, Tuan Putri Shangguan.

Terima kasih, Para kakak.

Song Wu kami hebat sekali.

Hanya ujian sekali, langsung lulus.

Jadi, Ibu Angkat menentukan
hari baik untuk kami

pada tanggal 8 bulan depan.

Kalian semua harus datang.

Pasti.

Jangan mengalihkan topik.

Meskipun aku akan menikah,

bukan berarti kalian boleh
merahasiakannya dariku.

Menghasilkan uang, hal yang begitu bagus,

mana boleh melupakanku?

Aku juga mau berinvestasi.

Baik.

Kamu mau investasi berapa,

beri tahu aku dan Yuanying,
akan kami catat.

Baik.

Para kakak,

kelak jika restoran sudah dibuka

dan butuh bantuan,

panggillah aku.

Aku juga akan bekerja.

Lebih baik daripada diam di rumah.

Kalau senggang, datanglah.

Bosan jika di rumah terus.

Sungguh iri.

Memiliki kehidupan yang bahagia
dan orang yang benar-benar disukai,

bagus sekali.

Untukmu.

Mari.

Semoga semua wanita di dunia

bisa melewati kehidupan yang bahagia.

Mari.

Bersulang.

Lihatlah, tokomu sudah seperti ini,

kenapa tidak mau menyewakan pada kami?

Di Xinchuan tidak pernah terdengar

orang yang menyewakan toko pada wanita.

Sungguh sial.

Siapa bilang wanita membawa sial?

Kamu bukan dilahirkan oleh wanita?

Kuberi tahu kalian!

Jangan bicara sembarangan!

Siapa yang bicara sembarangan?

Dari awal tidak ada wanita

yang keluar berbisnis.

Suami kalian juga tidak mengurusi kalian.

Tidak masuk akal.

Kami ingin berbisnis.

Kamu terus menghina kami.

Siapa yang bicara sembarangan?

Bukan menghina kalian.

Tapi sedang mengajari kalian aturan.

Aturan juga harus ditaati.

Lihatlah, di mana tertulis

[Aturan Xinchuan]

wanita tidak boleh keluar,

tidak boleh berbisnis?

Pokoknya, aku tidak akan menyewakan
pada wanita.

[Pindah Kontrak]

Meskipun usahaku tidak lancar
dan bangkrut,

ini juga diwariskan leluhurku,

tidak boleh ternodai.

[Restoran Junyue]

Kenapa menyewakan pada wanita
jadi ternodai?

Keluar!

Mari kita bahas!

Keluar...

Sudahlah.

Tidak bisa menjelaskan padanya.

Ada waktu bertengkar dengannya,

lebih baik mencari toko lain.

Dia tidak masuk akal,

apa orang lain juga begitu?

Kalian berdua ke sana.

Kami berdua ke sana.

Sampai jumpa nanti.

Semua toko di selatan kota
dan utara kota sudah dilewati.

Barat kota terlalu terpencil.

Tidak termasuk dalam pilihan.

Sisa 3 toko di timur kota.

Uang yang kita keluarkan,

sebagian digunakan untuk sewa, renovasi.

Sebagian lain untuk pengeluaran sehari-hari.

Setelah kuhitung,

uang yang tersisa

paling lama hanya bisa bertahan sebulan.

Apa kita akan kehabisan uang

sebelum menemukan toko?

Kita harus bagaimana?

Bisa menemukan toko dalam sebulan tidak?

Benar.

Bagaimana ini?

Bawalah selalu gelang ini.

Jika bertemu sesuatu hal,

juga bisa digunakan.

Aku masih punya sebuah gelang.

Tidak boleh.

Kamu sudah mengeluarkan banyak uang.

Kelihatannya gelang ini sangat berharga.

Simpanlah dulu.

Tapi, sekarang saatnya perlu uang...

Wei, simpanlah.

Sudah, jangan ribut.

Sudah terselesaikan.

Ini...

Ini adalah...

Jangan salah paham,

ini bukan punyaku,

tapi punya Sisi.

Dia tidak bisa mengangkatnya,
jadi kubantu.

Mari.

Astaga.

Sisi, ini punyamu?

Aku tidak punya apa-apa,

hanya punya sedikit uang.

Sisi,

kami tidak enak hati.

Soal restoran,
kamu yang berhak membuat keputusan kelak.

Tidak perlu.

Aku tidak bisa.

Kalian saja yang urus.

Patung emas ini adalah investasi Sisi.

Aku akan mengikuti harga pasar.

Kelak, kamu juga akan dapat bagian.

Baik.

Menurutku,

kita juga tidak pandai mengurusnya,

lebih baik serahkan pada
Yuanying dan Li Wei saja.

Kita

akan membantu kalian.

Saat ada masalah, panggillah saja.

Baik.

Oh ya,

soal sewa toko, lancar tidak?

Jangan bahas lagi.

Xinchuan begitu besar,

tapi tidak ada yang mau
menyewakan toko pada wanita.

Mereka sudah gila, ya?

Nanti, aku akan ikut pergi dengan kalian.

Jika berani merendahkan wanita,

aku akan membunuh mereka.

Wanita Xinchuan terjun ke bisnis,

menyewa toko, adalah masalah terkecil.

Kelak akan ada lebih banyak kesulitan lagi.

Tidak bisa selalu diselesaikan secara fisik.

Harus memikirkan cara lain.

Silakan menikmati.

Baik.

Cocok sekali.

Baik.

Datanglah lagi.

Bos tempat ini pelit sekali.

Bisnis begitu bagus,

tidak menambah pekerja.

Dia ingin menjadikan kita budak?

Beberapa hari lagi,
kamu bahkan tidak bisa menjadi budak lagi.

Kudengar, bos akan menjual toko.

Apa itu benar?

Akhir-akhir ini, pasar malam ramai,

kita juga harus berbisnis di malam hari.

Tapi bos merasa terlalu melelahkan,

ingin pulang ke Jichuan
untuk merawat orang tua dan anak.

Jika bos sungguh menjual toko,

aku tidak tahu aku harus ke mana.

Aku berasal dari kampung halaman yang sama
dengan bosmu.

Jika mau menjual toko,

lebih baik jual saja padaku.

Benar.

Aku suka toko ini.

Suruh bos kalian membuka harga saja.

Kalian adalah...

Masalah toko harus direncanakan
jangka panjang.

Bos kami hanya asal berkata,

tidak sungguh-sungguh
ingin menjual tokonya.

Tadi bilang mau menjual toko,

tiba-tiba merubah perkataanmu,

kenapa?

Melihat kami adalah wanita,
ingin berubah pikiran?

Mana mungkin?

Nona-nona.

Nona-nona.

Bukannya kami tidak mau
menyewakan pada kalian.

Kami hanya...

Kami mengerti kekhawatiranmu.

Belum ada wanita Xinchuan yang berbisnis.

Tapi, karena kita semua pebisnis,

kita harus berpikir dari sudut pandang
yang saling menguntungkan.

Saling menguntungkan?

Apa kalian bisa memberikan keuntungan
pada bosku

yang lebih baik dari orang lain?

Bisnis ini,
kami tidak bernegosiasi dengan bosmu,

tapi denganmu.

Aku?

Bernegosiasi denganku?

Restoran ini terletak di jalan utama,

pebisnis yang bisa membeli toko ini

pasti punya koneksi kuat di kota.

Juga tidak akan punya
pengurus toko yang tidak bisa diandalkan.

Kalau begitu,

juga tidak akan mempertahankan
orang lama seperti kalian.

Jika Penjaga Toko Zhou bisa membantu
negosiasi ini sampai berhasil,

aku jamin,

orang yang ingin terus bekerja,

tidak akan kupecat.

Aku juga tidak mengerti kalian.

Kamu juga tahu, di Xinchuan

tidak ada wanita yang berbisnis.

Jika kalian tidak bisa mengurusinya,

dan toko ini bangkrut, nantinya...

Jika bangkrut,

kalian harus mencari pekerjaan lagi.

Tapi kami akan membuat janji,

jika bisnis restoran tidak baik,

kalian cari restoran lain,

kami akan memberikan gaji

selama setengah tahun.

Lagi pula,

jika kamu membantu kami
menegosiasikan bisnis,

kalian bisa mendapat komisi.

Pokoknya,

kalian tidak akan merugi.

Kami katakan saja padamu,

kami membeli restoran ini

untuk membuat menu
sembilan wilayah sungai.

Bisa menarik orang lokal
dengan citarasa wilayah sungai lain,

juga bisa membuat teman luar daerah
menikmati masakan rumahnya.

Di Xinchuan, berkumpul orang
dari berbagai wilayah.

Ada banyak teman yang merindukan
masakan kampung halaman.

Penjaga Toko Zhou,

dari dialekmu, sepertinya
kamu juga orang luar daerah, 'kan?

Iya, iya.

Bekerja di luar, tidak bisa pulang,

bisa makan masakan kampung halaman,
sangatlah bagus.

Kami juga akan menyambut tamu wanita.

Tidak ada tempat nongkrong yang cocok
untuk wanita di Xinchuan.

Bisnis ini pasti bisa berjalan.

Penjaga Toko Zhou,

kamu orang yang berpengetahuan luas.

Pasti tahu, hal baik seperti ini

hanya akan didapat oleh orang
yang berani menerimanya dulu.

Mengerti.

[Restoran Zhuanyuan]

Kita sudah datang,

hanya duduk dengan bodoh di sini?

Kamu saja yang duduk dengan bodoh.

Baik, kamu duduk dengan pintar.

Kita tidak mau masuk membantu mereka?

Mereka sudah bilang,
ingin mengandalkan kemampuan sendiri.

Kita harus belajar melepaskan,

percaya pada mereka.

Percaya, kamu berkata dengan mudah,

kamu percaya tidak?

Kamu percaya, untuk apa datang?

Aku tidak percaya padamu.

Aku sadar, kamu mulai peduli
pada Tuan Putri Shangguan.

Siapa yang peduli padanya?

Aku...

Aku bosan duduk di rumah,

jadi keluar jalan-jalan.

Kamu ini...

Aku memang rindu padanya.

Lalu kenapa?

Dia adalah istriku.

Aku merindukannya,

itu adalah hal yang benar,

terang-terangan,

masuk akal.

Kamu tidak merindukan Li Wei?

Sudah keluar.

Ayo, Yuanying.

Mari.

Hati-hati.

Mari.

Kelihatannya lumayan senang.

Seharusnya lumayan lancar.

Ingin senyum, senyumlah saja.

Jangan ditahan.

Untuk apa berlagak egelan?

Elegan.

Pulang ke rumah.

♫ Angin bertemu dengan awan dan kabut ♫

♫ Cahaya bulan seolah memanggil
lilin merah ♫

♫ Apa yang terlihat
hanyalah pemandangan biasa ♫

♫ Mengapa ada kegelisahan,
mengapa merasa ragu? ♫

♫ Takut kamu bisa melihat
isi hatiku melalui mataku ♫

♫ Ucapan yang terdengar datar ♫

♫ Ada ketulusan di dalam hati ♫

♫ Tidak berjanji
dan tidak menunjukkan perasaaan ♫

♫ Harus kuceritakan pada siapa
tentang pemilik perhatian ini ♫

♫ Ribuan kata dan kerinduan yang ada
sudah menjadi seperti angin dan kabut ♫

♫ Masa lalu dituangkan ke dalam tulisan ♫

♫ Jika kita saling memahami,
maka tidak perlu menuangkan perasaan dalam tulisan ♫

♫ Ribuan pemikiran,
tidak tahu jalan kembali ♫

♫ Tidak bisa menemukan cinta yang mendalam,
hati ini sudah terfokus ♫

♫ Berharap bisa setia menjalani hari
dan melewati musim bersama pasangan ♫

♫ Angin bertemu dengan awan dan kabut ♫

♫ Cahaya bulan seolah memanggil
lilin merah ♫

♫ Apa yang terlihat
hanyalah pemandangan biasa ♫

♫ Mengapa ada kegelisahan? ♫

♫ Mengapa merasa ragu? ♫

♫ Takut kamu bisa melihat
isi hatiku melalui mataku ♫

♫ Ucapan yang terdengar datar ♫

♫ Ada ketulusan di dalam hati ♫

♫ Tidak berjanji
dan tidak menunjukkan perasaaan ♫

♫ Harus kuceritakan pada siapa
tentang pemilik perhatian ini ♫