All language subtitles for A Dream of Splendor Ep 28 Nonton Drama Sub Indo

♪Melewati musim dingin
dan menantikan musim bunga bermekaran♪

♪Mengapa bisa terpesona
pada senyuman di musim semi?♪

♪Siapa yang sudah datang
menghangatkan hatiku yang dingin♪

♪Hingga memunculkan riak?♪

♪Mungkin ada bayangan
yang tersembunyi di mataku♪

♪Banyak kenangan yang muncul kembali♪

♪Meski harus berkelana
seumur hidup demi cinta♪

♪Aku tetap bersedia mengikutimu
untuk melihat pemandangan yang indah♪

♪Jangan menyalahkan nasib dan takdir kita♪

♪Perubahan ini sangat kejam♪

♪Membiarkan hidup ini berubah tanpa henti
seperti sebuah permainan♪

♪Tidak masalah walau harus
menutupi hatiku sendiri♪

♪Asalkan aku bisa mendapatkan kebahagiaan
selama sisa hidupku♪

Kemegahan Mimpi

Episode 28

(Kediaman Chi)

Lihat tidak?
Inilah kediaman Ketua Divisi.

Jika kau masuk membawa surat ini,

dia pasti akan langsung
memberikanmu sisa uangnya.

Mungkin saja,
dia juga akan memberimu uang lebih.

Baik.

Jangan sampai robek.

Baik.

Kita sudah sepakat, 5.000 koin.

(Kediaman Chi)

Oh ya, belakangan ini
apa yang dilakukan Zhao Pan'er?

Kau lihat, cuaca begitu panas,
kedai tehnya juga tidak punya es.

Bukankah barangnya akan segera basi?

Aku beri tahu padamu.

Jika menginginkan es,
dia juga harus datang dan memohon padaku.

Apakah kau tahu?

Mengapa ekspresimu seperti ini?

Tuan Muda Chi,
Gu Qianfan naik pangkat lagi.

Apa?

Sekarang dia sudah resmi menjadi
Menteri Organisasi Kekaisaran.

Dia naik pangkat tiga kali?

Memangnya apa masalahnya?

Tuan Muda Chi tidak tahu sesuatu.

Organisasi Kekaisaran ini masih punya
sebuah kantor di bawahnya,

namanya kantor penyedia es.

Kantor penyedia es?

Menyebalkan sekali!

Tuan Muda Chi.

Siapa kau?

Salam, Tuan Muda Chi.

Aku punya surat dari Zhao Pan'er untukmu.

Zhao Pan'er menyuruhmu kemari?

Kau bahkan berani menyentuh gunung emasku?

Suruh dia berlutut!

Berlutut!

Berlutut!

Tunggu, baca surat dulu.

Zhao Pan'er sudah bilang,

setelah membaca surat,
kau harus memberiku 5.000 koin.

Apakah ini surat?

Apakah kau mau mengolokku?

Tarik keluar dan pukuli!

Aku juga tidak bisa membaca.

Ini tidak ada kaitannya
dengan kemampuan membaca!

Tarik keluar dan pukuli!

Kau jangan memukuliku!

Berikan aku uang!

Kau harus memberiku uang!

Ampun!

Menyebalkan sekali!

Pergi!

Lain kali jika ingin menipu,
setidaknya tulis sesuatu di kertas itu.

Kau mana bisa mempermalukan Tuan Muda Chi?

(Mencela kejahatan dan melarang kekerasan)

Ada apa? Apa yang terjadi?

Tidak apa-apa.

Aku sudah mengantarkan uang itu.

Kakak Pan'er baik-baik saja.

Oh ya, Menteri Gu,
lagi pula, dalam waktu dekat ini,

kau juga harus menyambut Utusan Utara,
aku tidak perlu ikut.

Lalu, bukankah di Mahkamah Agung
ada sebuah kasus

yang perlu kita selidiki di luar ibu kota?

Aku ingin pergi.

Aku bisa berangkat sekarang.

Kasus ini terjadi di Chenliu,
setidaknya juga harus menunggu sebulan.

Aku tidak peduli.

Asalkan bisa pergi dari ibu kota,

mau bagaimanapun boleh.

Pan'er.

Kau mengagetkanku.

Aku mendengar suara,
sampai mengira ada pencuri di rumah.

Tidak mungkin,
di rumah hanya ada 500.000 koin.

Aku baru saja memasak
sepanci sirup plum asam,

aku ingin merendamnya di air sumur.

Bagaimanapun,
kita harus membeli Restoran Wangyue.

Besok kita tetap harus membuka
kedai teh, 'kan?

Biar aku saja, kau sudah lelah seharian.

Tidak perlu mengantar lagi, pulanglah.

Tidak bisa, aku harus melihatmu masuk,
aku baru bisa tenang.

Kau juga jangan selalu sibuk
datang sendirian.

Kau cukup mengabariku
setiap tiga hingga lima hari saja.

Begini saja,
ke depannya jika aku baik-baik saja,

aku akan menggantung bunga merah di luar.

Jika merindukanmu,
aku akan menggantung bunga kuning.

Menteri, Nona Zhao
terus mencari sesuatu di dinding.

Aku tidak tahu dia mencari apa.

Aku mengerti.

(Pan'er, apakah kau sedang mencari
bunga kuning?)

(Aku bukan tidak ingin menemuimu.)

(Aku hanya tidak tahu cara menghadapimu.)

(Aku benar-benar sangat ingin
melihatmu sekali lagi,)

(meskipun hanya sekali.)

(Meskipun hanya punggungmu.)

(Meskipun kau memarahi dan membenciku.)

(Tidak bisa, aku harus menemuimu.)

(Sekarang juga.)

♪Bagaimana bisa saling melupakan
jika kita terpisah oleh jarak?♪

♪Angin berhembus
di tengah keramaian hidup♪

♪Mengeluh semua bunga gugur
dan hanya meninggalkan aroma♪

♪Aku memungut bunga gugur dengan sedih
dan mengenang masa lalu di sudut dinding♪

♪Tidak bisa menceritakan
semua kesedihan dan kebahagiaan♪

♪Karena kisah cinta kita
berlangsung begitu lama♪

♪Langit berbintang
mulai bergejolak untukmu♪

♪Angin dan bulan tergila-gila karenamu♪

♪Aku bersedia menyia-nyiakan
waktu demi dirimu♪

♪Untuk menunggumu selama-lamanya♪

♪Agar suatu hari kau bisa kembali♪

(Cek uang)

♪Kita akan tersenyum melihat dunia ini♪

♪Sambil menggenggam tanganmu
dan tidak saling mengecewakan♪

♪Ada harapan yang tidak tergoyahkan♪

♪Seperti sepasang mata
yang selalu berbinar untukmu♪

♪Tidak takut berjalan jauh
hingga ke ujung dunia♪

♪Rela terjerumus dalam bahaya demimu♪

♪Berharap mimpi bisa menjadi nyata
dan segalanya baik-baik saja♪

♪Tidak melupakan teman lama, kampung
dan perasaan yang pernah ada♪

♪Pasti akan ada sorot mata lembut♪

♪Yang dapat melelehkan hati
ketika berbalik ke belakang♪

Pan'er sudah pergi ke kedai sejak pagi.

Kau bereskan kamarnya.

Buka jendela agar ada sirkulasi udara.

Baik.

Kita juga harus segera pergi ke sana.

Baik.

(Restoran Wangyue)

Perjanjian ini diubah terus.

Sebenarnya apa maksudnya?

Nona Zhao, langsung jujur saja
jika Nona tidak punya uang.

Jangan menunda waktuku.

Orang yang pilih-pilih barulah pembeli.

Perjanjian yang lebih rinci
akan baik bagi semua orang.

Kakak Pan'er belum bertemu Menteri Gu?

Benar.

Sudah tiga hari penuh,
dia bahkan tidak mengantar pesan.

Begini saja.

Kau pilih saja, ingin menandatangani
perjanjian ini sekarang

atau dibatalkan,
lalu, aku mencari pembeli lain.

Jangan, kami tidak bilang
tidak mau menandatanganinya.

Aku bisa menandatanganinya.

Namun, uang muka 600.000 koin itu
baru bisa kuberikan besok.

Apakah bisa?

Baiklah.

Besok pukul 07:15 pagi, jangan terlambat.

Baik.

Sudah tanda tangan?

(Pembeli, Zhao Pan'er;
Pembuat perjanjian, Su Quanxing)

Sudah tanda tangan?

Aku tidak mengantar.

- Terima kasih.
- Terima kasih.

(Restoran Wangyue)

Nona Zhao, hati-hati.

Langsung tanda tangan?

Namun, bukankah uang kita sekarang
masih kurang sangat banyak?

Tenang saja, ada Qianfan.

Uang ini bukan masalah.

Jika kau tidak bisa menemuinya,
bukankah akan menjadi sia-sia?

Sudah, ayo pulang.

Nona Zhao?

Benar, aku.

Kau mengenaliku?

Aku ada urusan mencari Menteri Gu.

Bolehkah merepotkanmu
membantuku menyampaikannya?

Aku bukan ingin mempersulitmu.

Menteri Gu menemani utusan dari utara

untuk berburu dan jalan-jalan
di area Liangyuan.

Sepertinya tidak akan bisa kembali
dalam beberapa hari ini.

Apa?

Kalau Kapten Chen Lian?

Aku juga sudah berhari-hari
tidak melihatnya.

Dia juga bertugas ke luar ibu kota.

Apakah kau ada urusan mendesak?

Langsung katakan saja,
mungkin saja aku bisa membantumu.

Tidak perlu,
aku akan mencari cara sendiri.

Terima kasih.

Kau jangan panik dulu.

Kalau begitu, karena di area Liangyuan
belum ada merpati surat,

aku bisa mengirim kuda
untuk mengantar pesan.

Dalam waktu satu hingga dua hari,

seharusnya kabar tentang kau mencari
Menteri Gu bisa tersampaikan padanya.

Terima kasih.

Mengapa bisa seperti ini?

Sebenarnya ada apa dengan Gu Qianfan?

Dia…

Apakah mungkin dia mendadak berubah
pikiran dan sengaja tidak mau menemuimu?

Tidak mungkin.

Qianfan pasti sedang ada pekerjaan
dan sungguh tidak bisa meluangkan waktu.

Jika tidak, dia selalu sangat mendukungku
untuk membuka restoran,

tidak ada alasan
untuk tiba-tiba berubah pikiran.

Aku setuju.

Jika tidak, untuk apa dia mengantar
200.000 koin itu kemari?

Jika sungguh menyesal, seharusnya
dia tidak memberikan sepeser pun.

Benar, karena itu,
kita tunggu sebentar lagi.

Bawahannya juga berkata seperti itu.

Katanya beberapa hari lagi,

dia pasti akan mengantarkan
uang yang kita perlukan kemari.

Kita bisa menunggu,
tapi Restoran Wangyue tidak bisa menunggu.

Kau jangan lupa, besok pagi,

kita harus mengumpulkan
600.000 koin untuknya.

Jika tidak,
dia tidak akan menjualnya pada kita.

Sekarang sudah pukul segini,
mau mencari uang ke mana?

Aku masih punya beberapa lukisan.

Akta kedai teh juga bisa digadaikan.

Aku akan mencari pegadaian sekarang.

- Aku gadaikan untuk meminjam uang.
- Tunggu!

Jangan pergi.

Itu adalah uang kita yang terakhir.

Jika terjadi kesalahan lagi,

kita tidak akan punya jalan mundur lagi.

Namun, jika kita tidak pergi ke pegadaian

dan hanya menjaga kedai teh
tanpa Yinzhang dan Pipa,

bisnis kita pasti akan semakin buruk.

Saat kita menggadaikan
semua harta waktu itu

dan memutuskan tinggal di ibu kota,

bukankah kita juga
tidak memikirkan jalan mundur?

Menggadaikan akta memang sangat berisiko,

tapi berbisnis memang harus
menghadapi kesulitan untuk maju.

Selain itu,
aku juga bersedia memercayai Qianfan.

Karena dia selalu menepati janjinya.

Waktu lalu, dia pun sudah terluka parah,

tapi masih mau nekat datang
untuk mengunjungiku.

Tujuannya agar aku tidak khawatir.

Jadi, aku benar-benar percaya kali ini

dia pasti menemui masalah
yang sangat besar.

Jadi, asalkan kita bisa mengumpulkan
600.000 koin ini,

lalu, menunggu uangnya
untuk menebus gadaian,

transaksi ini pasti tetap bisa berhasil.

Sanniang, apakah kau tidak ingin mencoba
rasanya menjadi pemilik Restoran Wangyue?

Aku ingin.

Namun, aku hanya punya 30.000 koin.

Apakah aku boleh bergabung?

Aku tidak ingin menjadi
pemilik ke-4 atau ke-5.

Aku cukup menjadi pemilik kecil saja.

Pemilik ke-2 pun belum berbicara,
mengapa kau terburu-buru?

Selain itu…

Pan'er!

Pada pukul segini,
semua pegadaian sudah tutup.

Zhaodi, ambil lukisan.

Baik.

Pan'er!

Pan'er, kau dengarkan aku.

Zhaodi, kau jangan ambil.

Jangan pergi!

Semua lukisan itu tidak boleh dibawa.

Setidaknya sisakan satu atau dua.

- Kakak Pan'er, tunggu aku!
- Tidak boleh diambil.

Aku juga ikut!

(Kota Yongqiu)
Lapor, Menteri Gu celaka!

Lapor, Menteri Gu celaka!

(Qianfan, kau ada di mana?)

(Aku ada di sini.)

(Apa yang terjadi padamu?)

(Kau tunggu, aku akan kembali
ke ibu kota dan mencarimu sekarang.)

(Pan'er, maaf.)

(Tidak semestinya aku meninggalkanmu
begitu lama.)

(Qianfan.)

(Qianfan.)

Qianfan, akhirnya kau sudah sadar.

Aku ada di mana?

Kita sudah tiba di Yongqiu.

Mengapa kau ada di sini?

Utusan Utara mengalami
kejadian sebesar ini.

Kaisar mengirimku
untuk mengawasi langsung.

Kau tenang saja.

Sekarang semuanya sudah diatur.

Yelv Zongsheng juga baik-baik saja.

Dia terus berterima kasih padaku.

Kali ini Kaisar mengirimmu kemari

juga untuk menyuruhmu
mencari tahu pemikirannya.

Dengan adanya kejadian kali ini,
kita juga sudah bisa yakin.

Tidak peduli apakah kelak
dia akan menjadi penguasa,

dia tetap sudah berutang nyawa padamu.

Kau benar-benar hebat,
kau sudah berjasa besar.

Sebaliknya kau,

demi menolong Yelv Zongsheng
yang jatuh dari tebing saat berburu,

paru-parumu menabrak bebatuan gunung.

Kau sudah tertidur selama dua hari di sini.

Aku tertidur selama dua hari?

Kau mau pergi ke mana?

- Tidak bisa, aku ada urusan mendesak.
- Kau…

Ada urusan mendesak pun tidak boleh.

Kau harus berbaring, kau belum sembuh.

Apakah aku datang dari jauh
dengan memaksa tubuhku yang sudah tua ini

untuk membereskan jasadmu?

Kau dengarkan.

Aku tidak berharap kau memanggilku
ayah kandung.

Namun, aku juga tidak ingin melihatmu
terbaring di dipan dengan nyawa terancam

dan tidak bergerak sedikit pun
seperti tadi.

Aku memang telah mengecewakan ibumu.

Namun, kau juga tidak boleh membantahku
dalam semua hal, 'kan?

Apakah kau harus membuatku
kehilangan putra di usia paruh baya,

baru bisa merasa kau sudah
membalaskan dendam ibumu?

Rencana manusia memang kalah
dari rencana Langit.

Awalnya aku mengira, membantumu
agar bisa bekerja di pihak Permaisuri

sama dengan membantumu mendapatkan
pekerjaan yang bagus

agar kau bisa relaks dan merawat lukamu.

Namun, siapa yang menyangka,
aku malah mencelakakanmu hingga begini?

Ini…

Lokasi di Jalan Mahang memang bagus.

Bangunan ini adalah…

Mereka tidak mungkin
tidak mau menerima, 'kan?

Tidak mungkin,
pegadaian tetap harus menghasilkan uang.

Akta kita yang kecil ini bukan apa-apa.

Masih ada banyak yang menggadaikan
perhiasan emas dan perak.

Tidak apa-apa.

Nona, mohon maaf.

Barusan rekanku sudah menghitung,
uang di akunku tidak cukup.

Jadi, aku tidak bisa menerima
bangunanmu ini.

Kalau begitu, tidak apa-apa.

Kami bisa datang
dan menunggu besok pagi.

Begini, sepertinya besok juga tidak bisa.

Besok toko kami libur
untuk pemeriksaan stok.

Seperti ini saja,
kalian coba pergi ke toko lain saja.

Silakan.

Pada pukul segini,
pegadaian lain sudah tutup.

Benar juga.

Tuan, orang yang bijak
selalu berterus terang.

Aku akan bertanya satu hal padamu.

Apakah Tuan Muda Chi adalah
ketua serikat pegadaian kalian?

Nona benar-benar sangat cerdas.

Karena kau sudah mengetahuinya,
maka aku akan berbicara jujur.

Aku tidak berani menyinggung
Tuan Muda Chi.

Jadi, kau berani menyinggungku?

Ini tidak ada hubungannya.

Kau jangan lupa, di kedai teh yang ingin
kami gadaikan ini masih ada

Nona Song yang baru saja mendapatkan
tulisan dari Pengawas Tertinggi Ke.

Hari ini kau boleh tidak menerima
gadaian kami.

Namun, kami tidak bisa menjamin

bila nanti Nona Song bertemu
seorang petinggi atau pejabat

dan sembarangan mengomentari toko kalian…

Nona, kalau begitu,

sebenarnya boleh juga bila kau
benar-benar ingin menggadaikannya.

Jika penggadaian hidup,

aku hanya bisa memberikan 50.000 koin.

Kau sedang bermimpi, ya?

Jika hanya 50.000 koin,
lebih baik kau merampok saja.

Kau seorang wanita, tapi begitu kasar.

Dasar.

Berikan 100.000 koin.

Biasanya penggadaian hidup
diberi waktu sebulan.

Kami hanya memerlukan tujuh hari.

Dalam waktu tujuh hari,
jika kami tidak datang untuk menebus,

maka akta senilai 300.000 koin ini
akan menjadi milikmu.

Ini…

Apakah bisa?

Ini…

Sepakati saja seperti ini.

Baik, sepakat.

Sudahlah.

Kau biarkan saja
aku menjadi pejabat licik

yang berhati-hati dalam berperang
secara terbuka dan diam-diam.

Perjalanan karier sebagai pejabat
terus berubah dan tidak bisa ditebak.

Tidak ada yang bisa menduduki
posisi Sekretaris Agung

dalam waktu yang lama.

Setelah beberapa tahun lagi,

aku akan pindah ke Yazhou
dan mati dalam kesepian.

Di saat itu,

harapanmu agar takdir menghukumku
akan terwujud.

Sudahlah, aku akan mendengarkanmu.

Aku akan berbaring.

Sudah berapa lama

kita berdua tidak duduk dengan tenang
sebentar saja seperti ini?

Sekretaris Agung Xiao.

Aku sangat berterima kasih
atas segala perhatianmu.

Namun,

jika kau hanya ingin menggunakan
perhatian ini untuk melobiku,

aku sarankan kau lenyapkan saja niat itu.

Hari itu di istana, aku sudah mengatakannya
dengan sangat jelas padamu.

Aku tidak sepertimu
yang sangat mementingkan

posisi Menteri Organisasi Kekaisaran.

Aku mengerti.

Aku tahu, kau ingin dipindahkan
ke luar kota.

Kau ingin pergi jauh dan hidup berdua saja
dengan Pan'er, benar, 'kan?

Kapan aku pernah bilang ingin menentangmu?

Aku akan bicara jujur denganmu.

Asalkan kau mau mengakuiku,

maka aku tidak takut menghadap Kaisar
bersama kalian.

Meskipun harus kehilangan jabatan
dan meminta maaf karena menipu Kaisar,

aku juga tidak akan ragu.

Kau tidak percaya?

Ini adalah ucapan dari lubuk hatiku.

Sudahlah.

Jangan membicarakan ini lagi.

Kalau begitu, kita bicarakan pernikahanmu.

Kapan kau dan Pan'er
akan saling mengantar mahar?

Aku tidak mau membicarakan ini sekarang.

Baik, kita juga
jangan membicarakan ini dulu.

Kalau begitu…

Kalau begitu, kau tidurlah dengan nyenyak.

Dalam seumur hidup,

sangat sulit bertemu dengan
orang yang memahami diri kita.

Qianfan.

Kau harus menghargainya dengan baik.

Jangan sampai sepertiku

yang terbutakan oleh hal duniawi
karena sebuah kesalahan fatal

dan tidak bisa menemukan
jalan pulang lagi.

Siapa?

Aku.

Masuk.

Gu Qianfan.

Mengapa kau bangun?

Bagaimana lukamu?

Bangsawan Changshan.

Jika kau sungguh menganggapku saudara,
bisakah kau memberiku bantuan?

Katakanlah.

Aku menerima sebuah surat mendesak.

Di surat tertulis,

mungkin wanita yang kucintai
mengalami masalah di ibu kota.

Awalnya aku pikir
setelah urusan di sini selesai,

aku akan langsung mengunjunginya.

Sekarang aku sangat khawatir,
aku harus segera kembali ke ibu kota.

Syukurlah, tempat ini dekat ibu kota.

Jika tidak ada masalah di sana,

paling lambat,
aku bisa kembali kemari besok sore.

Mohon Bangsawan Changshan membantuku
menahan Sekretaris Agung Xiao.

Bagaimanapun, meninggalkan tugas
tanpa izin adalah dosa besar.

Buru-buru pulang semalaman.

Kau benar-benar mengutamakan perasaan.

Itu memang bukan masalah bagiku.

Namun, tubuhmu…

Aku seorang tentara,
luka kecil ini bukan apa-apa.

Kau memang pahlawan.

Kau boleh pergi.

Meskipun tidak bisa segera kembali,
aku juga bisa bilang,

aku memintamu pergi diam-diam
ke pos istirahat di ibu kota

untuk menyampaikan kabarku pada selirku.

Terima kasih, Bangsawan Changshan.

Apa yang terjadi?

Apakah kita menyinggung Tuan Muda Chi
karena masalah ibuku?

Ini bukan salahmu.

Aku dan Tuan Muda Chi
sudah lama berselisih.

Aku menyuruh ibumu pergi ke sana juga
untuk membuatnya jijik.

Akulah yang bertanggung jawab
atas kejadian hari ini.

Jangan dibicarakan lagi.

Bagaimanapun, kita sudah mengumpulkan
600.000 koin sebelum pagi.

Uang muka Restoran Wangyue sudah ada.

Namun, mengapa 100.000 koin
hanya sesedikit ini?

Uang 200.000 koin
yang Chen Lian antar waktu lalu

diisi di dalam beberapa kotak besar.

Karena pegadaian memberikan kita
koin Xiangfu bertuliskan 10 koin.

Satu sen bernilai 10 koin.

Koin yang Chen Lian bawa kemari
ada yang bertuliskan dua dan lima koin.

Artinya bernilai dua dan lima koin.

Sudah pasti lebih banyak dari ini.

Chen Lian itu cukup hebat juga
dalam bela diri.

Dia bisa bebas mengangkat dan menaruh
kotak seberat ratusan kg.

Kali ini dia pergi melakukan dinas,

entah prestasi apa
yang akan dia ciptakan.

Bukankah kau sangat akrab dengannya?
Mengapa kau tidak bicara?

Dia adalah seorang kapten
di Organisasi Kekaisaran.

Aku hanya seorang pelayan di kedai teh.

Meskipun sama-sama punya pekerjaan,

tapi kami sangat berbeda jauh.

Aku mana berani disamakan dengannya.

Kakak Pan'er.

Tidak semua orang
bisa bernasib sebaik dirimu

dan bertemu dengan Kakak Ipar Gu.

Bertemu dengan Qianfan
tentu saja keberuntunganku.

Namun, kebahagiaan kita tetap harus
mengandalkan diri kita.

Tidak boleh berharap pada orang lain.

Ziming.

Bantu aku mengambil arak lagi.

Bisakah jangan minum lagi?

Jika seperti ini terus, kau bisa celaka.

Celaka apa?

Aku bahkan sudah bertemu dengan
Master Baoyi hari ini.

Meskipun Master Baoyi ini
bertapa sambil berpindah tempat

dan tidak mau menerima gelar dari Kaisar,

tapi bukankah aku datang ke ibu kota barat
dan menahan hinaan selama berbulan-bulan

hanya untuk bertemu dengannya?

Sekarang aku sudah bertemu dengannya.

Apakah aku tidak boleh merayakannya?

Lalu, ke depannya harus bagaimana?

Master tidak mau menerima gelar,
apakah kita tidak bisa kembali ke ibu kota?

Tidak bisa kembali ke ibu kota?

Ucapanmu benar.

Tidak bisa kembali ke ibu kota lagi.

Kita bisa menua dan mati
di ibu kota barat ini.

Kalau begitu, kau harus memikirkan cara.

Mana boleh hanya minum arak
untuk mengusir sedih?

Aku mendengar dari orang,
ada seorang Menteri Pengawas Qi

yang baru-baru ini pulang kampung
untuk berobat.

Keluarganya terpandang di ibu kota barat.

Bagaimana jika kau pergi menjenguknya
dan mencoba mencari koneksi?

Menteri Pengawas Qi?

Sekarang ini, bahkan guruku pun merasa
aku telah mempermalukannya.

Apalagi, Qi Mu?

Dia dan Pengawas Tertinggi Ke
sama-sama pejabat jujur.

Mana mungkin bisa menghormati aku,
seorang Menteri Pengawas Kuil

yang tidak berkarakter dan mencoreng
reputasi pejabat bergelar sarjana?

Berikan.

Jika tidak pergi mencoba, kau mana tahu.

Kau pergi dengan membawa hadiah,
lalu, bersikap lebih sopan dan segan.

Mungkin saja akan ada kesempatan.

Hadiah dari mana?

Sekarang aku sudah sangat miskin.

Mau memberikan hadiah apa?

Apalagi, Qi Mu ini

bukan pulang kampung untuk berobat.

Dia hanya telah dikalahkan
oleh Xiao Qinyan

dan ingin menghindari bahaya
dengan keluar ibu kota.

Orang seperti ini bisa memberikanku
bantuan apa?

Aku tidak mengerti itu.

Yang penting lebih baik ada harapan
daripada tidak ada.

Bukankah waktu lalu Pengawas Tertinggi Ke
mengembalikan hadiah darimu?

Aku akan mencarinya.

Kau lihat, ada batu tinta.

Tidak berharga.

Masih ada tinta Longfeng.

Untukmu saja.

Di sini masih ada dua lukisan.

Bukankah ini cukup bagus?

Lukisan Perjamuan Malam oleh Wang Ai,
bagaimana?

Ketiga, Lukisan Perjamuan Malam milikku,

kau bilang ingin meminta
master di ibu kota membingkainya.

Sekarang aku memintamu mengembalikannya.

Tidak bisa, ya?

Tunggu.

Bawa kemari lukisan itu.

Benar-benar Lukisan Perjamuan Malam.

Tidak disangka, setelah berkeliling,
lukisan ini kembali lagi.

Kau kemari dan lihat.

Lihat apa?

Kau lihat saja jika disuruh.

Lukisannya sangat nyata.

Juga ada banyak gadis cantik.

Di sini ada tulisan "Raja".

Juga ada tulisan "Zhang".

Biar aku lihat.

Kau lihat, di sini.

Harus dilihat dari samping.

Sama seperti jimat
yang sering dilukis oleh pendeta.

Zhang Shishi.

Chen Juan.

Wang Yun'er.

Liu Wan.

(Ternyata Permaisuri.)

Kita sudah bisa kembali ke ibu kota.

Apa?

Kita sudah bisa kembali ke ibu kota.

Zhaodi, suruh mereka pindahkan kemari.

Ayo.

Cepat, angkat dengan stabil.

Hati-hati, jangan sampai tertusuk.

Maaf.

Mengapa kau lagi?

Aku…

Aku yang meminta Guru Du datang.

Bagaimanapun, kita baru pertama kali
berbisnis sebesar ini.

Guru Du juga pejabat, bila ada dia,
kedua pihak bisa lebih tenang.

Terima kasih.

Tidak perlu segan, kita orang sendiri.

Aku hanya berusaha membantu
sebisaku saja.

Gawat.

Aku baru saja teringat.

Bukankah dalam 600.000 koin ini
ada uang Yinzhang juga?

Kita langsung memakai uangnya,
ini kurang baik, 'kan?

Tenang saja, aku sudah meminta Zhaodi
bertanya ke Kediaman Shen kemarin.

Dia bilang kita boleh memakainya,
tidak masalah.

Bagus kalau begitu.

Mengapa kau masih berdiri di sini?

Cuaca hari ini sangat terik,

apakah kau tidak takut terjemur
hingga menjadi dendeng?

Mengapa kau bodoh sekali?

Ini demi kebaikanku.

Maaf merepotkan.

Silakan.

(Restoran Wangyue)

Semalam kau pergi ke Kediaman Shen,
mengapa tidak memberitahuku?

Kakak Pan'er melarangku.

Mengapa?

Lalu, saat kau pergi ke Kediaman Shen,
Yinzhang bilang apa padamu?

Dia merobek surat dari Kakak Pan'er.

Dia bilang begitu buru-buru
meminta izin memakai uang,

bukankah sengaja mau memaksanya?

Syukurlah, sekarang dia
tidak memerlukan uang receh ini.

Anggap saja sebagai hadiah terima kasih
karena kalian menolongnya di Huating.

Dia juga bilang,

dia sedang kurang sehat,
harus istirahat dengan baik.

Jadi, dia tidak akan menghadiri pernikahan
Kakak Pan'er dan Kakak Ipar Gu.

Dia mana boleh seperti ini.

Hanya karena dia juga menyukai Gu…

Dia langsung mengabaikan
persahabatan kami di masa lalu.

Mengesalkan sekali.

Jadi, bagaimana kabarnya
di Kediaman Shen sekarang?

Apakah kau melihat rona wajahnya sehat?

Kabarnya sangat baik.

Pakaiannya sangat mewah.

Mutiara di kondenya sebesar ini.

Ada banyak bibi dan pelayan
yang melayaninya.

Semua orang memanggilnya Nona.

Bagus kalau begitu.

Syukurlah kali ini,
dia bukan bertemu dengan penipu.

Sebenarnya, setelah pergi
ke Kediaman Shen kali ini,

secara samar aku baru sadar.

Kali ini dia pergi juga belum tentu
hanya karena Kakak Ipar Gu.

Lagi pula, sejak awal, hanya ada
Kakak Pan'er di mata Kakak Ipar Gu.

Lalu, bisa karena apa lagi?

Tentu saja iri.

Coba kau pikir.

Dulu, dia pun bisa membulatkan tekad
untuk menikahi Zhou She

karena Ouyang berhasil menjadi sarjana.

Sekarang Kakak Pan'er kita akan segera
menjadi istri pejabat.

Bukankah dia juga harus segera
mengikuti Shen Ruzhuo?

- Apakah harus sampai begitu?
- Tentu saja.

Mungkin Kakak Pan'er tidak bisa menebak
maksudnya pada kejadian pertama,

tapi dia pasti sudah menebaknya kali ini.

Jika tidak, mengapa dia melarangku
mengatakan hal ini padamu?

Sanniang, Zhaodi.

Sudah giliran kalian.

Sudah giliranku.

Ada Yinzhang juga?

Kedai teh dibuka oleh kita bertiga.

Dia juga mengeluarkan uang
untuk Restoran Wangyue.

Sudah sewajarnya dia mendapat bagian.

Aku hanya mewakili tanda tangannya
untuk sementara.

Nona Zhao bijaksana.

Zhaodi, ayo.

Cepat.

Aku bukan sedang bermimpi, 'kan?

Aku pun sudah bisa
menjadi pemilik restoran?

Mau mengecap tidak?

Mau.

Mari, silakan, Guru Du.

Baik.

♪Ada semacam rasa sedih♪

♪Seperti cahaya bulan yang jatuh
ke dalam hati dua insan yang terpisah♪

♪Bagaimana bisa saling melupakan
jika kita terpisah oleh jarak?♪

♪Angin berhembus
di tengah keramaian hidup♪

♪Mengeluh semua bunga gugur
dan hanya meninggalkan aroma♪

♪Aku memungut bunga gugur dengan sedih
dan mengenang masa lalu di sudut dinding♪

♪Tidak bisa menceritakan
semua kesedihan dan kebahagiaan♪

♪Karena kisah cinta kita
berlangsung begitu lama♪

♪Langit berbintang
mulai bergejolak untukmu♪

♪Angin dan bulan tergila-gila karenamu♪

♪Aku bersedia menyia-nyiakan
waktu demi dirimu♪

♪Untuk menunggumu selama-lamanya♪

♪Agar suatu hari kau bisa kembali♪

♪Kita akan tersenyum melihat dunia ini♪

♪Sambil menggenggam tanganmu
dan tidak saling mengecewakan♪

♪Ah♪

♪Aku akan menunggumu
hingga kita saling bertemu♪

♪Ah♪

♪Menemanimu sampai akhir hidup ini♪