All language subtitles for See.S03E07.WEBRip_IndoCP

Muat! Sekarang!

Yang Mulia, kami menemukan pria ini
sedang berkendara melewati hutan.

Sibeth?

Kofun?

Itu benar-benar kau?

Apa yang kau lakukan di sini? Apa ini?

Berlututlah pada ratumu, Penyihir.

Dia bukan ratuku.

Kofun yang malang. Selalu dan selamanya
selangkah di belakang.

Meskipun aku harus berterima kasih padamu
karena telah membebaskanku dari adikku.

Kau bekerja dengan Trivantes.

Kau gila.
Mereka akan menghancurkan Pennsa.

Tidak, akulah yang akan
menghancurkan Pennsa.

Kofun, jangan membuatku berpikir

bahwa rasa sayangku padamu
merupakan kelemahanku.

Kau akan membunuh ribuan orang.

Maghra seharusnya memikirkan itu
sebelum melakukan kudeta kecilnya.

Tormada, apa kita siap?

Kita siap, Ratuku.

Sibeth, tolong jangan lakukan ini.

Lakukan.

Ikuti aba-aba!

Tunggu, Kofun.
Kau tak boleh melewatkan ini.

Pindahkan dia.

Kenapa kau menyusahkan diri
dengan mengubur pengkhianat?

Tak ada orang lain yang mengucapkan
doa terakhir untuk mereka.

Aku melatih mereka.

Aku berjuang bersama mereka.

Aku tak pernah membayangkan ini.

Mereka mencoba membunuh kita.

Mereka melakukan
apa yang mereka yakini benar.

Mereka menjalani seluruh hidup mereka
melakukan pelayanan yang ideal.

Kitalah yang mengubah aturan.

Ayo pergi.

Bagaimana persiapanmu?

Agak sulit mempersiapkan
musuh yang tak kita ketahui

dengan senjata yang tak kita pahami.

Tapi kami sudah mengumpulkan tentara.

Apa kau percaya apa yang dikatakan Shiloh

tentang Sibeth bersekutu
dengan Trivantian?

Pemburu Penyihir tak berbohong.
Dan aku tak terkejut jika kakakmu begitu.

Apa gunanya Trivantian
untuk Sibeth atau Pemburu Penyihir?

Jika Tormada memang memimpin
faksi tentara pemberontak Trivantian,

jumlah mereka mungkin
tak sebesar yang kita takutkan.

Itu sebabnya
mereka mau beraliansi dengannya.

Jumlah tak akan jadi masalah jika bom itu
dapat melakukan apa yang Baba katakan.

Senjata sudah siap, Pak.

Begitu kita tiba di istana, aku akan
memerintahkan batalion ke gerbang.

Jangan sampai senjata itu masuk ke kota.

Tembak!

Tembak!

Ada apa?

- Kita terlambat.
- Tidak.

Astaga.

Maghra!

Maghra!

Tamacti.

Bom itu menerjang tembok. Ayo.

Tidak, bom itu tidak menerjang dinding.

Bom-bom itu melewati tembok.
Aku mendengar bom itu terbang.

Wolffe.

Lagi!

Haniwa!

Terus bergerak! Jalan!

Maghra!

- Maghra.
- Ayah! Kami tak menemukannya.

- Terus bergerak.
- Baik.

- Wolffe!
- Di sini!

Kita harus pergi.

- Kami akan lebih aman di sini.
- Tidak. Ayo.

Tembak!

Tidak!

Halo? Siapa di sana?

Tenang. Kau aman.

Di mana aku?

Kau berada di tanah Alkenny.

Alkenny? Salah satu suku tersembunyi?

Caramu mengatakan itu menunjukkan
bahwa kau bukan anggota suku.

Memang bukan.

Lalu dari mana?

Pegunungan Utara.

Kau telah menempuh perjalanan yang jauh.

Bagaimana aku bisa sampai di sini?

Kau tak ingat?

Ada seorang wanita.

Ya. Paris.

Dia menemukanmu berkeliaran di salju.
Dia membawamu kembali ke desa ini.

Dia bilang kau lari dari sesuatu.

Dia bilang mungkin
kau belum berlari cukup jauh.

Haniwa, ada apa?

Istananya hancur. Ayah.

Apa yang Ayah dengar?

Tidak!

Tidak.

Maghra!

Ayo, Sayang. Ayah.

Maghra.

Ranger, bantu aku!

Baba Voss.

Tamacti Jun. Ranger, bantu dia.

Dia masih bernapas.
Masih bernapas. Maghra.

Tormada, katakan padaku
kau tak mengecewakan.

Ayuraku melaporkan
semua tembakan tepat sasaran, Ratuku.

Kofun. Apa yang kau lihat?

Kau mengebom anakmu sendiri.

Jika dia dalam bahaya,
ibumulah yang menyebabkannya,

seperti dia menyebabkanmu berada di sini.

Persetan denganmu.

Amankan dia di dalam tendaku.

- Muat!
- Tunggu.

Kita beri adikku waktu
untuk memahami posisinya.

Kematian yang dia sebabkan.

Kau yakin?

Kita telah memetakan kota,
menetapkan koordinat utama.

Jangan khawatir.

Mengetahui adikku, kau akan segera
meluncurkan lebih banyak.

Aku mendengarmu…

meronta melawan ikatanmu.

Dan aku hanya bisa merasakan

bahwa itulah yang selalu kau lakukan
sejak aku mengenalmu,

meronta melawan ikatan
tak kasat mata yang mengikatmu.

Kau tak bisa bebas,
tapi kau tak pernah berhenti mencoba.

Kurasa itulah yang paling
kusukai darimu.

Kau tak mencintaiku.
Kau tak tahu apa-apa tentang cinta.

Sebaliknya.

Aku terlalu mencintai. Sangat mencintai.

Itu sebabnya kubiarkan diriku percaya
Maghra tak akan mengkhianatiku lagi.

Jika kau mencintaiku,
kau tak akan membunuhku.

Aku orang yang tak tahu
apa-apa tentang cinta?

Kofun yang malang.

Setahun yang lalu, kau seorang Alkenny.
Anak gunung yang sederhana.

Dan sekarang, kau menjadi saksi
kebangkitan dan kejatuhan kerajaan.

Ada begitu banyak yang tak kau mengerti.

Aku mengerti bahwa kau adalah
seorang pembunuh dan pengkhianat.

Dan apa yang membuatku berbeda dari ibumu?

Dia bangkit melawan ratu yang ditahbiskan.
Apa dia bukan pengkhianat?

Terakhir kali aku di Pennsa,
dia melakukan eksekusi.

Apa dia bukan seorang pembunuh?

"Pengkhianat," "pembunuh,"
itu hanya kata-kata.

Dan kebenarannya ditentukan
oleh pihak mana pun yang kau dukung.

- Kau berada di pihak Trivantian.
- Tidak.

Aku berada di pihak Tuhan.

Bagaimana lagi kau
menjelaskan aku masih bisa hidup

meskipun aku mendapat hukuman mati,
dan akan merebut kembali tahtaku?

Anak butamu dikirim kepadaku oleh Tuhan

untuk menunda eksekusiku
agar aku bisa kabur.

Dia juga anakmu,
tak peduli berapa kali kau menyangkalnya.

Dia telah menjalankan tujuan suci-Nya,
dan akan diingat karenanya.

Kau monster.

Dan kau seorang penyihir.

Mungkin pemerintahan singkat ibumu
telah mengelabuimu

untuk berpikir sebaliknya.

Tapi ada seratus Pemburu Penyihir
di luar tenda ini

yang dengan senang hati akan membakarmu
hanya untuk mengingatkanmu siapa dirimu.

Aku hanya mencoba
mengingatkanmu siapa dirimu.

Dan siapa itu?

Kau ibu Wolffe.

Dan dia membutuhkanmu.

Katamu dia lahir untuk menyelamatkanmu.
Mungkin dia belum selesai.

Dia anakmu.

Dia anakmu, Sibeth.

Dia anakmu.

Kumohon, bangunlah.

Maghra.

Kumohon, bangunlah.

Siapa namamu?

Kau tak mau memberitahuku namamu?

Aku tak ingin berbohong kepadamu.

Apa kau pemimpin Alkenny?

Ya.

Tapi kau bukan dari sini.

Aku tak tahu aksenmu,
tapi itu bukan aksen pegunungan.

- Apa kau dikejar?
- Tidak.

Kau bilang kau tak ingin berbohong.

Aku memang dikejar,
tapi aku sudah lama lari,

dan aku tak meninggalkan jejak.

Kau tak bisa tahu itu.

Tidak, aku tak bisa tahu.

Beristirahatlah.
Kau harus pergi begitu kau bisa berjalan.

Mungkin butuh waktu lebih lama
dari yang kau pikir.

Kenapa begitu?

Aku sedang mengandung.

Dia bangun.

Maghra.

Baba.

Aku di sini bersama Haniwa.

Aku senang kau kembali.

Aku sangat khawatir.

Rumah itu hancur berantakan begitu saja.

Aku tahu. Itu Dewa Guntur. Bom.

Kau tak dapat menghentikan mereka?

Tidak.

Wolffe!

Tak apa-apa. Dia aman.
Kau menyelamatkannya.

Di mana Kofun? Kenapa dia tak ada di sini?

Kami mengirimnya untuk memperingatkanmu.

Tidak, dia tak ada di sini.

- Di mana dia? Dia bisa terluka.
- Kami akan menemukannya.

Ini semua salahku.

Ibu. Jangan konyol.

Kau melakukan yang terbaik
untuk berdamai dengan Trivantes.

Tidak, itu bukan Trivantes.
Itu Sibeth.

Bagaimana mungkin?

Sibeth beraliansi

dengan pemberontak Pemburu Penyihir
dan pasukan Tormada.

Aku melindunginya dari eksekusi.

Aku membiarkan
para Pemburu Penyihir hidup.

Aku menciptakan tentara yang sekarang
akan menghancurkan kita.

Aku harus pergi ke luar.

Tunggu. Ibu.

Haniwa, apa yang kau lihat?

Gubuk-gubuknya terbakar.
Banyak yang mati dan terluka di mana-mana.

Orang-orang berkeliaran…

dan mereka terlihat ketakutan.

Tentu saja mereka ketakutan.
Api turun dari langit seperti hujan.

Tak ada lagi api yang jatuh dari langit.

Untuk saat ini.

Sibeth memberi tahu kita
bahwa dia memegang kendali.

Tamacti, kumpulkan Pengawal Kerajaan
untuk memadamkan api,

dan kumpulkan serta obati yang terluka.

Evakuasi mereka
yang bisa bergerak ke Altoona

di mana kita akan berkumpul kembali
dan siap bertarung.

Kita harus menemukan adikmu.

Kita berhasil menemukan Ibu dan Wolffe.
Kita akan menemukan Kofun.

Ayo, Bu.

Kofun! Maaf kita belum sempat
diperkenalkan sampai sekarang.

Kami sedang sibuk,
yang aku yakin sudah kau ketahui.

Aku tahu siapa kau.

Ya, aku yakin kau tahu.

Dan aku hanya ingin mengatakan,

bahwa seburuk apa pun perasaanmu sekarang,
kau masih punya pilihan.

Pilihan?

Anugerahmu tak selalu
dihargai dengan benar.

Orang-orang Payan menganggap kau penyihir,

Trivantian berpikir kau adalah
ancaman bagi republik, dan aku…

Aku mengagumimu.

Aku mengerti potensimu.

Jika kau bergabung denganku…

Kau mencoba membunuh kami.

Ya, tapi itu dulu. Semua telah berubah.

Tentu saja, aku tak tahu
aku akan bersekutu dengan Ratu Kane.

Dia akan membunuhmu
setelah dia selesai denganmu.

Tepat sekali.

Atau mungkin aku akan membunuhnya.
Atau mungkin tak akan ada pembunuhan.

Setiap hari hari baru, Kofun.
Hari ini bisa menjadi hari baru bagimu.

Persetan denganmu.

Ya, tentu saja.

Anak laki-laki seusiamu sepertinya
selalu berpikir mereka tahu banyak,

padahal sebenarnya, mereka terlalu bodoh
untuk menyadari yang tak mereka ketahui.

Aku tahu ayahku akan membunuhmu.

Seperti yang kukatakan. Bodoh.
Kami akan punya waktu untuk mendidikmu.

Ada apa?

Ratu ingin bertemu dengannya.

Untuk apa?

Tanyakan sendiri padanya.

Kamp mereka
sekitar 100 detak jantung ke timur.

Berapa banyak tentaranya?

Aku bisa melihat sekitar 50 atau lebih.

Di mana sisanya?

Diam.

Tak ada jalan keluar dari kota.

Apa mereka akan menyerang?

Kurasa tidak.

Jika mereka dapat terus meluncurkan bom,
kenapa mempertaruhkan tentara?

Sibeth ingin kotanya kembali.
Untuk apa dia menghancurkannya?

Dia bisa meluncurkan lebih banyak lagi,

tapi fakta bahwa kita masih berdiri
berarti dia menginginkan kota tetap utuh.

Untuk melakukan itu,
dia harus mengirimkan pasukannya.

Jika Harlan dan Trovere bisa
mempertahankan argumen di Trivantes,

mereka bisa kembali
sekarang dengan bala bantuan.

Ibu. Harlan sudah tewas.

Dia tewas untuk menyelamatkanku.

Ibu…

Dia ingin aku memberikan
sesuatu pada Ibu.

Sebuah kunci?

Untuk apa?

Aku tak tahu.
Dia mengatakan itu mungkin membantu.

Haniwa?

Kofun.

Kofun?

- Kau baik-baik saja?
- Apa kau baik-baik saja?

Ya. Ayah.

Dari mana saja kau?

Sibeth. Dia menangkapku di luar kota.

Dia mengirim pesan.

Pesan?

Ya, dia mengikatnya.

Dia ingin Ibu turun tahta
dan menyerah total.

Ibu harus berjalan sendirian ke kemahnya,

dan Ibu akan menyerahkan
mahkota dan kerajaan padanya.

Dia mengatakan jika Ibu tak segera pergi,

dia akan mengubah Pennsa
dan semua orang menjadi abu.

Dia tak hanya ingin kerajaannya kembali.
Dia ingin menghukum ibu.

- Ibu tak boleh pergi.
- Kita tak akan berargumen, Haniwa.

- Tentu saja ibu akan pergi.
- Dia akan membunuh Ibu.

Dia akan membunuh kita semua
dan lebih banyak lagi jika ibu tak pergi.

Dia kakak ibu,
dan walaupun ibu membencinya,

ketika saatnya tiba,
ibu selalu tak bisa membunuhnya.

Mungkin dia akan punya keraguan
yang sama untuk membunuh ibu.

Kau tak percaya itu.

Tak penting. Aku harus pergi.
Aku tak bisa membiarkannya begitu saja…

- Maghra!
- Ibu!

Paris bilang kau tak mau makan.

Kenapa aku tak boleh meninggalkan gua ini?
Apa aku tawananmu?

Penduduk desa…
Mereka curiga terhadap orang asing.

Tidak aman bagimu
untuk berada di luar sana.

Jika mereka tak menginginkanku di sini,
aku akan pergi.

Kau mau ke mana?

Kau bahkan belum memberitahuku
namamu atau dari mana kau berasal.

Jika kau ingin kami memercayaimu,
kau harus memercayai kami.

Kau dapat memercayaiku.

Kenapa aku mau memercayaimu?

Akulah yang melindungimu.

Maghra.

- Apa?
- Namaku Maghra.

Maghra? Nama macam apa itu?

Nama macam apa itu Baba?

Itu benar, Maghra.

Kenapa kau melindungiku?

Karena aku pernah berada
di posisi yang sama denganmu.

Dan bagaimana kau membuat
penduduk desa memercayaimu?

Aku mengalahkan prajurit terkuat mereka.

Jadi, kurasa aku harus mengalahkanmu.

Ya.

Ibu?

Ibu baik-baik saja?

Maghra.

Ya, ibu baik-baik saja.

Kita semua di sini.

Aku harus pergi.

Tidak. Kami tak bisa membiarkanmu pergi.

Dia akan membunuhmu di tempat,
dan tak ada yang akan diperoleh.

Bagaimana dengan Pensa?

Dia akan membakar seluruh kota
hanya untuk membuatku kesal.

Aku tak bisa membiarkan itu terjadi.

Dia akan menghancurkan Pennsa,
entah kau hidup atau mati.

Apa tak ada cara lain
untuk mengevakuasi kota?

- Mereka punya batalion di semua gerbang.
- Jadi, kita berusaha keluar.

Saat mereka mendengar perlawanan,
bom akan datang.

Bom akan datang apa pun yang terjadi,

tapi keluarga ini tak akan berada di sini
ketika mereka melakukannya.

Harlan.

Ada apa?

Dia selalu tiga langkah
di depan semua orang.

Dia pria yang sangat menyebalkan.

Dia tak memberiku alasan untuk
percaya padanya. Tapi aku selalu percaya.

Dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri,
tapi dia kembali untukku.

Mungkin di sini?

- Tidak?
- Tidak.

Dia jatuh cinta pada Ibu.

Ibu memanfaatkan dia.

Sekarang dia sudah mati.

Harlan tak bukan orang yang
bisa dimanfaatkan jika dia tak mau.

Ada apa?

- Ibu.
- Bisakah kau membawanya?

Sebuah tongkat suara?

Apa lagi yang ada di dalam kotak?

Hanya peta tua ini.

Sepertinya ini Pensa.

Itu Pennsa, tapi…

sesuatu yang lain juga.

Harlan.

Kau bajingan licik.

Apa itu?

Terowongan. Terowongan penyelundup.

Ke mana tujuannya?

Ke luar kota. Ayo.

Ratuku.

Tormada. Ayo duduk denganku.

Bagaimana rencanamu?

Sekarang pesan kita pasti sudah terkirim.

Aku yakin sekali

adikku akan segera tiba untuk menyerah.

Dan ketika dia melakukannya,
Paya akan menjadi milik kita.

Kurasa mengubah Pennsa
menjadi puing-puing akan lebih dramatis.

Aku menanggung semua yang kujalani bukan
untuk berkuasa atas puing-puing dan mayat.

Paya akan jatuh begitu Maghra menyerah.

Maksudku bukanlah Paya.

Trivantes.

Jangan meremehkan kekuatan mereka.

Jangan meremehkan kekuatan kita.

Percayalah, aku tidak melakukannya.

Aku punya satu permintaan.

- Keponakanmu.
- Kofun?

Seandainya kau bertanya padaku
sebelum kau melepaskannya.

Setelah kehilangan anak-anak Jerlamarel,

dia akan sangat berharga bagiku.

Kau menyadari bahwa pengaturanku
dengan Pemburu Penyihir didasarkan

pada kesepakatan bahwa semua
yang dapat melihat adalah penyihir

dan harus dibakar?

Aku tak akan membutuhkan mereka selamanya.

Aku telah membuat sistem
agar tak lagi membutuhkan penglihatan.

Tapi pada sampai saat itu,

Pemburu Penyihir harus
menyetujui pengecualian tertentu.

- Pemburu Penyihir bisa berbahaya.
- Begitu juga denganku.

Mereka punya Tuhan di pihak mereka.

Kuharap kau tak tersinggung,
tapi aku tak percaya pada Tuhan.

Kau tak percaya?

Mungkin kau belum bertemu
dengan Tuhan yang tepat.

- Kau menafsirkannya dengan benar?
- Ya.

Semua titik penting diperhitungkan.

Biar kulihat.

Lewat sini.

Menurut peta, seharusnya ada di sini.

Aku tak melihat apa pun.

Mungkin petanya salah.

Kau tak kenal Harlan.

Petanya tak salah.

Halo?

Tak ada apa-apa di sini.

Aku akan segera kembali.

Kami mengikuti terowongan itu
sampai ke ujungnya.

Pintu keluarnya di gua kecil
di pegunungan.

Tepat di sebelah barat Pennsa.

Jika pergi sekarang, kita bisa setengah
ke Altoona sebelum mereka tahu kita pergi.

Dan apa yang menghentikan mereka
meluncurkan bom ke Altoona?

Pasukan Sibeth masih sedikit.

Kita bisa berkumpul kembali di Altoona.
Mengumpulkan tentara.

Bersiap-siap sebelum mereka
dapat menetapkan posisi

seperti yang mereka lakukan di sini.

Kita tak bisa buang-buang waktu.

Kapten Gosset, suruh anak buahmu
mengumpulkan warga.

Jangan membawa
lebih dari yang bisa mereka bawa.

Haniwa, kau dan Wren arahkan kapten
ke pintu masuk yang kau temukan.

Kofun, Tamacti, Ranger.

Tinggalkan kami sebentar.

Baba.

Kau belum mengatakan sepatah kata pun.

Kau ratu. Kau tahu
apa yang terbaik untuk orang-orangmu.

Ya, aku harus mengurus kerajaan.

Tapi kau suamiku.
Ayah dari Haniwa dan Kofun.

Jadi kau harus memutuskan
apa yang terbaik untuk kami.

Aku tak mengerti.

Kakakku memburu kami selama 17 tahun.

Dia tak berhenti saat itu,
dan dia tak akan berhenti sekarang.

Dia tak akan pernah
berhenti memburu keluarga ini.

Jadi, apa maksudmu?

Aku mengatakan bahwa kau benar selama ini.

Begitu kita memimpin
orang-orang keluar dari Pennsa,

kau, aku, Kofun, Wolffe, dan Haniwa,
kita akan pergi jauh.

Kembali ke pegunungan,
atau lebih jauh lagi,

di mana kita bisa
menjadi keluarga seperti dulu.

Mungkin dengan perginya aku,

kakakku akan mengurangi
melampiaskan kemarahannya pada Payan.

Kau yakin?

Aku telah menjadi ibu lebih lama
daripada aku menjadi ratu.

Dan jika memprioritaskan keluargaku
menjadikanku ratu yang buruk…

itu hanya membuktikan bahwa
aku tak seharusnya menjadi ratu.

Aku tak merasakan apa-apa.

- Di sini.
- Maksudmu di sini?

Itu dia.

- Di sini. Kau merasakannya?
- Di mana? Di sini.

Tidak. Tetap tak ada.

Kurasa kau hanya ingin alasan
untuk menaruh tanganmu padaku.

- Kurasa kau suka sentuhan tanganku.
- Mungkin kau benar.

Kau masih tak merasakan apa-apa?

Mungkin dia takut padaku.

Mungkin bukan bayinya yang takut.

Apa maksudmu? Kenapa aku takut?

Karena kau belum pernah punya anak.

Dan anak ini, apa dia akan menjadi anakku?

Kau ingin dia menjadi anakmu?

Sebanyak aku menginginkanmu.

Kalau begitu, kami milikmu.

Aku mencintaimu.

Aku mencintaimu, Baba Voss.

Aku mencintaimu, Maghra Voss.

Apa menurutmu
kita akan selalu seperti ini?

Kau takut ini ini tak selalu terjadi?

Aku takut untuk anakku.

Aku bersumpah padamu aku akan mati

sebelum membiarkan sesuatu
terjadi padamu atau anak kita.

Dan kami akan melindungimu.

Ya.

- Kau harus melindungiku. Aku butuh itu.
- Ya.

- Tunggu.
- Apa?

Kau merasakan itu?

- Itu dia.
- Ya?

- Dia menendang. Dan lagi.
- Ya.

- Dia bayi pemarah.
- Wow.

Dan dia punya temperamen seperti ibunya.

Temperamen? Aku tak punya temperamen.
Apa yang kau bicarakan?

- Tentu saja tidak.
- Aku tak punya temperamen. Apa maksudmu?

Bisa-bisanya kau bicara begitu.

- Lihat. Bayi yang galak.
- Bayi ga…

Bayi galak dan pemarah seperti ibumu.

Anjingmu bau.

Bangun.

Tidak, itu aku.

Bangun, Nak.

Kau harus pulang, Kawan.

Rumahku diledakkan, terima kasih.

- Kau tahu maksudku.
- Kau tahu maksudku.

Aku telah menghindari peradaban manusia
selama hampir 20 tahun.

Dan jika aku bisa melalui ini,

aku akan menghindarinya 20 tahun lagi.

Tapi hari ini bukan hari itu.

Sialan, Ranger.

Jika sesuatu terjadi padamu,

Lu akan memburuku
dan membunuhku dalam tidurku.

Tidak. Dia akan membangunkanmu,
agar kau bisa merasakannya.

Aku membuat pilihan
untuk meninggalkan gunung.

Itu mungkin kesalahan besar,

tapi mulai saat ini, pedangku tajam.

Ganjaku bagus,
dan matahari terasa hangat di wajahku.

Jadi, dengan situasi seperti ini,

aku akan tinggal dan mencari tahu
bagaimana ceritanya berakhir.

Bagaimana menurutmu?

Kau terlalu banyak mengisap itu.

- Ya, mungkin.
- Terlalu banyak.

Atau mungkin kau kurang mengisapnya

Kami telah mengumpulkan seluruh warga.

Mereka yang belum di sini
sedang dalam perjalanan.

Aku mendengar keresahan dalam suaramu.

Pernahkah kau bertanya-tanya kenapa kita
makan bison dan rusa, tapi tidak beruang?

Saat kau berburu bison dan rusa,

mereka melarikan diri,
dan itu membuat mereka rentan.

Jika kau memburu beruang,
beruang akan memburumu balik.

Kita tahu mereka yang melarikan diri
akan menjadi yang dimakan.

Kau setuju, kita punya peluang
yang lebih baik di Altoona?

Ya, tapi sebelum itu
kita harus sampai ke Altoona.

Ibu, maaf.

- Ini salahku.
- Kofun.

- Aku yang salah. Aku membebaskannya.
- Aku membiarkan dia hidup.

Sayang. Dengarkan.

Haniwa.

Kalian bukan hanya keluarga ayah,
kalian orang terbaik yang ayah tahu.

Ayah telah menanggung
rasa bersalah selama ini,

untuk Alkenny, untuk Edo,
untuk semua yang terjadi sebelumnya.

Dan ayah telah belajar dari teman ayah
yang terkadang bijaksana, Ranger,

bahwa menyalahkan diri sendiri
tak ada gunanya.

Kau harus memperhatikan
apa yang ada di depan, bukan di belakang.

- Ya.
- Apa itu yang akan Ayah lakukan?

Itulah yang akan dilakukan orang bijak.

Ayo, Sayang. Kita pergi dari sini.

Ibu.

Lewat sini.

Ayo, Sayang. Tidak.

- Kita harus terus bergerak.
- Aku ingin pulang.

Kita tak bisa pulang.
Kita harus terus bergerak.

- Tidak, aku tak mau.
- Bella, ayolah.

Permisi. Apa namamu Bella?

- Ya.
- Nama yang indah.

Namaku Maghra.

Ratuku.

- Apa kau takut, Bella?
- Ya.

Aku juga takut.

Tapi aku punya sesuatu yang membantuku.

Rasakan.

Ini tongkat suara.

Dan ini bukan sembarang tongkat suara.

Itu tongkat suara Ratu.

Sekarang dengarkan.

Aku sedang mencari orang yang bisa
menyimpan ini di tempat yang aman.

- Apa kau bisa melakukan itu?
- Ya.

Bagus.

Bawalah melewati terowongan untukku.

Dan jika kau takut,
benturkan itu ke dinding,

dan kau mendengarkan suara.

Dan ingatlah, bahwa kau utusan Ratu.

Mengerti?

Sekarang, ayo, Gadis pemberani.

- Maghra.
- Ya.

Sayangku.

Kau ratu sejati, Sayang.

Bagi rakyatmu. Dan bagiku.

Ayo.

Jika terus begini, kita akan berada
di bawah tanah sampai besok.

Kita berjalan selambat warga lambat.

Baba Voss, bagaimana kalau kau
berada di barisan belakang?

Baba!

Baba?

- Di mana dia?
- Dia di sini beberapa saat yang lalu.

Berhenti!

Haniwa!

Baba?

- Di mana dia?
- Baba?

Aku tak tahu.

Ayah!

Mungkin dia kembali
untuk membantu orang-orang yang tersesat.

- Akan kukirim pengintai untuk mencarinya.
- Tidak.

Dia tak akan ada di sana.

Apa maksud Ibu?
Apa yang Ayah katakan pada Ibu?

Dia tak memberi tahu apa-apa karena
dia tahu ibu akan menghentikannya.

Ibu mengenal ayahmu lebih baik daripada
Ibu tahu diriku sendiri, begitu juga kau.

Dia kembali.

- Apa?
- Untuk apa dia melakukan itu?

Dia tak bisa mengalahkan
seluruh pasukan sendirian.

Dia pergi untuk membunuh kakakku.

Kau benar-benar terlalu banyak merokok.

Tidak mungkin.

Kau mau ke mana?

Aku akan memburu ratu iblis itu
dan memotong jantungnya.

Kedengarannya ide yang buruk.

Boleh aku ikut?

Tentu.

Waspadalah terhadap serigala, Baba Voss.

Kitalah serigalanya.

Baiklah.

Terjemahan subtitle oleh Rahayu Kinasih