All language subtitles for [SubtitleTools.com] sub red notice english.xml (1)

NETFLIX MEMPERSEMBAHKAN

Meski banyak yang mengetahui
kisah cinta tragis Antony dan Cleopatra,

jenderal Romawi pembangkang

yang jatuh cinta
dengan ratu Mesir yang memesona,

keduanya bunuh diri

daripada menghadapi dunia
tanpa satu sama lain,

sedikit yang tahu kisah rahasia

hadiah paling dicari dan teka-teki
belum terpecahkan dari masa mereka.

Misteri telur ketiga Cleopatra.

Pada hari pernikahan mereka,
sebagai simbol kesetiaan abadi,

Mark Antony menghadiahi Cleopatra
tiga telur berhiaskan berlian,

masing-masingnya sangat indah.

Selama berabad-abad, telur-telur ini
hanya dianggap mitos, rumor.

Namun, kemudian, di tahun 1907,

di luar Kairo, seorang petani lokal
menemukan dua di antaranya.

Konon telur ketiga tak pernah ditemukan.

Yang lain mengeklaim itu ditemukan,

tetapi segera menghilang,
tak pernah terlihat lagi.

Bergabunglah dengan kami
untuk menjelajahi pertanyaan itu.

Apa yang terjadi
dengan telur Cleopatra yang hilang?

Siapa yang mungkin memilikinya?

Paling penting,
apakah kita akan pernah melihat

ketiga telur itu bersatu kembali
untuk pertama kalinya dalam 2.000 tahun?

Telur pertama Cleopatra
dipajang untuk dilihat semua orang

di Museo Nazionale yang terkenal
di Castel Sant'Angelo, Roma.

Telur kedua telah dijual
di pelelangan beberapa kali

dan saat ini disimpan
dalam koleksi pribadi.

RED NOTICE (kata benda):

Perintah penangkapan tingkat tertinggi

dikeluarkan oleh Organisasi Polisi
Kriminalitas Internasional (INTERPOL).

Diperuntukkan bagi para penjahat
paling dicari di dunia.

ROMA

Kau bukan polisi.

Benar, aku bukan.

Kau paham maksudku.
Lencanamu tak berlaku di sini.

Jangan seperti koboi Amerika.

Tenang. Celana kulitku di rumah.

Kau yakin soal ini?

Aku tahu cara pikirnya.
Dia akan lakukan hari ini. Percayalah.

Baiklah, ini dia.

- Mustahil.
- Aku bukan meminta.

Tutup museumnya, evakuasi pengunjung,

segera tutup titik masuk dan keluar.

Interpol berwenang
memaksaku melakukan itu?

Jangan mengujiku, Direktur.

Dengarkan dia.

Kau siapa? Pengawalnya?

Ini Agen Khusus John Hartley
dari Unit Analisis Perilaku FBI.

Dia pemrofil khusus
di bidang kejahatan seni.

Kau tak mirip pemrofil.

Ya, aku sering dengar itu.

Sekitar 41 jam lalu,
Agen Hartley terima informasi kredibel

bahwa pencuri seni paling dicari,
pria bernama Nolan Booth,

berniat mencuri Telur Cleopatra hari ini.

Siapa pemberi informasi ini?

Gajah.

Kau pasti bercanda.

Sayang, Gajah itu tak lebih
dari cerita hantu di dunia seni.

Konsep umum. Orang yang disalahkan

saat kau dan rekan penegak hukummu

terlalu tak kompeten
untuk memecahkan kasus.

Dengar, kecuali kita hentikan,
telurnya akan dicuri hari ini.

Bahkan mungkin sudah lenyap.

Sudah lenyap, katamu?

Kini, permisi, Inspektur,
aku harus menghubungi penyeliamu.

Ada sensor panas di ruangan ini?

- Tentu saja.
- Coba tunjukkan.

Kau membuang waktu kami.

Boleh kutanya, apa yang kau cari?

Telur pertama Cleopatra
dilapisi emas 18 karat.

Emas memantulkan radiasi.

Telur itu seharusnya memantulkan panas.

Seharusnya merah, bukan biru.

Mungkin cuma galat di sensor panas.

Cuma satu cara mengetahuinya.

Hei, maaf, Nak, tak boleh bawa
makanan dan minuman di museum.

Terima kasih.

Tunggu sebentar. Kau mau apa?

Tenang, tak apa-apa.
Dia tahu yang dia lakukan.

Tutup ruangan. Sekarang!

Minggir!

Dia menuju pintu keluar.

Berhenti!

He is here. Send reinforcements.

Dia di sini. Kirim bantuan.

He's on the scaffolding.
We're gonna need more--

Dia di perancah.

Kita butuh lebih…

Astaga, kau mengejutkanku.

Aku tahu, kau ini…

Pria botak lamban yang mengejarku.

Apa isi tasmu?

Kau orang Amerika. Kenapa ke Roma?

Gelato, Koloseum.

- Tempat yang indah.
- Ya.

- Pertama kali?
- Ya.

Pengejaran yang asyik, bukan?
Banyak situasi rumit. Riuh.

Siapa sangka berakhir begini?

- Sudah kusangka.
- Benar.

Kesenangan usai, Nolan Booth.
Berikan tas, berbalik,

tangan di belakang. Kau ditangkap.

Baik. Tunggu sebentar,
aku punya dua pertanyaan.

Ya?

Pertama, dari mana kau beli jaket itu?

Itu menarik perhatian.

Di suatu tempat ada sapi telanjang
yang berbisik, "Sepadan."

Kedua, soal menangkapku, aku sangat paham.

Aku melakukan hal yang buruk.

Namun, kau tak punya lencana
atau semacamnya

terselip di balik kerahmu, ya?

Tak perlu tunjukkan lencana, ada pistol.

Begini, aku dalam posisi sulit.

Tanpa identitas, kau ini siapa?

Mungkin saja kau orang jahat,

dan mungkin aku orang jahat lainnya.

Kau benar. Aku orang jahat.

Diam dan berikan tasnya
sebelum kutembak mulutmu.

- Akan kuberikan kepadamu.
- Bagus.

Ya, akan kuberikan
karena aku tak menginginkannya.

Asal tahu saja, ini tak menyenangkan.

Booth, jangan bergerak!

Ayo, cepat.

What the hell?

Apa-apaan?

Where are you going? Asshole!

Kau mau ke mana?

Bajingan!

Bisa pegangkan untukku?

Terima kasih.

What the hell? You idiot! Are you blind?

Apa-apaan? Dasar bodoh! Kau buta?

Sial.

56 JAM KEMUDIAN

KITA AKAN BERHASIL, ROSE

Tempatmu bagus.

Agen Khusus John Hartley, FBI.
Kita sudah pernah bertemu.

Bukankah kau agak di luar wilayah hukummu?

Memang.

Untung mereka tidak.

Hai, Semua. Jangan copot sepatu kalian.

Yakin senjatanya cukup?

Mau bilang apa? Aku suka teliti.

Tak mungkin.

Inspektur Das yang pemberani.

Aku tak akan melewatkan ini.
Kuambil itu. Terima kasih.

- Senang bertemu penggemar.
- Lucu.

Mau tahu apa lagi yang lucu?

Karena kau dicari di 18 negara,

aku bisa pilih kau ditahan di negara mana,

mengingat riwayat kaburmu.

Sudah enam kali?

Ya. Satu lagi, dapat jaket Shawshank.

Terus bercanda,

aku akan mengirimmu ke tempat terburuk.

Akun Instagram-mu?

Aku benar-benar mulai tak menyukaimu.

Ayolah!

Tak menyukaiku? Kau bahkan tak mengenalku.

Mungkin kita banyak kesamaan.

Mungkin aku tak mengenalmu,
tetapi aku membuat profilmu

sejak kau curi Lady with a Red Hat
karya William Strang dari Tate

tahun 2014.

Tak ada buktinya.

Kubeli di Etsy.

Aku sudah lama melacakmu.

Biar kutebak siapa kau sebenarnya.

Tentu. Ya.

Anak tunggal.

Ayah polisi Swiss, ibu dosen Amerika.

Kau mulai mencuri
antara usia enam dan delapan.

Ternyata berbakat untuk itu.

Jadi merasa istimewa, berbeda.

Kau suka bekerja sendirian. Tak suka tim.

Kau cuma ambil pekerjaan
yang menjadi sorotan besar,

yang berarti kau cuma melakukannya
demi kesenangan, bukan uang.

Kau gila? Aku suka uangnya.

Aku belum selesai.
Baru mau sampai ke bagian bagus.

- Terima kasih.
- Sama-sama.

Banyak pencuri mengaku
cuma melakukannya demi uang.

Itu bukan tak biasa.

Namun, yang tak biasa
adalah risiko yang kau ambil.

Taruhannya.

Seolah-olah kau ingin ketahuan
agar bisa kabur,

untuk membuktikan dirimu lagi

bahwa kau lebih baik dari yang lain

dan kau layak.

Layak untuk apa? Ceramah ini?

Kasih sayang ayahmu.

Selamat.

Bagaimana menemukanku?

Cara yang sama aku tahu
kau akan mencuri telur di Roma.

Gajah.

Gajah.

Siapkan untuk dibawa.

Aku penasaran.

Apa rasanya dijual
oleh pencuri seni paling dicari di dunia?

Aku pencuri seni paling dicari di dunia.

Tadinya.

Tunggu di sini.

Aku tak mungkin menaruh itu
semobil dengannya.

- Jumpa di lapangan udara.
- Sampai jumpa.

Pintu terbuka.

Baik. Sudah siap.

ROMA

32 JAM KEMUDIAN

Terima kasih.

Halo.

- Mau pergi?
- Terbang sejam lagi.

Ada masalah?

Bisa dibilang begitu.

Baik. Ada apa?

Aneh, aku mau tanya yang sama.

Mau apa dengan itu?

Benda budaya kuno tak bernilai ini?

Booth beri kita telur palsu.

Kuakui, pikiran pertamaku juga Booth.

Lalu kupikir, "Sebaik apa kukenal orang

yang baru kutemui 72 jam lalu?"

Yang kredensial resminya

cuma dari
komunikasi tertulis antarlembaga.

Jadi, kuhubungi Asisten Direktur UAP
di Quantico, wanita yang sangat baik.

Dia tak kenal kau.

- Itu mustahil.
- Masa?

Ya, itu mustahil.

Seperti John Hartley
dengan akun bank Swiss

yang menerima transfer uang $8 juta

dari pihak ketiga terenkripsi
pada hari telur dicuri?

Kebetulan sekali, bukan, Agen?

Kami melihat sasaran.

Apa pun yang kau pikir kulakukan,
aku tak melakukannya.

Ada yang di balik ini.
Gajah, mungkin Booth sendiri.

- Aku dijebak.
- Mungkin ya, atau tidak.

Sampai aku tahu, aku akan menahanmu.

Biasanya, aku bukan
orang yang pendendam, tetapi,

aku percaya dan kau lukai perasaanku.

Jadi, kupilih tempat istimewa.

Lokasi gelap.
Yang mengabaikan hak perlakuan adil.

Kau ditangkap, Agen Hartley.

Das, lihat aku. Tatap mataku.

Aku tak lakukan ini.

Aku tak percaya.

RUSIA

Kau atas atau bawah?

Tak masalah.
Penjara akan memutuskan bagi kita.

Yang benar saja.

Kuakui satu hal tentang Inspektur Das,

dia punya selera humor.

Ayolah, teman sekamar.

Kau benar, cuci tangan dahulu.

Tak apa-apa. Kau aman di sini.

Kecuali jika mereka tahu kau polisi.
Lalu mereka mau membunuhmu.

Gajah pasti sudah menduga tindakanmu.

Raih kepercayaanmu setelah menjualku.

Buat sasaran percaya dahulu
sebelum menipu, aturan dasar.

Aku tahu cara kerja penipuan.

Kini kau tahu, itu yang pasti.

Pencuri misterius yang mengadukanku,
juga menjebakmu.

Sepertinya kebetulan, bukan?

Ini bukan kebetulan. Ini rencana.

Dalam satu gerakan, Gajah singkirkan
pesaing dan penyelidik utamanya.

- Dua burung, sekali tembak.
- Telur.

- Apa?
- Dua burung, satu telur.

Seperti seks. Post Malone ini pun paham.

Ini langsung dari kebun, ya? Terima kasih.

Aku tak paham alasannya.

Buat apa Gajah menjebakku
padahal sudah dapat telurnya?

Apa yang tersisa?

Tiga ratus juta dolar?

Aku tak pernah dengar harga begitu.

Tak ada yang pernah.

Namun, kau tak paham,
itu bukan harga satu telur.

Jadi, begini.

Siapa pun yang bawa ketiga telurnya
ke miliarder Mesir ini

pada malam pernikahan putrinya,
dapat semua uangnya.

Ternyata, putri Tn. Ayah Miliarder,

coba tebak namanya?

Berhenti, namanya Cleopatra.

Orang-orang ini mengerikan.
Namun, aku suka uang, jadi…

Bagaimana cara kerjanya?

Tak ada yang tahu.
Telur ketiga tak pernah ditemukan.

Aku tak akan berbohong,
itu memang masalah.

Aku mau urus telur kedua dahulu.

Baru sisanya.

Baiklah, menurut informasi FBI,
telur keduanya

milik dealer senjata internasional.

Sotto Voce. Aku tahu soal dia.

Ayahnya mau mencekiknya saat usia 14.

Tak ada yang tahan dengan bajingan ini.

Itu meninggalkan kesan baginya.

Mencekik orang menjadi semacam hobinya.

Dia penggemar berat.

Sotto Voce sangat menakutkan.

Namun, suka bersenang-senang.

Mengadakan pesta topeng
tiap tahun untuk pembelinya

di vilanya yang sangat besar di Valencia.

Penjual senjata sensitif
soal identitas mereka.

Jadi, pesta topeng itu
mengurangi kecemasan mereka.

Yang tak diketahui orang-orang jahat ini

adalah di atas, dalam brankas rahasia,

Dr. Telanjang Dada memiliki

sepotong benda kuno tak ternilai
yang kusebut

telur kedua Cleopatra.

Telur itu memohon agar aku mencurinya.

Aku akan menuju ke sana
andai kau bukan polisi super.

- Jangan begitu.
- Apa?

- Jangan lakukan itu.
- Apa?

- Aku tahu yang kau lakukan. Dengar.
- Aku tak lakukan apa pun.

Jika orang-orang ini tahu kau P-O-L-I-S-I…

Ruangan ini penuh napi pembunuh
dan penggemar vodka toilet.

Pastikan mereka tahu kau bukan polisi.

- Nyet politsiya!
- Dengarkan aku. Kumohon…

Teman-teman? Nyet politsiya. Bukan polisi.

Pria ini bukan polisi, ya?

Pahami itu di otak bebal kalian!

Dia pemrofil dari FBI,

yang memang termasuk
penegak hukum, tetapi bukan polisi.

Serupa, tetapi tak sama.
Latar belakangnya rumit.

Ini teman kita, Agen Khusus John Hartley.

Mari kita sambut dia di penjara ini.

Terima kasih, Semua.

Kurasa tak ada yang dengar.

Situasi tenang.

Tak ada yang… Tidak.

Ya. Drago Grande dengar. Dia datang.

Tenanglah. Jangan permalukan aku.

Halo, Pak.

Politsiya.

Kau mati.

Baik, dia tahu.

Dia tahu kau polisi.

Rencana ketahuan.

Tak apa-apa.

Makan punyaku. Kau butuh nutrisi.

Bangunlah. Kau tampak seperti pengecut.

Kukatakan sebagai teman.

Baik, dengar.

Aku tak mau ribut di penjara denganmu…

Kau bisa. Aku di sisimu.

Jadi, kumohon, jangan berkelahi.

Ayo selesaikan makanan kita saja.

Back to your cell!

Kembali ke selmu!

Astaga…

Susah payah berolahraga.

Kau masih dihajar pria ompong dengan TBC…

Baiklah.

Jika kau ulangi,
itu akan jadi kegiatan terakhirmu.

Benar.

- Kau tak kenal aku, Booth.
- Tidak.

Tak tahu yang mampu kulakukan.

Baik. Untunglah kau datang.

The captain wants to see you. Let's go!

Kapten mau bertemu. Ayo jalan!

Dia?

Bukan, kami. Baik.

Halo, Anak-anak.

Astaga.

Kau kaptennya?

Mengubah karier bisa berguna bagimu.

Kurasa bukan model panggung,

tetapi jelas katalog wilayah, selebaran…

Dia si Gajah.

Sudah jelas, Bodoh!

Senang akhirnya bisa bertemu
denganmu, Tn. Booth.

Menggembirakan bisa berhadapan langsung

dengan pencuri seni
terbaik kedua di dunia.

Aku paham yang kau lakukan. Itu…

Ya, kau sempat beruntung di awal
beberapa kali.

Namun, setahun terakhir
kau tak pernah mengalahkanku.

- Helsinki.
- Parasutku rusak.

Jakarta.

- Segway-ku tenggelam.
- Makau.

Tak ada yang tahu Miley Cyrus akan tampil.

Itu pertunjukan mendadak.

Kau bisa punya alasan atau hasil.

Tidak keduanya.

Sedang apa kita di sini? Apa maumu?

Mengobrol.

Pertama, Agen Hartley,

terimalah permintaan maaf tulusku
atas kesalahpahaman di Roma.

Setelah aku mencuri telur di Bali,

aku melakukan deposit $8 juta
ke akun yang terdaftar atas namamu.

Lalu, aku hanya perlu menunggu Das
memakan umpannya.

Beberapa tekanan tombol cerdas
dan sebuah panggilan dicegat.

Kantor Direktur UAP FBI.

Lalu, beres.

Selamat tinggal, Agen John Hartley.

Halo, Tersangka Mencurigakan.

Lucu, bukan?

Diam. Kau menghapus hidupku.

Kini aku dipenjara dengan si bodoh ini.

Kalau begitu, mari kita membahas bisnis.

Meski hal ini sudah jelas,

aku memiliki telur pertama,

dan dalam kurang dari 48 jam,
aku akan memiliki telur kedua juga.

Namun, berarti
tinggal masalah telur terakhir.

Sayangnya tak ada yang tahu
di mana telur ketiga.

Dia tak beri tahu?

Kau tak beri tahu dia?

- Apa?
- Entah apa maksudnya.

Rekan selmu ini
tahu persis di mana telur ketiga.

Dia bohong. Aku tak tahu
di mana telur ketiga. Sumpah.

Aku tahu di mana telur ketiga. Sumpah.

Ya, itu aku. Lupakan.
Memang aku yang mengatakan itu.

Kapan kau mau beri tahu aku?

Aku tak berniat beri tahu soal itu
karena kau polisi.

Ini tawaranku untukmu, Tn. Booth.

Beri tahu di mana telur ketiganya.
Kukeluarkan dari sini dan kuberi 10%.

Sama sekali tak mau.

Maaf kita tak bisa berbisnis.

Mungkin beberapa hari lagi di sini

sambil membayangkan
ribuan hari lainnya yang akan datang,

akan mengubah pikiranmu.

Aku akan mampir begitu dapat telur kedua.

Saat itu, tawarannya akan jadi 5%.

Thank you, Captain.

Terima kasih, Kapten.

Labor detail for them both.

Buat mereka bekerja keras.

Dah. Jangan terlalu merindukanku.

Sampai jumpa!

Hei, Teman-teman. Baiklah!

Jika menangkapnya bersama,

aku bisa lakukan hal
yang tak bisa kau lakukan.

Tak perlu menjijikkan.

Ini dia. Tiga, dua, satu.
Angkat dengan lehermu.

Maksudku penjarakan dia, seumur hidup.

Saat itu terjadi,
siapa pencuri seni nomor satu?

Kerja sama tim? Terasa aneh di mulutku.

Kau angkut bagianmu?

Aku tersinggung kau tanya itu.

- Lakukan sesuatu. Mulai selip.
- Tenang, Botak.

Lihat? Kerja sama tim.

Tim. Terasa aneh di mulutku.

Sungguh.

Terserah mau bilang apa
soal penjara Rusia, sabunnya hebat.

Kerja sama atau tidak?

Tanpa zat kimia atau parfum,

hanya gliserin murni.

- Ciumlah.
- Aku tak mau cium.

Pesta topeng Sotto Voce besok malam.

Jika mau kalahkan Gajah untuk telur kedua,

kita harus keluar dari sini besok pagi.

Aku sudah tahu cara mencurinya.

Butuh penyesuaian karena ada Gajah,
tetapi aku akan menang.

"Aku"? Bagaimana dengan "kita"?

Kenapa pakai jaring rambut? Kau botak.

Baiklah. Kau jadi pasanganku
ke pesta Sotto Voce.

Terima kasih. Waktu tak banyak.
Kita harus keluar. Apa rencananya?

Sedang kuupayakan.

Kau upayakan? Kedengarannya begitu.

Bagian terpenting dari rencana apa pun
adalah tidur nyenyak.

Bukankah bagian perencanaan
adalah bagian terpenting?

Banyak yang salah soal itu.

Ucapanmu di Bali,

soal aku dan ayahku, bagaimana kau tahu?

Maaf saja, kau bukan orang
yang sulit dipahami.

Satu hal yang tak kupahami,

kenapa putra kapten polisi Swiss
berubah jadi penjahat besar?

Versi singkatnya?

Ayahku adalah seorang bajingan yang subur.

Versi panjangnya?

Saat usiaku delapan tahun,

ayahku kira aku mencuri arlojinya.

Dia sangat menyayangi arloji itu.

Dia tanya apa aku curi. Kubilang tidak.

Katanya dia tahu
aku mencurinya dan berbohong.

Setelah itu, dia tak bicara lagi denganku.

Tidak saat Natal atau ulang tahunku.

Hampir setahun penuh dia diam saja.

Seolah-olah aku tak ada.

Lalu suatu malam,

dia pulang dan duduk di meja makan…

Lalu itu dia.

Arloji yang hilang itu,

di pergelangan tangannya.

Ternyata dia menaruhnya di meja kantornya

dan tertutupi oleh dokumen
atau semacamnya.

Dia tak pernah minta maaf. Cuma…

Menatapku dan bilang,
"Bagaimana di sekolah tadi?"

Dia terus tanya,
"Bagaimana di sekolah tadi?"

Tak pernah kujawab.

Aku menatapnya. Tak makan, minum.

Minggu depannya, aku dikirim ke asrama.

Sungguh?

Aku bercanda.

Hei.

Maaf soal itu.

Tidak, tak apa-apa.

Ada pelajaran berharga.

Tak penting kau lakukan apa,

yang penting orang anggap kau lakukan apa.

Kalau ayahmu?

Aku tak bahas dia.

Seburuk itu, ya?

Kabar baik.

Aku tidur nyenyak
setelah sesi terapi kita semalam.

Kabar lebih baik,

kuatur rencana kabur kita
jadi tiga langkah mudah.

Baiklah. Apa langkah pertama?

- Buat gangguan.
- Dengan sabun?

Tahu yang terjadi
jika mencampur sabun gliserin murni

dengan cairan pembersih
mengandung asam nitrat?

- Dapat nitrogliserin.
- Benar.

Kita harus lari.

Cepat.

Terkunci. Butuh kartu.

Langkah kedua, rencanakan dari awal.

- Dari mana itu?
- Nyet politsiya.

Dia bukan polisi!

Apa rencananya… Bajingan!

What? Understood.

Apa? Aku paham.

Sedang apa? Apa langkah ketiga?

Langkah ketiga…

Batu susun.

Kau dahulu.

- Terima kasih.
- Sama-sama.

Get back!

Mundur!

This way.

Sebelah sini.

Mereka di luar tembok. Amankan perimeter.

They're outside the walls.
Secure the perimeter.

Terima kasih.

Baiklah.

Bisa terbangkan helikopter?

Apa belakang kepalamu seperti penis besar?

Jawabannya ya!

Itu asyik. Ini sahabatku.

- Kita bukan teman.
- Kita sahabat.

They're over here!

Mereka di sini!

Pergilah!

Sulit dipercaya tak ada yang lihat!

Here they are! Fire!

Ini mereka! Tembak!

Baik.

Bahasa Rusia.

Go, he just has a pistol!

Maju, dia cuma punya pistol!

The forklift!

Mesin forklif!

Bajingan.

Reload!

Isi ulang!

Sial.

Kau berhasil. Syukurlah!

Aku berdoa untukmu.

Jangan bohong. Kau akan tinggalkan aku?

Katamu, "Selamatkan diri."

"Pergilah," tetapi bukan tanpa aku.

Katamu, "Pergi selamatkan diri."

Tadinya aku akan mengenangmu
selamanya di hatiku,

Pengeluh Bodoh.

Kenapa itu berkedip?

Ada yang datang!

Lihat? Sangat mudah.

Memang sepertinya masa kecil yang sulit,
tetapi aku jadi begini berkat ayahku.

Mungkin itu masalahku.

Aku sangat berfokus untuk selalu menang,
selalu menjadi yang terbaik,

sehingga aku tak pernah bisa
bersantai dan pasrah saja.

Apa itu normal?

Bagaimana aku tahu?

Apa?

Aku bukan terapis. Aku analis intelijen.

Maaf.

Aku cuma banyak beban saat ini

dan kau tampak bisa diajak bicara.

Jarang di bidang pekerjaanku

untuk menemukan orang
yang mau mendengarkan.

Terima kasih.

Maaf aku melibatkanmu ke dalam semua ini,

aku cuma mau pakai terminalmu

untuk memastikan
titik asal pesanku tak bisa dilacak.

Cara terbaik adalah
dari sistem itu sendiri.

Mereka harus berusaha
memperbaiki kerentanan keamanan.

Ini memalukan.

Kau tahu 99% protokol pelacakan

berfokus pada gerakan pihak ketiga?

Tak ada yang menduga
panggilannya berasal dari dalam rumah.

Oleh karena itu, komputermu, kantormu.

Ini dia.

Cuma perlu memperlambat sainganku,
jika pantas dianggap begitu.

HALO INSPEKTUR DAS

MENCARI SESEORANG?

KABUR

BESOK MALAM. PUKUL 20.00
PAKAIAN FORMAL. JANGAN TELAT

GAJAHMU YANG RAMAH…

Sayangnya sekian untuk hari ini.

Aku harus mengakhiri sesi kita ini.
Semoga harimu indah.

Berhenti!

Lihat?

Ini sebabnya tak bisa menyenangkan.

Begitu aku memercayai seseorang,
mereka menekan alarm kaki,

dan aku terpaksa berbuat begini.

Aku tak marah. Cuma kecewa.

Sungguh kukira kau berbeda.

Seharusnya sudah kuduga…

Aku akan pergi, saat dia sadar,

bilang kau tak sengaja menekan alarmnya,

dan saat buru-buru,
dia tersandung di pintu.

Jika kau tak melakukan itu,

aku ingin kau ingat
satu hal sangat penting.

Aku tahu semua rekan kerjamu
dan semua anggota keluargamu.

Aku juga tahu riwayat perambanmu.

Nolan.

Tambwe! Ayo, kemari.

Terima kasih untuk ini.

Aku senang bisa menebus utang budiku.

Kini aku yang berutang.

- Ayo, semua siap.
- Baik.

- Ada kotak jus.
- Bagus.

Tambwe bawakan kita kostum ganti
agar bisa melepas ini.

Maaf.

Tambwe, ini Agen John Hartley

dari Biro Investigasi Federal.
Ceritanya lucu.

Banyak rekannya
memenjarakan banyak rekanmu.

Menarik.

Tak ada jus buatmu.

Aku paham.

Jaketmu bagus,
sementara aku, "Harus menari."

Baik. Jangan mulai berdebat denganku, ya?

Setidaknya kau merasa nyaman.

Kau jelas sudah memikirkan semua ini.

- Mau jelaskan kepadaku?
- Ya. Jadi, begini.

Saat pesta,

para tamu dan staf
harus tetap di lantai utama,

dan di atas, pintu ke ruang telur

dikunci dan dijaga ketat.

Namun, ada jalan masuk lain.
Pintu tersembunyi.

Ini yang kupikirkan.

Kita berdua pakai piama hitam serasi,

melewati beberapa figuran,
dan masuk ke kamar.

Lalu, kita menyelinap ke ruang kerja,
dan mengambil benda berharganya.

Itu telurnya?

Maaf.

- Kau hebat.
- Aku tahu.

Hei, Bodoh.

Rencana brilian terakhirmu tak mulus.

Kira-kira bagaimana pengamanannya?

Dia dealer senjata,

jadi, setiap jengkal tempat itu
akan dijaga.

Tim penjaga dua orang di setiap akses
dibuat berotasi agar tetap waspada.

Begitu bergerak, cuma ada
45 detik sebelum mereka tiba.

Cukup sempit.

Ruang pengawasan
terkunci aman di aula barat.

Ada 87 kamera 8K yang peka gerakan
dengan medan penglihatan tumpang-tindih.

Tak ada titik buta.

Mereka selalu mengawasi dan mendengarkan.
Bagai Alexa dengan senjata.

Di bagian ini yang agak rumit.

Pintu brankas ke ruang telur
berstandar militer,

portal biometrik yang terbuat
dari titanium padat setebal 45 cm.

Jadi, tak bisa dilubangi dan diledakkan.

Satu-satunya cara,
pengenalan wajah dan suara.

Cuma ada satu wajah dan suara
yang membukanya.

Sotto Voce.

Bagaimana kita dapat suara dan wajahnya?

Pertama, sikap positif akan membantu.

Namun, begitu juga
teknologi deepfake yang keren.

Menyeramkan, bukan?

Jika kau punya 12 foto di internet,

aku bisa mengirim video
kau memuaskan kambing ke ibumu.

Bukan mau kulakukan,
cuma bilang bisa kulakukan jika mau.

Jika waktu dan fotonya cukup.

Namun, tunggu, masih ada lagi.

Juga ada kode sandi acak 12 angka
yang berubah tiap enam menit,

dan kodenya cuma ada di ponsel Sotto Voce

dan ponsel itu cuma ada
di celana Sotto Voce.

Jadi, ya, sangat mudah.

Tidak! Satu hal lagi. Agak penting.

Perlu cap jempolnya

karena dia tak pernah memperbarui
iPhone -4 miliknya. Jadi…

Jadi, tanpa cap jempol, tak dapat telur.

Astaga.

Kau bisa belajar. Ini luar biasa.

Kau kurang gemerlap.

Kuambilkan rompi yang cocok
untuk celananya.

Cek. Roger Dodger.
Di mana kau, Burung Bebas?

Tak perlu begitu.
Aku berdiri di sampingmu.

Aku tak biasa pakai benda bodoh ini,

dan tak biasa punya rekan kerja.

Kita bukan rekan.
Ini ibarat kawin kontrak.

Aku mau bercerai dan bawa anak-anak.

Ayo lakukan saja.

Kuambil cap jempolnya,
kau ambil ponsel Sotto Voce.

Ada tamu tak diundang.

Ya, tak masalah.
Kita tahu dia akan di sini.

Kita incar telurnya, bukan dia.

Itu bagimu. Aku akan dekati dia.

Kau mau apa? Itu bukan bagian rencana.

Rencana berubah.

Cantik.

Patungnya, maksudku.

Maaf, apa kita saling kenal?

Sulit bagiku untuk tahu
kau siapa dengan topeng itu.

Kalau sekarang?

Agen Hartley!

Ternyata kau selama ini.

Samaran cerdas.

Kurasa kau dan Tn. Booth,
di mana pun dia berada,

mau coba mengalahkanku untuk telur kedua.

- Buat keadaan imbang.
- Jangan beri tahu apa pun.

Aku bukan incar telur.
Aku mau bersihkan namaku,

berarti cuma butuh kau.

Kau beri tahu dia segalanya.

Kita berdua tahu semua ini
akan berakhir dengan kau diborgol.

Janji-janji palsu.

Hati-hati. Kita tak mau membuat keributan.

Masa bodoh. Kau tetap kuawasi.

Bagus, kau menari dengannya.

Lumayan untuk napi.

Omong-omong, bagaimana
kabar rekan kejahatanmu?

Dia sudah beri tahu di mana telur ketiga?

Jika ya, tak akan kuberi tahu.

Berarti tidak. Dia tak memercayaimu.

Kau percaya rekanmu?

Kenapa kira aku punya rekan?

Tak ada yang bisa melakukan
semua rencanamu sendirian.

Itu mustahil.

Jadi, kini bagaimana?

Kau akan menangkapku di sini,

tanpa lencana atau senjata,
di luar wilayah hukummu,

dan di depan ruangan penuh penjahat?

Itu rencanamu, Agen Hartley?

Sial!

Ada yang datang!
Dapat capnya. Pergi dari situ.

Atau mungkin
kau tak memikirkan ini baik-baik.

Kau ikut denganku. Pesta usai.

Melihatmu menari dengan pria ini
di pestaku membuatku iri.

Aku harus mendapatkan perhatianmu.

Bukan begitu?

Bolehkah?

Seperti kau bilang, ini pestamu.

Maaf.

Kita perlu ponselnya,

bukan buang waktu menggoda sang Gajah.

Jangan khawatir. Sudah kudapat.

Permisi.

Kau bercanda. Upaya bagus!
Tahu dari mana Sotto Voce akan memotong?

Sotto Voce adalah pria dominan pendek
dengan sindrom Napoleon Complex.

Setiap ada pria lain menari
dengan wanita paling cantik di pestanya,

dia pasti akan memotong
dan menegaskan sikap dominasinya.

Dasar licik.

Belajar dari mana? Sekolah pemrofilan?

SMA.

Hadirin sekalian,

aku sangat senang menyambut kalian
ke rumahku yang sederhana.

Kini saatnya. Dia berpidato.

Ayahku penuh keyakinan…

Beralih ke dua.

Aku minta maaf, Pak.

Dasar dungu!

Jangan sentuh aku!

I'm so sorry, sir.

Maaf, Pak.

Aku minta maaf.

Aku tak butuh minta maaf.
Aku butuh toilet.

Antar dia.

Sebelah sini, Pak.

Mari tenangkan dirimu.

Pistol ini adalah milik ayahku
yang berharga.

Kusimpan dekat denganku
sejak kubunuh dia dengan ini.

Dahulu aku dilarang menyentuhnya.

Sebelah sini.

Seperti pistol yang dipakai
oleh Lone Ranger.

Hey.

Hei.

What's going on there?

Ada apa itu?

Someone spilled wine on a guest.
They're cleared.

Ada yang tumpahkan anggur ke tamu.
Sudah diizinkan.

Something's off. I'm calling it in anyway.

Ada yang aneh. Akan kulaporkan.

Jangan bodoh.
Kau terlalu banyak baca novel mata-mata.

Don't be an idiot.
You read too many spy novels.

Aku merindukan Ayah tiap hari.

MENINDIH VIDEO… SELESAI

Mengutip kata-katanya,

"Pemburu ahli cuma perlu satu peluru."

Nikmati malam kalian.

Tidak.

Kita harus pergi.

Ini dia, pelan-pelan.

Astaga!

Kau bagai tembok rapi.

Kau sedang apa?

Mencoba merusak misi.

Misi tercapai. Temukan sidik jarinya.

Sialan!

Ayolah, bajingan kecil. Di mana kau?

Sial!

Dapat.

Ponsel.

Baik, saatnya deepfake.

Sotto Voce.

IDENTITAS TERKONFIRMASI
AKSES DIBERIKAN

Ya.

PERINGATAN - RUANG PAMER
PINTU BRANKAS TERBUKA

I thought Mr. Voce was still at the party?

Kukira Tn. Voce masih di pesta?

Send a team.

Kirim tim.

Security, we have a code red.

Keamanan, ada kode merah.

Hei!

Untuk pria yang mengaku tak bersalah,

kau jelas bergaul dengan banyak penjahat.

Aku tak bersalah.

Dia cukup mahir untuk pencurian pertama.

- Aku tak mahir.
- Kau mahir.

- Jangan begitu.
- Jangan merendah.

- Diam.
- Hei, ada si Rendah Hati.

Sulit menerima pujian.

Kau perlu paham
bahwa Gajah ada di balik semua ini.

Dia menjebakku.

Jika ini ulah Gajah
dan kau sungguh tak bersalah, buktikan.

Ayo, tahan temanmu.

Kami bukan teman.

- Kami jodoh kerja.
- Bukan.

- Jodoh kantor.
- Bukan jodoh apa pun.

Diam! Kalian berdua.

Tangkap dia atau kutangkap kalian berdua.

Bagaimana, Agen Hartley?

Maaf, Kawan.

Ayolah!

- Kau ditangkap.
- Mau dengar dia?

Setelah semua yang kita lalui…

Kau mencintaiku?

Aku membencimu.

Cukup ketat? Astaga!

Lihat?

Aku orang baik.

Namun, kadang berbuat buruk.

- Hartley!
- Ambil telurnya dan pergi.

Tunggu. Tak mau bahas soal tadi?

- Maksudmu?
- Keintiman kita.

- Tidak.
- Kita sempat intim.

Mencari benda spesifik
atau cuma lihat-lihat?

Kau tampak buruk.

Ada cara masuk lebih mudah,

tetapi aku sangat ragu kau bisa berhasil.

Kini aku sudah punya dua dari tiga telur,

kuberi satu peluang terakhir
untuk menerima tawaranku.

Ini tawaran balasanku.

- Kau ditangkap.
- Astaga.

Lihat situasinya.

Kubilang, ini akan berakhir
dengan kau diborgol.

Kau sangat memalukan.
Dia sangat memalukan.

Begini saja, Agen Hartley.

Kau mau menangkapku?

Mari…

Tangkap aku.

Aku cuma mau telurnya.
Maaf. Memalukan.

Santai saja.

Ini santai.

Permisi.

Kawan, aku tidak…
Aku tak menduga borgolnya.

Itu sentuhan bagus.

Ini ereksi yang membingungkan.

Jangan ceritakan soal ini.

- Aku tak akan cerita, janji.
- Baik.

Baik.

Sebentar. Jangan tembak.

Aku bukan mau mengadu.
Kami tak mencuri telurmu, ya?

Kami mencoba.

Dia yang curi.

Dia bicara jujur.

Benar begitu?

Terima kasih. Baiklah.

Kau ingin membuat pengakuan, Nona?

Senang berbisnis denganmu.

Kubilang mereka akan datang.

Apa-apa…

Selamat pagi, Tuan-tuan.

Di sini, di bawah banteng,
tak ada yang akan dengar teriakanmu.

Itu namanya petunjuk.

- Aku tahu.
- Cuma memastikan.

- Aku tahu.
- Kau bukan jurusan sastra.

- Diam.
- Buongiorno, Semua!

- Bagus!
- Aku bawa sampanye.

Mau kukenalkan,
tetapi kalian sudah bertemu

rekan bisnis cantikku.

Ya.

Sudah kubilang Gajah punya rekan.

Ibarat kawin kontrak.

Kau memahami konsep itu, bukan?

Tn. Voce yang gagah ini

sudah memiliki telur kedua.

Jadi, kudekati dia
dengan tawaranku sendiri

yang membawa kita ke bagian

di mana kau beri tahu kami
lokasi telur ketiganya.

Mimpi masuk ke neraka saja.

Sayang, aku ingin lakukan
dengan cara mudah.

Tak apa. Akan kukorek informasinya
darimu dengan menyakiti dia.

Maaf, apa?

Aku suka rencana ini.

Kalian punya ikatan khusus.

Jika tidak, kenapa bertaruh nyawa bersama

mencoba mencuri telur?

Benar, bukan, Agen Hartley?

Tak ada ikatan di antara kami.
Aku tak kenal dia.

Booth, beri tahu kita bukan teman.

- Dia tahu soal kita.
- Omong kosong.

Soal ikatan khusus kita,
kau pria pendampingku.

Bajingan. Dia bohong.

Jika dia menyakitimu
dan jadi kreatif dengan itu,

aku terpaksa beri tahu semuanya.

Nah, Tn. Booth, di mana telur ketiganya?

Baik, ini dia.

Jangan. Tunggu.

Astaga!

Baiklah…

Tidak.

Kini kita akan tahu
teman macam apa dirimu, Tn. Booth,

karena kita akan ke tempat favoritku.

Tidak.

Tidak. Jangan…

Cukup main-mainnya.

Jika mau buat dia bicara,
ini caranya membuat dia bicara.

Kenapa lepas baju?

- Kenapa dia lepas baju?
- Entah.

Kadang cara kuno yang terbaik.
Permisi, Sayang.

Tenanglah, Agen Khusus Hartley.

Lihat! Lihat temanmu.

Telurnya. Sekarang!

Booth, kumohon.

Hentikan. Akan kuberi tahu.

- Ada di Mesir.
- Di mana di Mesir?

Ada ruang tersembunyi di Piramida Besar.

Lidar temukan tahun lalu. Belum dibuka.

Bagaimana tahu ada di sana?

Ibuku seorang ahli Mesir kuno.

Aku bisa baca hieroglif sejak kecil.

Ruangan tersembunyi itu

adalah makam rahasia Cleopatra.

Telur ketiga dikubur di sana
saat dua lainnya lenyap.

Hasil pindai menunjukkannya dengan jelas.

Telur ketiga belum keluar Mesir.

Dia tak berbohong.
Aku baca soal ruangan itu.

Apa begitu sulit?

Perlu kita merayakan?

Untuk akhir bisnis kita.

Lalu awal kesenangan kita.

- Maksudku…
- Ayolah.

Kau tak menduga itu, Amatir?

Penjaga!

Entah apa yang terjadi.
Kami sedang minum sampanye

dan dia mendadak jatuh.

Akhir adegan.

Penipuan jangka panjang?

Benar.

Aku benar-benar mulai tak menyukaimu.

Aku sangat ingin tinggal
dan melihat akhir semua ini,

tetapi aku telat untuk kencan
dengan sebuah piramida besar.

Tak sabar melihat yang terjadi nanti.

Sungguh menyenangkan!

Dia pandai bernyanyi.

Seharusnya kau terima
tawarannya di penjara.

Seharusnya kau tak buat kita
ketahuan pacarnya.

Bagaimana bisa begitu?

Jika kau tak tahu,
kau lebih bodoh dari penampilanku.

Astaga! Itu sangat menakutkan.

Kau tampak kacau.
Kau tampak seperti zombi.

Kau lakukan ini.

Ini salahmu. Dia milikku.

Sayang, gadis itu sangat menarik.

Sedang kau seperti…

Balita berotot.

Itu tak akan berhasil.

- Perbedaan tinggi dan…
- Sial.

Tunggu. Mari kita bicarakan ini.

- John, kau kena?
- Tidak, anehnya tidak.

Apa? Bagaimana mungkin?

Bagaimana kau bisa bebas?

- Dia tembak borgolnya.
- Kena?

Tembakan mujur.

Kita akan pergi dari sini.

Sungguh akan pergi.

Hei, kau mau ke mana? Kita rekan.

Kini kita rekan? Tidak, itu berakhir

saat kau biarkan Gajah menyetrumku.

Kau tak akan menemukan Gajah tanpaku.

Aku tahu dia akan ke mana berkat kau.

- Selamat tinggal.
- Aku bohong.

- Aku bohong.
- Apa maksudmu?

Aku bohong tentang semuanya.

Bohong kepadamu, kepadanya,
kepada Bayi Yesus.

Semuanya.

Dengar, intinya,
telur ketiga itu bukan ada di Mesir.

Ya. Masa bodoh soal telur.

Aku cuma mau tangkap Gajah
dan bersihkan namaku.

Kau tak akan dapatkan Gajah
kecuali dapat telurnya.

Aku tahu di mana telurnya.

Keluarkan aku saja.

Kuambil telurnya, kau dapat Gajah.

Ayolah!

Kumohon?

Pendapat?

Kau dengar itu?

Hei.

Ke atas sini.

Kita membaur ke penonton. Lalu bebas.

Sial!

Kurasa kita akan pergi dari sini.

Sial!

- Tidak. Jangan bergerak.
- Kenapa?

Penglihatan banteng buruk.
Namun, mereka merasakan gerakan.

Kau kira Jurassic Park.

Tidak! Aku lihat film dokumenter alam
oleh David Attenborough.

Kau kira Richard Attenborough
dari Jurassic Park.

Vámonos. Mereka menyuruhku lari.

Jika kau lari, kau mati.

Dibintangi Jeff Goldblum atau tidak?

Astaga! Memang Jurassic Park.
Ada Jeff Goldblum.

Bajingan!

Lari atau kau akan mati!

Terima kasih!

Apa masalahmu?

Jangan lari?

Jangan lari?

Kau akan marah sepanjang perjalanan?
Lihat tumpangan kita. Kau akan suka.

Ini menyenangkan, bukan?

Naik kereta tanpa bayar tiket.

Pernah lihat Sullivan's Travels?

Belum.

Ini tak menyenangkan. Cepat katakan.

Kita ke mana? Di mana telur ketiga?

Baiklah.

Aku sudah pikirkan ini,
dan aku tak bisa beri tahu.

Apa maksudmu?

Bukan "tak bisa",
lebih tepatnya "tak mau".

Bawa aku ke telur ketiga.

Kau mau lakukan?

Lakukan.

Tak bisa, ya?

Meski kau pura-pura
jadi pencuri bersamaku,

kau bukan orang jahat.

Mari kita luruskan ini sekarang.

Itu mengerikan.

Dengar, aku bukan tak peduli denganmu.

Aku cuma tak peduli dengan siapa pun.

Ayahku penjahat.

Penipu, sebenarnya.

Dia penipu terbaik.

Lalu pada ulang tahunku ke-13,
dia tak datang.

Aku dan ibuku tak pernah melihatnya lagi.

Ayah kita luar biasa, ya?

Ajaib kita tak jadi penari bugil.

Ya.

Ayahmu polisi, maka kau jadi penjahat.

Ayahku penjahat, maka aku jadi polisi.

Kita tak berbeda.

Aku bukan minta kau peduli denganku.

Kuminta kau membantuku.

Bantu aku menangkap Gajah,
membersihkan namaku,

dan kubantu kau jadi pencuri seni
nomor satu di dunia lagi.

Cuma itu cara mendapatkan
kehidupanku lagi.

Kumohon.

April 1945.

Tentara Merah sudah tiba,
nyaris merebut Berlin.

Sudah usai bagi Nazi,

dan saat itulah pria tak penting
bernama Rudolph Zeich,

pedagang barang antik
dan seni pribadi Hitler,

satu-satunya pria yang konon
pernah memegang telur ketiga Cleopatra

di tangannya,

naik kapal uap,
dan kabur dari Jerman ke Argentina.

Menurut manifes,
dia cuma membawa sebuah koper.

Juga 16 peti kemas lima ton
yang dicatat berisi onderdil mesin.

Kenapa pedagang seni
meninggalkan sisi pelanggannya

dan melintasi separuh dunia,

dengan hampir 100 ton onderdil mesin?

Selama 70 tahun,
detektif amatir, pemburu harta karun,

dan perjaka dewasa di mana-mana
terobsesi dengan pertanyaan ini,

terobsesi menemukan hal yang diyakini
sebagai bungker Hitler yang hilang,

tersembunyi di Amerika Selatan.

Ayahku salah satunya.

Dia ada di kantornya tiap akhir pekan,

meneliti peta lama
dan berkas yang sudah dibuka.

Saat libur, dia berkendara berjam-jam
ke pelelangan tak jelas,

tempatnya dia menawar
benda-benda paling aneh.

Termasuk sebuah arloji.

Bukan cuma arloji biasa.
Arloji pedagang seni Nazi, Rudolph Zeich.

Arloji sama yang dicintai ayahku
melebihi diriku.

Menyebalkan.

Tak pernah mau terlibat
perburuan harta karunnya,

bahkan setelah dia wafat.

Itu milik ayahku dan dia boleh bawa mati.

Namun, saat aku menemukan apa
yang ada di dalamnya,

aku tahu saat itu
bahwa aku memegang di tanganku

rahasia lokasi telur ketiga.

Booth, kita sudah bepergian tiga hari

dan delapan jam haiking berputar-putar.

Peta itu sebaiknya benar.

Tenang, kita akan temukan.

Anggaplah kita temukan.

Kau yakin telurnya memang di sana?

Maksudmu?

Aku paham Rudolph si pria Nazi itu

konon orang terakhir
yang memegang telur itu,

dan bungker misterius ini
konon berisi semua harta karun curian.

Bagaimana kau yakin
telur ketiganya memang di sana?

Iman.

Iman?

Maaf, aku mau pertegas.

Kita di tengah antah-berantah ini
berdasarkan iman?

Atau "intuisi" jika kau tak religius.

Tidak.

Aku cuma percaya rencana yang baik.

Rencana yang cerdas, kebalikan ini.

Tenang. Aku punya kabar baik.

Jika benar baca petanya…

Kita di sini.

- Di mana?
- Kita sampai.

X menandai tempatnya.

X… Tempat apa? X menandai tempatnya.

Kita di sini. Ini dia. Bagus!

- Jangan berteriak.
- Booth temukan!

Tak ada bungker atau apa pun di sini.

- Kuberi tahu menurut peta.
- Tak ada bungker.

Coba, apa kata petanya?

Sial!

Ya, harus kembali cukup jauh.

Tahu yang kusalahkan? Kompasnya.

Ini kompas Pramuka-ku. Memang agak payah.

Tak pernah kusukai.

- Boleh kulihat?
- Ya.

- Ini juga?
- Tentu.

Aku tahu masalahnya.

- Itu masalahnya.
- Itu tak baik.

Yang tak baik adalah menyeretku kemari,

ke belahan dunia lain,
berdasarkan firasat!

Gila!

Mereka bayar tagihan listrik.

Pasti memakai PLTA,

berarti ada air mengalir di bawah sini.

Lihat pintu itu.
Tak ada yang disembunyikan di situ.

Bagaimana melewati ini?

Sial!

Yang benar saja.

Itu arloji ayahmu?

Bukan. Ini arloji dari Pulp Fiction.

Ya, ini arloji ayahku.

Kukira kau hancurkan.

Kuperbaiki. Apa itu masalah?

Bukan masalah.
Untung kau tak sensitif soal itu.

Tolong diam.

Bermain dengan magnet. Baik.

Ayah…

Tolong jadi gila yang baik.

Lupakan telurnya, ayo curi ini saja.

Kita bukan mau curi apa pun.

Sebenarnya kita mau mencuri telurnya.

Kau paham maksudku.

Jika aku, disebut mencuri,
jika kau, disebut apa?

Kita diam saja. "Kita" maksudnya kau.

Kau juga kasar.

Sangat kasar.

Bagaimana menemukan telurnya?

Aku tak tahu.

Cari kotak bertuliskan "MacGuffin".

Kau tahu apa ini?

Ini adalah…

Ya, ini Mercedes-Benz Grosser 770
tahun 1931.

Bisa kujual senilai $25 juta dengan mudah.

Cuma tiga yang tersisa di dunia. Empat!

Kini ada empat.

Baja dua sentimeter,

lapis baja diperkuat, kaca tahan peluru,

dan tatahan emas 24 karat.

Ini tank konvertibel.

Kondisinya mulus. Pasti masih berjalan.

Sayang dikendarai sampah Nazi.

Kita harus membakarnya.

Bagaimana diturunkan kemari?

Dibawa turun dalam potongan kecil
dan dirakit lagi?

Lewat sana.

Tempat ini pasti dibangun
dari tambang tembaga tua.

Terowongannya besar
dengan panjang berkilo-kilometer.

Bangun bungker, bawa jarahan,
tutup terowongan…

Lalu begitulah.

Siapa yang hebat?

Apa kaitannya?

Begitulah.

Label, Nazi, orang bodoh.

Belum lima detik.

Sungguh tak apa-apa.
Tak ada satu goresan pun.

Yakin tak mau jual ini? Aku punya koneksi.

Biar aku saja yang lakukan.

Cara masukmu payah.

Mesir?

Kau pikir aku langsung ke piramida
berdasarkan ucapanmu?

Aku tinggal menunggu kalian
kabur dari Sotto Voce,

dan menuntunku ke telur ketiga,

yang kini akan kuambil darimu.

Jadi, serahkan kepadaku.

Ayo, jangan malu-malu.

Bagus. Anak pintar.

Letakkan senjata!

This way! On that side.

Sebelah sini! Sisi itu.

Bagaimana dia temukan kita?

Aku mengikutimu. Dia pasti mengikutiku.

Tentu saja!

Kenapa menembaki mereka?
Kau di pihak mereka.

Memang. Mereka menembaki aku dahulu.

Bagaimana cara keluar?

Bawa itu.

Itu tak akan muat lewat tangga.

Bukan lewat tangga.

Lindungi kami.

- Jalan!
- Aku berusaha!

Ayo.

Ayo jalan!

- Lemparkan.
- Apa?

Sekarang!

You two with me, the rest of you follow.

Kalian bersamaku, sisanya ikuti!

Go!

Jalan!

Peluruku habis.

Pull over!

Berhenti!

Shit!

Sial!

Gajah, telurnya!

Kau selamatkan aku.

Kau mencintaiku. Kau sangat mencintaiku.

Sial!

Jalannya habis.

Pegang sesuatu!
Jika berhenti, kita ditangkap.

Mari ditangkap saja.

Kita bisa kabur nanti.
Selalu berhasil buatku.

Pastikan kau keluar dari mobil.

Aku mau bahas ide ini.

Sial!

Seperti rencana kita, ya?

Hartley?

Hartley?

Hartley?

Kau akan dirindukan.

Sial! Berengsek.

Hartley?

Hartley?

Hei, di mana kau, Dungu?

Siapa yang kau panggil dungu?

Aku di sini.

- Kau pilih aku daripada telurnya?
- Tidak.

- Sepertinya begitu.
- Tidak.

Kau ke sana untuk selamatkan aku.

Ponselku jatuh di sana.

Waktunya terbatas untuk diselamatkan.

Masukkan ke beras agar kering.

Kau kira aku mati.

Bukan mengira. Aku berharap kau mati.

Aku melihatmu berteriak, "Hartley!"

Ya, aku ingin tarik kau keluar,

selamatkan, beri harapan,
lalu dorong ke bawah air.

Aku tak akan menganggap ini hal penting.

Tak akan mentertawakan. Aku tak begitu.

Apa orang akan bilang
ini sangat memalukan bagimu?

Ya, tentu saja.

Mungkin semua orang.

Namun, itu tak penting.

Yang penting adalah kau sadar
kau kalah dan aku menang.

Kami.

Kami menang. Bersama.
Persahabatan. Kerja sama tim.

Namanya moral cerita.

Satu hal yang ingin kukatakan
selama bertahun-tahun

di depan wajahmu adalah…

Sekakmat.

Itu menyenangkan.

Aku punya dua, kau punya satu,
kau kira kau menang?

Bagaimana cara kerjanya?

Aku tak perlu menang agar kau kalah.

Itu bagian terbaiknya.

Selama aku punya telur ketiga,
kau tak bisa menang.

Aku tak peduli soal uang lagi.

Lihat wajahmu saat ini.

Wajah itu. Ya. Sempurna.

Wajah penuh kegagalan.
Intinya, tak ternilai.

Juga, lebih baik lagi.

Sebagai bonus, temanku ini,
tanpa biaya ekstra,

akan memberimu
hukuman penjara seumur hidup.

Jadi… Itu bagus.

- Berdiri.
- Berdiri.

Sudah kuperingatkan.

Kau benar. Aku orang jahat.

Aku tahu cara kerja penipuan.

Kau tak kenal aku, Booth.

Tak tahu yang mampu kulakukan.

Apa-apaan?

Lihat dia.

Wajah penuh kegagalan. Tak ternilai.

Selama ini kau bekerja untuknya?

Bukan untuk, bersama.

- Seperti rekan.
- Kami berdua adalah sang Gajah.

Dia sudah beri tahu di mana telur ketiga?

- Aku mencintaimu.
- Aku juga.

- Siap?
- Ya.

Kejutan!

Ada dua gajah dalam catur.

Dan banyak bidak.

Kuberikan telur pertama kepadanya di Bali.

Dia ambil telur kedua dari Sotto Voce.

Lalu telur ketiga,
satu-satunya cara dapatkan

adalah kau menuntun kami,
dan kau lakukan itu.

Kukira kau tak akan tertipu dengan

"Kita bukan rekan,
aku mau bersihkan nama,

aku polisi, bla, bla, bla."

Kukira aku agak berlebihan di penjara.

- Tidak, Sayang, kau sangat bagus.
- Tidak? Masa?

Kuhargai itu. Menurutmu itu berlebihan?

Ada sedikit masukan.
Selain itu, cukup bagus.

"Cukup bagus"? Baik.

Mari kita putar ulang sebentar.

Kau setrum dia. Kau setrum "Di bawah".

Ya. Itu sakit sekali.

Aku tahu. Aku sungguh menyesal.
Aku terpaksa.

Tidak.

Itu satu-satunya cara
aku menyelipkan kunci borgol.

Bagaimana kau bisa bebas?

Jadi, telurnya.

Telurnya.

Senjata itu basah. Mustahil…

Aku bukan Navy SEAL.

Telur ketiga.

- Terima kasih.
- Ayo kita jalan.

Jadi, semua bohong?
Bahkan kisah sedih soal ayahmu?

Tidak. Ayahku memang penipu
dan aku membencinya.

Kuputuskan menjadi lebih baik darinya.

Mengalahkan dia.

Jangan terlalu keras kepada dirimu.

Kau sangat bagus,
lebih baik dari kebanyakan.

Kami sungguh menghormatimu.

Semoga mujur lain waktu.

Kami mau mengobrol,

tetapi harus menghadiri
pernikahan penting,

dan ternyata, kami punya
hadiah yang sempurna.

Jangan tersinggung.

Ini pekerjaan kami.

Tak masalah. Selamat bergembira.

Aku menghargai pengkhianatan berkualitas.

Aku serius, punya tabir surya?

Kulitku tak kuat.
Warna cokelat ini semprotan.

KAIRO

Peristiwa indah seperti malam ini
hanya sekali dalam hidup seorang ayah.

Itu sebabnya saat aku mengatur
pernikahan putriku satu-satunya,

aku rela mengeluarkan biaya berapa pun
untuk mendapatkan hadiah yang istimewa.

Hadiah yang cocok untuk seorang ratu,

Cleopatra-ku.

Lihatlah, untuk pertama kalinya
dalam dua milenium,

ketiga telur berharga bersatu kembali.

Astaga! Ed…

Ed Sheeran!

Aku mencintaimu!

Ed Sheeran, siapa sangka?

Dia menggemaskan.

Ya, aku suka dia.

Perhatian. Ini razia polisi Interpol.

Harap tetap duduk.
Ini akan segera berakhir.

Apa yang kau lakukan?

- Bersulang.
- Bersulang.

Astaga. Jangan sentuh aku. Permisi!

Ayolah. Ayo maju!

Kami ambil itu. Terima kasih banyak.

Ayo pergi.

Memiliki benda curian Nazi itu kejahatan.

Kau ditangkap, Ayah Pengantin.

Ini keterlaluan.

Lepaskan aku. Tahu aku siapa?
Aku ada di Game of Thrones!

Aku Ed Sheeran, Berengsek!

6 BULAN KEMUDIAN

Keju Gouda ini mengecewakan.

Untuk yacht mewah,
kita kira ada keju yang enak.

Itu bukan keju. Itu daging babi mentah.

Kudengar cacing pita bisa buat kurus.

Kaget melihatku?

Kami cuma heran
lama sekali kau menemukan kami.

Sebenarnya aku naik kemarin.

Bukan cuma kau yang terharu
setelah bercinta.

Ini kisah lucu,
setelah Das menjemputku di pantai…

Kau kehabisan teman.

Dia mengirimku ke tempat

yang lebih buruk dari akun Instagram-nya.

Lalu aku ingat

bahwa aku cukup mahir melarikan diri.

Jadi, kulakukan.

Apa aku kesal soal kejadian di pantai?

Tentu saja tidak.
Semua demi cinta dan telur.

Aku mau ucapkan selamat untuk kalian.

Bagus. Senang kau setuju. Apa maumu?

Aku suka memaafkan. Selalu begitu.

Namun, aku tak suka melupakan.

Apa maksudmu?

Maksudnya bagian akhirku.

Tahu 300 juta hasil menjual telur

sebelum kalian khianati miliarder?

Sentuhan bagus.

Kuberi Inspektur Das sedikit informasi

soal akun aman di Kepulauan Cayman

milik kalian.

Ternyata, itu tak seaman yang diharapkan.

Ambil semua.

ASET DIBEKUKAN

Lihat? Kini, kita impas.

Semua kalah, tak ada yang dapat uang,
kita bisa berteman lagi.

Hentikan bualanmu. Apa tawarannya?

Ada sasaran baru.

Hasil lebih besar, lebih sulit,
dan ini bagian terbaik.

Ini pekerjaan tiga pencuri.
Satu, dua, tiga.

Coba kutebak, jika kami menolak,

Inspektur Das akan kemari
untuk menangkap kami.

Ya, naik kapal cepat.

Tahu apa yang lucu, Booth?

Rekaman audisi Vin Diesel untuk Cats?
Benar ada.

Kau kira kami berdua
mau bekerja sama denganmu.

Turun dari kapal.

Bagus. Nanti kukirimi kalian
sikat gigi runcing.

Tunggu, berhenti.

Dengar, kini kita butuh sasaran baru.

Dia membuatmu kesal, tetapi dia baik.

- Kalian bekerja sama dengan baik.
- Tidak.

Itu benar.

Kau percaya aku?

Selalu.

- Kau mencintaiku?
- Sangat.

Cuma itu yang kita butuhkan.

Kita mencuri apa?

Ini.

It's abandoned. They're not here.

Kosong. Mereka tak ada di sini.

Siap?

Apa yang bisa jadi salah?

Semuanya.

Jangan terlalu rindu aku.

Dah!

Terjemahan subtitle oleh Ellen Tjandra