All language subtitles for Moloch.2022.indo.

1991

Kemari, tikus kecil.

Halo.

30 Tahun Kemudian

Betriek?

Kau akan segera bisa mendengarnya.

Tidakkah kau seharusnya pergi
menjemput anakmu?

Ini hampir jam 16:00.

Kau akhirnya menghubungi.

Kenapa ibu sudah menjemputnya?

Ibu tahu aku tak mau dia
pergi bersamamu.

Ibu sudah membawanya sekarang.

- Kau mau ibu putar arah?
- Bukan itu intinya...

Tunggu. Ibu harus pergi.

Hei, monster kecil.
Kau sudah pulang?

Nenek mengemudi lebih cepat darimu.

Kami sampai sini dalam satu menit.

Wow. Itu cepat.

- Dan aku duduk didepan.
- Apa? Hanna.

Apa yang begitu penting hingga
kau tak bisa mengangkat telepon?

Tidak ada.

Pertemuan makan siang.

Bisa bawakan ini untuk Roel?
Dan juga roti.

Ya?

- Hei, Hans.
- Makan malam sudah siap.

Jangan khawatir. Kami akan
biarkan dia pergi kali ini.

Meski ini masih dilarang.

- Mau minum lagi?
- Lain kali.

Kenapa mereka ke sini?

Aku akan makan bersama ibu nanti.

Mereka bertanya jika kita
melihat Bag Man.

Dia menggali lubang
yang dalam di rawa.

Mereka temukan sesuatu yang aneh.

Aku melihat dia dalam
perjalanan ke sini.

Berarti mereka akan
berpapasan dengannya.

Enak?

Ibu yang buat.

Gali, gali, gali...

Itu bukan anakku, 'kan?

- Ada apa dengan orang itu, Ibu?
- Ibu tidak tahu, sayang.

Dia sedih.

Ada apa dengan semua ini?

Halo. Halo. Halo. Halo.

- Hei, pakai sabuk pengamanmu.
- Nenek izinkan aku duduk tanpa itu.

Aku senang kau bisa datang
meski mendadak.

Tak masalah.
Aku tak sabar melihatnya.

Ya.

Jadi, kami tak tahu berapa lama...

- ...dia terpapar udara luar...
- Oke.

Tapi warga lokal temukan dia
sekitar 4 hari lalu.

Mereka berpikir itu masih baru,
karena itu terjaga dengan baik.

Hati-hati langkahmu di sini.

- Aku yakin kau kenal Lennard.
- Hai, Lennard.

- Senang bertemu kau lagi.
- Senang bertemu kau.

Apa Radu di sini?

- Ya, dia di sekitaran sini.
- Bagus.

- Aku merasa terhormat...
- Apa yang terjadi di sana?

Aku melihatnya saat
perjalanan datang.

Sayangnya, mereka temukan
orang yang menggali,

Di lubangnya sendiri pagi ini.

Mati?

Ya, mereka bilang dia tewas
karena hipotermia.

Serangan jantung akibat hipotermia.

Itu mengerikan.

Dan lubangnya?

Kami dilarang untuk memeriksanya.

Tentu saja.

Bisa kita melanjutkan?

Kami berusaha melindungi lokasi
dari gangguan semampunya.

- Aku harap ini memuaskan.
- Ya. Ini bagus.

Oke.

Maaf.

Maaf.

Itu menakjubkan.

Lihatlah itu.

Tidakkah dia indah?

Ibu? Ibu? Hei, Ibu?

Ibu? Hei? Ibu?

Astaga. Hei.

- Tak apa. Ibu baik saja.
- Katakan itu pada dokter Senin nanti.

- Tidak.
- Ya. Itu harus.

Ibu? Aku bermimpi buruk.

Yang lainnya lagi.

Dan saat aku bangun,
kau tak di kamarmu.

Ibu takkan pergi ke mana-mana
tanpamu, gadis kecil.

- Janji?
- Janji.

Apa?

Bukan apa-apa.

Apa?

Apa ibu melihat orang
di taman barusan?

- Tidak.
- Aku pikir melihat seseorang.

- Itu benar-benar terlihat seperti orang.
- Tutup tirainya.

Apa salah satu dari kalian
barusan dari luar?

- Lihat?
- Betriek melihat orang di taman.

- Apa semua pintu dikunci?
- Ya.

- Mungkin itu Bag Man.
- Dia sudah meninggal.

- Apa?
- Hans beritahu aku.

- Dan kau tak beritahu kami?
- Itu hipotermia.

Tak ada yang aneh.
Jadi itu tak mungkin dia.

Sangat bagus.

Ibu.

Ibu.

Ibu.

- Ada apa?
- Kakek bertengkar.

Apa?

Apa kau membuat keributan?

Astaga, ini dingin.

Aku berusaha semampunya.

Tapi tak ada orang di sini
yang bisa Bahasa Belanda.

- Pak, ada yang bisa aku bantu?
- Ini orang lainnya.

Ya, ya.

Sekali lagi, kami tak ingin orang
berada di taman kami saat fajar.

Ada seseorang yang berkeliling
di rumah kami pagi ini.

Salah satu orang kami?

Aku menduga seseorang
dari klub menggalimu.

Orang bodoh berikutnya yang
datang mengendap-endap...

...takkan hidup untuk
menyampaikan ceritanya.

Yang dia coba katakan adalah,

Jika berikutnya sesuatu
seperti ini terjadi,

Orang ini mungkin takkan
menerima sambutan hangat.

Oke. Jadi, apa yang dia katakan?

Sesuatu seperti itu.

- Kau sudah beritahu dia?
- Ya, semua jelas.

Bagus.

Dengar,

Aku minta maaf ini terjadi.

Aku akan pastikan
beritahu tahu kru ku...

...agar tidak pergi menjelajah
sendirian. Oke?

Apa kalian menggali harta karun?

Ya. Sesuatu seperti itu.

Aku hanya mengalami ini saat malam.

Aku tidak menyetir
saat malam, bukan?

Dan hasil pemindaian?

Mereka akan memberitahumu
di rumah sakit.

Kau sudah melakukan
proses ini beberapa kali.

Pada suatu titik,
itu bagus untuk tahu...

Jika ini dipicu oleh sesuatu
selain dari penyebab fisik.

Apa seseorang pernah
bicarakan itu denganmu?

- Itu pernah dibicarakan.
- Baiklah.

Di beberapa kasus...

Trauma yang terpendam bisa
menyebabkan banyak gejala fisik.

Ini mungkin terdengar aneh,
tapi terapi bisa menjadi solusi.

Baiklah.

Akan kami pertimbangkan.

Ini adalah sensor.
Ini memiliki mata kecil.

Jadi seandainya gajah diam-diam
memasuki taman...

Gajah?
Mereka tak tinggal di sini.

Tidak, tapi saat malam,
mata ini akan melihatnya.

Dan kita akan mendapatkan fotonya.

Apa yang membuatku marah?

Ya?

- Maaf. Ini tidak penting.
- Tak apa.

Pasang sesuatu di pintu
ketika kau rekaman.

Ada apa?

Tak perlu khawatir dengan Ibu.

- Ibu merasa baik.
- Oke. Baiklah.

Oke, aku punya satu lagi.

Ketika setelah pesawat mendarat,

Lalu orang beranjak dari kursinya,

Mengambil tas mereka
seolah mereka terburu-buru.

Tapi tentu saja pintu pesawat
baru dibuka 15 menit kemudian.

Dan mereka semua berdiri di sana,

Berimpitan di lorong
seperti sekumpulan orang bodoh.

Aku benci itu.

Itu sangat bagus. Ya, itu bagus.

- Terima kasih.
- Tak masalah.

Tidakkah kau sebaiknya
bergabung mereka?

Tidak, kita baik-baik saja.

Aku bisa duduk di sini dan
menegaskan otoritasku.

- Oke. Ya.
- Ya.

Bagaimana dengan orang
yang mengambil semuanya,

Yang mungkin tak dianggap gratis?

- Oke.
- Kau tahu, seperti...

Seperti kantong gula itu.

Mereka tak membutuhkannya,
tapi tetap mengambilnya.

Apa ini tentang Ibumu lagi?

Ya Tuhan.
Dia yang terburuk!

Dia mengumpulkan ini
seperti hamster.

Ya, dan ketika kami ada tamu,

Dia sajikan mereka minum dengan
nampan berisi kantung gula,

Hasil curiannya.

Wow.

Ya, dia cukup mempengaruhiku.

Sebagai pemandu lokalmu,
aku sarankan kau mencoba...

Witte Koppenjenever, berikutnya.
Itu sangat enak.

Aku yakin sudah beberapa
mencobanya,

Dan aku tak yakin
jika aku bisa duduk di sini,

Dan menegaskan otoritasku...

Aku rasa aku menjadi terlalu santai...

Orang yang menyimpan
kaos kakinya di ranjang.

Kaos kaki. Ya.
Orang yang tak berbudaya.

Kau tahu? Aku rasa
aku akan menyudahi hari ini.

Apa kau baik-baik saja?

Astaga.

Apa yang sudah kau
lakukan kepadaku?

Jangan dilawan.

Sangat bagus.

Ya, kami akan berkeliling dan
tampil di acara musik mana-mana.

Kadang itu hanya ada lima orang,
tapi itu juga tak masalah?

Apa putrimu mengingatnya?

Tidak. Tapi dia menyukai
suara suamiku.

Aku putarkan dia beberapa
lagi kami di mobil.

Suamiku memiliki suara
nyanyian yang sangat indah.

Putriku juga, sebenarnya.

Tak ada sakit di dada,
kelelahan, atau apapun?

Tidak.

Jantungnya seperti berkata,
"Terserahlah".

"Tak ada lagi oksigen
untuk bajingan ini."

Bagaimana kepalamu?

Cobalah hindari gerakan
yang tiba-tiba.

Kau tahu, aku biasanya pandai
dalam mengonsumsi miras.

- Ya. Tentu saja.
- Aku orang Denmark.

Pasti ada jutaan pria di luar sana,

Menanti kesempatan
untuk membuatmu bahagia.

Aku menyesal untuk memberitahumu,

Bahwa aku tak dianggap calon
pasangan yang layak di sini.

- Ayolah.
- Tidak, serius.

Mereka semua takut.

Kutukan keluarga.

- Kutukan keluarga?
- Ya.

Karena suamimu meninggal?

Ya, itu dan hal lainnya.

Itu cerita membosankan.

Itu tidak benar.

Nenekku dibunuh saat aku kecil,

Dan mereka tak pernah tahu
siapa pelakunya.

Wow.

Ayahku menjadi gila setelah itu.

Mulai mengonsumsi alkohol,
kehilangan pekerjaannya.

Ibuku mengalami gangguan emosional.

Belakangan ini, dia menderita
dari penyakit misterius,

Dan tak ada yang benar-benar
tahu cara menanganinya.

Aku kabur dari itu semua untuk
sementara ketika ke New York.

Tapi kemudian Neil meninggal,

Meninggalkanku dengan gadis kecil
penuh semangat bernama Hanna.

Demi Tuhan.

Itu memang terdengar
seperti kutukan sebenarnya.

Ya. Bukan begitu?

Aku di sini.

Terima kasih sudah
beritahu aku ini semua,

Sebelum kita habiskan
sepanjang malam bersama.

Biasanya itu butuh waktu agak lama
sebelum bencana melanda, jadi...

Aku akan jaga jarak darimu.

Ya, tolong.

Sampai jumpa lagi.

- Edwin?
- Ke pancang.

- Lebih keras.
- Di pancang!

- Edwin?
- Ya?

Tapi dia bukan benar-benar
penyihir, 'kan?

Ya. Aku suka. Bagus.

- Ya?
- Sesuai dengan prinsipnya.

Bukan ini yang aku pikirkan.

Kami sudah punya
sesuatu yang berguna.

Aku rasa ini memberinya
dorongan lebih.

Benar. Benar.

Tapi apa itu butuh dorongan?

Aku penasaran.

Kita akan bertemu nanti?

Aku tak yakin itu ide yang bagus.

Oke. Terserah denganmu.

Dan seterusnya.

Karena musik?

Tidak, itu tak ada
kaitannya dengan ini.

- Kenapa? Kau sudah putuskan?
- Tidak, masih belum.

Oke.

Hanna?

Bisa ibu bacakan buku Panama?

- Lagi?
- Hanya gambarnya.

Baiklah.

Ibu?

- Bisa kita melakukan ini selamanya?
- Melakukan apa?

Membaca buku.

Mungkin kau ingin melakukan itu
dengan anakmu sendiri kelak.

Tidak, aku lebih suka terus
melakukan itu bersama Ibu.

- Apa yang ayah lakukan?
- Ayah takkan lama-lama.

- Ya, benar.
- Ayah takkan lama.

Ini sangat dingin.

Ayah punya sesuatu untuk itu.

Lihat? Sangat nyaman.

Ya.

Aku tak mengerti mengapa
ayah melakukan ini pada dirimu.

Baiklah.

Maafkan aku.

Maafkan aku.

Aku mengambil sedikit susumu.

Tak apa.

Hanya...

Tunggu di sini. Oke?

Tolong?

Tolong.

Ibu?

- Ada orang di dapur.
- Apa?

Ada orang di...

Maafkan aku.

- Pergilah ke atas. Sekarang.
- Maafkan aku.

Mereka memaksaku melakukan ini.

- Apa-apaan?
- Ibu?

Pergilah.

Aku mohon.

Ibu!

Sialan.

Lihat?

Hai.

Hai.

Sekali lagi, aku turut menyesal
karena mendengar apa yang terjadi.

Itu tak bisa dipercaya.

Aku lama mengenal dia.
Dia takkan melukai lalat.

Seluruh kru menyukainya.

Aku tak tahu apa yang
mungkin merasukinya.

Dia tak tahu bagaimana
ini bisa terjadi.

Tampaknya, orang ini adalah
orang yang sangat baik,

Dan semua orang menyukainya.

Itu yang mereka katakan tentang
Bag Man sebelum dia menjadi gila.

Mereka mengerti.

Itu bukan salahmu.
Kau tidak tahu apa-apa.

Orang ini, aku rasa dia tak lebih
dari 40, 45 tahun, mungkin?

Ya.

Jadi tahun 1991...

Dia sekitar 10, 15 tahun.

Ya.

Dan tinggal di Romania.

Bisa kita bicara?

Di atas?

Kau sangat berani datang ke sini.

Lihat bagaimana kami
sangat dikutuk?

Itu cukup jelas, bukan?

Hei, hei.

Kemari.

Semua terulang kembali.

- Dia kembali.
- Ini lagi?

Kita harus pergi secepatnya.

Teruskanlah.

Apa kau ingin kembali ke klinik?

Ini sebabnya aku
tak suka datang ke sini.

Aku gambarkan kita
empat matahari sekarang.

- Kau mau yang ungu?
- Ya.

Nenek!

- Kita keluarkan dia?
- Sebaiknya begitu.

Tolong jangan minta Ibu
untuk melakukan ini lagi.

Tak ada gunanya jika ibu
terus menekan tombol alarm.

- Aku akan pergi ke toilet.
- Betriek.

Bu? Ada yang bisa aku bantu?

Tidak, aku hanya
menunggu seseorang.

Nu a murit.

Nu a murit.

Nu a murit?

Kau dari mana saja?

Aku tersesat.

Tersesat? Toilet berada
di samping pintu masuk.

Ibu merasa buruk hari ini.

Hei?

Ibu bicara denganmu?

Ibu merasa tak enak badan.

- Nu a murit - Dia tak pernah mati.
- Apa kau mendengarkan?

Hei?

Hei?

- Aku takkan lama.
- Betriek!

Hei?

Tunggu sebentar.

Hei.

- Aku di sini bersama ibuku.
- Oke.

Kau akan pergi menemui pria itu?

Radu? Ya.

Apa mereka mengatakan sesuatu
tentang mengapa dia melakukan itu?

Tidak. Dia masih belum bangun, jadi...

- Di kamp, mereka bilang...
- Betriek!

Apa?

Mereka bilang jika dia menggali.

Menggali?

Sendirian. Jauh dari lokasi.

Kebetulan yang aneh, bukan?

Betriek!

Apa rencanamu besok?

Hei. Tepat waktu.

Tidak di tempat ini lagi.

Kenangan buruk?

Kau lihat pria tua
yang duduk di sana?

- Siapa?
- Dia.

Anaknya yang meninggal
di rawa beberapa hari lalu.

Tepat setelah dia menggali sesuatu.

Apa itu?

Apa itu?

Seorang wanita.

- Seorang wanita?
- Tidak, maaf.

Wanita yang sangat-sangat tua.

Ratusan tahun.
Jasad berlapis lumpur.

Berapa tua, lebih tepatnya?

Kami masih melakukan tes.
Tapi tua.

Apa?

Ayo.

Aku tak yakin jika aku
benar-benar mengerti.

Tapi apa kau bilang jika anakmu
tahu di mana untuk menggali...

...agar temukan wanita ini?

- Bersulang.
- Bersulang.

Kami keluarga
yang sangat sensitif.

Ayahku, aku, tapi khususnya Micha.

Dia selalu tahu sesuatu.

Sesuatu yang tak dia ketahui,
tapi diberitahu dari bidang lain.

Jadi, apa mungkin itu
berbisik kepadanya?

Ke mana untuk menggali?

- Kau salah satu orang itu.
- Tidak, aku...

Tak apa.
Aku hanya menggoda.

Aku juga besar dengan itu.

Bisikan Helen.

Dia bicara tentang ini.

Legenda Feike.

Ya.

Ayahku yakin mendengar
bisikan dari rawa.

Dia dulu pembimbing
spiritualnya Micha.

Serangan paniknya
berhenti setelah itu.

Ketika mereka temukan dia,
dia dalam posisi seperti di rahim.

Ayahku ajarkan itu padanya.

Saat mereka beritahu itu padaku,
aku tahu...

Dia pasti sangat ketakutan...

Permisi.

Apa yang terjadi?

Maaf.

Kau bertanya jika itu
mungkin berbisik padanya.

Jawabannya adalah Iya.

Aku akan berikan kau nomorku.
Itu mungkin membantu.

- Jika kau ada pertanyaan lagi...
- Terima kasih banyak.

Jadi, siapa Helen?

Aku tak percaya kau tidak tahu.

Apa?

Kalian orang-orang sains,
begitu kurang berwawasan.

Ayolah.

Dia semacam penjahat
untuk seluruh legenda Feike ini.

Semacam sesuatu yang jahat
dari rawa sana,

Membisikkan hal-hal mengerikan
kepada mereka yang mendengarkan.

Itu cerita bodoh untuk menjauhkan
anak-anak dari rawa.

- Seperti momok seram?
- Ya.

Namun beberapa orang
menganggapnya serius.

Kau akan melihatnya.

Kami ada perayaan tahunan
beberapa hari lagi, dan itu...

Termasuk acara musikal sekolah.
Ini konyol.

- Dan kau?
- Apa?

- Menganggap itu serius?
- Tidak.

Aku benci cerita itu.

Ayahku bilang dia pernah
mendengarnya sekali.

Bisikan itu.

Sebenarnya, aku rasa
aku juga mendengarnya.

Di rumah sakit.

Apa?

Kau mau aku berkata apa?

Maksudku, ayolah.

Tidak ada.

Jangan katakan apa-apa.

Beritahu aku tentang wanita
yang sedang kalian gali ini.

- Aku mau tahu.
- Tidak.

Aku takkan beritahu kau apa-apa,

Jika itu hanya akan membuatmu
merasa aneh dan paranoid.

- Apa... Maaf, paranoid?
- Ya.

Seseorang memasuki rumahku,

Tempat tinggalku,
tempat tinggal keluargaku.

Dia berusaha membunuh kami,

Lalu kemudian otaknya dibuat
berantakan dihadapanku.

- Aku tahu.
- Ya, jadi jangan...

Jangan apa?

Jangan perlakukan aku
seperti orang gila!

Bukan itu yang aku lakukan.

Kau mengalami trauma,

Dan itu mungkin mengubah
persepsimu terhadap sesuatu.

- Hanya itu yang aku maksud.
- Persetan denganmu.

- Apa maksudmu, Persetan denganku?
- Persetan...

- Apa maksudmu?
- Persetan denganmu.

Hentikan mobilnya.
Cepat hentikan mobilnya!

Betriek.

Betriek?

Apa yang kau lakukan?

Betriek?

- Betriek?
- Tidak!

Astaga.

Kita harus kembali ke kamp.

Ya, enyahlah!

Kau mabuk.

Aku tak bermaksud begitu.

Tolong, ayolah.

Ayolah.

Ayolah, kita harus kembali.

Ayolah. Aku tak bisa
tinggalkan kau di sini.

Ayolah.

Tolong berhenti.

Kau pikir ini lucu?

Ya.

Jonas!

Kau ke mana saja?
Aku berusaha menghubungimu.

- Ayo masuk ke dalam.
- Kau dipenuhi lumpur.

Situs Anti Rungkad
http://167.172.78.242/

Bonus New Member 100%

Lehernya diiris.

Ya. Sama seperti yang lain.

Ada yang lainnya?

Empat, lebih tepatnya.

Semuanya wanita.

Itu menakjubkan.

Seluruh leher mereka
diiris secara vertikal.

Sejauh yang kami ketahui.

Ini ditemukan di lubang baru.
Lubang yang Radu gali.

Sungguh?

- Kau baik-baik saja?
- Aku baik.

Kau tak terlihat baik.

Mari hangatkan dirimu.

Jangan beritahu media dulu
hingga kita tahu lebih, oke?

- Tentu.
- Dan Sonja?

Bisa kau carikan sesuatu untukku?

- Betriek.
- Astaga, Ibu.

- Semuanya baik? Ya.
- Ibu membuatku kaget.

Ibu mendengar suara.
Apa kau sakit?

Tidak.

Aku tak apa sekarang.

Semacam noda abu-abu.

- Ini alasanku datang ke sini?
- Itu mengambil foto apa?

Apa?

Jika tak ada apa-apa, apa yang
membuat kameranya menyala?

Dan gadis-gadis? Apa mereka
sudah sudah pulih dari syok?

Jika kau khawatir dengan
orang Rumania itu,

Dia akan kembali pulih.

Itu yang mereka katakan kepadaku.

Itu bukan salah dia.

- Apa kau bilang?
- Itu bukan salah dia.

Dia hanya mendengarkan.

Aku merasa kita kembali
memutar waktu.

30 tahun lalu, kita berada
di tempat yang sama.

Kecuali kau belum keriput.

Tapi kau memakai baju yang sama.

Roel.

Roel.

Apa yang terjadi?

Aku butuh sesuatu darimu.

Ini ini. "Legenda Feike".

"Berabad lalu, ada bangsawan
yang jahat, Walter,"

"Dan istrinya yang ketus, Helen,"

"Yang perlakukan warga dengan buruk,
dan hidup bergelimang harta,"

"Sementara yang lain
dibiarkan bergelut."

"Bersama, mereka menjalani
kehidupan rumah tangga,"

"Dengan belasan pelayan."

"Salah satunya adalah
gadis muda bernama Feike."

Berdiri yang tegak.

Di mana Kakek?

Ibu tidak tahu, sayang.
Dia akan segera datang.

Bersenang-senanglah.

"Tak lama setelah itu, Walter,"

"Mulai memiliki hasrat
terhadap gadis tersebut."

"Hingga akhirnya,
hal terburuk terjadi."

"Feike hamil."

"Ketika Helen tahu,"

"Amarahnya tak terbendung."

"'Itu bukan Walter!' teriaknya."

"'Walter didalam pengaruh mantra,'"

"'Hingga pikirannya dipenuhi
dengan Feike.'"

"Sehingga Feike dianggap ahli sihir."

"Penyihir."

"Menanti takdirnya
di penjara bawah tanah,"

"Ia berdoa kepada dewa
untuk pertolongan."

"Namun itu dewa berbeda
yang mendengarkan."

"Dewa kafir, Moloch."

"Dewa pengorbanan anak."

"'Aku akan membantumu
meninggalkan takdir...'"

"'...dari jiwa yang begitu indah
namun tak dihargai, Anakku,'"

"Bisik sang dewa."

"'Tapi ingat, pembalasan ini
akan mengurung miliknya sendiri,'"

"'Dan aku akan mengambil
apa yang menjadi hakku.'"

"'Keturunanmu,
meski itu belum lahir.'"

"Dengan demikian, kesepakatan
dibuat dan disegel..."

"...dengan tanda Moloch
terbakar di kening gadis itu."

"Esoknya, Feike berdiri
di tiang pancang."

"'Bertobatlah!' Teriak Helen."

"'Akui dosamu dan bertobatlah,'
dia bersikeras."

"Bertobat!' Dia mengulangi
yang ketiga kalinya."

"Namun Feike dengan berani
menjawab, 'Tidak.'"

"'Kau yang seharusnya bertobat.'"

"Dia melepas tangannya,
dan sebelum orang bisa bertindak..."

"Dia mengiris lehernya sendiri."

"Seiring napas terakhir
Feike meninggalkan raganya,"

"Jiwa Helen yang terkutuk
meninggalkan raganya."

"Dari sejak itu,"

"Napas dan kehidupan Helen
menjadi milik Feike."

"Sebagai istri bangsawan,"

"Dia memanfaatkan pengaruhnya
untuk ambil alih pimpinan Walter."

"Dengan segera, kebahagiaan
dan kemakmuran telah kembali."

"Hingga saat ini, Feike dirayakan..."

"...sebagai pahlawan wanita
dan sang pemberi cahaya."

Dia mengiris lehernya sendiri?

Ya.

- Secara vertikal?
- Itu tidak disebutkan.

Di sini tertulis,
orang yakin roh Helen...

...bergentayangan di rawa sejak itu.

Dipenuhi dengan amarah dan
dendam di pikirannya,

Membisikkan kebohongan jahatnya
ke telinga orang yang lewat.

Mungkin itu sebabnya kita
jarang melihat orang di sini.

Hai, monster kecil.
Kau tampil menakjubkan.

- Ibu melihatku?
- Tentu. Kau aktris bintangnya.

- Apa ini buatanmu?
- Ya.

- Dari mana itu berasal?
- Aku mengarangnya.

Mari berikan bunga ini pada Nenek.

Nenek, Cleo bilang
Feike memang penyihir.

- Benarkah? Bagaimana dia tahu?
- Ayahnya beritahu dia.

Ayah ke mana saja?

Benar.

- Apa Kakek lupa?
- Nenek rasa begitu.

Dasar bodoh.

Kita harusnya pergi ke pesta.

Ibu tahu, sayang.

Kita akan pergi setelah
Ibu selesaikan sesuatu.

Halo?

Ya. Hai. Ini Jonas.

- Hai.
- Hai.

Aku ingin tanya,

Apa kita akan bertemu
di Pesta Feike nanti malam?

Ya. Aku akan datang
sedikit malam.

Sekitar pukul 20:00.
Aku tak bisa datang sekarang.

Aku ada urusan.

Ayahku seorang cenayang.

Aku bukan. Aku lebih menyukai
akuafauna tropis.

Kau takkan tahu
dari kelihatannya, tapi...

Ikan saling bicara melalui
getaran mikro.

Mereka memancarkan sinyal
yang sangat halus.

Itu sebabnya mereka tersiksa
jika kau mengetuk kaca akuarium.

Kau tak boleh melakukan itu.
Itu membuat mereka gila.

Oke. Akan aku ingat itu.

Bisa dibilang begitu cara
kerjanya dengan Micha.

Beberapa orang lebih peka terhadap
getaran itu melebihi orang lain.

Anakku.

Anakmu. Kau.

Aku berusaha untuk tidak
terlalu mengacaukan itu.

Kau tak pernah tahu
apa yang ada di baliknya.

Tapi terkadang, sinyal itu
adalah panggilan minta tolong.

SOS spiritual.

Dan kau sebaiknya mendengarkan.

Bukankah itu alasanmu ke sini?

Silakan masuk.

Duduk di sana.

Terus terang,
aku jarang melakukan ini.

Tutup matamu.

Tidak.

Ini Jonas. Tinggalkan pesan.

Hei, aku...

Bisa kau hubungi aku kembali?

Di mana dia?

Hei.

Kau dilarang berada di sini.

Apa yang kau lakukan?

Di mana yang lainnya?

Disini berkata kau temukan
delapan lainnya.

Itu benar.

- Di mana Jonas?
- Jonas?

Aku rasa dia ke pesta.

Apa kau Betriek?

Apa semuanya wanita?

Ya.

Dari era berbeda?

Dengar, Betriek,
kami tak seharusnya...

Apa mereka wanita
dari era berbeda?

Ya.

Dan semuanya berkerabat.

Hei.

Anakmu menangis seolah
tak ada hari esok.

- Apa yang kau lakukan?
- Kita pergi.

Barang-barang ibu sudah di bawah.

Apa? Kenapa? Di mana?

Apa Ibu tahu tentang
mayat yang mereka temukan?

Di rawa ini. Belasan wanita dengan
leher mereka yang teriris.

- Terdengar familiar?
- Maksudmu mitos Feike?

Ibu tahu pasti yang kumaksud.

- Bantulah ibu sedikit.
- Ibu mau aku menjabarkannya?

Seseorang berusaha melukai kita.
Seluruh wanita itu adalah pengorbanan.

Lehernya diiris oleh orang gila.
Sama seperti Nenek.

Apa itu cukup jelas?

- Bagaimana kau tahu itu?
- Apa itu penting?

- Aku akan panggil Ayah.
- Sayang...

Pesan suara Betriek...
Silakan tinggalkan pesan...

Jonas! Jonas!

Sayang?

Apa lagi yang dia katakan?

Entahlah. Dia terlihat sangat
kebingungan dengan situasi ini.

Dia beruntung tidak
merusak apa-apa.

Perlu kau ingat, aku bersikap
sangat baik kepadanya.

- Dia melalui cobaan berat.
- Aku tahu.

- Dengan serangan dan semuanya.
- Ini bukan hanya itu.

Suaminya meninggal,
neneknya dibunuh,

- Dan sekarang...
- Neneknya dibunuh?

Ya.

Kau takkan bilang padaku
lehernya juga diiris, 'kan?

Kenapa kau berkata begitu?

- Astaga. Apa seseorang...
- Aku tidak tahu.

Apa menurutmu itu masih terjadi?

Apa?

Pengorbanan.

Dia mengatakan sesuatu tentang
keluarganya dalam bahaya.

Apa itu sebabnya dia panik?

Mereka masih...

Mereka masih mengorbankan
orang untuk dewa ini?

Moloch?

Apa kau baik-baik saja?

Maaf. Aku terbawa suasana.
Ini konyol.

Bisa aku pinjam mobilmu?

Aku datang berjalan kaki.
Kenapa?

- Aku harus pergi.
- Kau pergi? Kenapa?

Maaf.

Jonas!

- Semua perangkapnya hilang.
- Apa?

Ibu!

Kakek bersikap aneh.

Kemari.

Roel!

Lakukan sesuatu.

Pintu satunya terbuka.

Ayo.

Kau tunggu sini. Jangan biarkan
siapapun masuk. Janji?

Ayah!

Tidak!

Ayah, tidak.

Lepas.

Ibu?

Ibu? Ibu?

Tidak...

Bajingan!

Ibu?

Tak apa, sayang.

Ini takkan lama.

Tidak...

Polisi, tolong.

Halo?

Betriek?

Betriek.

Betriek?

- Hanna...
- Apa?

Hanna...

Kemari, sayang.

Terima kasih sudah temui aku di sini.

Aku hanya sehari di Belanda, jadi...

Ya, ini memang gila.

- Itu bagus.
- Ya?

Apa itu?

Itu rumah tamu.

Ya, itu bagian dari tempat, jadi...

Tapi itu tak terlalu digunakan.

Itu bagus.

Jika mau, kau dan Hanna sangat
disambut untuk tinggal di sana.

Aku bisa bayangkan kalian
butuh waktu menjauh dari sini.

Perubahan suasana.

Kau bisa membawa biolamu.

Mungkin merekam
satu atau dua album.

Terima kasih.

Tidak. Aku menjualnya.

Kau menjualnya?

Ya.

Aku pikir ada baiknya untuk memiliki
kestabilan sekarang, kau tahu?

Tetap dengan yang familiar
dengan Hanna.

Ya, ya. Tentu saja.
Aku mengerti.

Bagaimana keadaannya?

Dia perlahan membaik.

Senang melihat kalian berdua
menghadapinya begitu baik.

- Ya.
- Ya.

Kau mungkin sebaiknya
juga bicara dengan seseorang.

Maksudku, orang profesional.

Aku memiliki mantraku,
dan itu kelihatannya berguna.

"Blik op oneindig."

Aku tak tahu cara terjemahkan itu.

Itu seperti, "Teruslah berjalan."

- Blik op oneindig.
- Ya.

Blik op oneindig.

Itu terdengar seperti
mantra yang bagus.

Ya, itu berguna denganku.

Apa mantramu?

Aku tidak tahu.

Aku kesulitan fokus belakangan ini,
jika boleh jujur.

Ya. Besok mereka jadwalkan
aku mengajar di Paris, jadi...

Aku dalam masalah. Ya.

Aku yakin kau akan baik saja.

Ya.

- Jadi...
- Jadi...

Senang bertemu kau lagi.

- Hanna?
- Oke.

Ya.

Jika kau berubah pikiran,
hubungi aku.

Aku rasa ini akan bagus
untuk kalian berdua.

Bahkan, aku sangat suka
bisa mendapat dampingan.

Oke.

Berhenti khawatir.

Ya?

Kau terlihat lelah.

Jagalah dirimu.

Oke.

Kami akan baik saja.

Dengan hal seperti ini,
kadang itu bagus hanya untuk...

Meninggalkannya.

Itu mantra untukmu.

Meninggalkannya.

Ya.

Meninggalkannya.

Hanna?

"Dibalik pepohonan ada
sebuah rumah kecil."

"Mereka tak pernah melihat
tanah itu dari udara sebelumnya..."

Apa kata yang ini?

"Tidak pernah."
Kita tidak pernah pergi.

Situs Anti Rungkad
http://167.172.78.242/

Bonus New Member 100%