All language subtitles for sniper indo 33

[Episode 33]

[Tahun 1939, Kamar Hotel]

TieCheng?

TieCheng?!

ZiShu yang tercinta, mohon maafkan aku yang telah
berbohong padamu. Pertama, bunuh Muto Yuichi itu misiku.

Apalagi itu misiku sebagai Orang China,
jadi mustahil kulepaskan.

Apalagi, menurut investigasi kami, karena
Ayahmu berulang kali menolak jadi pion palsu..

Muto sudah bertindak ke dia.

Jika Tuan Qin tetap diam, maka Tentara Jepang
dan para pengkhianat akan melawan dia.

Demi keamanan Ayahmu,
aku harus segera mengatasi Muto.

Mobil Tentara dia akan tiba sore nanti
lewat jembatan SongNan. Disana telah kuberi bom.

Kami akan binasa semua tanpa kerja sama darimu.
Aksi ini mungkin tiada harapan sukses.

Tapi, setidaknya aku itu
bisa demi negeri dan kekasihku..

..berusaha untuk terakhir kalinya pakai nyawa sendiri.
Sampai jumpa. Selamanya kucinta kamu.

Kamu mencemaskan kondisi bahaya Ayahmu
jadi memutuskan ikut bantu?

-Benar.
-Tiada penyebab lainnya?

ZiShu, kenapa kau datang?
Gila'kah?!

-Ini..
-Dengarkan aku.

-Kereta Muto akan segera tiba, kau pergi sekarang, segera!
-Tidak mau! Kamu jangan mati!

Aku akan menyetujuinya
hanya demi kamu!

Benar, tiada penyebab lainnya.
[Tahun 1949, Perusahaan Percetakan BaoHua]

Kenapa baru balik? Ini sudah jam 2.30.
DanLeng, sedang kutanya kau.

Aku sedang bicara denganmu, DanLeng.

DanLeng!

Kau ini mau ngapain?

Kau sebenarnya mau ngapain?!

-Kau sebenarnya mau ngapain?
-Jangan kamu pedulikan.

APa kau telah ketemu tempat tempur Guru?

-Jika iya, memang kenapa?
-Bagaimana caranya itu?

Masih ingat, saat pergi bunuh Yin QianHe kemarin,
Guru bawa balik jam tangan rusak itu?

Yang bisa memperbaiki itu
di SongJiang sangat jarang.

Kemarin kamu yang antar Guru, jika ingin kamu
temukan Tukang hebat itu tidak sulit.

Dan dia orang yang menentukan posisi itu?
Asalkan kamu mengikutinya maka bisa ketemu itu.

Tahu masih tanya?

Kau benaran cemas sekali ya? Kutanya, Guru
suruh kamu pantau TKP itu apa sudah kamu datangi?

Memang perlu'kah?

Qin HeNian selalu keluar di waktu itu, pedagang itu
tidak akan pindah dan kelaparan juga.

DanLeng!

Guru pernah berkata ini adalah masalah mereka,
dilarang ada yang ikut campur.

Jika kau pergi bantu dia, berdasar sifat Guru,
itu tidak akan diharga dan tidak akan dimaafkan! Pikirkan!

-Aku bersedia dihukum dan tidak ingin Guru terjadi sesuatu!
-Tapi kau itu Ketua Tim ini! Bagaimana misinya jika kau pergi?!

Karena itu, maka aku bisa membuat keputusan.

Semuanya dengar, kuumumkan,
Li BeiFa jadi ketua menggantikanku.

DanLeng!

Sobat, tiba-tiba berkurang 1 orang.
Rencana ini bagaimana?

Masih bisa apa lagi?
Perbaiki rencana dan segera berangkat.

[11 Juni, 14.35 Sore, Kafe Mawar Merah]
Rencana membunuh Muto Yuichi sudah beres.

Dan itu sekali lembar batu kena 2 burung dengan
bunuh Bai SongQi, kesulitannya cukup besar juga.

Tentu saja, karena
dia yang pilih tempat pertemuannya.

Bila itu secara teori,
itu mustahil bisa dilakukan.

[Tahun 1939, Hotel SongJiang]
Sebelum Bai SongQi memberontak,

dia pernah kerja di Markas Dinas Rahasia,
Biro Pusat KMT.

Yaitu Agen terhebat.
Dia tahu jika diri sendiri target terpenting di KMT.

-Jadi selalu sangat waspada.
-Nona, mohon tanya, cari siapa?

-Janji temu Tuan Bai SongQi.
-Baik, dimohon tunggu.

Dia khususnya kunci
2 lantai teratas di Hotel SongJiang.

Dan sendirinya inap di lantai teratas. Perlu lewat
berlapis-lapis demi menemukan kamarnya.

Nona, silahkan masuk.

Setiap lapis terjadap pengawasan ketat,
orang biasa tidak akan bisa masuk.

Silahkan.

Silahkan.

2 barang ini akan kami simpan, silahkan saja.

Silahkan masuk.

Adik sepupuh.

-Abang Bai.
-Kenapa jadi kamu?

Abang Bai kenapa bertanya begitu?
Saat aku dibawa tadi, kamu pasti tahu itu aku'kan?

Lihat dirimu, mulut seperti pisau saja, maksudku itu,
Guru setuju buat janji temu tapi kenapa kamu yang datang?

-Kulihat Komandan Muto sepertinya belum tiba juga.
-Asalkan Guru tiba..

..maka dia juga akan segera tiba.

Abang Bai, menurutmu,
berdasar sifat ayahku itu..

-..apa dia akan menunggunya disini begitu?
-Jadi, maksud Guru..

Abang Bai, buat apa
tutup gorden di siang begini?

Adik sepupuh.

Baru-baru ini, mataku sedikit sensitif, akan keluar air mata
bila ketemu cahaya jadi kututup gordennya.

Mari kita minum kopi disana saja.

Demi mencegah Para Sniper,
jendela di kamarnya selalu saja ditutup.

Karena itu juga, lampu kamarnya harus
selalu dibuka. Sekali orangnya mendekati jendela,

bayangan akan terpantul ke jendela.
Dan ini juga termasuk dalam rencana itu.

Posisi bayangan dan orang asli itu berbeda,
jadi bagaimana bisa dia terbunuh?

Mereka hitung posisi tepatnya lewat ketinggian,
dan besar-kecil bayangan orangnya di kamar.

[Tahun 1939, 2 hari sebelum kasus Muto]
Tuan, silahkan masuk.

-Ini aku.
-Mulai.

Jarak tatap muka 2.53m.

1.62m, 1.79m, 3.1m, sisi kiri 2.1m,
sisi kanan 2.1m, jarak ke bar 5.49m.

Percobaan pertama saat ini dimulai.

Lapor perhitungan.

Jarak ke jendela 3.49m, perapian sisi kiri 2.1m,
sofa sisi kanan 2.1m.

-Hitungan posisi yang akurat.
-Indah, tapi jangan terlalu awal senangnya.

Tes beginian setidaknya harus kita coba
sampai 100x dan setiap percobaan harus benar.

Serta harus hitung ketinggian
di lantai 3 dan 4 dengan tepat.

Serta perbandingan ketinggianmu
dengan Bai SongQi. Malam ini bakal sibuk sekali.

Dimengerti, mari lanjut percobaan ke-2.

Ingat, cukup tunggu dia jalan ke jendela
angkat telepon, baru bisa kutebak pasti posisinya.

-Harus diantara jam 6-6.30 sore.
-Kenapa?

karena kamarnya di arah timur,
asalkan ditunggu hingga saat itu,

matahari akan terbenam dan cahaya bayangan
di jendela barulah cukup gelap.

-Aku baru bisa lihat jelas bayangannya.
-Jika begitu, kenapa tidak dilakukan ketika malam hari?

-Dengan begini, itu akan lebih jelas.
-Karena kami masih perlu membunuh Muto.

Jika langit benaran hitam, kami
tidak bisa lihat jelas posisi yang dinaikinya.

Dimengerti, antara jam 6-6.30,
aku akan bertemu disaat itu.

Maksudmu, sekali Komandan Muto tiba,
maka Guru juga bisa tiba'kan?

Benar, asalkan dia bisa tiba sebelum jam 6.30,
maka Ayahku akan tiba sendiri.

Jika dia tiba, tapi Guru tidak, maka aku harus
bagaimana menjelaskan padanya disini?

Abang Bai tidak percaya aku atau Ayahku?

Kenapa bisa tidak percaya? Hanya saja,
yang bertemu Guru itu adalah Komandan Muto.

-Soal ini sulit kutangani.
-Aku sudah disini, memang bisa Ayahku tidak datang?

Jika Abang Bai tidak percaya,
akan segera kuhubungi Ayahku.

-Agar dia datang.
-Adik Sepupuh..!

Lihat dirimu ini mau ngapain?
Sedang marah ya?

Baik, akan kuhubungi dia, cukup? Puas?

Mari duduk minum kopinya.

Jika Bao SongQi percaya kamu,
maka pasti akan menghubungi Muto.

-Jadi kalian berencana bertindak disaat itu?
-Tidak boleh.

Kita harus tunggu Muto muncul dalam cangkupan
kami, karena jika Bai SongQi terjadi sesuatu..

..Muto akan terima kabar itu,
jadi mustahil bila ingin dibunuh disaat itu.

Adik sepupuh, Orang Jepang sangat tepat waktu,
kurasa lebih baik hubungi Guru saja dulu.

-Maksudmu, Ayahmu tidaklah tahu hal ini?
-Berdasar sifat Ayahku itu,

dia tidak akan setuju dengan pengkhianat seperti itu.
Apalagi, tidak peduli dia setuju atau tidak,

aku tidak berencana beritahu dia.

Kamu tidak ingin Ayahmu mengalami ini, tapi
saat Bai SongQi telepon, apa kalian hampir ketahuan?

Apa ini Sekretaris Lin?
Guru ada tidak?

Tuan Bai tidak beruntung,
Guru barusan ke toilet.

Jadi, apa Guru ada janji hari ini?

Itu tergantung Tuan Bai
bisa janji temu Komandan Muto tidak.

Baik, dimengerti. Mohon beritahu Guru,
Komandan Muto akan tiba tepat waktu.

Kami akan menunggu
kedatangan Guru, terima kasih.

-Guru.
-Telepon dari siapa?

Salah hubungan.

-Apa kamu ada lihat ZiShu?
-Tidak ada.

Aneh, dia mau makan siput gorenganku.
Itu selesai dibuat, tapi dia menghilang?

Apa pergi bermain dengan teman sekolahnya? Lihat,
hari hampir gelap, diluar tidak aman, biar kucari dulu.

Baik.

Waktu itu aku sangat gugup, karena Sekretaris Yang
sejak awal tidak ada setuju membantu kami.

-Lalu apa Bai SongQi menghubungi Muto?
-Ada.

Muto dengar Ayahku mau datang,
jadi segera memutuskan jam temunya.

[Tahun 1949, 11 Juni, 14.45 Sore, Toko Serba Ada]

Tuan, selamat datang.

-Tuan boleh dilihat sebentar.
-Apa boleh dicoba?

Boleh. Tuan, lihat, apa itu--!

-Mari lihat kesana.
-Ayo kesana lihat.

Tuan, selamat datang.

Boleh dilihat sebentar.

-Biar kucoba dulu.
-Boleh, Tuan--!

[Tahun 1939, Kotak Menara Lonceng]

Abang Bai, telepon untukmu.

Aneh sekali, nomor teleponku tiada yang tahu.

-Mungkin Ayahku telah tiba?
-Guru?

Jika begitu, mungkin orang bawahan
akan membawanya kemari. Jadi buat apa telepon?

-Dimohon tanya, apa ini Tuan Qian?
-Tuan Qian? Tuan Qian apaan?

Kamu salah hubungan.

Adik Sepupuh, bukannya diluar ada jam?
Buat apa lihat jam? Apa ada hal sibuk?

Tidak ada, aku terbiasa lihat jam sendiri.

Jam rusak milik Tentara Jerman ini
telah diatur waktunya sesuai jam kami.

Saat WenQian telepon untuk
pertama kalinya buat cari Tuan Qian,

itu berarti Muto akan muncul
dalam 3-5 menit nanti disana, dan ingat.

-Dalam 5 menit itu, jangan dekati jendela.
-Kenapa?

Bodoh, jendelanya itu tertutup,
sekali peluru masuk lewat itu..

walau tidak akan tertembak
tapi tetap akan terluka.

Ingat, tidak peduli apa yang terjadi,
dalam 5 menit itu jangan mendekati jendela.

Apalagi setelah disaat telepon ke-2x.
Itu merupakan waktu TieCheng bunuh Bai SongQi.

Baik.

Apa spesialnya jam rusak ini?
Biar kulihat.

Gayanya cukup bagus.

Tapi, jika aku tidak salah ingat, kamu
tiada kebiasaan membawa jam rusak'kan?

Jam ini pemberian orang buat Ayahku,
tapi dia lihat aku suka jadi diberikan padaku.

Tidak mirip, bagaimanapun itu, ini tidak seperti
barang kesukaan para gadis.

Kurasa itu cukup bagus,
jam ini lebih nyaman.

Iya juga.

Abang Bai, teleponnya selalu berdering
tapi tidak diangkat?

Bukannya sudah dibilang?
Nomor teleponku itu tiada yang tahu.

Mungkin itu akan seperti yang barusan.
Jangan pedulikan saja.

Kenapa harus begitu merepotkan?
Tinggal tunggu Muto tiba dan masuk kamar dia,

-baru dibunuh bersamaan, kan cukup itu?
-Jika Muto masuk dan sadar bila Ayahku belum tiba,

dia pasti akan pergi. Jika ingin Bai SongQi
angkat sendiri teleponnya itu mungkin.

Tapi jika, ingin sampai keduanya terkena
itu sangatlah mustahil.

Karena tidak perlu tunggu Muto, jadi kenapa
begitu memaksa waktu buat bunuh Bai SongQi?

-Ingin sekali tunggu sebelum Muto tiba TKP?
-Karena, walau suara senapan bisa diperkecil,

tapi suara peluru menerobos jendela
itu tidak bisa dihindari. Dengan begini,

pengawal Bai SongQi pasti akan beraksi ketika
mendengarnya, mereka Su WenQian telah perhitungkan,

waktu ketika penjaga tahu kematiannya
lalu dilaporkan itu tidak lewat dari 2 menit.

-Terus kenapa tidak bunuh Muto dulu?
-Karena disisinya ada Pasukan Besar, sekali tertembak..

..para pengawal akan segera menembak,
maka ini akan mengejutkan Bai SongQi.

Dan dia jugalah
target terpenting dalam rencana ini.

Asalkan ada 100% kemungkinan,
mereka tidak ingin merelakan target ini.

Jadi, cukup tunggu Muto tiba TKP
baru bisa membunuh Bai SongQi.

Dan waktu dibunuhnya dia harus sebelum terbunuhnya Muto,
agar dalam 2 menit tidak mengejutkan Muto.

Habis itu?
Apa dia angkat teleponnya?

-Katakan.
-Situasi ada perubahan, Bai SongQi tidak angkat telepon.

Menyerah saja.
Hanya bisa bunuh Muto saja.

-Ditunggu lagi.
-Tidak sempat lagi, Muto hampir tiba.

Ditunggu lagi.

-Sepertinya tempat ini, tidak cocok dengan kita.
-Menurutmu dimana yang cocok?

Tidak tahu, orang yang
mencari kita pasti akan menentukannya'kan?

-Apa sekarang sudah tahu mau kemana?
-Tidak bertemu tidak bubar.

Bao SongQi tidak mau angkat telepon,
lalu bagaimana dia bisa dibunuh?

Jangan lupa, di kamar saat itu masih ada aku.

Kenapa Ayahku belum tiba ya?
Tidak mungkin karena ada perubahan'kan?

Apa akan'kah?

Bagaimana jika kuhubungi
dan tanya sebentar?

Itu ZiShu! Bukan Bai SongQi!

-Sekretaris Yang, apa Ayahku sudah berangkat?
-Apanya yang Sekretaris Yang? Ini aku.

-Ayah kenapa belum berangkat?
-Berangkat? Buat apa?

-Baik.., akan kusuruh angkat. Ayahku mau bicara denganmu.
-ZiShu?

ZiShu?!

Adik Sepupu, Guru belum berangkat?
Komandan MuTo hampir tiba.

Bagaimana bisa aku tahu? Ayahku berkata
barusan kamu tidak angkat teleponnya.

-Sekarang dia berubah niatnya.
-Sedang ngapain ini? ZiShu!

30 menit dulu,
saat aku menghubungi Komandan Muto,

kamu ada dengar sendiri
dan sekarang kamu berkata padaku..

..jika Guru berubah niatnya?
Apa mau mempermainkanku ya?

-Jangan tanya aku, kamu tanya dia sendiri saja.
-Halo?! ZiShu?!

Angkat tidak ini? Jika tidak, maka
akan kututup saja. Tanganku dibuat lelah sekali.

Tunggu!

Telat suda, Muto sudah tiba.
Cepat biarkan target ke-2 saja.

Apa kamu ada dengar tidak?!

Hanya diangkat saja, kau takut apaan?

Jika tidak mau,
mungkin Ayahku benaran tidak akan datang.

Jangan tembak!

[Posisi Target, jarak jendela 1.25m, jarak dinding utara 1.72m]

Guru Qin, menurutku,
kamu lah sang pahlawan.

Bukan, mereka Su WenQian lah sang pahlawan.

Bukan, mereka itu sniper. Dan kamu itu
hanyalah Siswi SMA yang berumur 17 tahun.

Aku tidak tahu jika dunia ini
ada berapa siswa yang seberani dirimu.

Tapi setidaknya, saat aku 17 tahun,
tidak akan bisa melakukannya.

Tapi kamu lebih kuat dariku sekarang.

Habis itu? Mereka bagaimana membunuh Muto?
Kasus ini telah lama kuperiksa tapi selalu tiada jawabannya.

Berdasar data, walau Muto terkejut,
berdasar pegawalnya waktu itu..

..yang pastinya tidak akan bisa berhasil,
apalagi mobil yang didudukinya itu.

Berdasar rekaman,
mobil dimodifikasi setebal 8mm.

Apalagi sisi kacanya itu setebal 50mm,
maka senapan mustahil bisa menembusnya.

Tapi Muto tertembak di kepala
hanya dengan 1 peluru.

-Mereka Su WenQian bagaimana melakukannya?
-Apapun jika hanya 1 peluru,

itu mustahil berhasil menembusnya.

Tapi jika itu bukan hanya 1?

[Tahun 1939, Pabrik Terlantar]

-Tambah obat bubuk lagi.
-Walau setengah pun sudah tidak bisa lagi.

Ini sudah jadi peluru dengan bubuk terbesar,
jika ditambah lagi maka itu akan meledak.

-Jika begitu, pertajam pelurunya.
-Ini sudah tajam sekali.

Walau kupertajam lagi, memang apa gunanya?
Kaca mobilnya itu lebih tebal dari itu!

Sepertinya, misi bunuh Muto itu..

..mustahil dilakukan.

Dalam kamusku itu tiada kata "mustahil".

Kamu jangan bersikeras begitu.
Orang harus tahu jika sulit maka mundur saja.

A'Qian, tidak perlu dicoba saja.
Peluru itu tidak bisa menembusnya.

1 peluru tidak bisa.

Tapi jika itu bukan hanya 1 peluru?

2 peluru ditembak di posisi sama?
Itu sulit sekali'kan?

Cara ini memang sulit sekali
bagi orang biasa.

Dan didalamnya,
ada hambatan yang mustahil diatasi.

Pengawal Muto begitu banyak, jarak juga pasti
tidak terlalu dekat, dan 2 Sniper tembak bergantian..

..ingin tembah di posisi yang sama dari kejauhan, permintaan
keahlian dan gesit kerja sama ini tinggi sekali

Jika hanya itu, bagi
mereka Su WenQian itu bukanlah apa-apa.

-Yang kudengar itu bukan hanya itu saja.
-Jadi masih ada apa lagi?

Jika ingin berhasil, hanya ada 1 yang bisa
kembali hidup-hidup diantara mereka.

Target ke-2 telah terbunuh,
sekarang memulai bidik Target ke-1.

Lewat tes sebelumnya, jika ingin menembus kaca tebal,
maka 2 posisi sudut peluru jangan lebih 25 derajat.

Jika ingin menyempurnakan aksi ini,
maka hanya ada 2 tempat yang cocok.

Pertama, tembak dulu,
jadi No.1 jangan panik.

Tapi saat No.2 menembak, Orang Jepang
telah dikejutkan oleh tembakan No.1.

-Jadi, No.2 pasti akan ketahuan.
-Jadi, kenapa mereka tidak pakai alat peredam?

Kudengar mereka berkata, peredam suara
akan berdampak ke sudut peluru.

Target seperti Bai SongQi ini boleh dipakai.

Tapi jika mau 1 target 2 peluru di posisi sama dari kejahuan,
maka jangan sampai berdampak kelecetan apapun.

Jadi, No.2 ada di posisi apa?

-Menara Lonceng.
-Menara Lonceng?

Itu bangunan tertinggi dan hebat SongJiang
yang dibangun Orang Inggris.

Itu posisi khusus dan bagus buat laporan bagi
Tentara Jepang SongJiang tahun itu..

Yaitu Departemen Militer SongJiang.

[Tahun 1939, Kotak Menara Lonceng]

-Jadi, siapa yang No.1 dan No.2 dari mereka?
-Mereka putuskan lewat permainan hidup-mati.

Bersambung......