All language subtitles for A.House.On.The.Bayou.2021.720p.1080p.WEBRip.x264.AAC-[YTS.MX]

mantulbanget.net
Visi Kaya Raya, Misi Menang

PASTI MANTUL BANGET
BONUS TIAP HARI JUTAAN RUPIAH!

Visi Misi Menang dan Kaya Raya
mantulbanget.net

Hai.

Kau pulang lebih awal.

Ya.

Kupikir kau menunjukkan rumah hari ini.

Kubatalkan.

Semuanya baik-baik saja?

Bisa jadi.

Kuharap.

Apa sesuatu terjadi pada Anna?

Tidak, dia baik-baik saja.

Jadi...

Apa yang terjadi?

Aku tahu tentangmu dan Vivienne.

Siapa?

- Bisa kujelaskan.
- Aku tak mau dengar penjelasanmu.

Kumau kau dengarkan aku.

Duduk.

Itu tak seperti yang terlihat.

Tentu.

Kau sudah bercinta dengan wanita
bernama Vivienne.

Dia salah satu siswi kreatifmu.

Dia tahu kau sudah menikah?

Maafkan aku.

Akan kubuat ini mudah bagimu.

Aku tak minta cerai.

Aku menyanyangi keluarga kita
dan aku mencintai kehidupan

yang telah kita bangun dan
aku tak akan membuangnya.

Kita bisa lakukan terapi.

Pertama,

Kau tak akan pernah melihat
Vivienne lagi.

Selain untuk memberitahunya
kalau ini sudah berakhir.

- Tentu saja.
- Kedua...

tak satu pun dari kita akan
menceritakan ini pada Anna.

Aku setuju dengan itu.

Ketiga, kita akan pergi berlibur.

- Apa?
- Liburan keluarga.

Kau, aku dan Anna.

- Oke.
- Hidup kita,... keluarga kita,

itu lebih berarti bagiku
daripada apa pun di dunia.

Sekarang...

Tolong jemput Anna dari
latihan bola.

Subtitle by RhainDesign
Palu, 20 November 2021

Aku masih tak mengerti kenapa
harus ikut dengan kalian.

Karena kau terlalu muda untuk
di tinggal di rumah.

Apa kita hampir sampai?

Ini kejutan.

Kenapa Ibu yang beritahu aku

dan bukan Ayah?

Karena panas, di antah berantah

dan membosankan.

Kau tahu yang mereka bilang, sayang.
"Tak ada tempat yang membosankan.

- Hanya orang yang membosankan."
- "Orang yang membosankan."

Itu benar.

Jika aku seusianya,

aku juga tak mau habiskan
waktu di sini.

Terima kasih sudah menghiburku.

Tidak, aku tak bermaksud begiitu.
Aku hanya...

Aku yakin itu.

Hai.

Aku sedang mencoba.

Berusaha lebih keras.

Tunggu sampai kau melihat
kolam renang.

Sialan.

Bahasamu.

Tidak, terima kenyataan, Ayah.
Tempat ini sangat besar.

Ini sungguh tempat kita tinggal?

Aku sudah bicarakan soal datang
ke sini selama berbulan-bulan.

Sudah kutunjukkan padamu dan
bilang mau mengunjunginya.

Kau tak ingat, kan?

Pemiliknya menjualnya

dan menyewa kantorku

untuk tangani detailnya.

Ini di pasarkan sebulan lagi.

Sementara itu, mereka bolehkan
kita tinggal.

Mereka menyewakannya.

Aku juga sudah bilang itu,
tapi kau tak ingat.

Siapa yang punya rumah
seperti ini di sini?

Orang yang sangat kaya dan sangat
lelah dengan orang lain.

Ambil tasnya.

Ini indah.

Tak begitu membosankan
sekarang, kan?

Apa orang yang menjual rumah ini

benar-benar kuno atau apa?

Sejujurnya, Ibu tak tahu siapa
pemilik rumah ini.

Itu bagian dari kepercayaan.

Dua ratus hektar tanah.

Semuanya dilakukan lewat perantara.

Mereka secara khusus memintaku
menangani daftar.

Ayo, Tub Tub.

Halo sayang.

Jangan biarkan Tub Tub
lepas ke luar.

Ada anjing hutan di sini.

Bisa kupilih kamar tidurku sendiri?

Tentu. Itu ada di lantai atas.

Apa sekarang?

Aku perlu menyiapkan kamera untuk
tur virtual.

Maaf lantainya.

Astaga.

Aku butuh minuman.

Ada toko sekitar 20 mil di jalan.

Kulihat tandanya.

Kita bisa beli bahan makanan
dan anggur.

Aku berpikir untuk memasak
irisan daging sapi malam ini.

Atau aku bisa memanggang burger.

Anna dan aku benci daging sapi muda.

Bagus.

Irisan daging sapi muda itu.

Hanya karena aku buat salah,

jangan dendam.

Aku dendam?

Aku benar-benar tak tahu apa
aturannya lagi.

Itu idemu untuk datang ke sini.

Dan kau beruntung

karena perceraian opsi lain

dan aku tak berpikir itu akan
berdampak baik untukmu.

Kau akan ambil Anna dan uangnya.

- Sudah kudengar ancaman seperti itu.
- Maka itu pasti benar.

Aku benci ini.

Sama.

Aku juga butuh minum.

Pergi beli makanan dan anggur.

Anna, ayolah.
Ibu mau kita menjalankan tugas.

- Ayolah, aku sedang bersenang-senang.
- Ya aku tahu.

Ya, ini.

Butuh sedikit bantuan.

Sepertinya kita akan terbiasa
di sekitar sini.

Kita terbiasa di mana-mana, Ayah.

- Kau tak mau bantu Ayah belanja?
- Maaf, Ayah.

Majalah mode vintage lebih menarik.

Ayah mau aku bagaimana?

Baik.

Hai.

Baca apa?

Tak ada.

Dari mana asalmu?

Houston.

Itu jauh?

Namaku Isaac.

Aku Anna.

Kau tahu, Anna?

Kau sangat mirip dengan
mantan pacarku.

- Sungguh?
- Ya.

Jauh lebih cantik.

Dimana kau dan ayahmu tinggal?

Kulihat kau masuk bersamanya.

Ibuku juga ada di sini bersama kami.

Mereka tak akur.

Itu berarti bagimu?

Tidak. Mereka baik-baik saja.

Kami tinggal di rumah besar dan
tua di dekat sungai

di antah berantah.

Aku tahu itu.
Sekitar 20 mil ke timur?

Ya, kurasa begitu.
Ayahku mengemudi.

Jadi...

Berapa usiamu?

Aku hampir 15.

Benarkah?
Kau terlihat jauh lebih tua.

Kita harus membeli es krim
kapan-kapan.

Aku 18. Aku yang nyetir.

Dengan siapa kau bicara?

Kau berteman di sana?

Diamlah.

Mesin kasirnya rusak.

Hai.

Kau mau bantu Ayah kemasi
barang-barang ini?

Ya.

Ibumu bilang kau suka di sini.

Bukankah Ibu juga bilang untuk
beli daging sapi muda?

Ya, mereka tak punya.

Lihat ini.

Pop Rocks.

Itu menjijikkan.

Apa maksudmu?
Kau dulu suka ini.

Ya, saat umurku sepuluh tahun.

- Ayo, Ayah.
- Hei, kau tahu?

Tambahkan itu.

Baik.

Semuanya 58 dolar dan enam sen.

Itu 60.

Ambil kembalianya.

Terima kasih.

Ini, Ayah bisa.

Ayah baik-baik saja?

Kau Sedang Di Awasi oleh Iblis.

Apa orang tua itu aneh menurutmu?

Tidak. Kenapa?

Mungkin ada tempat yang lebih
dekat dari rumah kita bisa belanja.

Aku tak keberatan jika harus
kembali ke sini.

- Ayah.
- Ya?

- Aku punya pertanyaan aneh.
- Katakan.

Apa semuanya baik-baik saja
Ayah dan Ibu?

Dalam hal apa?

Jangan lakukan itu.

- Jangan...
- Jangan di alihkan.

Itulah yang Ibu lakukan.
Bisa Ayah jujur saja?

Pernikahan benar-benar kerja keras.

Dan terkadang, itu tak berjalan
sesuai harapan.

- Kalian akan bercerai?
- Tidak.

- Tidak.
- Tak perlu panik.

- Tak apa. Aku tak peduli.
- Siapa yang panik?

Semua orang tua teman-temanku
bercerai.

- Dengar.
- Ini bukan masalah besar.

Jangan berpikir seperti itu, oke?

Baik...

...Aku menyanyangi Ayah dan Ibu.

- Aku hanya mau Ayah tahu.
- Bagus.

Terkadang Ayah berpikir,

"Bagaimana Ayah mendapatkan
putri yang begitu bijaksana?"

Dan kemudian Ayah pikir,

"Dia mungkin memiliki
ayah yang sangat bijaksana."

Itu aku kurang tahu.

Keluar.

Mungkin Toby butuh teman.

Itu akan luar biasa.

- Ibu?
- Jess?

Ibu?

jess?

Ibu?

Pintu sialan ini tak mau terbuka.

Bahasa Ibu.

- Pintu tak mau terbuka?
- Bukan, penutup lubang got

di Lower Manhattan.
Ya, pintu.

Aku harus masuk ke dalam untuk
tur virtual.

Kau tak punya kuncinya?

Ya, rumah,... gudang, kolam renang,

kotak surat, tapi tak ada pintu ini.

Jess, biar kubantu.

Biar kucoba.

Oke.

Ya, pintunya tak terbuka.

- Ya.
- Kau mau kutendang pintunya?

Belum.

Kau dapatkan daging sapi muda?

Mereka tak punya.

Jadi, apa yang kau beli
sebagai gantinya?

Daging burger untuk dipanggang.

Biar kulihat.

Tak ada sinar matahari yang masuk.

Aneh.

Ruangan ini tak ada di cetak biru.

Kurasa, seperti ruang penyimpanan

atau mungkin... ruang panik.

Aneh.

Aku saja.

Bisa kubantu?

Ya. Kau ibu Anna.

Siapa yang tanya?

Aku Isaac. Aku temannya.

Teman Anna?

Aku bertemu dia di toko
kakekku hari ini.

Dan?

Aku hanya mampir mengundangmu

dan keluarga makan malam.

Kami tetangga terdekatmu, hanya
beberapa mil ke arah sana.

Kau sangat baik, Isaac.

Maaf, kami punya rencana lain.

Kami sedang liburan keluarga.
Kuyakin kau mengerti.

Tentu saja.
Tapi jika kau berubah pikiran,

kami makan irisan daging sapi
malam ini.

Kami punya banyak di toko.

Irisan daging sapi muda, di tokomu?

Ya, Bu.

Kami dapat kiriman besar kemarin.

Itu dipajang.
Tak ada yang bisa melewatkannya.

Beri aku alamatmu, Isaac.

Setelah dipikir-pikir, kami mau
sekali bergabung denganmu.

Aku memberitahumu,

Aku tak melihatnya.

Atau mungkin dia bohong soal
irisan daging itu.

Dia tak bohong.

Kenapa kau percaya
orang asing daripada aku?

Aku tak mau bilang apapun...

tapi orang tua di toko...

Dia menulis ini di kwitansiku.

"Kau Sedang Di Awasi oleh Iblis."

- Dia mungkin bercanda atau...
- Aku tak mau makan malam

dengan penduduk lokal yang menyeramkan
hanya agar kau bisa buktikan suatu hal.

Ya......aku juga.

Baiklah kalau begitu.
Kau akan menjatuhkan ini?

- Ayo. Kau cantik.
- Apa yang salah denganmu?

Kenapa kau tak bisa membeli
daging sapi seperti yang kuminta?

- Kubilang, aku tak melihatnya.
- Tentu saja.

Tapi kau benci daging sapi muda,
jadi kau tak membelinya.

Karena kau melakukan persis
apa yang kau mau

dan menanggung konsekuensinya.

Kau bukan hanya bicara soal
daging sapi muda.

Betapa jeniusnya kau.

Kau tahu, Anna juga membenci
daging sapi.

Tapi kau tak pernah pikirkan dia.

Dialah yang selalu kupikirkan.

- Sungguh?
- Ya.

Kurasa dia akan sangat terkejut
mendengarnya.

Sekarang, aku orang tua jelek?
Bukan kau?

Tak pernah kau.

Kau yang baik dan aku yang
brengsek.

Benar, kan?

Bukankah itu caramu
memanipulasi Anna

untuk melihat kita?

Aku tak akan tinggal di sini
dan dilecehkan secara emosional.

Lalu pergi ke pelacurmu.

Setidaknya dia membuatku merasa baik

dengan diriku sendiri.

Kau membuatku merasa tak nyaman.

Kalau begitu lakukan.

Kau hancurkan hatiku.

Astaga.

Aku mencintaimu.

- Aku istrimu.
- Aku tahu.

Kenapa kau perlakukan aku
seperti ini?

Kenapa kau bisa lakukan ini
pada kami?

Kau benar. Maafkan aku.

Entah apa yang salah denganku.

Kau sudah akhiri hubunganmu
dengan wanita itu?

Ya. Sudah berakhir antara aku
dan Vivienne.

Sumpah?

Demi kehidupan Anna.

Karena inilah alasannya...

- kubawa kita ke sini.
- Aku...

Aku tak mau kau menyelinap pergi
menemuinya.

Aku mau kau memberi kami kesempatan
untuk membangun kembali.

Aku akan cari bantuan.

Aku hanya... Astaga.

Sulit untuk mempercayaimu.

Kau terus saja menyakitiku...
berulang-ulang.

Aku minta maaf.

Aku mau semua seperti dulu.

Kita akan baik-baik saja.

Kita akan baik-baik saja.

Ibu! Ayah!

- Kau tak apa, sayang?
- Ya.

Kurasa akhirnya akan berhenti.

Itu terjadi saat dia stres.

Bagaimana penampilanku?

Seperti supermodel yang ditinju
di hidung.

Setidaknya kita punya alasan untuk
tinggal di rumah malam ini.

- Tak ada nomernya untuk di hubungi.
- Namanya Isaac.

- Siapa yang peduli?
- Namanya Isaac.

Kita tak bisa membatalkan
begitu saja...

...dan kakeknya,

terutama jika mereka sudah
memasak makanan.

- Baiklah...
- Bagaimana jika mereka mengacaukan rumah?

Aku akan ke tokonya besok pagi
dan minta maaf.

Aku tak mau Isaac melihatku
dengan hidung berdarah, Bu.

- Aku tahu sayang.
- Bagaimana jika itu terjadi lagi?

- Oke.
- Kita bisa makan malam menyenangkan.

Hanya kita bertiga.

Tunggu sebentar!

Halo, Ibu dan Ayah Anna.

- Apa yang kau lakukan di sini?
- Aku benar-benar minta maaf.

Aku tahu kalian harusnya datang
ke tempat kami,

tapi hal aneh terjadi.

- Apa itu?
- Oven kami tak nyala.

- Serius?
- Ya. Jadi,

kami lakukan hal terbaik
selanjutnya.

Kami membawa makanan ke sini
untuk dimasak untukmu.

Itu ada di mobil bersama kakekku.

Irisan daging sapi, bawang
bombay, wortel, bubur jagung.

Kakek bisa memasak.

Kami bahkan bawa sebotol anggur.

Begitulah kami melakukan sesuatu
di rawa.

Jadi, boleh kami masuk?

Kami bahkan akan mencuci piring.

Ya... tentu saja bisa.

Hei, Kakek, mereka bilang
boleh masuk!

Bagus.

Masuklah.

Terima kasih sudah memasak.

Bukan masalah besar.

Namaku John.

Kau tahu, soal catatan yang
kau tulis untukku,

yang ada di tanda terima.

Aku ingat.

Apa maksudmu dengan itu?

Ambilkan aku gelas ukur.

Yang kecil.

Kadang-kadang...

saat orang melakukan hal-hal buruk,
itu membuka pintu.

Aku tak mengerti.

Kau yakin?

Iblis mengawasi kita sepanjang waktu.

Beberapa dari kita mengundangnya masuk.

Beberapa tidak.

Kau perlu dengar itu, tapi...

tak mau mengatakannya
di depan putrimu.

Ya, jangan tersinggung, tapi
aku tak percaya pada iblis.

Iblis percaya padamu.

Terima kasih. Kuhargai itu.

Namanya Tobi.

Kami memanggilnya Tub Tub.
Dia menyukaimu.

Kucing bisa rasakan hal yang
tak bisa dirasakan orang.

Ayo, Tub. Ya, begitu.

Apa itu nyala?

Tidak.

Jadi, kau bilang hanya kau

dan kakekmu di sini?

Ya Bu. Orang tuaku
meninggal beberapa waktu lalu.

Dia membesarkanku seperti anaknya.

- Bagaimana orang tuamu meninggal?
- Anna.

Jangan. Itu tak sopan.

Tak apa.
Aku juga akan penasaran.

Mereka meninggal karena kanker tulang.

- Keduanya?
- Ya Bu.

Kakek bilang kanker tulang itu cara
kematian yang paling menyakitkan.

Tapi dia bilang banyak hal gila.

Dia salah satu yang liar.

Seperti apa sekolah di sekitar sini?

Kenapa? Kau mau pindah ke sini
bersama Anna?

Tidak.

Aku tak tahu banyak soal sekolah.

Kakek mengajariku semua yang kutahu.

Kelak aku akan kelola toko.

Itu sangat keren.

Menurutmu begitu?

Ya.

Aku suka bajumu, cocok dengan matamu.

Berapa umurmu, Isaac?

Delapan belas.
Aku mencoba menumbuhkan janggut.

Siapa pemilik rumah ini?
Kau tahu?

Aku tak tahu banyak soal mereka.
Mereka tak pernah ada di sini.

Benarkah?

Tapi sebagai tetangga terdekatmu,
Kupikir kau akan tahu.

Hei, semuanya,
makan malam hampir siap

dan kelihatannya enak.

Ini enak.

Kau juru masak yang hebat.

Tak ada yang tak bisa dilakukan
kakekku.

Kuyakin ibumu juga pintar masak.

- Dia...
- Tidak. Tak apa, sayang.

Memasak bukanlah keahlianku.

Aku tak pernah tertarik.

Di sini, memasak bukanlah hal
yang menarik.

Itu kewajiban.

Tak ada restoran di sini.

Kau tak masak, berarti tak makan.

Aku tahu cara memasak, Isaac.
Itu hanya,

bukan gayaku.

Semua orang punya gaya sendiri.

Boleh kunyalakan lilin?

Tidak...

itu akan menyenangkan.

- Isaac.
- Ya, Bu.

Bagaimana kau tahu di mana
tempat lilin itu?

Tebakan beruntung.

Aku beruntung.

Kukira kucing bukan satu-satunya

yang bisa merasakan sesuatu.

Hal yang cukup lucu untuk
dikatakan, ya, Kakek?

Astaga, kau tahu...

Aku tak punya korek api.

Aku akan cari di dapur.

John, bantu aku mencari.

Aku mau mereka keluar dari rumah.

Dengar, mereka aneh,

tapi mereka tak lakukan kesalahan.

Bocah menyeramkan itu menatap
Anna dengan cara yang tak kusukai.

- Benar.
- Bagaimana dia tahu tempatnya lilin?

Dengar, kita akan
selesaikan makan malam

kemudian kita akan beritahu
kalau kita akan tidur.

Tak bisakah kita mengeluarkan
mereka lebih cepat?

Hei, kau yang bilang kalau kita
tak boleh membuat mereka marah.

Baik.

Aku mau mereka pergi begitu kita
selesai makan.

Aku tak mau Anna sendirian
dengan mereka.

Sial, kita lupa korek apinya.

Ayolah. Akan kuberi tahu
mereka kita tak menemukannya.

Ibu, Ayah, Isaac baru saja
lakukan sesuatu yang sangat keren.

- Dia temukan korek api?
- Dia menyentuh lilin dengan jarinya

dan itu menyala.
Kau bisa lakukan trik itu lagi?

Akan kutunjukkan lebih banyak
trik, Anna.

Isaac, John dan aku sudah bicara

dan kami berterima kasih
atas makanannya,

tapi kami benar-benar
lelah setelah perjalanan

dan kami akan tidur lebih awal,
tepat setelah makan malam.

Dan aku hanya
ingin kau dan kakekmu tahu.

Kakek. Kau dengar itu?

Mereka mengundang kita menginap.

- Tidak, aku...
- Kami tersentuh, Bu.

Tak ada yang pernah undang kami
nginap di rumah seperti ini sebelumnya.

Aku tak mengundangmu untuk
menginap. Aku...

Kubilang kalau kau harus pergi
setelah makan malam,

secepatnya.

Tapi kami bawa es krim untuk
pencuci mulut.

Ya, kami akan memakannya saat
kau pergi.

Ayolah.

Apa yang telah kami lakukan?

Aku tahu ada cukup ruang
di rumah ini untuk kita semua.

Enam kamar tidur, jika aku tak salah.

Itu belum termasuk ruang permainan

atau ruang bebas...

atau bahkan ruang terkunci yang
tak bisa kau masuki.

Bagaimana kau tahu soal ruang
terkunci?

Bagaimana menurutmu?

Kau sudah berada di rumah ini
sebelumnya.

Nona, kau mimisan.

Bu, aku tak merasa baik.

Astaga.

- Ayo. Anna.
- Angkat dia.

Astaga.

Aku harus ke toilet.

- Anna.
- Halo sayang?

Ayo bawa dia ke ruang tamu, oke?

Anna.

- Bangun.
- Bangun. Hai.

Hai.

Hei, kau tak apa?

Hai sayang.

- Kau bisa dengar suaraku?
- Bisa kau mendengarku?

- Ibumu di sini. Aku disini.
- Kau baik baik saja.

Ibu.

Apa yang terjadi?

Kau pingsan. Kau mimisan lagi.

Aku harus cuci muka.

Itu tak apa.
Aku pernah melihat darah sebelumnya.

- Melebihi itu.
- Kau harus pergi.

Aku tak yakin kau mau itu, Bu.

Dia sangat yakin.
Putri kami sedang tak enak badan.

Ayah, aku baik-baik saja.

- Tidak, hei. Isaac...
- Tidak.

...Sudah cukup. Ayolah.

Kakek butuh toilet.

Terkadang dia mules.

- Kalau begitu tunggu di mobil.
- Ibu.

Tak apa.

Sepertinya hanya kucingmu
yang menyukaiku di sini.

Kau memasak irisan daging
sapi untuk orang asing

dan ini ucapan terima kasih
yang kau terima?

Kau menyukaiku, kan, Anna?

Aku bisa memberitahu.

- Jika wanita menyukai pria.
- Hentikan!

Kau selesai di sini, Isaac. Keluar.

Aku tahu kau akan kesulitan
masuk ke ruangan terkunci itu.

Ini satu-satunya kunci.

Kurasa kakekku bertengkar
dengan kucingmu.

Tobi?

Tunggu.

Tobi.

- Tobi!
- Apa yang terjadi di sini?

- Kau menyakiti kucing kami?
- Tidak!

- Buka pintunya.
- Aku cari kamar mandi.

- Pintu itu terbuka.
- Tobi!

- Kucing itu berlari ke dalam.
- Tobi.

Sekarang, aku mungkin tak
sengaja menutupnya.

Kau bohong. Pintu ini
terkunci sepanjang waktu.

Kakek tak pernah bohong.

- Tobi.
- Tunggu, kau punya kunci ini juga?

Tobi!

Berikan kuncinya.

Berikan padaku.

- Tobi!
- Berikan kunci itu!

- Kunci ini?
- Ya!

- Berikan saja padaku.
- Astaga.

Kakek, dia menyakitiku.

Lihat, John?

Sudah kubilang akan kutunjukkan
beberapa trik.

Apa yang terjadi?

Untung kita punya lilin.

Anna, sayang, kau tak apa?

Bawa cucumu pergi dari sini.

- Dia bukan cucuku.
- Apa?

Apa maksudmu, dia bukan cucumu?

Maksudku, dia bukan cucuku.

Baiklah.

Baiklah. Berikan saja kuncinya.

Kami akan ambil kucing kami
dan akan kupanggil polisi.

- Ada yang menyakiti Toby, Ayah!
- Tenang.

- Ada yang menyakitinya!
- Tenang.

Lakukan sesuatu, Ayah.

Tak bisa dibuka paksa.

Tobi.

Astaga.

Apa Tobi sudah mati?

Dengar, berikan kuncinya!

Periksa saku belakangmu.

Astaga.

Aku akan berikan.

- Akan kubuka.
- Tidak. Berhenti!

- John, tolong. Kau harus berhenti.
- Akan kubuka pintunya.

- Tolong hentikan. Kami dengar...
- Akan kubuka pintunya.

- Ada sesuatu di sana.
- Ibu,

- Toby ada di sana!
- Ada sesuatu... Aku tahu,

tapi ada sesuatu yang lain di sana.

- Kami mendengarnya. Tolong jangan...
- Mungkin Anjing hutan masuk ke sana,

Saat pintu terbuka.

Ajing hutan.

Itu kabar buruk bagi Tub Tub.

Tidak. Cukup!

- Kubuka pintunya!
- Tidak, tolong jangan!

- Jangan buka pintunya.
- Mundur!

Kau gila?
Kumohon, John, ayo...

- Ayo!
- Ayo kita pergi.

- Ayo pergi.
- Buka pintunya. Ayah.

Sial, aku pasti salah bawa kunci.

Bisa kita pergi?

- Bisa kita pergi?
- Kita tak bisa tinggalkan Toby, Bu!

Dengarkan Ibu. Itu kucing.

Kita beli kucing lain.

Kita akan beli.

Kakek, kau temukan kamar mandi?

- Kita harus keluar dari sini.
- Ya. Lewat sana.

Tentu saja. Aku ingat sekarang.

Maaf soal kucingmu.

Brengsek kau.

Dengar, kau harus ikut denganku.

Kita perlu bicara sebelum
Isaac kembali.

Ikuti aku.

Kemarilah.

Kita harus pergi.

Jadi, kau mau merampok kami?
Begitukah yang terjadi?

Kau tak punya apa-apa
yang kami butuh atau inginkan.

Lalu kenapa kau disini?

Seperti yang kubilang padanya...

Saat orang melakukan hal buruk,
itu membuka pintu.

Kau gila dan anak itu juga.

Hal buruk?

Hal buruk seperti apa?

Seperti berbohong.

Curang.

Pembunuhan.

- Kau tak baca Alkitab?
- Astaga.

Di toko, Isaac sangat baik padaku.

Dia bilang aku mirip mantan pacarnya.

Sekarang, dia begitu kejam.

Ya...

... Intinya adalah Isaac.

Jika Isaac bukan cucumu,

lalu siapa dia?

Dia muncul di suatu musim panas.

Berjalan keluar dari rawa.

Katanya orang tuanya mati,
meninggalkan banyak uang.

Dia tak pernah memberitahuku
nama belakangnya.

Tapi dia tak punya tempat tinggal.

Tak punya barang.

Jadi aku membawanya.

- Kau membawanya?
- Berhenti!

Aku belum selesai ngomong.

Dia tak mengenyam pendidikan...

tapi dia punya semangat
Kristen yang baik.

Kukira aku adalah pembantunya,
bisa dikatakan.

Astaga.

Berapa lama dia tinggal bersamamu?

Sulit untuk mengatakannya.
Kau kehilangan jejak waktu

nongkrong di rawa.

Beberapa tahun, mungkin.

Mungkin puluhan tahun.

Tak ada jalan.

Hal ini...

dia sepertinya tak pernah
bertambah tua.

Dia pandai trik sulap itu, kan?

Tapi dia selalu terlihat
sama menurutku.

Mungkin 18 atau lebih.

- Ini omong kosong.
- Biarkan dia bicara.

- Tidak, itu omong kosong!
- Biarkan dia bicara!

Aku mau nyalakan musik.

Pastikan Isaac tak mendengar.

Ada yang lain yang mau kuberitahu
padamu.

mantulbanget.net
Visi Kaya Raya, Misi Menang

PASTI MANTUL BANGET
BONUS TIAP HARI JUTAAN RUPIAH!

Visi Misi Menang dan Kaya Raya
mantulbanget.net

Jadi, apa yang kau katakan
padaku?

Kau bilang dia tahu tentang kita?

Aku tak cukup berhati-hati.

Aku sangat bodoh tentang hal itu.
Ya, dia mengikutiku, oke?

Aku baru tahu soal itu.

- Dia mungkin mengawasi kita sekarang.
- Itu bukan lagunya

- Aku sedang cari.
- Aku tak percaya dia tahu.

Dia menyeretku dalam perjalanan
dengan Anna. Aku...

- Apa ini?
- Astaga, aku mengacaukannya.

- Ini akan baik-baik saja.
- Sudah kubilang,

dia kejam.

Kau tak tahu.

Aku harus lebih berhati-hati
mulai sekarang.

Semuanya akan berbeda saat aku
kembali, Vivienne.

Aku akan ajukan cerai,

dan kita bisa memulai hidup
baru bersama.

- Tidak!
- Ya.

- Tidak iya.

- Ayolah.
- Tak apa.

jessica, kumohon.

- Entah apa yang terjadi sekarang.
- Aku sangat mencintaimu.

Aku lebih mencintaimu.

Bagaimana caramu dapatkan itu?

- Kurasa itu salah satu trik sulap Isaac.
- Dengarkan.

Persetan dengan sihirmu.

Apa itu nyata?

Itu nyata.

Jadi, kau sudah bertemu Vivienne.

Ya?

Dan kau..akan... ke...

Kau akan menceraikanku?

Tidak.

Kubilang itu padanya,
tapi aku tak bersungguh-sungguh.

Astaga.

Kau telah mempermainkan
kami berdua selama ini

dan kau sudah bohong padaku.

Aku tak percaya ini.

Tidak, hei, dengar, jangan emosi.

Aku bisa lakukan apapun yang
kuinginkan.

- Jangan di depan Anna.
- Jangan di depan Anna? Sial.

Ayah, mau tinggalkan aku dan ibu?

Aku akan membunuhmu.

Lihat.

Hit Terbesar dari Gene Allison.
Kau lihat?

Kau pembohong dan anak itu juga.

Kau lakukan ini untuk mengacaukanku.

Anna dan aku akan pergi sekarang.

- Tolong jangan.
- Kau menjijikkan.

- Tolong jangan.
- Kau lihat ini?

Pergilah ke neraka.

Ya, aku minta cerai sekarang.

Kita selesai.

- Dengarkan aku...
- Aku mau pergi.

...Jessica!

- Ayo. Aku mau kau bangun.
- Tidak, Ibu tak bisa tinggalkan Ayah.

- jessica!
- Aku mau pergi.

Hai teman-teman.
Apa yang kulewatkan?

Tobi?

Astaga.

Tunggu. Aku tahu jawabannya.

Selain Anna...

Kalian semua terlibat dalam
hal ini, kan?

- Dalam apa?
- Dalam hal ini.

Kalian semua bekerja sama, kan?

Kau dan orang tua itu,

keduanya punya kunci kamar
yang terkunci.

Dan kau,

Kau sudah kenal orang-orang ini
dan kau bayar mereka.

Kau menjebakku dan
merekamku entah bagaimana.

Sekarang, kau bisa balas dendam.

Kau tak mau membangun kembali
pernikahan kita.

Kau mau balas dendam.

- Kau gila.
- Aku tahu kau kejam

Aku tahu itu,

tapi aku tak tahu kau psikopat.

Bagaimana kau bisa lakukan ini
pada Anna?

Aku belum pernah bertemu mereka
sebelumnya dalam hidupku.

Aku akan hubungi polisi.

- Hubungi mereka sekarang.
- Tunggu.

Siapa yang ambil ponselku?

- Dimana ponselku?
- Berhenti, Ayah! Berhenti!

Mungkin itu Vivienne.

Mungkin dia yang menjebakmu.

Kau pernah berpikir soal itu?

Dan kau pembohong,
bajingan selingkuh

dan dia mungkin persis sepertimu.

Kaulah yang mengikutiku,
membuntutiku.

Tepat. Bagaimana jika dia
lakukan hal yang sama?

Tolong hentikan!

Sebelum kau nyalakan...

rekamannya...

Apa yang akan kau katakan?

Aku akan memberitahumu,
ada sesuatu yang

perlu kau lihat di ruangan
terkunci itu.

- Astaga!
- Apa?

Ada orang di luar sana.

Di mana?

Kulihat sesuatu di dekat air.

Bisa jadi anjing hutan.

Ya, bisa saja.
Atau mungkin serigala.

Bahkan anjing liar.

Di sana!

- Aku tak lihat. Di mana kau lihat?
- Tidak, aku melihatnya.

Aku juga melihatnya.

Mungkin hanya anjing hutan.
Atau serigala.

Sebaiknya hati-hati.

Untung senjata ini masih ada.

Jangan khawatir.

Jika kau benar, kau akan bertahan.

- Harap berhati-hati.
- Tunggu.

Bagaimana cara kerja kamera ini?

Lihat, Kakek.

Aku bintang film.

Jangan merekamku.

Isaac.

Isaac, apa maumu?

Aku mau kau mengurus kamera ini
dengan baik.

Kelak aku akan jadi terkenal.

Sama seperti Charles Manson.

Kau dengar soal anak Tuhan.

Apakah Iblis punya anak?

Bahan untuk dipikirkan.

Tolong letakkan senjata itu.

- Ayo keluar, John.
- Tidak.

- Kenapa tidak?
- Karena kau akan menembakku.

Menembakmu?

Kukira kita akan pergi berburu
anjing hutan.

Kita bisa bicarakan ini.
Bisakah kita bicarakan ini, kumohon?

Kumohon turunkan senjata itu?

- Kumohon?
- Jessica.

Baik.

Aku akan berikan sajata pada Kakek.

Kau bisa tinggal di sini

bersama istri dan putrimu.

Oke, John. Tak ada senjata.

Ayo jalan-jalan.

- John.
- Jangan, Ayah.

Tetap di sini.
Ini tak apa-apa.

- Jangan pergi.
- Tak apa.

- Jangan pergi, Ayah. Jangan pergi.
- Aku tahu.

Tak apa.

Ayolah, gadis kecil.

Kau tak perlu takut.

Aku bukan hantu.

Bukan begini kesepakatan kita.

Kau seharusnya merampok kami

dan menembak Jessica.

Apa yang kau lakukan di dalam sana?

Kenapa kau mendorongku?

Bagaimana kau mendapatkan
rekamanku dan Vivienne?

- Sihir.
- Ya?

- Ya.
- Aku harus terlihat bersih

dan kau harus bisa dipercaya
oleh Anna.

Aku tak bisa dipercaya?

Mereka tak tahu usiaku 21,
Aku tentara.

Tapi kau mengacaukan rencanaku.

Aku mengacau?

Bukan aku yang mencoba
membunuh istriku.

Jangan katakan itu.

- Pembunuh?
- Jangan katakan itu.

- Jangan katakan itu.
- Kau tak suka kata itu.

- Pembunuh.
- Jangan katakan itu.

Jangan katakan itu, Isaac.

Lepaskan aku.

Ini rencana yang sempurna.

Aku tahu dia akan menyeretku
ke sini.

Dia mengoceh soal rumah ini
tanpa henti.

Kuhabiskan waktu begitu lama
menyusun strategi dan menemukanmu.

Ya.

Tak gampang mencari pembunuh sewaan.

Kau harus mengunjungi beberapa
tempat yang cukup gelap.

Aku tak akan membayarmu jika
ini melenceng.

Ya, karena kau akan berada
di penjara.

Kau juga.

Bersama orang tua gila yang
kerja denganmu itu.

Dia tak akan pernah
melihat siang hari lagi.

Kau akan melihat kursi listrik.

Kau dalang di sini.

Kami hanya orang kampung.

Apa yang terjadi dengan kucing
kami di ruangan terkunci itu?

Mungkin anjing hutan membunuhnya
dan aku menghidupkannya kembali.

Itulah maksudku.

Kau berhenti menakut-nakuti orang
dengan omong kosong voodoo,

dan lakukan tugasmu.

Ini tugasku.

Oke.

Tetaplah di jalur dan kau akan
dapatkan 100 ribu.

Lalu kau bisa bawa mobil ke Meksiko,
seperti rencanakan kita.

Aku merasa seperti kau mencoba
mengendalikanku.

Kau mau istrimu mati,

Kau mau cerita yang bagus
untuk anakmu,

untuk polisi dan pacar barumu
yang cantik.

Itu butuh kerja.

Itu butuh kepercayaan.

Kau yakin mau jalani ini?

Kita bisa batalkan semua ini sekarang.

Tidak, kita tetap lakukan,

tapi mulai sekarang, bermainlah
sesuai aturan.

- Oke.
- Oke.

Jadi masuklah ke sana, rampok kami,

dan saat kami kembali ke ruang
terkunci,

kau menembak Jessica di kepala

dan kemudian kau keluar.

Baik.

Mereka sudah pergi begitu lama.

Bisa kunyalakan musik lagi.

Tidak.

Tidak, tak apa.

Apa...

Siapa nama aslimu?

Kakek saja.

Kakek.

Aku mau tanya padamu.

Ya?

Kurasa ada sesuatu yang salah
dengan Isaac.

Kurasa dia... jahat,

dan dia mau menyakiti orang.

Ya, beberapa hari,
kupikir juga begitu.

Tapi kau tak seperti dia.

Bukan dari apa yang kutahu.

Jadi...

Aku mau buat tawaran.

- Tawaran?
- Ya.

Lepaskan aku dan putriku.

Kami akan menyelinap keluar.
Isaac tak akan melihat kami.

Kami akan masuk ke mobil dan pergi.

Bagaimana dengan Ayah?

Diam.

Kau akan ke polisi.

Aku akan beri tahu mereka
kalau kau tak bersalah.

Aku akan bilang kau sandera
seperti kami.

Tapi aku punya senjata.

Ya, kurasa Isaac
membuatmu melakukan itu.

Aku tahu dia.

Aku tak bisa menghianatinya.

Jika kau melepaskan kami,

Akan kuberikan semua yang kumiliki.

Ibu, bagaimana dengan Ayah?

Kita tak bisa meninggalkan
dia di sini untuk mati.

Diam.

Mereka hampir kembali.

Sial.

Aku tak percaya Ibu mau
meninggalkan Ayah.

Jangan bilang pada Ayah kalau
Ibu ngomong begitu.

Kami tak melihat anjing liar.

Tapi kami ngobrol.

Bu, suamimu benar.

Kami merampokmu.

Aku dan Kakek akan
mengurungmu di kamar itu.

Kami sudah menyelinap
di rumah ini

selama beberapa minggu.

Kurasa kau pemilik baru.

Hanya nasib buruk, sungguh.

Seperti kanker tulang.

Kau akan mengurung kami di kamar?

Ya, Bu.

Setelah kami mengambil uang
dan mpbilmu.

- Itu rencana mereka selama ini.
- Kami bisa mati. Bagaimana keluarnya?

Kami akan menelepon polisi,
meninggalkan pesan tanpa nama.

Akan kutinggalkan makanan dan
air di sana untukmu.

Terima kasih. Aku percaya mereka.

Kau idiot.

Mereka tak akan hubungi polisi.

Putriku berusia 14 tahun.

Tolong. Aku memintamu,
kumohon jangan lakukan ini.

- Bu, kau pegang kata-kataku.
- Kata-katamu?

- Kata-katamu tak berarti apa-apa.
- Tenang, oke?

Kata-katamu bahkan kurang berarti.
Kenapa aku harus tenang?

Jess.

Ke kamar atau peluru.

Tak apa.

Menghabiskan waktu.

Tempat apa ini?

Kenapa kau lakukan ini?

- Kenapa kau lakukan ini?
- Kupikir kita kesampingkan perbedaan...

...dan lakukan apa yang mereka...

Jangan bicara padaku!

Kau duluan, John.

Aku?

- Tak apa.
- Ayah.

- Silahkan.
- Tidak.

- Tidak.
- Baik.

Ayah.

Ayo.

Isaac?

Isaac, apa yang kau lakukan?

Kutempatkan kau di tempatmu, John.

Isaac, keluarkan aku.

John...

Isaac.

- Keluarkan aku.
- Hei, John?

Pembunuh.

Keluarkan aku, Isaac.

Isaac...

Isaac...

Isaac...

Kubunuh kau!

Isaac, buka pintunya!

Buka pintunya!

Aku akan mencabik-cabikmu.

Lihat, Bu,

Kuduga dia sering selingkuh sebelumnya

dengan banyak wanita berbeda.

Tapi kau selalu menerimanya, kan?

- Apa maksud dia?
- Ibu tak tahu.

Anna...

Halo sayang.
Jangan dengarkan Isaac.

Jangan dengarkan dia.

Isaac! Apa yang kau lakukan?

Kau sudah menolak suamimu

untuk waktu yang lama.

- Anna! Keluarkan aku!
- Sudah waktunya kau hadapi kebenaran.

Sebaiknya terima itu.

- Jangan khawatir.
- Isaac...

Aku dan Kakek akan tinggal
di sini bersama Anna.

Tidak.

Tidak, Bu, kau tak bisa meninggalkanku
Tidak, kau tak boleh pergi, Bu.

- Ibu.
- Kau bajingan!

Isaac!

Buka pintunya.

Buka pintunya!

Buka pintu ini!

Anna?

Sayang, jangan dengarkan apa yang
dia bilang, sayang.

Dengar, dia pembohong.

Jika dia bilang sesuatu tentang
aku, kau tahu dia berbohong, paham?

Paham? Sama dengan ibumu!

Sama dengan ibu sialanmu!

Kau.

Astaga.

Kau istrinya.

Astaga. Maaf.
Aku mendapat pesan.

Dari suamiku?

Ya.

Kau tahu dia sudah menikah?

Kau sama jahatnya dengan dia.

Aku benar benar minta maaf.

Aku. Dia bilang dia sendirian
di sini,

dia butuh aku untuk segera datang.

Lihat? Aku mengemudi secepat
yang kubisa.

- Suamiku tak mengirimimu pesan itu.
- Apa?

Rumah ini sedang dirampok.

Perampoknya masih di dalam.
Mereka mengurung John.

- Kau serius?
- Ya. Putriku juga ada di dalam.

Mereka mengambil ponsel John dan
kirim pesan untuk memancingmu ke sini.

- Kenapa?
- Untuk menyakitimu. Mereka gila.

- Mereka punya senjata.
- Baiklah, aku akan membantu, oke?

- Aku akan menelepon polisi.
- Telepon tak berfungsi. Punya sesuatu...

yang bisa kugunakan jadi senjata?
Entahlah, pisau?

- Semprotan.
- Berikan padaku.

- Oke.
- Kau harus ke polisi.

Beritahu mereka kami ditahan
di bawah todongan senjata.

Ada orang tua dan pemuda.

Apa John baik-baik saja? Anna?

Jangan gunakan nama putriku.

Kau membuatku jijik.

- Aku datang untuk putus dengan John.
- Aku tak peduli.

- Kau boleh ambil dia.
- Dia memberitahuku semua ini...

Diam.

Mulai sekarang, keluargaku
hanya aku dan putriku.

Jika kau tak kembali ke sini
dengan polisi dan aku selamat...

Aku bersumpah, aku akan mencarimu
dan aku akan membunuhmu.

Aku akan panggil bantuan. Janji.

- Pergi.
- Baik.

Tidak, jangan lakukan ini.

Mereka terlalu lama.

Bawa Anna keluar dan ambil bensinnya.

Anna!

Ayah!

Anna!

Isaac, kau mengkhianatiku.

- Kau mengkhianatiku!
- Kau mengkhianati keluargamu sendiri.

Aku akan mengubur setiap sen
dari uang itu.

Kau tak akan melihat apa-apa!

Kau berpikir aku ada di sini
demi uang?

Masukkan kuncinya, Isaac.
Masukkan kuncinya!

Masukkan kuncinya, Isaac!

Keluarkan aku!

Buka pintunya!

Isaac!

- Buka pintunya!
- Periksa lemari, John.

Itu satu-satunya jalan keluarmu.

Buka lemari itu cepat, John.

Ayo.

Sial.

- Astaga.
- Coba lagi.

- Aku sedang mencoba.
- Coba lagi, Vivienne.

Oke.

- Astaga.
- Vivienne.

Pintunya tak mau terbuka.

- Apa yang terjadi?
- Aku terjebak!

Jessica.

- Awas.
- Ibu.

Kakek menyuruhku melakukan ini.

Berhenti.

Disana.

Ini malam yang baik
untuk api unggun, kan?

Begitu yang di bilang Isaac.

Kami akan melaporkanmu ke polisi.

- Mereka sedang dalam perjalanan.
- Kau tahu itu tak benar.

Isaac mengendalikan ini, bukan?

Kenapa?

Mungkin dia tak punya hal
yang lebih baik untuk dilakukan.

Ini sangat berat, Bu.
Aku tak tahan lagi.

Kau mulai tuangkan bensin itu
ke mobil.

- Ada wanita di dalam.
- Wanita itu jahat.

- Kau tahu dia dan ayahmu...
- Hei.

Jangan bilang itu.

Kenapa?

Kau mencoba melindungi
nama baiknya?

Aku melindungi putriku.

Anna...

mulai tuangkan bensin itu atau
akan kutembak ibumu.

Kau lakukan sendiri.
Kau jangan suruh anakku melakukannya.

Bukan begitu cara kerjanya.

Jangan.

Jangan!

- Jangan. Tolong hentikan!
- Tidak. Hei.

Mundur.

Aku saja.

- Tidak!
- Bagus.

Tidak.

- Jangan!
- Anna, tutup matamu.

Ibu.

Jangan, jessica!

Tidak!

- Pastikan kau siram di bawah.
- Maafkan aku!

Tidak, jessica! Astaga!

Jangan, Jessica, kumohon!

- Jessica, jangan!
- Aku sangat minta maaf.

Jangan!

Jangan!

jessica! Maaf!
Maafkan aku, jesica!

Tolong! Berhenti!

jessica! Tolong!

Berhenti!

Tidak!

- Jangan lakukan itu! Jangan!
- Abu menjadi abu.

Debu menjadi debu.

Tidak, jessica!

Astaga!

Sama seperti memasak daging sapi.

Astaga.

Tolong, Jessica, jangan!

Tolong aku!

Tidak!

Tidak!

- Anna, lari!
- jessica! Tidak!

Bajingan!

- Anna!
- Ibu!

Astaga. Vivienne.

Astaga, Vivienne.

Astaga!

Sial. Vivienne!

Sayang, tidak, tak apa.

Kemarilah, Anna.
Anna, lihat aku.

Lihat aku. Kau baik-baik saja?
Oke.

Sayang. Astaga.

- Tak ada kunci. Sial.
- Isaac punya semua kuncinya.

Ayah punya kunci lain.
Sayang, kau tetap di sini.

- Dengarkan Ibu.
- Apa?

Jika kau lihat Isaac,

- kau teriak...
- Tidak.

-...lalu kau tembak dia.
- Tidak.

- Bu, aku tak bisa lakukan ini.
- Kau bisa.

- Aku tak bisa lakukan ini.
- Kau akan lakukan ini.

Dengarkan Ibu. Kau akan membidik.

Kau akan menembak dan Ibu akan lari.

Kau akan membidik matanya, oke?

- Dengarkan Ibu.
- Aku tak bisa lakukan ini, Bu!

Dengarkan Ibu.

Jika tak Ibu coba selamatkan ayahmu,
kau tak akan pernah memaafkan Ibu.

Oke.

Ibu, apa yang akan kau lakukan?

Ambil ini. Itu semprotan.

Aku akan cari Isaac.

Isaac?

Isaac.

Kakek membutuhkanmu.

Dia terluka sangat parah.

John?

Halo?

John?

John?

John.

Jess...

Anna tak apa?

Dia tak apa.

Isaac bilang Vivienne ada di sini...

...dan mereka membunuhnya.

Tidak.

Vivienne...

Vivienne masih hidup.

Dia menunggumu.

John, kau punya kunci mobil?

Isaac mengambilnya.

Jessica...

katakan pada Vivienne aku
mencintainya.

Akan kusampaikan.

Hai.

Ibu!

Jangan mendekat.

- Atau apa?
- Atau aku akan menembakmu.

Bu, ini Isaac! Bu!

Kau pernah menembakkan
senjata sebelumnya?

Kau menyakiti ayahku?

Kau sangat cantik saat menangis.

Kau gadis yang baik, Anna.

Begitu manis dan murni
dalam sifatmu.

Hentikan. Berhenti bicara.

Aku tahu apa yang kau alami.

Aku juga pernah alami.

Kau berhak mendapatkan
yang lebih baik dari orang tuamu.

Kau layak mendapatkan cinta.

Orang tuaku menyanyangiku.

Memperlakukanmu seperti bayi.

Itu tak benar.

Itu tak benar!

Kau mau jalan-jalan denganku?

Tidak.

Kau bahkan tak tahu kemana tujuanku.

Bisa kutunjukkan hal-hal
yang bahkan tak bisa kau impikan.

Ada perahu kecil yang diikat
di belakang.

Kakek bahkan tak mengetahuinya.

Kita bisa menghilang ke dalam rawa.
Tak ada yang akan melihat kita lagi.

Aku tak membuat tawaran ini pada
banyak gadis.

Ini permata langka dari
sebuah tawaran.

Sama sepertimu.

Permata yang langka.

Anna!

Ibu!

Lepaskan dia!

Tak bisa, Bu.

Aku berpikir untuk membawa
putrimu jadi istriku.

Jarang melihat gadis yang
sangat cantik.

Kau akan menerima balasan
untuk apa yang telah kau lakukan.

Sudah ada.

Tak banyak yang bisa dilihat
di Bumi.

Anna, bertahanlah.

Kau tahu kenapa ini terjadi, kan?

Suamimu menyewaku dan Kakek
untuk membunuhmu.

Itu tak benar.

Tentu saja.

Dia pikir kami hanya orang kampung.

Tak mengerti sifat binatang itu.

Kebenarannya, John yang
harus dibunuh.

Bukan kau.

Atau Anna kecilmu yang cantik.

Astaga!

Astaga!

Tidak!

Jangan sakiti ibuku.

Hei.

Hai.

Tunggu. Mari kita bicara ini.

Jika kau benar, kau akan bertahan.

Aku hanya bercanda soal
menikahi putrimu.

Dari tempatku duduk,

pernikahan hanyalah sebuah
lubang paku.

Siapa kau?

Aku melihat diriku sebagai
kompas moral.

Orang berputar ke arah yang salah,

Aku meluruskannya.

Aku dan orang tua membangun
rumah ini

untuk orang-orang seperti suamimu.

Pembunuh, pembohong, penipu

dan orang berdosa semuanya sama.

Mereka tertarik padanya
seperti magnet.

Ini tugasku untuk membunuh mereka.

Kau gila.

Aku telah hidup selama berabad-abad.

Mungkin aku iblis.

Atau mungkin aku malaikat.

Atau hanya anak yang
benar-benar bingung.

Ini.

Ambillah.

Anna.

Sayang, Isaac sekarat.

- Aku sangat takut, Bu.
- Kita harus pergi.

Pergi! Kita harus pergi.

Semuanya akan baik-baik saja.
Lari!

Lari.

Terima kasih Tuhan.

Periksa ponselmu.

Periksa ponselmu sekarang.

Kau punya sinyal?

Aku tak punya.
Kenapa tak berhasil, Bu?

Ini tak berfungsi.

Apa Isaac menyakitimu?

Apa dia menyentuhmu?

Tidak?

Kita meninggalkan Ayah di sana, Bu.

Kita harus kembali.
Bagaimana dengan Ayah, Bu?

- Bagaimana dengan Ayah?
- Bagaimana dengan Ayah?

Dengarkan Ibu. Kita aman.

Itulah yang penting.
Kita aman sekarang.

Kita aman.

Dan aku terus memberi tahumu,
tak ada rumah di luar sana.

Tak seperti yang kau gambarkan.

Ya, ada yang tidak beres
dengan ponsel dan komputerku

fotonya hilang.

Bukannya aku tak percaya padamu.

Kami berada di dalam rumah itu.
Aku agen perumahan.

Rumah itu nyata dan kita perlu

menemukannya dan suamiku.

Dan kita perlu menemukan
Isaac dan orang tua itu.

- Sangat mudah untuk keliru di rawa.
- Kami tak keliru.

Isaac mencoba membunuh kami.

Dan ayahku sudah tewas.

Seperti yang kubilang,
deputi akan dikirim.

Dengar, aku tak tahu apa yang
sebenarnya terjadi

antara kau dan suamimu,

tapi jika dia ada di luar sana,
kami akan menemukannya.

Dia mungkin hanya mengalami
disorientasi.

Dia mungkin masih hidup.

Kau tak mendengar sepatah
kata pun yang kukatakan.

Aku mendengarmu, tapi kau tak
mengubah logikamu.

Bawa aku ke alamat ini.

Aku mau melihatnya sendiri.

Tak ada rumah di sekitar sini.
Itu hanya rawa.

Aku siap saat kau siap.

Dan putriku akan tinggal
di sini di kantor.

Ibu...

Lebih aman jika Ibu
meninggalkanmu di sini.

Seperti kau meninggalkan Ayah?

Apa dia aman?

Ibu janji, Ibu akan kembali
dalam beberapa jam.

Sumpah, ada rumah.

Rumah besar.

Dan ada kebakaran di jalan masuk.

Di mana?

Itu ada di sana.

Itu di sini.

Seperti yang kubilang,
mudah untuk keliru.

Aku tak keliru. Tidak.

Lalu kau memberi tahuku,
apa kita berada di tempat yang salah?

Tidak. Aku tak tahu.

Aku bersedia membawamu
ke tempat lain.

Itu terjadi di sini.

Subtitle by RhainDesign
Palu, 20 November 2021

Kau benar.

Tak ada apa-apa di sini.

Tak ada rumah.

Aku minta maaf, Bu.

Bawa aku kembali ke kantor.

Jujur saja, kau bukan orang
pertama

yang datang padaku dengan
cerita gila

tentang rumah.

Bisa kau mengemudi lebih
cepat, tolong?

Pertama, aku mau kau membantuku.

- Apa?
- Buka laci mobil.

Astaga.

Tapi ini di rumah.
Bagaimana kau mendapatkannya?

Itu berarti kita memiliki
Isaac dalam rekaman.

Nyalakan.

Kami tepat di belakangmu, Bu.

Astaga.

Matikan ini.

Itu ada di semua stasiun berita.

Ini mustahil.

Itu mereka.

Ambil napas.

Ini tak nyata.

Tidak, itu mustahil.

Isaac dan Kakek membantu
kami menjaga ketertiban.

Aku tak tahu apa mereka.
Mereka bukan manusia.

Kau gila.

Kami melindungi Isaac,

dan dia menjaga orang-orang
yang berbuat jahat.

Seperti laba-laba yang menangkap lalat.

Dia mengirim mereka langsung
ke neraka.

Ini ilusi.

Katakan pada dirimu.

Rawa memainkan banyak trik.

Akan kuberitahu
semua orang apa yang terjadi.

Siapa yang akan mempercayaimu?

Isaac tak menyakiti orang baik,
hanya orang jahat.

Tapi aku tak jahat.

Ini masalah derajat.

Surga dan neraka adalah pilihan.

Isaac memberimu kesempatan kedua.
Rangkullah.

Bersikaplah baik.

Dan jangan pernah kembali
ke rumah di rawa.

- Anna?
- Ibu.

Anna.

Syukurlah.

Tak apa.

Aku menyanyangimu.

Sayang.

Aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi.

mantulbanget.net
Visi Kaya Raya, Misi Menang

PASTI MANTUL BANGET
BONUS TIAP HARI JUTAAN RUPIAH!

Visi Misi Menang dan Kaya Raya
mantulbanget.net