All language subtitles for The.Tent.2020.1080p.WEBRip.AAC2.0.x264-RR

Kalengemas.com
Poker Online Terpercaya

Bonus New Member 30%
Bonus Deposit Harian

Ini dia. Ini seharusnya cukup.

Itu sudah didirikan.

Oke.

Ini akan menjadi video
tata cara terakhirku.

Stasiun radio lokal Detroit.
Terima kasih sudah bergabung.

Aku Tim Baker, dan aku di sini bersama
pahlawan setempat, Gabriel Knox,

Yang banyak dikenal sebagai
Malaikat Penjaga.

Gabriel, terima kasih sudah
bergabung bersama kami.

Ya, Tim. Terima kasih
sudah mengundangku.

Katakan padaku tentang
nama penjaga...

Apa-apaan?

Sebelum aku memulai,
aku ingin mengakui sekali lagi jika...

Kau tahu aku gila kendali,

Itu bisa diketahui tanpa
perlu dikatakan.

Dan dengan itu, aku kehabisan waktu.

...beberapa orang melihatku
menyelamatkan beberapa anak.

Kau selamatkan 6 anak, benar?
Ketika mereka tenggelam.

Ya, itu benar.

Aku yakin aku melakukan yang
semua orang akan lakukan, Tim.

Jadi aku ingin melakukan alam liar...

Video, tentang cara bertahan
hidup di alam liar.

Ada tiga peraturan utama.

Menurutku kau pahlawan.
Menurutku itu sebabnya...

...warga memberimu
julukan seperti itu.

Kau tidak menyukai itu?

Jujur, aku tak suka dengan apa
yang warga pikirkan.

Sekitar 3-4 tahun lalu,
warga yang sama...

Aku tak bisa melindungimu atau
menyiapkanmu untuk semuanya.

...mengira aku seorang pecandu.

Berpikir jika aku anak tak tahu
terima kasih yang tinggal di jalanan.

Dan itu butuh satu orang, yang
bahkan bukan bagian dari warga ini,

Untuk datang menghampiriku
dan membantuku melewati itu.

Jadi, entahlah...

Aku hanya ingin kau tahu cara
bertahan hidup di alam liar.

Ada tiga hal. Tiga hal utama.

Dan itulah yang aku ingin
untuk kau kuasai.

Dia akan membunuhmu.
Dia akan... Da...

Ini tak berguna.

Jangan takut.

Ini mungkin sedikit sakit.

Cepat bergerak.

Kemari, duduklah,
mari periksa kaki itu.

Tidak, ini sudah malam.
Setidaknya biar aku bantu balut kakimu.

Jangan masuk ke dalam tenda.
Apa itu jelas?

Kau pergi besok pagi.

Bagaimana jika aku tidak mau?

Kita harus tetap bersama.

Krisis telah dimulai.

Apa yang nyata?

Kau masih di sana?

Ya. Ke mana lagi aku harus pergi?

Baiklah.

Dengarkan baik-baik.

Kau boleh masuk ke dalam
tenda ini, tapi...

Apapun yang kau katakan.

Aku lihat, kau sudah lama
tinggal di sini.

Kau mau tempat berteduh atau tidak?

Maaf, aku gugu.

Sarkasme adalah mekanisme
pertahanan yang berlebihan.

Itu disebut percakapan.

Itu yang orang lakukan
dengan mulutnya...

Mereka bicara. Berbagi sesuatu.
Kau harus coba itu.

Aku tak mengundangmu masuk
untuk berbincang.

Kau akan bantu aku menarik ini
keluar dari kakiku.

Aku tak bisa membantumu dengan itu.

Apa?

Maaf. Kau mengingatkanku
pada seseorang untuk sesaat.

Kau juga mengingatkanku
pada seseorang.

Benarkah?

Ya, orang tua yang akan
kehabisan darah.

Ambilkan aku pinset.

Cepat.

Kita kehabisan waktu.

Baiklah.

Tidak, pinset. Pinset terlebih dulu.

Ada logam tertanam di kakiku.

Aku berpikir kita mungkin bisa
cari orang yang lebih cocok...

...menangani hal-hal seperti ini,
seperti dokter atau perawat.

Dokter? Ini bukan dunia...

Cepat berikan pinsetnya padaku,
aku sendiri yang akan melakukan itu.

Maaf, aku tak bermaksud
membuatmu kesal.

Kain kasa./
Kain kasa.

Di tanganmu.

Ini, kau harus posisikan itu
di bawa lukanya,

Lalu kau balut lukanya setelah
aku menarik ini keluar.

Itu akan pendarahan dengan cepat.

Cepat balut kakiku!

Hitungan mundur akan membantu.
Aku tidak siap.

Siap? Cukup bertindak saja.

Jika makhluk itu merasakan
kita cedera sedikit saja,

Aku tak bisa membantu kita.

Ada apa?

Seluruh makananku di luar.

Aku yakin itu akan baik saja./
Mereka selalu mengambil barangku.

Makanan, kayu, perkakas.

Apa kau...

Apa kau ingat berada di mana
ketika krisis terjadi?

Apa pentingnya?

Kau tak ingin membiarkanku
masuk, 'kan?

Kau didalam tenda, bukan?

Ya, aku didalam tenda, tapi kau
perlakukan aku seolah aku penyusup.

Aku di situasi Dimana aku
harus melindungi diri sendiri,

Tapi aku tak mengundangmu ke sini.

Kau memilih di sini.

Jadi sekarang kau harus mengerti
jika kita sama-sama harus menerima ini.

Maka mungkin aku di sini
untuk suatu alasan.

Aku belajar menghadapinya.

Aku sarankan kau melakukan
hal serupa.

Tapi kau tak harus
melakukan itu sendirian.

Aku tak punya pilihan./
Kau selalu punya pilihan.

Jangan berpura-pura kau tahu
apa yang aku alami.

Aku mengalami
hal yang sama, David.

Kita semua mengalami
hal yang sama ketika krisis...

Situasinya diluar kendaliku,

Jadi aku mengambil kontrol
yang tersisa,

Dan temukan cara untuk
membuatnya berjalan.

Berapa banyak mereka?

Terdengar seperti beberapa.

Tapi aku tak pernah mendengar
mereka seperti ini.

Ada yang salah.

Maafkan aku.

Kau punya rencana sekarang?

Kau punya kata bijak untuk dibagi?

Karena ini waktunya./
Sebenarnya, ada,

Tapi aku butuh celanamu.

Apa kau bilang?/
Dengarkan aku.

Kau bilang makhluk ini tertarik
dengan orang cedera, benar?

Aku takkan melepas
celanaku didepanmu.

David, aku mohon.

Aku berusaha berikan solusi.
Aku butuh bantuanmu.

Dan melepas celanaku akan
membantumu mengatasi ini?

Ayolah, aku memintamu berkorban
celana, bukan nyawa.

Berikan satu inci,
yang diminta satu mil.

David, aku mohon!

Baiklah, baik.

Terima kasih.

Apa yang kau lakukan?

Kita harus singkirkan semua
yang beraroma manusia.

Sudah kubilang padamu aku tak
punya daging di sini. Semua di luar.

Baiklah, jika dagingnya di luar,
maka kita harus pergi ke sana.

Aku takkan pergi keluar.

Kau tidak harus keluar.
Masalahku, solusiku, benar?

Tidak, ini masalah kita.

Bukan waktunya./
Maaf.

Ini.

Tolong...

Jangan hilangkan ini.

Itu benda tua.

Aku hanya kehilangan
satu hal di hidupku.

Tapi kurasa keberuntunganku
mulai berbalik.

Ayo. Kau bisa melakukan ini.

Ini adalah peraturan utama.
Ini peraturan yang paling penting.

Jadi aku ingin kau benar-benar
dengarkan ini baik-baik.

Semuanya tentang pisau.

Itu benar. Aku tahu kau akan
berpikir ini gila,

Tapi pisau kecil itu akan menjadi
tiket keselamatanmu.

Itu yang menyediakan untukmu.

Itu yang membuatmu bertahan.

Pisau itu lebih penting
dibanding makanan kalengmu.

Dibanding tepat berlindungmu.

Itu yang kau butuhkan
untuk selamat.

Jangan lupakan itu.
Semua dimulai dengan pisau.

Usapkan ini ke sekujur tubuhmu./
Apa-apaan?

Itu akan membantu menutupi aromanya.

Kau tak.../
Lakukan, David, aku mohon!

Solusi. Menyelesaikan masalah?

Baiklah, aku mengerti!

Apa yang terjadi di luar sana?

Hidupmu. Itu membantu.

Itu sangat bodoh.

Daging dan celana berdarahmu
sudah dikubur, jadi...

Saat kita cedera dalam
tingkatan apapun,

Tubuh kita mengeluarkan
hormon stres.

Makhluk itu bisa menciumnya
dari kejauhan.

Maaf, apa?/
Mereka makan dari rasa stres kita.

Cedera kita. Seperti potongan logam
yang keluar dari kakiku.

Salah satu contoh yang
menyebabkan stres.

Kau bisa coba kuburkan semuanya,

Tapi perlu diketahui,
itu tak menyelesaikan masalah.

Ya. Kita bisa menangani itu,

Mengingat kau memegang
Excalibur di sana.

Ini bukan permainan.
Dan ini bukan mainan.

Dimengerti. Pisau lipat kecil
misterius diluar jangkauan.

Bagaimana kau tahu mereka tertarik
dengan darah, stres, atau apapun?

Aku...

Aku sudah mempelajari mereka
cukup lama.

Tapi menutupi aroma seharusnya
bisa melakukan sesuatu, bukan?

Mungkin memberikan kita
sedikit waktu. Sulit dipastikan.

Waktu untuk apa?

Untuk kita pikirkan cara membawamu
keluar dari sini dengan selamat.

Apa kau serius?

Sudah kubilang padamu sejak awal./
Apa kau mendengarkan dirimu?

Apa kau pernah memikirkan
orang lain selain dirimu sendiri?

Bisa kau pikirkan orang lain
selain dirimu sendiri,

Sebentar saja sekali waktu?

Kau yang berada di sini
menempatkanku dalam bahaya.

Dan jujur, itu juga lebih
menempatkanku didalam bahaya.

Sekarang mereka sudah
mengepung kita.

Jadi kau berusaha melindungiku?

Usaha yang bagus.

Aku percaya di bagian pertama,
tapi bagian kedua tidak terlalu.

Jangan mencoba terdengar
kau berkorban saat ini.

Jangan bicara padaku
tentang pengorbanan.

Kau pikir bisa benar-benar
memahamiku, 'kan?

Mimbar apapun tempatmu
berdiri itu, turunlah,

Karena itu tidak cocok denganmu.

Aku tahu siapa diriku, David.
Lebih dari yang kau ketahui.

Aku yakin kau berpikir begitu.

Hingga kita temukan diri kita
dalam situasi seperti ini,

Saat itulah kita temukan
siapa diri kita sebenarnya.

Aku pernah berhadapan dengan
orang keras kepala sebelumnya.

Tidak sepertiku.

Cukup mendekati.

Aku memintamu menyingkirkan ini.

Ya.

Itu sudah lama, 'kan?

Dua hari.

Akan tetapi, itu hanya sepotong daging.

Kau memakan daging?
Daging apa?

Ya, itu tupai atau semacamnya.

Mungkin terlalu kecil untuk
binatang yang lebih besar...

...untuk melihatnya,
atau bahkan ingin memakannya.

Entahlah, itu sudah mati.

Sudah mati, dan masih ada
daging di tulangnya.

Dari mana kau belajar
keterampilan menyintasmu?

Aku belajar sepanjang
proses kehidupanku.

Apa, membaca buku panduan
kehidupan alam?

Ya, sesuatu seperti itu.

Siapa yang mengajarimu berburu?

Aku belajar dari pengalaman.

Aku yang sebagian besar dari kalian
sebut sebagai pejuang jalanan.

Pejuang jalanan. Jadi kau
hidup dari orang lainnya.

Tentu, jika begitu caramu
melihatnya.

Berapa lama kau hidup sendirian?

Aku tahu caranya bertahan hidup
jika itu yang kau tanyakan.

Aku belajar dari sana-sini,

Dan itu akan bagus untuk
belajar beberapa hal darimu.

Aku bukan guru,
dan aku bukan mentor.

Jika kita berhasil melewati
malam ini dengan selamat,

Peraturanku tetap sama.

Kau pergi dari sini besok pagi.

Kau tidak kesepian?

Tidak.

Itu bohong.

Aku tak butuh seseorang
untuk merasa terpenuhi.

Orang membutuhkan orang lain.
Begitu kita dirancang.

Maksudku, berdasarkan bagaimana
seseorang dibesarkan,

Atau bagaimana orang tua
mereka mengasuhnya.

Ini salah satu perangkapku.

Aku gunakan perangkap ini
untuk hewan yang lebih kecil.

Tupai dan rakun.

Oke, jadi kita melakukan ini sekarang.

Jika kau ingin bertahan,
kurasa kau perlu tahu beberapa hal.

Ya. Benar. Oke.

Triknya adalah...

Kau kau harus biarkan hewan yang
lebih besar menyelinap diam-diam,

Dan berusaha mencuri dari
hewan yang lebih kecil.

Tapi bukankah hewan yang lebih kecil mati
saat mereka memakan umpannya?

Ya.

Tidakkah itu seperti mencuri?

Mengambil apa yang bukan
milikmu adalah mencuri, titik.

Oke.

Oke, lalu apa yang kau
pakai untuk umpan?

Buah beri, biji pohon ek,
apapun yang bisa kutemukan.

Sekali lagi, perangkap ini khusus
untuk hewan yang lebih kecil,

Kemudian aku gunakan hewan itu
untuk menjebak hewan yang lebih besar.

Dan di mana perangkap yang kau gunakan
untuk menangkap hewan yang lebih besar?

Kau tahu di mana perangkap itu.

Kita sempat melihat beberapa
dari itu di hutan hari ini.

Kau memasang seluruh perangkap itu
untuk menangkap makanan?

Ya.

Kau pernah secara tak sengaja
menangkap salah satu dari mereka?

Tidak pernah.
Mereka lebih cerdas dari itu.

Bisa dibilang jika api
bisa menjauhkan mereka.

Aku akan melakukan itu.

Melakukan apa?

Menyalakan api./
Tidak.

Kau cedera dan seseorang
harus melakukan itu.

Apa kau yakin?

Aku takkan memberikannya padamu
jika aku tidak yakin.

Apa ini?

Apa yang kau lakukan?

Kau aman, David.
Aku menyelamatkanmu.

Mengapa kau selamatkan aku?

Selamatkan dirimu sendiri.

Percaya atau tidak, David,

Kadang menyelamatkan dirimu sendiri
dimulai dengan selamatkan orang lain.

Biar aku pergi.

David, tenang.

David, tenang!

Di luar sini tidak aman.
Itu dimulai.

Aku tahu di luar sini tidak aman, David.

Tapi kau harus tenang.

Rileks.

Kau menjatuhkannya saat
kau di luar sana.

Kau tak mengingatku, 'kan?

Kurasa kau bukan tipe orang
yang melupakan klien.

Tentu saja aku terlihat
sedikit berbeda sekarang.

Gabriel.

Kau selamat?

David, aku ingin kau melihat sesuatu.
Aku mohon.

Apa?

Itu salah satu kaos kakiku.

Siapa ini?

Apa ini kau?

Ya Tuhan.

Baiklah. Duduk. Tak apa.
Tak apa. Duduklah.

Rileks,, David.

Aku akan menjagamu,
dan kau akan menjagaku.

Lalu kenapa di luar sini?
Kenapa begitu ceroboh...

...berada diluar dari satu-satunya
tempat yang membuatku merasa aman?

Apanya yang aman?

Tinggal di tenda?
Buang air kecil di ember?

Aku paham kau terpaksa
untuk hidup seperti ini,

Tapi sesekali kau harus keluar.
Kau harus hidup.

Maksudku, kau harus
menginginkan untuk hidup.

Selain dari itu, apa tujuannya?

Apa tujuannya berjuang?
Untuk bertahan hidup?

Kau tidak mengerti, ya?

Jika tinggal di tenda sendirian
membuatku merasa aman,

Maka aku akan melakukan itu.

Itu tidak dalam.

Itu bukan ilmu roket.

Itu solusi sederhana. Itu saja.

Dengar, aku tak ingin berdebat denganmu.
Tenda menjagamu tetap aman dari mereka.

Tapi kapan terakhir kali
kau merasakan sesuatu?

Merasa kalah, merasa sakit?

Tak apa untuk merasakan
sesuatu sesekali.

Sebelum krisis, aku membantu orang.

Aku bantu mereka melalui masa sulit.
Melewati momen kelemahan.

Aku memberdayakan mereka.

Aku duduk dan mendengarkan,

Dan membiarkan perilaku itu berlanjut,

Karena itu bagian dari pemulihan.

Sekarang itu semakin jelas,

Bahwa kita perlu menerima yang buruk,
terkadang lebih dari yang baik.

Kebaikan menenangkan kita,
keburukan membuat kita berkembang.

Tanpa keburukan,

Tanpa monster-monster ini,

Kita hidup di dunia yang
berhenti berkembang.

Itu disebut keseimbangan.

Jadi Dimana aku ketika krisis dimulai?

Ketika situasi benar-benar
menjadi tak terkendali?

Aku hidup di dunia yang nyaman.

Dalam musim panjang ketiadaan
keseimbangan dan pertumbuhan yang kaku.

Sekarang aku selamat.

Bagaimana jika ada cara lain,
cara yang lebih baik?

Bagaimana jika kau tak
harus belajar sendirian?

Terkadang kita tak punya pilihan.

Semakin cepat kau belajar itu,
semakin lama kau akan bertahan.

Peraturan nomor dua.

Bertahan di alam liar
memang brutal. Itu benar.

Aku benci mengatakannya,
tapi itu akan sangat tangguh.

Kau akan memiliki masalah
dengan tempat berlindungmu.

Kau akan temui kesulitan
berusaha memikirkan...

...pola untuk mencari makanan
dan air minum.

Kemudian kau akan dihantam
dengan unsur-unsur dasar.

Ada banyak kejutan di luar sana.

Kau akan merasa seperti orang
paling kesepian di dunia.

Kemudian kau akan butuh
sedikit keberuntungan.

Abaikan perasaan itu.

Selalu ingat, pisaumu adalah
sumber untukmu bertahan hidup.

Jangan menguji alam.

Aku ulangi sekali lagi.
Jangan menguji alam.

Ya.

Kurasa di luar sudah aman.

Ya? Jangan terlalu berharap.

Tidak, aku serius.
Aku tak mendengar mereka lagi.

Dan aku ingin kau tahu sesuatu.

Aku tahu kita menemui
kendala malam ini,

Tapi aku senang kita di sini bersama.

Kita akan melewati ini,
dan kau bisa percaya aku.

Tak peduli apapun yang terjadi,

Aku akan selalu di sini...

Jangan merespon kepada
siapapun untuk apapun...

Tak peduli bagaimana
kau melakukan itu.

Aku melihat caramu melihatku.

Kau pikir bisa mengambil
keuntungan dariku.

Jika aku lemah./
Itu tidak benar.

Untuk sekian lama, aku bertanya-tanya
mengapa aku kehabisan makanan.

Mengapa seluruh perkakasku
diambil oleh makhluk itu.

Aku berpikir aku menjadi gila.

Lalu suatu malam,

Aku terkena jebakanku sendiri.

Ironis, bukan?

Lalu entah dari mana, orang asing
datang untuk membantuku.

Satu hal berujung ke hal lainnya.
Dan akhirnya, saat sendirian di tendaku,

Aku temukan sesuatu
yang aku hilangkan.

Obeng biru dengan namaku
tertulis disana.

Aku bisa jelaskan./
Jika kau melihatku terkena perangkapku,

Kau tahu aku akan mati.

Kenapa tak kembali ke kemahku,
mencuri semuanya,

Lalu kembali ke tempat asalmu.

Aku mengawasi rutinitasmu.

Aku ingin memberitahumu
sesuatu, David.

Kau mungkin tak ingin mendengarnya,

Tapi aku ingin kau tetap tenang./
Aku tenang.

Malam ini, saat pertama kita bertemu,

Itu bukan yang pertama.

Saat kau pergi ke lokasi ini,

Kau terlihat tidak fokus.

Itu terlihat jelas di wajahmu.

Kau tidak ingin tinggal di tenda itu,

Tapi kau tahu kau terpaksa.

Aku rasa ini waktunya untuk pergi.

Aku mengawasimu dari
kejauhan setelah itu.

Aku terus mengawasimu.
Caramu bertahan hidup.

Caramu tetap fokus.

Kau lebih kuat dariku.

Dan aku mengagumimu.

Dan tetap begitu.

Tapi sesuatu mulai berubah...

Berhenti./
Kau mulai melewatkan rutinitasmu.

Itu semakin sering terjadi.

Kau semakin berkurang dalam
memperoleh makanan.

Tapi untungnya aku belajar
cara berburu dari melihatmu.

Dan aku akan berburu sendirian.

Aku akan taruh makanan dan
siapkan perangkap untukmu.

Tapi kemudian...

Kau mulai lupa Dimana kau
menaruh perangkapnya.

Kau pikir aku bodoh?

Kau tahu bagaimana situasinya.

Lalu hari ini, anjing itu...

Aku tahu itu akan memberi
kita berdua sedikit daging.

Aku menjebaknya. Tapi saat aku pergi
untuk membunuhnya, itu menghilang.

Kau menemukannya terlebih dulu.

Kau membunuhnya
saat berjalan keluar pagi ini.

Tidak, aku yang melihat anjing itu.

Aku tidak membunuhnya./
Kondisimu memburuk, David.

Tidak. Kau salah.

Biar aku membantumu./
Pergi. Pergilah!

Aku rasa yang kau lakukan
sudah cukup di sini.

Aku tahu aku tak bisa memercayaimu.

Jangan memintaku mengatakannya
kepadamu lagi.

Cepat. Pergilah!

Baik. Jika kau tidak pergi,
kau akan mati sendirian.

David, tolong jangan keras kepala.
Biar aku bantu.

Jangan pura-pura mengenalku!

Kau tidak kenal aku!

Kita tak saling kenal!
Itu tak pernah terjadi.

Kau lemah. Kau bukan penyintas.

Kau tak punya urusan berada di sini!

Itu tak berguna. Kau tak berguna!

Apa kau mengerti?!

Kau harus pergi!

Kalengemas.com
Poker Online Terpercaya

Bonus New Member 30%
Bonus Deposit Harian

Tidak. Tidak, tidak. Aku mohon.

Tidak! Tidak! Tidak!

Tidak, aku mohon! Tidak, tidak!

Tidak! Tidak!

David! David, tolong aku, aku mohon!

David, maafkan aku!
Kumohon tolong aku!

Tidak! Tidak!

Tolong aku, David!

Tolong aku!/
Dia akan mati.

Menjauh dariku.

Aku meninggalkanmu
begitu saja, ya?

Semua terjadi untuk sebuah alasan.

Itu kata-katamu, bukan aku.

Aku tidak sebodoh itu lagi.

Ya.

Aku butuh sedikit kebodohan itu
sekarang,

Mengingat aku menatap orang
yang tak kutemui selama 10 tahun.

Bagaimana kau selamat?

Apa artinya bertahan untukmu, David?

Tetap hidup.

Kau jelas sudah berubah sejak
terakhir aku bertemu denganmu.

Mereka mengambil semuanya dariku.

Tidak semuanya.

Kau orang baik, David.

Jangan biarkan apa yang terjadi
kepadamu, kepadaku,

Apa yang terjadi kepada kita semua...

Menentukan siapa dirimu
sebagai seorang manusia.

Ayo pergi.

Ini masalah kita sekarang.

Kita didalam ini bersama-sama.

Entah kau suka atau tidak.

Tidak, tidak!

David!

David, tolong aku
David! Tolong aku!

Kau tidak cukup.
Mereka lebih baik darimu.

Kau bukan yang terbaik.

Kau bukan yang terbaik.
Selamanya.

Tidak, tidak! Tidak!

Hei. Hei.

Aku mohon. Aku mohon!

Kau bisa dengar aku?

Ayo. Kita harus pergi dari sini.

Pembisik.

Mereka menginginkanmu
di tenda itu, David.

Kau bisa jalan?

Ayo. Ayo. Berdiri.

Di sini tidak aman.

Mereka takkan berhenti
memburu kita.

Kita harus sembunyi!

Kakiku!

Pegang obornya.

Jangan bergerak.

Mereka tak bisa melihat kita
jika kita tak bergerak.

Kau kembali untukku.

Aku mau kau masuk ke dalam./
Tidak.

Apa?/
Sang Pembisik.

Mereka menginginkanmu
membusuk di tenda itu, David.

Mereka ingin kita berdua
membusuk di tenda itu.

Kepalamu terbentur.
Mereka tidak berbisik.

Kau tidak tahu apa
yang kau bicarakan.

David, aku bisa cari bantuan.

Aku tak bisa membantumu.

Kau tidak mengerti?
Tak ada yang bisa.

Aku membiarkanmu dibawa.

Aku membiarkan itu terjadi.

Itu tak pernah tentang tak
menginginkanmu di sini.

Itu tentang aku.

Sebut itu egois, aku tak peduli.

Tapi aku tak bisa membantumu,
dan takkan pernah bisa,

Dan aku tak ingin kau di sini
untuk mengingatkan itu padaku.

Aku tak bisa melakukan ini
sendirian, David.

Aku lelah berpura-pura
jika aku bisa. Aku tidak bisa.

Dan hanya karena kau...

Bukan berarti kau tak bisa
membantuku.

Seperti orang yang
pernah kau bantu.

Aku membutuhkanmu.

Aku butuh kekuatanmu.

Aku tidak seperti dulu, oke?

Itu yang ingin kau dengar?/
Tidak.

Tidak, aku ingin mendengar
jika mungkin di kesempatan ini...

Saat masa tersulit di hidupku,
jika kau berada di sini untukku.

Aku tak bisa hentikan mereka.

Membantu?
Bantuan seperti apa?

Bantuan yang mengharuskan kita
menjauh dari tenda terkutuk ini, David.

Maukah kau ikut bersamaku?

Ini adalah rumahku.
Aku membangun semua ini.

Aku tahu, tapi ini waktunya
untuk meninggalkannya,

Karena sebenarnya, David,
ini membunuhmu.

Bagaimana jika kita
mati di luar sana?

Maka kita mati dengan
versi terbaik dari diri kita.

Versi sebelum krisis ini terjadi.

Baiklah.

Kita bergerak besok pagi.

Oke.

Ini peraturan nomor tiga.

Aku mau kau dengarkan aku
untuk ini,

Karena kau akan berpikir
jika aku sudah tidak waras,

Tapi kau harus bersedia menyerahkan
semuanya sekaligus.

Itu benar.

Jika kau dalam bahaya oleh
unsur-unsur, atau...

Tapi kau harus pergi.
Kau harus bergerak.

Ingat.

Bertahan hidup bukan hanya
tentang dirimu sendiri.

Ini waktunya.

Aku buatkan ini untukmu
setelah kau tertidur semalam.

David./
Tidak.

Kakiku semakin memburuk.

Ini tidak jauh lagi.
Kurasa begitu.

Kau rasa?/
Ini tak jauh lagi.

Sebentar.

Itu tak aman di luar sini.

Meski matahari di belakang kita,
itu pada akhirnya akan jadi malam.

Kita akan tetap aman.

Bagaimana dengan makanan?

Kita tak punya perangkap./
Itu hanya benda, David.

Kita akan cari yang baru.

Seolah kau tidak begitu berguna.

Apa maksudmu dengan itu?

Kau pikir aku seharusnya percaya...

...jika kau kebetulan menemukan
semua benda itu di tendamu?

Aku mungkin tak sengaja
menemukan itu.

Aku mungkin sedikit beruntung.

Jadi kau bisa percaya orang lain
selain dirimu sendiri.

Dari mana kau
mendapatkan pisau itu?

Itu milik Ayahku.

Berarti itu sudah lama.

Itu punya banyak kisah.

Dia dulu marinir
di masa akhir Perang Dunia II,

Pertempuran Okinawa.

Dia juga orang yang
sangat religius.

Dia membawa pulang pisau ini
beserta seluruh amarahnya.

Amarah?

Dia suka minum dan memukuli Ibuku.

Dia beberapa kali mengejarku.

Kami terbiasa dengan
tatapan di matanya.

Dia akan memegang pisau ini
dan melihat,

Jika kami tak menuruti dia,
kami akan celaka.

Saat itulah aku belajar bersembunyi.

Kupikir dia takkan melukaiku
jika tak bisa menemukanku.

Apa hanya itu yang kau ingat?

Ya. Umumnya.

Tapi itu menjadikanku orang
seperti sekarang.

Aku masih hidup hingga saat ini.

Sialan!

David, apa kau baik-baik saja?

Aku takkan selamat.

Ini. Kau ambil ini sekarang.

Menurutmu kita bisa melanjutkan?

Takkan lama lagi.
Kau punya pisau itu sekarang.

Tidak, tidak, tidak. Tidak.
Aku tak mau pergi sendirian.

Kau harus mencobanya.

David, aku harus memberitahumu...
Aku ingin memberitahumu jika...

Ayo, kita pergi.

Tidak, tidak. Berhenti.

Ada apa?

Apa yang terjadi?/
Kakiku.

Tapi David.../
Kau tidak bisa membantuku.

Tapi David.../
Tolong dengarkan aku!

Kakiku benar-benar terluka parah.

Aku tak bisa merasakannya.

Kurasa itu mengalami infeksi.

Apa yang kau...

Jika kau tak biarkan aku melihat,
kita takkan yakin.

Aku tahu tubuhku sendiri./
Percaya aku sekali saja. Kumohon!

Baiklah.

Apa?

Ini...

Ini tidak bagus.

Kalau begitu pergilah.
Aku bisa mengurus diriku sendiri.

Aku tidak tahu.

Biar kutebak.

Ini bagian Dimana aku harus
memintamu untuk hadapi rasa takutmu?

Tak ada salahnya.

Cukup jangan mati.

Ya, kurasa tidak.

Malam itu lebih dari cukup untukku
melindungimu dari makhluk itu.

David, aku ingin memberitahumu
sesuatu,

Tapi kurasa kau takkan mengerti.

Kau harus pergi.

Pergilah. Aku akan
baik-baik saja. Pergi.

David, aku harus
memberitahumu sesuatu.

Kau harus pergi. Pergi, pergi./
Tapi...

Apa yang membuatmu percaya aku
untuk menangani ini?

Untuk membawa pisau ini?

Kurasa aku sedikit melihat
diriku di dirimu.

Kurasa kita hampir sampai.

Apa disana akan ada makanan?

Mungkin.

Apa akan ada orang lainnya?

Apa itu akan menjadi masalah?

Tampaknya semua orang
adalah orang asing.

Benar.

Kurasa ini tempatnya.

Tidak! Tidak!

Tidak!

Ini tidak terjadi!

Tidak! Tidak! Ini mimpi!

Ini tidak terjadi!

David!/
Ini tidak nyata!

David, bertahanlah!

Tidak! Tidak, ini bukan aku!

Aku tak ingin mereka
melihatku seperti ini! Berhenti!

Ini tidak nyata!

Aku mohon. Aku mohon.

Kau bisa ambil semuanya.

Aku akan berikan kau
semua yang kau inginkan!

Dia tidak pantas untuk ini!

Aku tak ingin lupa!

Kumohon, aku akan
memberimu semuanya!

Kau bisa mengambil semuanya!

Aku akan memberimu semuanya.
Dia tak pantas untuk ini!

Aku mohon!

Tidak, kumohon!

Kumohon, lepaskan aku!
Aku tak ingin lupa!

Kumohon, tolong aku!
Aku mohon!

David, ikuti Alkitab, atau kau
akan membusuk di Neraka.

David. David.

David, kumohon.

Tolong pergilah.../
Jangan bergerak...

Tidak, kumohon pergilah...

Dengar...
Mereka sudah pergi sekarang.

Entah ke mana mereka pergi.
Mungkin bermigrasi atau semacamnya.

Tapi salah satu dari
mereka membawamu.

Kau tahu ke mana perginya itu?

Gunakan pisaunya.

Gunakan pisau?/
Gunakan pisau...

Gunakan pisau?

Kau tak berguna...

Kau tak pernah berharga.

Dia akan melupakanmu.

Ini tempatnya, David.

Ada yang terlihat tidak asing.

Ini tempat aman, David.
Aku janji.

Pergilah.

Pergi.

David!

Ayah.

Aku tak bisa menemukanmu
di mana-mana.

Kau pulang.

Anakku.

Boleh aku duduk
bersamamu sebentar?

Duduklah.

Kau mendengar itu, ya?

Tidak, aku hanya memeriksa
keadaanmu.

Benar.

Aku tidak begitu baik hari ini, Nak.

Tak apa. Kita semua memiliki
hari-hari seperti itu, benar?

Lebih sering dari biasanya
belakangan ini.

Tolong. Jangan kasihani ayah.

Aku menyayangimu.

Aku tidak mengasihanimu.

Dan aku di sini untukmu.

Lalu siapa yang akan
berada di sini untukmu?

Kau di sini.

Boleh ayah bertanya, Nak?

Tentu saja.

Apa ayah akan melupakan
siapa dirimu?

Ayah tak ingin melupakanmu.

Mary, ayah menyayangimu.

Kau segalanya bagi ayah.

Aku juga sayang Ayah.

Dan aku takkan ke mana-mana.
Begitu juga denganmu.

Kau akan membaik. Aku janji.

Ayah ingin membaik./
Itu pasti.

Ayah akan membaik.

Biasanya yang mereka
yang didiagnosa dengan dimensia,

Memiliki kecenderungan
menjaga jarak dan sulit ditebak...

...seiring penyakitnya berkembang.

Dan seperti yang sudah
kau ketahui,

Mereka akan lupa siapa dan
di mana mereka berada.

Berapa banyak waktu
yang kami miliki?

Ini bisa jadi proses yang
sangat sulit untuk dilalui.

Kalian berdua harus tetap kuat.

Depresi, kecemasan...

Yang terpenting, rasa takut.

Ini hal yang sangat nyata dalam
situasi ini untukmu dan untuk dia.

Dan itu penting agar kau tetap
bersama dan tetap berharap.

Bagaimana aku bisa tetap
berharap, mengetahui...

Mengetahui jika ini akan
membunuh dia?

Anggap setiap hari bersamanya
sebagai anugerah.

Bantu dia saat kau bisa.

Bersabar dengannya
ketika kau tidak bisa.

Dan sayangi dia di situasi buruknya,

Seperti yang kau lakukan
saat dia dalam kondisi terbaiknya.

Hei, Ayah.

Hei.

Bagaimana keadaanmu?

Kau tahu, saat dokter itu
beritahu soal ini padaku,

Kau tahu bagaimana ayah
menerima kabar buruk itu?

Kau dan aku...

Kita pergi melakukan perjalanan
berkemah itu ke utara.

Di sana, aku bukan seorang konselor.

Aku seorang ayah.

Ayahmu.

Orang yang selalu seperti
aku inginkan.

Seandainya aku bisa kembali
ke momen itu bersamamu.

Tempat ini terlihat bagus, Ayah.

Kurasa begitu.

Hei,

Aku mau kau bawa pulang
beberapa barangku bersamamu.

Kau tahu Ibumu.

Kau tahu dia selalu berkemas
secara berlebihan./Baiklah.

Dia melakukannya lagi./
Oke.

Mary...

Jangan khawatir denganku, Nak.

Aku seorang penyintas.

Aku tahu itu.

Kau selalu seorang penyintas.

David. David.

David, kumohon. David. David.

Apa yang terjadi?

Tenanglah./
Dia berusaha mengkonseling orang lagi?

Tidak./
Aku beritahu dia itu sudah bukan tugasnya.

Tidak. Pneumonia-nya semakin parah.

Dia takkan bisa melewati malam ini.

Aku turut prihatin.

Kau perlu tahu dia
berhalusinasi sekarang.

Dia berhalusinasi berbulan-bulan.
Kau ke mana saja?

Aku tak bisa pergi selama seminggu?

Ini bukan salahmu.
Kau butuh konseling.

Dia akan mengalami ini terlepas
siapa yang berada di sini bersamanya.

Dan dia tak berpikir
dirinya sendirian.

Apa maksudnya itu?

Saat seseorang memasuki
rumah perawatan,

Seorang pendeta datang setiap hari
untuk berdoa bersama mereka,

Dan terkadang ayahmu akan
bicara dengan dia.

Dan?/
Dia...

Ayahmu yakin dia sedang dihantui.

Apa?

Depresi, kecemasan, ketakutan.
Ini hal yang sangat nyata.

Jadi bisa dibilang,
kurasa dia dihantui.

Kita semua pernah berada
dalam situasi seperti ini.

Itu terdengar.../
Irasional. Aku tahu.

Tapi kadang kau harus melihat
sesuatu seperti mereka...

...agar bisa lebih mengerti.

Intinya, Ibumu dan aku yakin,

Bahwa dia menunggumu.

Menunggu?

Waktunya tak banyak lagi,
tapi dia bertahan.

David. David, tolong bangun.

Bangun. Kumohon.

Aku tak bisa melakukan ini sendirian.
Aku mohon, David.

Aku membutuhkanmu.

Aku di sini, Ayah.

Begitu banyak hal yang
kuharap bisa dipikirkan...

...untuk dikatakan padamu sekarang.

David. David, tolong bangun.
Bangun.

Aku mohon.

Aku tak bisa melakukan ini sendiri.
Kumohon, David.

Kau ingat perjalanan kita?

Perjalanan terbaik yaitu
ketika tenda terbakar,

Dan kita begitu ketakutan,

Tapi kau melindungi kita.

Kau bilang semua akan baik saja.

Dan kau begitu berani.

Aku mohon. Ini aku.

Aku putrimu. Ini Mary.

Seandainya aku bisa bersikap
berani untukmu sekarang.

Tapi aku sangat takut.

Aku tak ingin kehilanganmu.

David.
David, tolong bangun.

David!

Tidak, aku mohon!

Tidak.

David!/
Tidak.

Aku mohon, David!

Aku tidak siap...

Aku tidak siap.

Asistenku akhirnya datang.
Kemari.

Hai, Ayah./
Hei, bagaimana kabarmu, Mary?

Hei, tidakkah ini seru?

Kau ingin menyapa
untuk Mary besar?

Katakan hai.

Hei, Mary besar.

Sekarang, Mary,

Kau takkan pernah sepolos
sekarang lagi, benar?

Baiklah. Oke.
Mari katakan sampai jumpa.

Sampai jumpa, Mary.

Sampai jumpa, Mary, benar?

Kalengemas.com
Poker Online Terpercaya

Bonus New Member 30%
Bonus Deposit Harian